asmara singkat.
Pagi hari tepatnya hari Sabtu kegiatan yang selalu dilakukan disalah satu sekolah, yaitu senam.
Semua murid berada di lapangan dengan membuat barisan dari kelas nya masing-masing.
Disalah satu barisan yang berdampingan dengan barisan murid laki-laki, terdapat anak perempuan bernama Belle yang terlihat sedikit risih dengan tatapan intens dari barisan sebelahnya, tepatnya barisan laki-laki.
Disitu satu anak laki-laki terus menatapnya dengan pandangan intens, teman Belle yang bernama Rena menyadari nya dan segera menatap anak laki-laki yang kebetulan dia kenal.
"Heh!!...Rion, kamu liatin Belle terus suka ya?!" Mendengar pertanyaan itu sontak membuat anak laki-laki yang menatap Belle sontak mengangguk dengan polos.
Sedangkan Belle yang melihat anak laki-laki yang diketahui namanya Rion itu mengangguk, entah mengapa membuat nya malu rona merah tipis sudah ada di pipi nya, melihat pengakuan polos nya.
"Ihh! Rena jangan gitu ah!" Protes Belle dengan wajah tidak terima yang aslinya sangat malu.
Yang hanya dibalas dengan senyum menyebalkan dari Rena.
Waktu berlalu, senam dimulai semua murid mengikuti gerakan dari masing pemimpin-pemimpin barisan mereka.
Belle mencoba mengabaikan Rion yang cukup menganggu nya, apalagi setelah saat gerakan berjalan ke kanan dan kiri yang membuat Rion memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekat padanya.
Rena terus tertawa selama senam berlangsung melihat Belle yang beberapa kali tertabrak tubuh Rion selama senam.
Senam akhirnya selesai.
Belle bersama Rena dan beberapa temannya duduk didepan kelas mereka, dengan Rena yang membicarakan kejadian saat senam pada yang lain.
Tidak lama Rion datang menghampiri mereka ah tidak tepatnya pada Belle sembari membawa dua buah gelang dengan senyum diwajahnya.
Rion memberikan salah satu gelang pada Belle sambil memberikan penawaran, untuk menjadi pacarnya dan di serukan terima oleh teman-temannya, Belle menolak namun itu sia-sia sebab Rion adalah orang yang pemaksa.
"Gak mau jangan maksa!" Perempatan imajiner terlihat di pelipis Belle.
"Jika kamu lari dan Aku tidak bisa menangkap mu, maka aku tidak akan meminta mu lagi. namun sebaliknya jika aku menangkap mu maka kamu menjadi pacarku." Usul Rion dengan seringai diwajahnya. Belle yang mendengar usulan nya diam sebentar dan kemudian mengangguk.
"Baiklah jangan bohong loh ya." Ucap Belle dengan senyum percaya diri diwajahnya.
Setelah ucapan nya selesai Belle langsung berlari kebelakang sekolah, Rion yang melihat itu bersiul pelan dan mulai berlari mengejar nya.
Teman-teman Belle melihat kedua nya telah berlari hanya tertawa, kembali ke kedua nya.
Belle berlari kebelakang sekolah dengan Rio dibelakangnya berlari mengelilingi sekolah yang memiliki halaman luas, sudah cukup membuat Belle kelelahan karena mereka sudah dua kali memutari sekolah. Sedangkan Rion dia terlihat tidak terpengaruh dengan seberapa luas ini.
Belle melirik kebelakang dari perbuatannya yang cukup ceroboh akhirnya membuatnya tersandung akar pohon, karena mereka sedang berlari di Medan yang cukup banyak pohon.
Rion melihat itu mempercepat larinya untuk menangkap tangan Belle lalu menariknya ke pelukannya, mencegah nya agar tidak terjatuh.
"Tertangkap~" suara bisikan dengan nada menggoda dan terpaan nafas pelan didekat telinga Belle, membuatnya tersadar dari aksi terkejut nya.
Mendengar suara bisikan dan angin dari nafas laki-laki yang memeluknya membuat Belle merinding, segera tangannya mendorong tubuh si laki-laki tersebut.
"A..apa-apa itu!?" Teriak Belle dengan tergagap dan rona merah yang sudah menjalar dari pipi ke telinga, Belle menyentuh telinga yang dibisikkan oleh Rion dengan pandangan tidak terima.
"Kenapa? Aku hanya membantu pacarku". Ucap Rion sembari mengedikan kedua bahunya acuh.
"Ugh-" suara dengusan kesal berasal dari Belle, yang menyadari dirinya telah tertangkap.
"Sekarang kau adalah milikku, tidak boleh dekat dengan pria selain diriku." Celetuk Rion dengan suara yang bernada penuh kepemilikan.
"Sialan." Umpat Belle kesal.
"Jangan mengumpat Babe atau bibirmu itu akan ku cium." Ancam Rion menatap Belle dengan tajam.
Belle menghela nafas mencoba menahan kesal.
Detik itu belle langsung terjebak dengan sifat kepemilikan dan posesif dari Rion.