Di sebuah desa kecil yang damai, tinggal seorang pemuda bernama Raka. Raka dikenal sebagai seorang pedagang yang licik dan tidak ragu melakukan penipuan untuk keuntungan pribadi. Ia menjual barang-barang berkualitas buruk dengan harga yang selangit, merugikan banyak penduduk desa.
Suatu hari, datang seorang wanita tua ke tokonya. Dia membeli sebuah jimat yang dikatakan dapat mendatangkan keberuntungan. Wanita itu, dengan wajah cemas, meminta agar Raka memberikan jimat yang terbaik, namun Raka justru memberi jimat palsu sambil berbohong tentang keampuhannya.
Tidak lama setelah kejadian itu, bencana mulai menimpa desa. Hujan deras tak henti-hentinya mengguyur, banjir melanda, dan hasil panen gagal. Penduduk desa panik dan mulai mencari penyebabnya. Mereka menemukan bahwa jimat yang dibeli dari Raka tidak hanya palsu, tapi juga membuat nasib mereka semakin buruk.
Raka, yang merasa terancam, mulai mencari solusi untuk menyelamatkan dirinya. Namun, karma kejahatan yang ia tanam mulai memburuk. Semua usahanya untuk memperbaiki keadaan malah membuatnya semakin terpuruk. Uang yang dia kumpulkan dari penipuan mulai menghilang, dan tokonya mengalami kerugian besar.
Akhirnya, Raka menyadari bahwa semua penderitaannya adalah akibat dari perbuatannya yang jahat. Dalam keputusasaannya, ia memutuskan untuk bertobat. Dia mengembalikan semua uang yang pernah ia curi dan membantu penduduk desa memperbaiki kerusakan akibat bencana.
Meski tidak semuanya bisa diperbaiki, tindakan Raka mulai mengubah pandangan orang-orang terhadapnya. Karma kejahatan memang tak bisa dihindari, tapi Raka menemukan bahwa dengan kejujuran dan penyesalan, ia bisa mulai memperbaiki kesalahan yang telah ia buat.