"Abang"
"Hm?"
"Ke taman yuk"
Ajak gadis bernama Natasya kepada sang Abang yang bernama Jevano.
Kakak beradik ini tengah sarapan pagi di dapur dengan roti di lapisi dengan selai. Mereka sekarang tinggal berdua di rumah, orangtuanya sedang di luar kota untuk urusan bisnis nya.
Jevano minum susu setelah itu menatap sang adik.
"Hmm.. oke"
Natasya pun tersenyum senang.
___...___
Mereka sekarang berada di taman yang tak jauh dari rumah mereka, Natasya tengah melihat bunga-bunga indah disana sementara Jevano tengah duduk di kursi panjang sambil bermain ponselnya.
Natasya melihat seekor kucing lucu di tengah jalan awalnya kucing itu baik-baik saja tapi tiba-tiba ada sebuah motor melaju cepat ke arah kucing itu, dan membuat bola mata Natasya melebar.
"Awassss!!" Teriak Natasya.
Dia pun berlari ke arah kucing itu untuk menolong. Tapi sayangnya..
"AAAAAA!!"
BRAKK!
DUGHH!
Natasya ketabrak motor dan kepalanya keluar darah karena terkena batu.
Jevano yang masih bermain ponselnya dan beberapa menit kemudian dia merasa aneh. Jevano melihat ke kanan dan kiri mencari sang adiknya.
"Dek? Kamu dimana? Tasya?"
Jevano mulai panik dan langsung mencari Natasya.
"Dek! Tasya! Kamu dimana?"
Bola mata Jevano melebar melihat Natasya tergeletak di tanah dengan kepala yang sudah berdarah.
"TASYA!"
Jevano menghampiri sang adik. Sesampainya dia kaget tubuhnya bergetar.
"Tasya.. bangun dek, dek bangun! Hiks.."
Dengan sigap Jevano langsung menggendong Natasya dan membawa nya ke rumah sakit.
.
.
.
.
.
.
.
Di rumah sakit..
Jevano mengambil ponselnya dan menghubungi sang mamah.
"Mah..hiks.."
"Vano? Kamu kenapa? Kamu nangis?"
"Mahh.. hiks.. hikss.."
"Sayang.. kamu kenapa nak jangan bikin mamah khawatir"
"Tasya mah.. hiks.."
"Kenapa dengan adik mu? Dia baik-baik saja kan?"
"Hiks.. Tasya Kecelakaan mah"
Deg..
"Apa.. kecelakaan? Kok bisa?"
"Hiks.. maafin vano mah ini semua salah vano hiks.."
"Sudah-sudah mamah papah akan segera kesana ya tunggu mamah"
"Iya mah.."
Tutt...
Jevano memasukkan kembali ponselnya dan setelah itu dokter pun keluar. Jevano menghampiri dokter itu.
"Dok, gimana keadaan adik saya?"
"Pasien baik-baik saja cuman luka di kepala saja dan sekarang pasien sudah sadar"
Jevano pun bernafas lega dengar perkataan dokter barusan.
"Apa saya bisa melihat nya dok?"
"Oh tentu saja"
"Makasih dok"
Jevano pun masuk ke ruang adiknya.
Clek..
Natasya yang melihat abang nya itu tersenyum senang.
"Abangg"
Jevano melihat sang adiknya itu langsung menghampiri nya.
"Dek.. kamu gpp kan?"
Natasya tersenyum dan mengangguk.
"Tasya gpp kok bang"
Tiba-tiba air mata Jevano menetes. Jevano merasa bersalah dia merasa gak becus menjaga sang adiknya.
"Hiks.. maafin abang dek ini semua salah abang.. abang gak becus menjaga kamu"
Natasya tersenyum lembut dan mengusap air mata abangnya.
"Ini bukan salah abang.. Ini salah aku, seharusnya aku berhati-hati tadi"
"Hiks..hiks.."
"Udah bang jangan nangis, aku gak suka liat abang nangis"
"Hiks.. maafin abang"
"Sudahlah bang jangan minta maaf terus, aku baik-baik saja kok"
Jevano tersenyum.
___...___
Malam hari...
Clek!
Jevano dan Natasya menoleh ke arah pintu dan ternyata itu orangtua mereka.
"Mah.."
"Sayang.."
Sang mamah pun menghampiri Natasya
"Kamu gpp kan nak? Kenapa bisa sih?" Tanya mamah.
"Maaf mah.."
Sang mamah menghela nafas.
"Coba cerita Kenapa bisa seperti ini?" Sekarang papah yang bertanya.
"Tadi.. Tasya melihat kucing di tengah jalan dan tiba-tiba ada motor ngebut ke arah Kucing itu, jadi Tasya menolong nya pah" kata Natasya
Mamah dan papah nya hanya menghela nafas pelan.
"Astaga sayang.."
"Maaf maah"
Sang mamah hanya tersenyum dan mengelus sang putri nya.
"Gpp sayang, lain kali hati-hati ya.."
Natasya mengangguk.
"Dan kamu vano, kenapa kamu gak memperhatikan adik mu" kata papah.
Jevano hanya menunduk kepala nya.
"Maaf Pah.. tadi vano keasikan main hp jadi vano gk tau maaf pah"
Sang papa hanya menghela nafas.
"Lain kali jangan keasikan main hp"
"Iya pah.."
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya...
Di rumah sakit...
"kondisi nya sudah baik dan hari ini pasien boleh pulang"
Mata Jevano pun melebar begitu juga dengan Natasya
"Beneran dok?"
Dokter mengangguk.
"Akhirnya kamu bisa pulang dek"
"Iya bang, aku senang banget akhirnya aku bisa pulang aku kangen rumah"
Jevano pun ikut senang.
___...___
Di rumah...
"Aaaa!! Akhirnya aku pulanggg" teriak Natasya saat sudah berada di ruang keluarga.
"Aduhh berisik dek" kata Jevano.
Natasya terkekeh. Setelah itu dia memeluk Jevano.
"Aku sayang abang"
Jevano tersenyum dan mengelus rambut Natasya
"Abang juga sayang ama kamu"
Dan mereka pun berpelukan, mulai sekarang Jevano akan menjaga dan memperhatikan sang adik dimana pun kapan pun.
.
.
.
THE END!