"Naterata siapa pria itu tadi?" Tanya cameron kepada adik perempuan nya dengan kesal karena ia melihat adik nya berdansa dengan pangeran dari Kerajaan tetangga
"Ohh kakak tenangkan diri mu... " Ucap naterata dengan suara lembut dan sedikit takut dengan kemarahan kakak nya
"Kau menyuruh ku tenang saat aku melihat mu berdansa dengan pria lain?" Kesal cameron dia kemudian mendudukkan naterata di meja kerja nya
"Aku sudah bilang berkali kali, kau miliki ku!!"
"A-ahh iya... Aku.. Aku tau"
Naterata membuang pandangannya ke samping untuk tidak melihat kakak nya. Tangan cameron membawa dagu naterata dan menatap mata adik nya yang terlihat takut
"Lihat aku" Ucap nya dengan dingin dia semangkin mendekat kan wajah nya ke wajah naterata. Hingga naterata bisa merasakan nafas kakak nya yang hangat
"Kau sangat nakal"
Kemudian cameron mencium bibir adik nya singkat
"Sebentar banget" Ucap naterata menatap kakak nya dengan tatapan keinginan. Melihat tatapan adik nya cameron tersenyum tapi sikap dingin nya masih terlihat
"Aku sudah bilang kau sangat nakal, tapi bodoh nya aku malah tertarik dengan mu"
Naterata hanya tersenyum dengan nakal "itu karena aku cantik... Makanya kakak ku yang tampan ini sangat tertarik pada ku" Jelas naterata sembari menyentuh dada bidang milik kakak nya yang hanya di balas dengan tawa kecil dari cameron
"Kau sangat menggoda" Cameron kemudian kembali mencium bibir adik nya kali ini lebih lama
"Mmhp" Naterata hanya menikmati ciuman kakak nya sebelum akhirnya salah seorang pelayanan mengetuk kamar cameron
Cameron menatap ke arah pintu dengan kesal
"Tsk mengganggu" Cameron dengan terpaksa melepaskan naterata dan berjalan ke arah pintu
"Tuan baginda raja meminta untuk bertemu dengan mu" Jelas pelayanan itu dengan menunduk meskipun ia kesal karena mengganggu nya saat sedang bersama adik tersayang nya
"Baik" Balas Cameron dingin sebelum akhirnya ia keluar
"Aaaa...!!! Napa sih setiap bareng kakak selalu ada yang ganggu?? Ughh nyebelin" Kesal naterata sembari melompat ke ranjang kakak nya
"Hhh mungkin aku harus tidur"
"Ada apa ayah memanggilku?" Tanya Cameron pada ayah nya
"Kerajaan Entey Netla tak ingin akur dengan kita" Jawab gentara ayah Cameron
"Ya.. Saya tau ayah, lalu apa yang harus saya lakukan?"
"Besok kau harus pergi ke medan perang. Tidak ada pilihan lain selain bertarung"
Cameron hanya mengangguk tak ada kekhawatiran di wajahnya dia membungkuk kepada ayah nya
"Baik ayah"
Gentara tersenyum bangga dengan putra nya
"Sekarang kembali lah ke kamar mu, istrahat lah siapkan diri mu"
....
"Kau masih menunggu kakak mu huh?" Cameron menghampiri naterata yang masih berbaring di ranjang milik nya. mata nya masih terbuka
"Tentu saja" Jawab nya kemudian bangkit dari tidur nya
"Apa yang di katakan ayah?"
"Dia meminta ku pergi ke medan tempur besok"
"medan tempur? Kenapa harus kakak? Kenapa ti-" Menutup mulut naterata dengan jari nya
"Jangan banyak tanya, lanjutkan saja apa yang kita lakukan tadi" Ia kembali mengecup bibir adik nya tangan tangan nya berjalan di sekitar paha naterata
"nghh..."
Skip aja dah gua males
*
*
*
"Kakak hati hati.. Semoga kau kembali dengan selamat" Ucap naterata melihat kakak nya yang sudah siap untuk pergi ke medan perang
Cameron menghampiri naterata dan mengecup lembut kening adik nya
"Pasti" Balas nya dengan dingin sebelum akhirnya ia pergi dengan kuda nya
Naterata menggenggam erat tangan nya
"Aku ingin melihat kakak pulang dengan selamat" Ujar nya sebelum akhirnya masuk. Tadi nya ia ingin pergi ke kamar nya tapi gentara memanggilnya
"Naterata kau sudah cukup dewasa untuk menikah bukan?" Naterata yang mendengar itu terkejut dan mundur mundur
"Y-ya lalu kenapa??" Jawab nya terpata pata
"Pangeran cesso akan datang melamar mu. Persiapkan diri mu" Setelah berkata seperti itu gentara menyuruh pelayan untuk mendandani naterata karena hari pernikahan akan langsung di adakan sekarang juga
Naterata yang mencoba menolak tapi tetap saja ia tak bisa. Ia tau bakal di jodoh kan kepada pengeran tetangga sungguh hati gadis itu tak kuasa dia ingin menolak tapi dia juga tau bahwa ini pernikahan politik
Dia sengaja di jodoh kan kepada pangeran cesso untuk menghentikan perang yang terus menerus
....
Cameron berhasil membunuh 23 prajurit dari musuh nya, tapi tubuh nya juga terluka parah dia menghusap mulut nya yang berdarah
"Apa mereka mengirim prajurit lagi?" Tanya nya pada rombongan milik nya tapi tidak ada satu pun yang menjawab dia melihat sekeliling nya melihat prajurit nya dan prajurit musuh berkumpul mengelilingi nya
"Apa sekarang?" Wajah nya masih sama saja tidak menunjukkan ke takutan dan kepanikan
....
"Yang mulia hamba bersungguh sungguh untuk menikahi putri mu" Ucap cesso sembari memegang lengan naterata
Naterata menahan tangis nya tak ingin menikahi pangeran lain selain kakak nya
Acara pernikahan berlangsung dengan aman dan damai. Tapi pikiran naterata tak bisa tenang
....
"Maaf pangeran... Sudah saatnya kamu mengetahui yang sesungguhnya" Ucap salah satu prajurit
Cameron mengerutkan satu alis nya "apa?"
Tapi tak ada yang menjawab kemudian dengan tiba tiba ia di tusuk dari belakang
Tamat🗿