Malam itu ramai, di teras rumah terdengar suara nyaring jangkrik yang berteriak, atau mungkin bernyanyi, atau mungkin dia menangis, malam itu berkumpulnya gue bersama teman teman gue, menghisap rokok bebatang batang, bau nya menyengat bersama asap kopi, gue duduk disamping Alvin yang tengah bermain gitar, menyenandungkan lagu terbaik untuk suasana malam itu, sampingnya ada jovin, tengah asik menyebat sambil bermain handphone, dan alba yang tengah minum kopi sambil mendengar lantunan gitar.
"ah anjing" suara itu menyeruak merusak irama gitar alvin, semua fokus pada pemilik suara, jovin.
"kenapa lo? tiba tiba teriak anjing" tanya alba, dia meletakan kopinya ke depan, kemudian dia mendekat ke alvin, menepuk pundaknya lalu melirik ke handphone Alvin, "yaelah bro, ini udah ketiga kalinya" lanjut alba.
3 kali... itu sudah menjelaskan semuanya, akhirnya aku, Alvin, dan alba kembali sibuk masing masing, hanya jovin yang menarik narik rambutnya, seolah tarikannya akan membuat nya lebih baik. Jika masalah laki laki tidak ada di keluarga, dan uang, maka sudah pasti itu datang dari gadis kesayangan laki laki itu, dan Alvin memiliki 1 gadis keras kepala yang sering kami paling bebeknya alvin, namanya bella. wanita asal bogor itu kerap kali mengoceh dengan mulut yang dimajukan itu memang keras pendirian, dia ldr dengan jovin makanya dia selalu posesif, chat ga dibalas sebentar dia bakal ngajak berantem soal nama ig cewek yang jovin jadiin selingkuhan, yang jelas jovin gila game dan ga sering online di sosmed.
"udahlah jo, lo ga capek sama si bella?" tanya Alvin dengan raut wajah yang suram, dia akhir akhir ini merasa terganggu dengan hubungan bella dan jovin karena mereka sering ribut saat bertemu.
jovin menoleh, diam tak mengatakan sepatah kata pun, lagi lagi gue diposisi gatau mau ngapain, gue akhirnya memutuskan hanya nyebat dan nunggu apa yang bakal terjadi di menit selanjutnya.
"gue sayang sama bella" suara jovin pelan tapi masih terdengar jelas, helaan nafas terdengar kencang, dari gue, "kita juga tau kali lo sayang sama bella, tapi makin diliat makin keterlaluan posesif nya" kata gue melanjutkan menghisap nikotin ditangan gue, menunggu perubahan wajah dari jovin.
"bener tuh, dengerin lah, 3 kali lo putus nyambung sama si bella gara gara lo nonton live stream gamer kesukaan lo yang masalahnya dia cewek doang" ujar alba kemudian menyeruput kopi hitam nya.
"jadi....," Jeda gue agak lama, menatap netra mata jovin yang terlihat kosong, dia melamun. "Apa yang harus diterusin?" Lanjut gue
gue liat alba, Alvin dan jovin menoleh, raut ketidak percayaan terlihat di mata jovin, padahal selama ini gue yang paling ngedukung bella sama jovin, tapi kali ini egoisme gue lebih milih buat masa depan nya jovin temen gue dibanding dikekang terus sama si bella.
"apa.... " suara jovin bingung, memang. Apa yang membuat dia harus bertahan sama bella sekarang? Rasa sayang? ga masuk akal
gue lalu berdiri dan masuk kerumah dengan diam.
"mau kemana lo?" Tanya Alvin.
"pipis" kata gue meninggalkan mereka bertiga dalam ketegangan luar biasa, beberapa waktu setelah itu jovin ga pernah ikut ngumpul bareng kami dan seminggu kemudian gue denger kabar dia putus sama bella, dari jovin sendiri.
Tok tok tok... ketukan depan pintu kos gue saat itu terdengar, gue kira gue lupa bayar uang sewa tapi setelah dibuka itu jovin.
"Oh elo jo, kenapa?" kata gue nanyain maksud dia datang malem malem, melihat salah satu tangannya dibelakang punggung, dalam benak gue sebenernya takut tiba tiba dia nikam gue karena disuruh bella kan, sial ngeri banget.
"hehe, gue putus vin" katanya dengan cengiran, gue diem gatau mau ngerespon apa, ini terlalu tiba tiba!
"oh serius? lo gapapa kan?" tanya gue, gue gatau mau ngehibur dia gimana, lalu dia mengangkat tangan yang dibelakang punggungnya, gue udah ancang ancang buat ngambil vas bunga deket pintu terus nimpuk pala dia kalo dia nusuk gue biar matinya berdua.
"gue semenjak putus jadi ngerasa ga terkekang, nih gue bawa martabak buat kita, telpon Alvin sama alba gih" katanya menepikan badan gue dan nyelonong masuk.
Dan gitulah kisah singkat kami sebelum masuk semester 4.