Sabtu,31-agustus-2024
Seperti biasa izana berkendara pergi menuju ke pelabuhan Yokohama untuk rapat geng nya.
Tapi menurut nya saat ini akan terjadi sesuatu.. perasaan nya sangat gelisah entah mengapa.
Ia mencoba menepis perasaan itu tapi namanya juga perasaan pasti susah apalagi jika itu kekhawatiran.
Izana sudah sampai di pelabuhan dan sudah menjalan kan rapat di tengah tengah rapat ada yang menelpon izana.
"Kakucho ku serahkan pada mu dulu" ucap izana lalu pergi menjawab telpon.
"Baik!" Ucapin kakucho lalu memimpin rapat.
Izana berjalan ke salah satu sudut, untuk menjawab telpon dari seseorang yang ia *sayangin*.
Ia sebenarnya penasaran tumben tumbenan orang ini nelpon biasa nya izana duluan yang nelpon.
"Ada apa manjiro?" Ucap izana.
"Anniki.. pu..pulang.. ni-chan.. dia.." ucap manjiro penuh dengan jeda.
Yaa.. yang sedang menelpon dengan izana adalah manjiro tapi lebih sering di sebut dengan Mikey yang tak terkalahkan.
Izana heran apa maksud dengan perkataan manjiro kenapa ia seperti panik begitu.
"Hei.. mau kenapa manjiro ada apa dengan Ayumi??" Ucap izana yang mulai panik.
"Ni-chan dia.... Di tabrak!" Ucap manjiro lalu panggilan terputus.
Izana terkejut mendengar kata terakhir dari menjiro ' di tabrak '.
Izana masih diam membeku Karan masih memproses perkataan manjiro yang tadi.. lalu langsung berlari.
Kakucho dan para petinggi tenjiku heran melihat tingkah izana yang seperti sangat terburu-buru.
"Woi! Izana ada apa hah?!" Ucap seorang dengan rambut panjang.atau ran haitani.
"Ayumi! Di tabrak!" Ucap izana lalu berlari ke dekat sepeda motor nya dengan tergesa gesa.
Semua petinggi yang sedari tadi biasa aja sekarang ikut terkejut dengan perkataan izana
Ayumi adalah salah satu saudara izana saudara beda ibu. Ayumi adalah hal yang paling izana sayangi di dunia.. izana pernah berkata seperti itu.
Bukan hanya itu saja Ayumi juga lumayan dekat dengan petinggi tenjiku karna sering di bawa izana saat pertemuan geng.
Semua petinggi tenjiku berlari mengikuti izana yang sudah pergi dengan sepeda motor nya lumayan jauh petinggi tenjiku mengikuti nya dengan kendaraan masing².
(At the Sano family residence)
Izana Langsung turun dari sepeda motor nya. Sebelum berlari masuk ia melihat ada chifuyu yang berlari ke arah salah satu gang yang dekat dari sini.
Entah apa pikiran izana ia mengikuti chifuyu pergi ke gang yang dekat dengan kediaman keluarga Sano tersebut.
Izana membeku di tempat ketika sudah sampai di depan gang.. ia melihat bahwa ada seorang gadis dan 3 orang pemuda dai samping nya.satu nya memegang tubuh nya sambil menangis.
Gadis yang di pegangi tubuh nya penuh dengan bercak darah di bagian kepala dan perut.
"AYUMI!!!" Teriak izana lalu menghampiri sekumpulan orang tersebut.
"Anniki!" Ucap manjiro sambil menangis.
Izana terduduk di dekat tubuh Ayumi. Ia merasakan bagian bagian tubuh nya.
"Oh.. iza..na.." ucap gadis yang penuh dengan darah tersebut.
"Ayumi.. Ayumi jangan tinggalkan aku.. kau berjanji akan pergi besok ke Timezone bersama manjiro..dan aku.." ucap izana dengan air mata yang malu meluncur.
Ayumi melihat izana dan manjiro di atas dan kanan nya lalu tersenyum manis tapi dengan wajah yang pucat.
"Iza.. manjiro mungkin aku tidak bisa menepati janji kali ini.. sampai kan salam pada semua nya..... Aku ingin istirahat.." ucap Ayumi lalu perlahan menutup mata nya.
"Ayumi-chan!!" Teriak manjiro dan izana bersamaan.
Manjiro mengguncang² tubuh Ayumi yang sudah tak bernyawa itu sedangkan izana terdiam.
Petinggi tenjiku baru saja sampai dan melihat hal tersebut hanya bisa terdiam mematung, tidak berbeda dengan dua orang yang bersama manjiro tadi
•mitsuya
•chifuyu.
Mereka hanya diam dan mengeluarkan air mata.
"Anniki jangan diam saja ayo.. panggil siapa ni-chan dia sudah..", ucapan manjiro terpotong.
"Manjiro naikan Ayumi ke punggung ku.. dia lelah berjalan.. dan.. selimut kan dia dengan jaket mu. Dia dingin kelihatan nya.." ucap izana lalu menggendong Ayumi di punggung nya.
Sano Ayumi's death is the most precious thing for them