Dikota yang dipenuhi gedung-gedung yang tinggi, ada seorang anak yang bernama Feng.
Dia hidup sebatang kara dan hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri. Dia makan-makanan apapun yang dilihat.
Dia akan berusaha mendapatkan makanan itu dengan cara mencuri nya, bagaimana pun caranya dia harus melakukan itu demi bertahan hidup di kehidupan yang sangat keras ini.
Suatu hari dia mencoba mencuri lagi ditoko roti yang pernah dia curi rotinya sebelumnya, tapi apa lah daya dia ketahuan dan dipukuli habis-habisan oleh pemilik toko roti itu.
Banyak orang yang menyaksikan dia dipukuli habis-habisan, sampai-sampai ada yang merekam dan menviralkan video itu... tapi tidak ada satupun komentar yang membuat dia dibantu.
Banyak orang yang menonton video itu malah mendukung pemilik toko dan menertawakan nya.
Didunia ini yang sudah sangat susah, apalagi sekarang ada kekuatan super yang merajalela dimasyarakat luas.
Banyak orang-orang yang dulunya pengangguran menjadi pahlawan dan menyelamatkan orang-orang dari yang namanya mutan monster.
Disaat dia sudah tidak ada harapan ingin hidup, ada secercah harapan yaitu menjadi seorang pahlawan yang melindungi masyarakat.
Meskipun dia dicaci maki dan dihina habis-habisan, dia ingin menjadi pahlawan bagi banyak orang.
Dia menuju ke asosiasi pahlawan dan datang untuk mendaftar disana. Tapi disaat sudah sampai disana dia sudah disambut buruk oleh penjaga disana.
"Apa yang bocah malang seperti mu lakukan disini? sebaiknya kamu pergi dan pulang ke ibumu" ucap pria itu sambil melihat Feng dengan tatapan sinis.
Feng yang tidak memperdulikan pria itu dan fokus untuk mendaftar disana, untung saja pelayan disana sangat baik dan dia berhasil mendaftar menjadi pahlawan.
Walaupun hanya menjadi pahlawan tingkat E, dia tidak akan mudah menyerah untuk menggapai mimpi nya.
Dia pun pulang dengan bahagia nya karena berhasil mendaftar menjadi pahlawan, ditengah kebahagiaan nya itu datang seorang bocah yang suka membullynya.
"Hei-hei, ada apa ini? apa kau sedang senang?" Ucap bocah itu sambil menyeringai.
"Ti..tidak! aku hanya mencoba tersenyum untuk mendapatkan teman" Ucap Feng sambil berpura-pura tersenyum.
"Ahh..jadi begitu aku kira kenapa kau sangat bahagia hari ini, ternyata hanya hal sepele seperti itu hahaha" Ucap bocah itu sambil tertawa terbahak-bahak.
"I..iya hahaha, aku melakukan ini demi hal sepele hahaha" Ucap Feng sambil berpura-pura tertawa dan tersenyum.
Bocah itu bernama Arfan seorang bocah yang suka membully bocah lainnya, dia juga suka membully Feng.
Tapi dibalik pembullyan yang dilakukan nya kepada Feng, adalah demi melindungi nya dari rundungan anak-anak yang sama seperti nya.
Dia selalu peduli kepada Feng, walau hanya berpura-pura tidak peduli, tapi dia sangat lah peduli.
Dia selalu membagikan makanan nya, walaupun tidak langsung memberikan nya kepada nya, dia hanya meletakkan nya di suatu tempat agar Feng bisa menemukan nya dan memakannya.
"Hahaha...kamu sangat bahagia hari ini" Ucap Arfan sambil menyimpan rasa sayang nya.
Setelah itu Arfan pergi meninggalkan Feng, dan tidak pernah terlihat lagi setelah pertemuan itu.
Feng yang khawatir berusaha untuk mencari-cari nya kemana-mana, sambil berteriak-teriak "Kak Arfan kamu dimana?" sambil melihati kakinya yang sakit dan mati rasa setelah berlari seharian.
Dia menangis dan terus menangis, setelah mengetahui siapa yang memberi dia makanan selama ini... dia tidak dapat berkata-kata dan terus berlinang air mata.
Dia telah mengetahui nya setelah melihat tidak ada makanan dimejanya seperti biasa dan bersamaan dengan hilangnya Arfan.
Dia telah mencarinya kemana-mana, tempat yang sering dikunjungi oleh Arfan, dia tidak ada disana seperti biasanya.
Tapi hanya satu tempat yang belum dia kunjungi yaitu rumah neneknya. Arfan sangat sering mengunjungi neneknya dan memberikan neneknya makanan dari hasil kerja part time nya.
Dengan tergesa-gesa ditengah hujan yang sedang melanda kota, dia terus berlari meskipun jatuh berkali-kali.
"A..aku harus menemukan kak Arfan" sambil berusaha untuk berdiri dan terus berlari ditengah hujan yang sangat deras.
Dia pun sampai dirumah neneknya Arfan dan langsung membuka pintu rumah tersebut.
"Kak,Nek" sambil terengah-engah dia mencari kesana kemari tapi tidak ada orang dirumah itu.
Kemudian dia pergi keatap dan menemukan sesuatu yang sangat menyeramkan... Arfan dan neneknya tergeletak dan bernyawa di atap rumah.
Sambil menangis dan berteriak memegangi kedua tangan Arfan dan neneknya. "Arghh... kenapa ini terjadi, aku baru saja menemukan orang yang peduli padaku"
Air mata terus mengalir dari matanya, dengan tatapan kosong dan melihat mayat Arfan dan neneknya.
Kepalanya sakit dan air mata terus mengalir tanpa henti dari matanya.
Dia melihat ada bekas cekikan di tubuh Arfan dan neneknya. "Siapa yang melakukan ini" sambil menatap langit-langit rumah dengan tatapan kosong.
Disaat keterpurukan nya matanya memerah seperti darah, air mata membanjiri tempat itu dan teriakan demi teriakan terdengar keras sampai ke komplek perumahan didekat situ.
Banyak tetangga-tetangga langsung berhamburan berdatangan ke dalam rumah itu dan masuk keatap.
Setelah itu pemakaman pun diadakan oleh sanak saudara. Feng yang terus terdiam selama pemakaman berlangsung tidak dapat diwawancarai oleh para wartawan disana.
Setelah itu Feng menjadi gila dan terus berkata... "Bunuh, aku pasti akan membunuh mereka" "Maaf, pak tolong makan bubur ini dulu" Ucap seorang perawat yang sedang kesusahan merawat Feng.
Setelah kematian mereka Feng menjadi gila dan dimasukkan kerumah sakit jiwa. Saat ini sudah 10 tahun sejak kejadian itu berlalu.
Tapi Feng selalu mengingat dan mencatat secara rinci apa yang terjadi waktu itu didalam otak nya.
Saat ini Feng berusia 25 tahun, dia selama ini hanya berpura-pura gila agar bisa merencanakan balas dendam nya.
Dia kadang pergi ke pasar gelap secara diam-diam dan mencari informasi dari penjahat yang bisa melacak dan melihat kejadian apapun yang terjadi.
Sekarang dia terlihat seperti seorang pemuda berambut panjang bermata merah. Dia sekarang merencanakan balas dendam yang sangat amat besar.
"Akan kupastikan mereka semua menderita kekeke" Ucap Feng sambil tertawa terkekeh-kekeh.
_______________
Sekolah SMA Yujun
"Hei, apa kamu sudah lihat video pembunuhan sadis yang dilakukan oleh seorang pemuda?" Ucap seorang gadis sambil rasa takut terlukis diwajahnya.
"Apa maksudmu? coba kulihat...tunggu wajah pemuda ini kan..."
______________
Feng mengupload video balas dendam dan pembunuhan nya dichanel YouTube nya.
Sambil berjalan di kegelapan setelah berhasil membalas dendam nya.
"Huh, selesai juga kekeke" Ucap Feng sambil tersenyum kearah seseorang.
Sekitar 5 Pahlawan tingkat S sedang mengelilingi Feng.
"Nampaknya aku harus mengotori tangan ku lagi" sambil tersenyum licik
"Ayo datang"
Bersambung?