Di lautan Grand Line, Topi Jerami berlayar menuju pulau misterius yang tak ada di peta, **Pulau Kriya**. Pulau ini terkenal sebagai tempat pengrajin senjata legendaris yang mampu menciptakan senjata yang bisa membelah laut. Namun, tak ada seorang pun yang berhasil meninggalkan pulau itu karena jurang yang memisahkan daratan dan laut. Hanya ada satu jembatan yang rusak, menandakan bahwa tak sembarang orang bisa menginjakkan kaki di sana.
Setibanya di Pulau Kriya, Luffy dan kru mendapati bahwa penduduk pulau terjebak dalam perbudakan oleh Dogan, seorang raja kejam yang menggunakan senjata berteknologi tinggi untuk menaklukkan mereka. Zoro, dengan ketertarikannya pada pedang legendaris, menyadari bahwa Dogan memiliki **Senjata Saka**, pedang yang dikatakan memiliki roh naga. Sanji dan Robin mencurigai bahwa ada sesuatu yang lebih besar di balik kekuasaan Dogan.
Luffy, seperti biasa, tak bisa menahan diri melihat ketidakadilan dan langsung berusaha menyerang Dogan, tetapi mereka segera dikepung oleh para prajurit bersenjata canggih. Namun, sebelum mereka benar-benar terpojok, seorang pengrajin tua bernama **Mister Kuro** menyelamatkan mereka dan membawa mereka ke persembunyian rahasia.
Di sana, Kuro menceritakan tentang legenda "Cahaya di Ujung Jurang", sebuah kekuatan tersembunyi yang hanya bisa diaktifkan oleh seseorang dengan tekad yang tak tergoyahkan. Kekuatan itu konon bisa menetralkan semua teknologi canggih yang dipakai Dogan. Kuro yakin bahwa Luffy adalah orang yang ditakdirkan untuk menemukan cahaya itu.
Zoro memutuskan untuk menantang Dogan secara langsung demi mengambil Senjata Saka, sementara Luffy dan yang lain berusaha mencari jalan menuju jurang untuk mengaktifkan cahaya legendaris itu. Namun, waktu tidak di pihak mereka. Dogan sudah mengetahui rencana mereka dan mempersiapkan serangan besar-besaran.
Di akhir chapter, Luffy dan kru berdiri di tepi jurang yang tak berdasar. Di bawah, terlihat cahaya samar yang berkilau, tetapi tak ada jalan untuk turun. Luffy, dengan senyum khasnya, memutuskan untuk melompat ke dalam jurang tanpa ragu-ragu.
To be continued...