Di sebuah desa kecil yang terletak di kaki gunung, hiduplah seorang gadis bernama Aisyah. Setiap hari, Aisyah akan pergi ke kebun bunga milik keluarganya. Dia menyukai bunga-bunga itu lebih dari apapun. Terutama bunga matahari, yang selalu menghadap ke arah matahari dengan penuh semangat.
Suatu sore, saat Aisyah sedang menyiram bunga-bunga di kebunnya, langit mendung dan hujan mulai turun. Di antara rintik-rintik hujan, Aisyah melihat sesuatu yang aneh. Di kejauhan, tampak sebuah pelangi yang sangat terang, seolah-olah berakhir tepat di kebun bunga miliknya.
Penuh rasa ingin tahu, Aisyah mengikuti ujung pelangi tersebut. Dia melewati ladang, menyusuri sungai kecil, dan akhirnya tiba di sebuah tempat yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Di situ, di bawah ujung pelangi, ada sebuah kotak tua yang terbuat dari kayu.
Aisyah membuka kotak itu dengan hati-hati, dan di dalamnya dia menemukan sebuah buku tua. Sampulnya sudah pudar, tetapi di atasnya tertulis "Rahasia Pelangi". Dengan penuh rasa ingin tahu, Aisyah membuka buku itu dan membaca halaman pertama.
Di halaman itu tertulis sebuah cerita tentang bagaimana pelangi adalah jembatan antara dunia nyata dan dunia dongeng. Buku itu menjelaskan bahwa setiap kali seseorang menemukan ujung pelangi, mereka diberi kesempatan untuk membuat satu permintaan. Dengan penuh harapan, Aisyah menutup matanya dan memikirkan satu hal yang sangat dia inginkan.
Ketika dia membuka mata, buku itu menghilang dan hujan mulai reda. Aisyah merasa ada sesuatu yang berubah, tetapi dia tidak yakin apa. Saat pulang ke rumah, dia merasakan kedamaian yang belum pernah dirasakannya sebelumnya. Hari-hari berikutnya, kebun bunga milik keluarganya tumbuh lebih subur dan lebih indah dari sebelumnya.
Aisyah menyadari bahwa permintaannya telah terkabul. Bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk kebahagiaan orang-orang di sekelilingnya. Dia merasa bahwa kadang-kadang, keajaiban tidak hanya datang dari permintaan kita sendiri, tetapi juga dari kebaikan yang kita bagikan kepada orang lain.
Di setiap hujan dan setiap pelangi, Aisyah selalu mengingat malam itu. Dia belajar bahwa keajaiban sejati seringkali terletak pada hal-hal sederhana yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
-Tamat-