Di sebuah taman yang rindang, terdapat seorang anak bernama Rara yang selalu merasa minder. Rara selalu membandingkan dirinya dengan teman-temannya yang terlihat lebih pintar, lebih cantik, atau lebih populer. Dia merasa dirinya tidak istimewa dan tidak memiliki bakat apa pun.
Setiap hari, Rara selalu merasa sedih dan terpuruk. Dia seringkali menangis di kamarnya, merasa tidak berguna.
Suatu hari, Rara sedang berjalan-jalan di taman sendirian. Dia melihat seorang nenek tua sedang duduk di bangku taman, tengah asyik menata bunga kertas yang berwarna-warni. Rara penasaran dan menghampiri nenek itu.
"Nenek, bunga kertas itu cantik sekali," kata Rara.
Nenek itu tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Nak. Bunga kertas ini memang indah, tapi keindahannya tidak hanya terletak pada warnanya, loh."
"Maksud nenek?" tanya Rara.
"Setiap bunga kertas memiliki bentuk dan corak yang berbeda. Tidak ada satu pun yang sama. Begitu juga dengan manusia, Nak. Setiap orang memiliki keunikan dan potensi yang berbeda," jelas nenek itu.
Rara terdiam, mencerna kata-kata nenek itu. Dia mulai menyadari bahwa selama ini dia terlalu fokus pada kekurangan dirinya sendiri. Dia lupa bahwa setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing.
"Nenek, lalu bagaimana saya bisa menemukan potensi saya?" tanya Rara.
"Carilah apa yang kamu sukai, Nak. Kembangkanlah bakatmu, meskipun itu terlihat kecil dan sederhana," jawab nenek itu.
Rara terinspirasi oleh kata-kata nenek itu. Dia mulai memperhatikan hal-hal kecil yang dia sukai. Dia suka melukis, meskipun lukisannya masih jauh dari sempurna. Dia juga suka menyanyi, meskipun suaranya tidak merdu.
Rara mulai belajar melukis dan bernyanyi dengan tekun. Dia tidak lagi membandingkan dirinya dengan orang lain. Dia fokus pada pengembangan dirinya sendiri.
Lambat laun, Rara mulai menemukan kepercayaan dirinya. Dia menyadari bahwa dia tidak perlu menjadi yang terbaik dalam segala hal. Yang penting adalah dia menemukan apa yang dia sukai dan mengembangkannya.
Rara akhirnya menyadari bahwa setiap orang memiliki potensi yang luar biasa. Yang penting adalah menemukan potensi itu dan mengembangkannya dengan sepenuh hati.
Sejak saat itu, Rara tidak lagi merasa minder. Dia selalu tersenyum dan bersyukur atas anugerah yang telah diberikan Tuhan kepadanya.
Pesan Moral:
Cerita ini mengajarkan kita bahwa setiap orang memiliki keunikan dan potensi yang berbeda. Kita tidak perlu menjadi yang terbaik dalam segala hal, yang penting adalah menemukan apa yang kita sukai dan mengembangkannya.