Bercerita tentang seorang gadis biasa dan seorang pemuda yang berprofesi sebagai model terkenal di dunia. Awal mula mereka bertemu di jalan raya pada tengah malam lalu menimbulkan kesan yang kurang baik.
Menjelang jam sebelas malam dan dalam kondisi sedikit mabuk Ciara berjalan dengan sedikit sempoyongan dan hendak menuju halte bus untuk kembali pulang ke rumahnya...
" Dasar manusia sialan itu semua...!" Teriak Ciara setelah ia sampai di halte bus. Awalnya Ciara hanya ingin menemani sahabat nya yang bernama Vina karena sedang putus dengan pacarnya lalu sekelompok teman sebayanya muncul dan mereka semua berakhir dalam kondisi mabuk...
" Aku sudah tahu akan seperti ini jadinya.....!!!" Ciara terus berteriak seorang diri karena hanya dirinya saja yang tak punya jemputan. Vina memang sahabat nya dan sudah berulang kali putus nyambung bersama kekasih nya yang bernama Brian...
" Aku kapan punya pacar...." Ciara terus melontarkan kata-kata nya seorang diri. Namun matanya tertuju kepada sebuah mobil yang sedang berhenti tak jauh dari tempatnya dan Ciara melihat ada seorang gadis dengan ekspresi sedih karena dia di turunkan secara sepihak oleh pria yang sedang duduk di dalam mobil tersebut...
" Vincent... Bisakah kita terus bersama?" Mohon gadis itu dengan wajah sendu
" Hei Karin ! Aku kan sudah bilang bahwa aku sudah tak ada rasa denganmu!" Tegasnya sambil melempar sebuah kartu ATM tanpa limit ke arah gadis itu.
" Ambil dan entahlah " perintah nya kepada gadis tersebut dan gadis itu menurut lalu pergi dari hadapan pria itu. Karena tak tahan Ciara menghampiri pria tersebut dan melabraknya lalu menariknya keluar dari mobil tersebut..
" Dasar pria bajingan.!! Aku akan membunuhmu sekarang juga !" Ciara menjambak rambut Vincent sehingga Vincent meringis
" Hei hei hei... Siapa anda ?" Vincent menangkap kedua tangan Ciara dan mencengkram nya.
" Apa katamu tadi ? Sudah bosan dan tak mau bersama lagi ? Memangnya kau pikir semua wanita itu seperti baju !? Setelah bosan bisa di buang gitu !? Mentang mentang orang kaya !" Ciara tak habis pikir ada seorang pria bermuka tebal seperti Vincent.
" HM ... " Vincent melepaskan cengkraman nya dan menatap Ciara dengan wajah berseri namun seperti melihat ada mangsa baru ...
" Iya . Semua wanita itu sama saja Dimata ku dan mereka seperti baju bagiku" Vincent menunduk kan kepalanya dan berbisik ke telinga Ciara
" Memangnya kamu pikir di dunia ini tak ada baju bermerk dengan harga mahal Hah ...! " Ciara menantang Vincent dan menatap balik wajah Vincent yang sedang tersenyum penuh misteri
" Hei nona muda ... Di dunia ini tak ada sehelai baju bermerk yang tak bisa aku beli dan bahkan jika aku menginginkan nya maka baju tersebut akan mendatangi ku secara bergantian "
" Cih... Dasar tak tau malu.. Sudahlah lebih baik aku pergi saja daripada berurusan dengan manusia sampah ini !" Ciara membalikkan badannya dan sebelum ia melangkah tangan nya di tahan Vincent.
" Siapa yang menyuruhmu pergi ?!" Vincent menahan tubuh Ciara dan tentu saja Ciara berontak
" Hei ...!" Tepis Ciara
" Kenapa?" Tantang Vincent yang sudah merasa lucu melihat ekspresi wajah Ciara seperti kucing ganas yang sulit di dekati..
" Jangan menyentuh ku seenaknya!" Ciara memasang wajah!" permusuhan
" Atau landak yah " Imbuh Vincent lagi
" Aku bukan landak ..!" Teriak Ciara tak terima
" Wah .. Landak ini menunjukkan dirinya " Vincent membuat Ciara makin tantrum
" Sialan..."! Lalu seketika tubuh Ciara ambruk dan tak sadarkan diri dan beruntung Vincent menangkap nya sebelum jatuh...
Vincent mendecakkan lidahnya beberapa kali karena baru kali ini ada gadis yang berani menantang nya dengan black blakan seperti itu
" Wah wah wah... Jika kamu menunjukkan sosokmu yang seperti ini maka kamu akan rugi besar Nona " Vincent membawa Ciara ke apartemen pribadinya di kawasan elit London...
****
Keesokan harinya Ciara terbangun dengan perasaan baik karena ia merasa malam tadi adalah malam yang begitu indah dan membuat tidurnya sangat nyenyak ... Setelah mengamati sekitar selama beberapa detik, ingatan nya terlintas dengan kejadian semalam dan membuat nya bergidik dan baru mengerti sekarang jika ia terlibat masalah dengan seorang model terkenal yang bernama Vincent Wilson si anak emas perusahaan terbesar di dunia yang berdiri di kota London Inggris sejak beberapa tahun lalu...
" Gawat ... Apa yang sudah kulakukan?" Ciara panik dan bangun lalu mengamati sekitar dan tak melihat adanya seseorang di dalam kamar tersebut. Ciara bergegas merogoh tas mini miliknya dan mengambil lipstik lalu mencoret kaca tembus pandang dengan tulisan " MAAF TUAN . SAYA BERSALAH DAN SAMPAI JUMPA " Ciara juga meletakkan beberapa lembar uang kertas di nakas samping tempat tidur...
Dari dalam kamar mandi, Vincent keluar dan hanya memakai jubah mandi dan ia sudah tak melihat Ciara di tempat tidur. Vincent juga tak sengaja melihat tulisan di dinding kaca tersebut dan tersenyum jahat lalu melihat lagi lembaran uang tunai yang tak seberapa jumlahnya itu lalu semakin besar marahnya.... " Kurang ajar ! " Vincent meremas uang itu dengan ekspresi wajah yang penuh kekesalan. Vincent mengambil ponselnya lalu menghubungi Ken manager nya lalu memerintahkan nya untuk menangkap buruannya yang terlepas...
" Gadis sialan . Lihat saja nanti jika aku sudah berhasil menangkap mu !" Vincent tertawa kecil dengan wajah yang penuh kekesalan... Setelah menyelidiki nya Ken berhasil menemukan keberadaan Ciara lalu melaporkan nya ada Vincent.
" Akhirnya.... Landak berduri ini takkan bisa lagi melarikan diri dariku!" Vincent tertawa dengan penuh permusuhan
Setelah selesai mengatur jadwal, Vincent menyuruh Ken untuk pergi ke tempat Ciara bekerja. Setelah keduanya masuk dan sudah pasti seluruh mata tertuju kepada keduanya karena mereka cukup terkenal. Ciara juga melihat nya lalu menunduk ke balik meja kasir untuk melindungi diri dan agar tak ketahuan Vincent.
" Kenapa dia ada disini sih ?!" Ciara merasa hidupnya akan tamat jika ketahuan oleh Vincent
Beberapa orang yang bekerja sama dengan Ciara mendatangi meja yang Vincent duduki lalu menyodorkan sebuah menu karena tempat Ciara bekerja adalah sebuah kafe tempat orang orang nongkrong sambil menghabiskan waktu...
" Aku mau pelayan itu yang melayani ku !" Tunjuk Vincent ke arah tempat Ciara menyembunyikan diri...
" Tapi disana__ "
" Jika tidak mau maka aku akan menyebarkan rumor jika kafe ini memiliki pelayanan yang sangat buruk !" Tegas Vincent dan Ciara mendengar nya dari balik meja. Ciara berpikir sejenak jika hal tersebut terjadi apalagi yang menyebarkan nya adalah seorang BA ternama maka kafe yang tak punya salah ini akan bangkrut dalam sedetik. Mau tak mau Ciara berdiri dengan kaki bergetar dan melangkah menghampiri tempat Vincent. Melihat ketidakberdayaan Ciara , Vincent merasa puas dan sumringah sambil terus menatap tajam Ciara sehingga membuat Ken merasa ada yang aneh.
Ciara memberanikan diri dan melayani Vincent dengan profesional dan beberapa kali juga Vincent mengerjai Ciara mulai dari cara dia melayani , hidangan yang ia hidangkan tak sesuai dengan pesanannya, minuman yang Ciara antarkan juga sering sekali Vincent bilang salah dan masih banyak lagi...
" Tahan Ciara Tahan... " ! Ciara bergumam pada dirinya sendiri dan wajahnya sudah sangat merah karena menahan amarah dan itu membuat Vincent bahagia.
" Silahkan tuan Steek pesanan nya " Ucap Ciara masih dengan sopan
" Oh ... Bukankah tadi aku pesan olahan Gurita ya ? Yang ala masakan jepang itu lho " Vincent masih dengan wajah menyebalkan nya membuat Ciara kelelahan ..
Karena terus membuat kesalahan, akhirnya Ciara mendapat teguran dari manager nya dan menampar pipinya sehingga memerah. " Kamu ini bagaimana sih ?! Masa pesanan pelanggan saja kamu sudah berbuat salah beberapa kali ?!" Ujar manager tersebut dan Ciara tak berkomentar apapun dan hanya diam...
" Jika usaha ini mengalami kerugian maka kamu tak mendapat gaji selama setahun penuh !" Manager tersebut meninggal kan dapur dan Ciara kembali membawa pesanan yang Vincent inginkan.
" Semoga kali ini tak salah lagi Tuan " suara Ciara bergetar dan Vincent terkejut karena candaannya membuat masalah bagi Ciara.
Sang manager tersebut mendatangi meja Vincent lalu menekan kepala Ciara dan membuat nya menunduk. " Tuan Vincent, maaf atas kelalaian bawahan saya dan saya juga sudah memberi nya pelajaran.
Vincent menatap Ciara yang sedang tertunduk dengan cara yang tak pantas lalu mata Vincent membelalakkan karena tetesan airmata Ciara mulai berjatuhan.
Karena merasa kesal Vincent bangkit lalu menendang meja dan membuat hidangan tersebut berserakan di lantai dan menarik Ciara dan membawa nya pergi keluar. Ken hanya terdiam saja dan mengurus pembayaran dan setelah itu ia pergi keluar. Tapi Ken di buat jengkel karena mobil yang ia kendarai bersama Vincent sudah menghilang bersama dengan Vincent dan gadis tersebut.
" Manusia purba satu itu !" Geram Ken lalu memesan taksi dan bergegas pergi...
Di dalam mobil, Vincent dan Ciara hanya terdiam untuk beberapa saat lalu Vincent mengeluarkan suara untuk memecah keheningan. " Ehem .. itu .." Vincent kesulitan mengatakan sesuatu
Ciara yang dari tadi hanya melihat ke arah luar jendela memotong perkataan Vincent. " Tak apa Tuan . Saya memang salah " Entah kenapa mendengar Ciara berbicara seperti itu membuat hati Vincent sakit. Apalagi di wajah kiri Ciara masih membekas dan memerah akibat tamparan manager kafe tersebut.
Vincent meremas kemudi dan menancap gas lalu berbelok pergi ke apartemen miliknya lagi. Ciara tertegun karena tempat tersebut belum lama ia kunjungi dalam keadaan kurang baik .
Vincent memarkirkan mobilnya dan keluar lalu menarik Ciara untuk masuk ke dalam Lift menuju apartemen nya. Ciara tak punya tenaga untuk menepis tangan Vincent yang begitu kuat dan kokoh mencengkram nya. Di dalam lift juga Ciara hanya tertunduk lesu sehingga membuat Vincent berpikir keras ...
Karena posisi mereka berdampingan, Vincent kemudian mendekati Ciara dan menunduk kan tubuhnya karena tinggi badan mereka sangat jauh berbeda.
" Apa landak ini sudah tak memiliki duri ya ?" Wajah Ciara seketika memerah
" Loh , kenapa makin merah ? " Vincent menarik wajah Ciara dan membuat keduanya saling bertatapan dalam jarak dekat.
Ciara merasa di kepalanya seperti akan meledak dan mencoba menjaukan diri dari Vincent namun kakinya tersandung dengan kakinya yang lain sehingga membuat tubuh nya oleng dan hampir jatuh. Vincent segera menangkap nya lalu keduanya berpelukan dan saling memandang dengan diam. Kedua nya tak tau suara detak jantung siapa yang begitu keras berdegup karena tubuh mereka sudah saling menempel dan setelah lift terbuka barulah Vincent melepaskan pelukan nya dari Ciara...
Sesampainya di dalam, Vincent mencari kotak obat lalu mengoleskan salep agar wajah Ciara tak meninggalkan bekas dan segera pulih. Setelah selesai Ciara merasa urusannya sudah tak ada dan hendak pamit pulang tapi Vincent tak mengijinkan nya.
" Aku penasaran kamu pakai parfum apa ya...?" Jantung Ciara berdegup kembali karena tubuh tinggi nan besar itu sudah ada di belakang nya lalu mengendus lehernya.
" Mengapa aku terus kecanduan ya sejak pertama kali kita bertemu lalu menginap bersama di tempat ini " Seketika tubuh Ciara melemas mendengar suara serak itu berbisik ke telinga nya.
Ciara merasa seperti ada penyihir yang membuat nya membisu dan sulit bergerak dan membuat tubuhnya melemah hanya dengan mendengar suara Vincent apalagi tubuh dan wajahnya mendukung.
Vincent terus mengendus tengkuk leher Ciara dan mulai menggigit ya pelan sehingga tubuh Ciara makin bergidik dan wajahnya kembali memerah . Vincent menatap daun telinga Ciara yang ikut merona dan ia tersenyum lalu membalikkan badan Ciara dan Vincent tersentak melihat wajah Ciara yang berubah menjadi mempesona.
" Hei... Kamu harus bertanggung jawab nih " Vincent menyeringai lalu ia berniat menyerang bibir Ciara akan tetapi pintu apartemen nya terbuka dan Ken sudah berada disana. Ciara langsung mendorong tubuh Vincent dan berlari menuju pintu tersebut lalu berkata kepada Ken " Paman tolong saya. Disana ada gapura besar yang berniat menculik saya " Ken kaget karena gadis pelayan kafe itu di bawa ke apartemen pribadinya secara sukarela. Bahkan wanita yang Vincent kencani ada begitu banyak namun tak da yang pernah ia bawa masuk ke apartemen ini apapun kondisinya.
" Lalu mengapa gadis ini bisa masuk kesini ?" Ken memejamkan mata dan kemudian menatap Vincent yang sudah memasang wajah datar sambil menatap nya tajam...
" Oho ... Begitu rupanya" Ken tersenyum lalu menatap Ciara dan berbicara dengan lembut padanya.
" Baiklah nona manis, paman ini akan menolong mu dan membawamu kabur , bagaimana?" Ken menawarkan bantuan dan Ciara hendak menyetujuinya
" Jika kau berani keluar selangkah saja maka seluruh hutangmu akan aku tagih sekarang juga Wahai Landak berduri!" Vincent menekan Ciara dan Ciara tak berani keluar dan kembali mendekati Vincent.
" Anak baik " Vincent tersenyum karena Ciara menurut padanya...
***" Bersambung***
Besok kita up lagi ya , kan cerita nya belum selesai