DIS!
Cerpen ini berisi materi dan diskusi dari agenda Ruang Author, yaitu Sharing Session dengan judul "Mengenal Apa Itu Onomatope" pada Kamis, 08 Agustus 2024, pukul 20.00 malam.
Selamat membaca, semoga bermanfaat.
📚📚📚
Halo, halo, halo.
Assalamu'alaikum. Selamat malam semuanya. Apa kabarnya malam ini? Semoga dalam keadaan sehat, bahagia dan tak kurang suatu apapun, ya.
Kembali lagi di agenda rutin Ruang Author, yaitu Sharing Session. Kali ini, kita lanjutkan materi tentang "Onomatope" yaaa.
Di kesempatan sebelumnya, kita sudah membahas, apa itu onomatope, ya. Nah kali ini, kita akan membahas bentuk-bentuk onomatope.
Sebelum memulai, yuk sama-sama kosongkan gelas. Yang belum tahu bisa simak, yang sudah tahu yuk bisa sharing juga yaaa. Indahnya berbagi ilmu dan pengalaman. Sama-sama belajar untuk jadi lebih baik.
Sebelum masuk ke materi, aku ingin mengingatkan kembali, yaaa.
Selama Sharing Session berlangsung, mohon untuk;
TIDAK KIRIM CHAT APAPUN
TIDAK KIRIM STIKER/TITIK
TIDAK LEMPAR KOTAK
Harapannya, agar materi yang dibagikan tidak tertimbun oleh chat dan kotak, ya. Mohon dipahami. Adapun chat yang tidak sengaja dikirim, akan OTOMATIS DIHAPUS OLEH TIM. 🙏
Malam ini, kita mau bahas dan belajar bareng tentang bentuk-bentuk onomatope.
Sebelumnya, kita ulas kembali sedikit materi tentang onomatope.
Jadi, Onomatope atau Onomatopea dalam cerita adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan efek suara atau tiruan bunyi dengan kata-kata tertulis. Secara sederhananya, onomatope adalah kata-kata yang berusaha menirukan atau mereproduksii suara-suara dalam teks tertulis.
FYI. Istilah Onomatope sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti kata atau sekelompok kata yang menirukan bunyi-bunyi dari sumber yang digambarkannya.
Setidaknya, ada 4 bentuk onomatope yang perlu kita tahu.
Yaitu:
1. Onomatope bunyi binatang (calls of animals)
2. Onomatope bunyi alam (sound of nature)
3. Onomatope dari manusia (sound made by human)
4. Onomatope aneka ragam tiruan bunyi (miscellaneous sounds)
1. Onomatope bunyi binatang (calls of animals) > merupakan bentuk tiruan bunyi dari binatang.
Contohnya:
- Meong (suara kucing)
- Kukuruyuk (bunyi kokok ayam jantan)
- Cit Cit Cit (bunyi tikus mencicit)
- Aung (bunyi raung harimau/singa)
CONTOH NARASI:
Cit Cit Cit (italic)
Entah dari mana asalnya suara tikus itu, suaranya terdengar jelas sekali. Aku harap tikus itu tidak tiba-tiba muncul di hadapanku, karena aku sangat takut.
2. Onomatope bunyi alam (sound of nature) > merupakan bentuk tiruan bunyi dari alam sekitar seperti ekspresi dari angin, air hujan, aliran sungai, dll. Tiruan bunyi alam menirukan segala bentuk tiruan bunyi dari keadaan alam sekitar.
Contohnya:
- Tik Tik Tik (tiruan suara hujan rintik-rintik)
- Cur (bunyi air memancar)
- Cus (bunyi api yang disiram air)
- Tes (bunyi air yang menetes)
Guys, kalian pasti pernah mendengar suara hujan yang rintik-rintik kan?
Nah kalau mau menulis narasi hujan rintik-rintik air bergelombang, begini contoh sederhananya.
Tik Tik Tik (italic)
Suara rintik hujan seolah menjadi teman perjalananku kembali ke kampung halamanku, rintiknya mulai membasahi jendela mobil yang kubawa namun tetesnya tak sederas air yang jatuh dari mataku.
3. Onomatope dari manusia (sound made by human) > merupakan bentuk tiruan bunyi manusia, seperti halnya terdapat pada bunyi tawa, sedih, mendengkur, menangis, dll.
Contohnya:
- Hahaha (bunyi tertawa)
- Hiks hiks hiks (bunyi menangis)
- Gluk gluk gluk (bunyi manusia yang sedang minum)
Kamu setiap hari minum air kan? Nah coba dengarkan bagaimana suara ketika air itu meluncur melalui tenggorokanmu.
Gluk gluk gluk
"Aaahhh segar!" kata Rafael menghabiskan satu kaleng minuman soda dingin yang dibelinya dari swalayan. Rasanya menyegarkan sekali saat dahaga menghantam tenggorokan, soda dingin itu bak oasis yang menyegarkan dahaga.
[04/09, 19:06] HK: 4. Onomatope aneka ragam tiruan bunyi (miscellaneous sounds) > merupakan bentuk tiruan bunyi dari berbagai benda dan dari berbagai keadaan.
Contohnya:
- Boom (bunyi ledakan)
- Broom (bunyi deru mobil)
- Prang! (bunyi benda atau kaca jatuh)
Contoh dalam narasi.
Prang!
Piring yang dipegangnya jatuh seketika tatkala melihat kekasihnya tengah bersenda gurau dengan sahabatnya sendiri dengan begitu mesra. Bunyi piring yang terjatuh itu sontak membuat keduanya menoleh dan terkejut.
# Suara-suara Hewan
Kucing mengeong
Burung mencericip/berkicau
Babii menguik
Bebek meleter
An^jing menggonggong/mendengking
Serigala melolong
Sapi melenguh
Katak menguak
Ular mendesis
Kambing mengembik
Merpati berdekut
Ayam jantan berkokok
Ayam betina berkotek
Anak ayam menciap
Macan mengaum
Tikus mencicit
Kuda meringkik/berderap
# Suara-suara alam
Angin berkesiur/mendesau
Air bergemiricik
Daun bergemirisik
Petir menggelegar
# Suara-suara benda
Papan/kayu berderak
Bel/lonceng berdentang
Sendok berdenting
Uang logam bergemerincing
Peluru berdesing
Telepon berdering
# Suara-suara dari manusia
Gluk gluk gluk > minum
Krak krak krak > menginjak kayu atau ranting
Byur, jebur, plung > bunyi benda yang jatuh ke air
Kres kres kres > menggunting
Buk, dhuak > meninju
Bum! > meledak
Gedebuk! Gedebum! > terjatuh dengan keras
Prang! > barang pecah
Klontang! > kaleng tertendang
Srup srup > menyeruput
Uhuk uhuk > batuk
Hatsyi > bersin
Jleb > menusuk dengan pisau
~~~
QnA
#1
Nama: Si Ciprut
Pertanyaan:
dari keterangan diatas, untuk penulisan yang benar dalam onomatope, alangkah baiknya yg bagaimana?
misal
1. Prang!
2. Praaaang!
3. Prang....!
alangkah baiknya yang nomor berapa.
•••
Jawab: Yang pertama
Prang!
#2
Nama: lil moonlight
Pertanyaan: kalau onomatope lonceng/bel berdentang,bisa ditulis berdenting juga tidak?
dan seperti bunyi sistem itu lebih baik Ding! atau Ting!
•••
Jawab: Bisa
Ting! untuk bunyi lonceng yang kecil. Kalau Ding! kayaknya lebih tepat untuk lonceng yg besar deh. Bisa juga Dang!
#3
Nama: Senorita
Pertanyaan: Maaf izin bertanya kalau suara rintihan kesakitan itu , seperti " Aduh". itu termasuk Anomatepe kah, Anomatepe dari suara manusia?
terimakasih
•••
Jawab: Bukan, karena "aduh" merupakan kata seru yang bisa diucapkan secara refleks. Bukan termasuk tiruan bunyi.
#4
Len yang sweet n cute 😁😋
Pertanyaan: Sehubungan dengan MT/NT yang suka sensi dalam hal pengetikan kata2 tertentu yang kadang pun tak sensitif tapi tetap kena sensor. Bagaimana mengakali apabila ternyata onomatope yang dipakai masuk list sensor oleh MT/NT
terima kasih sayang 😘
•••
Jawab: double huruf aja sayang 😍
Misal:
Ahh
Ohh
Ihh
Untuk menghindari sensus dari pihak NT 😁
#5
Nama: Samantha
Pertanyaan:
Bagaimana cara menggunakan onomatope secara efektif dalam sebuah naskah?
•••
Jawab: Kamu boleh sesekali menggunakan onomatope untuk menambah kesan ekspresi yang lebih nyata.
Tapi, tak semua bunyi-bunyian harus menggunakan tiruannya/onomatope.
#6
nama : bening
pertanyaan:
ntuun itu kan sensitif banget, kadang-kadang saya menemukan onomatope yang tulisannya itu typo. misalnya : 'prok' untuk bunyi tepuk tangan dan 'clik' untuk bunyi mengunci sesuatu hal.
adakah solusinya untuk menganti onomatape yang mengandung kata typo?
terimakasih
Jawab: Bisa gunakan kata kerja aja, maksudnya ya tak perlu menggunakan onomatope.
Misalnya, si tokoh utama ingin membuka pintu. Bunyi pintu yang dibuka kan 'ceklek' ya
Langsung narasi juga it's okay, menurutku. Dani membuka pintu lalu berjalan masuk dengan perlahan. Seolah tak ingin mengejutkan penghuni rumah yang sudah terlelap.
#7
Nama: lil moonlight
Pertanyaan: klu mau buat naskah yang ada 18++
klu lagi adegan/Grievance/ itu cukup narasi aja apa harus ada onomatope biar ada sensasi
(jgn ketawa)/Grievance/
•••
Jawab: Kalau aku prefer narasi aja, karena kalau ditulis onomatopenya, kesannya justru terlalu vulgarrrr
📄📄📄📄📄📄
Terima kasih sudah membaca. Nantikan materi sharing session Ruang Author yang berikutnya, ya.
Want more discussion?
Come join with us.
— Tim Ruang Author