Senin pagi Naura sudah bersiap-siap mengenakan kemeja putih berwarna gading serta celana hitam panjanng, rambutnya ia kuncir bagaikan buntut kuda dan Naura mengenakan make up minimalis, tidak lupa kacamata yang selalu melekat di wajahnya, tanpa kacamata penglihatan naura tidak akan sempurna.
kemudian kak Betty mengetuk pintu kamar Naura.
"Naura,kamu sudah rapih? ayo cepat kita berangkat, kalo telat sedikit bisa kejebak macet loh!"ajak kak betty.
CEKLEK
pintu kamar pun di buka,betapa kagetnya kak Betty melihat penampilan naura yang terlihat culun dan cupu.
"Ayo kita berangkat kak betty!" ajak naura semangat.
"Oh my god,naura! ada apa dengan penampilanmu ini?" tanya kak Betty sedikit syok.
"Kenapa dengan penampilanku kak?" tanya Naura bingung.
"Sudah sekarang ikut ke kamar kak Betty,bisa di bully sama orang kantor kalau penampilanmu seperti ini!"
Naura pun menuruti perintah kak betty.
"ok betty,semangat! dua puluh menit kayaknya cukup buat poles penampilan kamu Naura!"
lalu Naura pun mengganti kemeja lusuhnya dengan kemeja milik kak Betty,warna biru muda membuat Naura terlihat lebih cera, di padukan dengan celana berwarna coklat susu,pas sekali di pinggang dan membentuk kaki naura menjadi lebih indah,tidak seperti celana hitam yang tadi,terlihat kebesaran,di lilitkannya ikat pinggang di celana yang Naura kenakan dan syal kecil yang sengaja melekat di kerah kemejanya,benar-benar terlihat cantik dan elegan,selesai dengan pakaian yang Naura kenakkan,kini kak betty mulai sedikit memoles wajah naura dengan make up mahalnya,wah memang harga tidak akan membohongi hasil,Naura terlihat sangat cantik dan natural,kemudian rambut naura yang tadinya di kuncir bak buntut kuda,kini sengaja terurai,tidak lupa kak Betty memberikan penjepit rambut berwarna putih,dan yang terakhir sepatu high heels,meskipun cuma 10 cm,namun naura sepertinya agak kesusahan mengenakkannya,kemudian kak Betty menggantinya dengan sepatu tanpa heels.
"hmmm,cocok juga pake sepatu ini!"ucap kak Betty tersenyum puas
"kak Betty,apa ini tidak terlalu berlebihan berpenampilan seperti ini?" tanya Naura merasa tidak nyaman
"Tidaklah Naura,kita tinggal di ibu kota jakarta,kota metropolitan!! maaf baju yang tadi kamu kenakan sangat kampungan sekali dan kamu juga terlihat lusuh,kak Betty tidak mau kamu jadi bulan-bulanan orang-orang kantor,tau sendiri lah mulut mereka itu sangat pedas kalau sudah mengkritik orang!"Sahut betty mencoba menjelaskan kepada Naura agarbia faham maksud fan tujuannya merubah penampilannya seperti ini.
"Terima kasih kak Betty,aku gak tau harus membalas kebaikkan kak Betty dengan apa??"
"Sudah lah,jangan di fikirkan! yasudah ayo kita bergegas pergi ke kantor,takutnya nanti telat."Ajak kak Betth
Kak Betty mengendarai mobil sedannya dengan kecepatan penuh,naura pun di bikin takjub namun juga takut,jantungnya pun berdebar sangat kencang.
"Akhirnya sampai juga,nah ini tempat nanti kamu bekerja ya Naura,gimana menurut pendapat kamu?" tanya kak Betty penasaran dengan jawaban dari Naura
Naura malah menatap takjub dengan pemandangan gedung pencakar langit yang menjulang begitu tinggi
"Wahh,Naura malah gak pede bekerja di tempat sebagus ini kak Betty!" jawab naura malah terlihat murung.
"kamu itu selalu merendah seperti itu,kakak mu sering cerita kalau kamu itu anak yang cerdas,di sekolah saja selalu menjadi juara umum,meskipun kuliahmu tidak sampai sarjana,tapi nilai IPK Diploma kamu sangat bagus,kak Betty yakin kalau kamu akan mudah beradaptasi di sini,ayo Naura kamu harus pede dan yakin,jangan minder okey!"tukas kak betty meyakinkan Naura.
Akhirnya Naura di panggil ke dalam ruangan tuan Sagara yakni seorang presdir di perusahaan jatayu group, salah satu perusahaan yang bergelut di bidang suku cadang pesawat terbang.
Naura mencoba melangkahkan kakinya perlahan, kemudian assisten tuan Sagara mempersilahkan naura untuk duduk.
Tidak lama kemudian, Tuan Sagara tiba dan ia langsung di sapa oleh assistennya yakni pak Willy.
pandangan Sagara langsung tertuju kepada Naura." ini sekertaris baru untukku wil?" tanyanya sambil menatap sinis ke arah Naura.
"Betul tuan, namanya Naura andini!"
"Yasudah, kau boleh keluar dari ruanganku, aku ingin berbicara empat mata dengan wanita ini!" willy langsung membungkuk dan keluar dari ruangan bosnya.
Sagara melihat Naura dari ujung rambut sampai kaki.
"Hemmm...boleh juga penampilanmu, cukup menarik, semoga kemampuanmu juga sama menariknya dengan penampilanmu, aku paling tidak suka memiliki seorang sekertaris yang hanya bermodalkan tampang, karena aku tidak butuh itu, aku butuh kemampuanmu dan juga ke ahlianmu, faham kamu?"Sungutnya kembali menatap sinis kenarah Naura.
"B baik tuan!" jawabnya terbata.
Tiba-tiba saja dari arah pintu depan, datanglah seorang pria paruh baya menerobos masuk.
"Hey bocah tengik, sampai kapan kau mau menghindar dari ku hah? mengapa kemarin kau tidak datang, kasihan kan laura, ia terlalu lama menunggumu di sana, sudah seperti kerupuk alot saja dia!" omelnya menggebu-gebu.
Sagara malah menepuk jidatnya." pah bisa tidak papah tidak membahas masalah perjodohan di sini? aku sudah berapa kali bilang jika aku tidak mau di jodohkan, dan..emhhh...aku sudah memiliki wanita untuk segera aku nikahi!" ucapnya membuat keduaa mata papahnya melotot
"Cih, kau fikir kau bisa mengelabuiku hah? mentang-mentang aku sudah tua!"
"Benar pah, untuk apa aku berbohong?" jawabnya sembari melihat ke arah Naura yang sedari tadi menonton dengan serius perdebatan antara bosnya dengan papahnya.
kemudian muncul ide gila dalam benak sagara, dengan seenaknya ia menarik tangan naura.
"Perkenalkan pah, wanita ini adalah calon istriku, dan sebentar lagi kami akan segera menikah!" ucapnya seraya tersenyum penuh kemenangan.
'semoga papah mau percaya padaku!' batinnya penuh harap.
'hey tuan, anda salah minum obat ya? jangan suka seenaknya mengambil keputusan, baru saja kita bertemu, tolong jangan membuat lelucon seperti ini!' batin Nura sangat kesal
"Baiklah, jika wanita ini adalah calon istrimu, bulan depan kalian harus sudah menikah!" ucapnya
Glek
baik naura dan sagara saling bersitatap keduanya langsung tersenyum hambar.
kemudian Sagara mengatakan sesuatu kepada Naura dengan cara berbisik." kau ikuti semua perintahku, anggap saja ini adalah pekerjaan sampinganmu, kalau kau menolaknya, aku bersumpah akan membuat hidupmu menderita!" Ancamnya tidak main-main
"Anda mengancam saya tuan?" jawabnya sambil berbisik.
"Ku bilang, ikuti semua perintahku, atau kau mau blacklist, sehingga kau tifak bisa bekerja di perusahaan mana pun hah?" ancam kembali Sagara.
Akhirny dengan terpaksa dan mau tidak mau, Naura menyetujui ide gila bosnya itu.
'Dasar bos sinting! huft.' Batinnya menggerutu.