Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
Malam itu, di salah satu rumah sakit terbesar di kota, Dokter Arga baru saja selesai menangani operasi darurat. Keringat masih membasahi dahinya saat dia melepas sarung tangan sterilnya. Meskipun lelah, ada kepuasan yang selalu ia rasakan setiap kali berhasil menyelamatkan nyawa seseorang.
Sementara itu, di kantor pusat rumah sakit, CEO muda bernama Karina sedang mengamati laporan keuangan. Dia wanita cerdas, tegas, dan penuh percaya diri, tapi ada satu hal yang selalu membuatnya resah: kesepiannya. Karina sudah lama menutup hatinya, lebih fokus pada kariernya daripada hubungan pribadi. Namun, semua berubah sejak dia bertemu Arga.
Pertemuan mereka pertama kali terjadi saat Karina datang ke ruang gawat darurat untuk memeriksa kondisi rumah sakit. Di sana, dia melihat Arga yang dengan cekatan menangani pasien yang kritis. Sosok Arga yang tenang dan penuh dedikasi membuat Karina tertarik. Sejak saat itu, Karina sering mencari-cari alasan untuk bertemu dengan Arga.
Bab 2: Perasaan yang Tumbuh
Seiring berjalannya waktu, pertemuan mereka menjadi lebih sering. Karina mulai mengatur waktu makan siangnya agar bisa bertemu Arga di kantin rumah sakit. Keduanya sering berbicara tentang pekerjaan, namun lambat laun, topik obrolan mereka berubah menjadi hal-hal pribadi.
Arga merasa nyaman setiap kali bersama Karina. Dia menemukan sisi lembut dari wanita yang dikenal tegas itu. Begitu pula dengan Karina, yang mulai merasakan detak jantungnya lebih cepat setiap kali bertemu Arga.
Namun, di balik perasaan yang tumbuh di antara mereka, ada satu hal yang mengganggu pikiran Arga. Hubungannya dengan mantan kekasihnya, Siska, belum sepenuhnya selesai. Siska adalah wanita yang obsesif dan tak bisa menerima kenyataan bahwa hubungannya dengan Arga telah berakhir. Dia terus berusaha menarik Arga kembali, bahkan dengan cara-cara yang tidak sehat.
Bab 3: Bayang-bayang Masa Lalu
Siska adalah seorang wanita cantik, tapi di balik kecantikannya, terdapat sifat posesif yang mulai membuat Arga lelah. Hubungan mereka berakhir karena Siska terlalu mengendalikan hidupnya. Namun, Siska tak pernah menyerah. Dia terus menghubungi Arga, mengirim pesan-pesan penuh ancaman, dan bahkan mengunjungi rumah sakit untuk menemuinya.
Karina mulai menyadari ada sesuatu yang mengganggu Arga. Dia sering melihat Arga termenung, seolah-olah ada beban berat yang dipikulnya. Meski begitu, Karina tidak ingin memaksa Arga untuk bercerita. Dia menunggu sampai Arga siap.
Suatu malam, saat mereka berdua sedang berbincang di ruang istirahat dokter, Siska muncul tanpa diduga. Dengan ekspresi penuh kemarahan, Siska menuduh Karina berusaha merebut Arga darinya. Keadaan menjadi tegang, dan Arga harus mengambil keputusan.
Bab 4: Pilihan Hati
Setelah kejadian itu, Arga merasa tidak bisa lagi menghindar. Dia harus segera menyelesaikan urusan dengan Siska sebelum hubungannya dengan Karina semakin dalam. Dia akhirnya memutuskan untuk bertemu Siska dan berbicara dari hati ke hati. Dalam pertemuan itu, Arga menegaskan bahwa hubungan mereka sudah berakhir dan meminta Siska untuk melepaskannya.
Siska, meski awalnya menolak, akhirnya mengerti bahwa tidak ada lagi yang bisa dia lakukan. Dengan berat hati, dia memutuskan untuk pergi dari kehidupan Arga, meski dengan air mata yang berlinang.
Arga merasa lega setelah pertemuan itu. Beban di dadanya perlahan-lahan menghilang. Dia tahu, kini saatnya untuk memulai sesuatu yang baru, dan hatinya sudah memilih Karina.
Bab 5: Awal yang Baru
Beberapa minggu kemudian, Arga dan Karina semakin dekat. Mereka menghabiskan waktu bersama, saling mengenal lebih dalam. Karina yang sebelumnya selalu menutup diri dari cinta, kini merasakan kehangatan yang sudah lama hilang. Sementara Arga merasa bahwa Karina adalah sosok yang selama ini dia cari, seorang wanita yang kuat namun juga penuh kasih.
Malam itu, di atap rumah sakit, di bawah cahaya bintang yang berkilauan, Arga akhirnya menyatakan perasaannya. Karina, dengan senyuman yang menawan, menerima cinta Arga. Mereka berdua tahu, perjalanan mereka tidak akan selalu mulus, namun bersama-sama, mereka yakin bisa menghadapi apapun yang datang.
Epilog: Dalam Dekapan Pilihan
Arga dan Karina kini menjalani hubungan yang bahagia. Meski mereka masih harus menghadapi berbagai tantangan, baik dari pekerjaan maupun dari kehidupan pribadi, mereka selalu bersama dan saling mendukung. Mantan Arga, Siska, telah benar-benar melepaskan dirinya dan memilih untuk melanjutkan hidupnya sendiri.
Cinta sejati mereka tumbuh semakin kuat seiring berjalannya waktu. Dalam dekapan pilihan yang telah mereka buat, Arga dan Karina menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Dan mereka tahu, inilah awal dari babak baru dalam hidup mereka, babak yang penuh dengan cinta, pengertian, dan harapan.