Matahari bersinar terang, cahayanya lembut dan hangat seolah sedang tersenyum menyambut kesibukan mulai dari pagi sampai menjelang sore nanti.
Saat ini nampak seorang Remaja sedang memegang buket bunga mawar yang baru saja di belinya dengan menabung uang saku selama satu minggu. Di depannya ada seorang gadis cantik yang seumuran dengan remaja itu. Keningnya berkerut dan ekspresi lelah nampak terlihat jelas di wajahnya yang manis.
Remaja itu bernama Ali dan gadis itu bernama Amelia.
Ali segera mengulurkan tangannya untuk menyerahkan bunga mawar itu kepada Amel. Dia berkata dengan percaya diri.
Dia mulai berpuisi.
"Indahnya Bulan tak seindah wajahmu.
Manis madu tak semakin senyummu.
Pandanganmu menusuk jantungku.
Pelukanmu menghangatkan tubuhku.
Bersamamu kasih aku bahagia
Bersamamu kasih aku damai.
Hanya kau yang ada di hati ini"
"Engkaulah cintaku engkau kasihku.
Engkaulah nafas dan darah yang selalu mengalir dalam nadiku."
"Dengan bunga mawar ini sebagai pengikatnya, langit dan bumi menjadi walinya dan semua orang sebagai saksinya aku akan menanyakan pertanyaan yang sama untuk ke 99 kalinya."
"Amelia Putri Maharani, maukah kamu menjadi pacarku?Menjadi bagian dalam cerita hidupku?
Seketika Amelia langsung menegang. Fikirannya campur aduk. Dia bingung harus menjawab apa. Karena ini adalah pertama kalinya Ali melakukan hal se ekstrim ini.