" suttttt jangan takut, aku tidak suka dengan manusia penakut hihihihi" ucap sosok wanita berwajah hancur di hadapan wajah Nayla, ia ketawa halus, melihat wajahnya begitu sulit membuat Nayla mencari nafas. Dan sosok itu dekat semakin dekat semakin dekat sambil tertawa hihihihi.
"AAAAAAAAA"
"AAAAAAAAA" Nayla terbangun dari tidurnya, keringat yang membasahi kepala dan baju tidurnya, ia sesak nafas sehingga memutuskan pergi ke lantai bawah untuk mengambil air.
Sesampainya di dapur, Nayla pun segera mengambil air dan meminumnya.
Sek sek sekkkk aahhhh
Suara yang terdengar di samping kulkas.
" Apa itu?" Batin Nayla reflek melihat ke arah kulkas, dengan perlahan ia berjalan mendekati kulkas, tiba-tiba ia melihat wanita tua menjilati suatu yang tak terbayangkan, softex.....
Melihat wanita tua itu Nayla menutup mulutnya berusaha tidak mengeluarkan suara, namun wanita tua itu menoleh dengan mulut penuh dengan darah, ia tersenyum melihatkan gigi nya yang merah lalu ia tertawa dan mendekati Nayla membuat Nayla tidak bisa berbuat apa-apa, Nayla mundur selangkah demi selangkah.
" astaghfirullah"
Ternyata cuman mimpi, Nayla mengusap dadanya dan mengucap istighfar ber kali kali untuk menenangkan pikiran nya yang ntah kemana mana.
"AAAAAAAAA Nayla tolong mama" panggil mama Nayla dengan berteriak membuat Nayla bergegas pergi ke kamar mama nya. " Ma ada apa?" Tanya Nayla panik.
" Ada apa nay?" Tanya mama heran.
" Loh bukannya mama panggil Nayla tadi?" Tanya Nayla.
" Gak ada, mama dari tadi diam di sini sambil nonton" jawab mama.
# pagi
Pagi yang cerah, Nayla pun bangun dan merentangkan kedua tangannya. Hari ini adalah hari di mana Nayla dan temannya pergi ke villa untuk mengerjakan tugas kuliah nya.
Saat Nayla sedang mandi tiba-tiba ada suara yang sedikit berbisik....
" Nayla aku akan ikut bersamamu" suara yang samar samar dan sedikit berbisik, namun tidak ada siapapun di dalam kamar mandi kecuali Nayla, mendengar itu membuat Nayla mencari cari dimana suara itu berasal.
Astaga ini rumah apa neraka sih, serem banget, baru 2 hari di tempat ini membuat Nayla tidak betah untuk tinggal lebih lama, dengan cepat Nayla mandi mencuci tubuhnya itu.
Selesai mandi, Nayla langsung pergi ke lantai bawah dan membawa tasnya, dimana disitu mama Nayla sedang menyiapkan sarapan.
" Udah siap?" Tanya papa Nayla.
" Udah pa" jawab Nayla tersenyum.
" Periksa lagi, takut nanti ada ketinggalan kan jadi repot " sambung mama.
" Gak ada ma"
" Ooh yaudah, mari sarapan dulu, dan ini jangan lupa untuk di makan ya sayang " ucap mama sambil memasukkan kotak makan ke dalam tasnya Nayla.
" Oke mama".
Tak lama dari itu.....
Tittttt suara klakson mobil dari teman Nayla.
" Ma pa, kayak nya teman teman Nayla uda datang, Nayla pamit dulu ya assalamualaikum "
" Waalaikumsalam hati hati sayang ".
" nay rumah baru kamu kok kelihatan serem banget" ucap Vika.
" Iya nay" sambung Egi.
" Aiiiss kalian ini, mending kita bahas apa yang ingin kita kerjakan di vila nanti" ucap Reno sambil nyetir mobil.
" Yahhh, aku bingung deh, kenapa tugas nya sulit banget sih, ooohhhhhh tidaaakkkk" ucap dina mengeluh.
" Emang apa tugasnya" tanya Erik.
" Oh iya aku lupa kasih tau kalian, kita di perintahkan untuk mencari bunga melati di sekitar perbukitan, makanya pak dosen memilih vila itu agar kita bisa beristirahat di sana dan dekat kalau ke bukit" ucap Nayla menjelaskan.
" Owalah bukannya bunga melati sangat sulit untuk di dapatkan di daerah itu ya" sambung Leo.
" Sebenarnya bunga melati itu untuk apa?" Tanya vino tiba-tiba.
" Gak tau juga vin".
#vila
" Oke dikarenakan aku ketua kelompok, aku akan membagikan kamarnya supaya adil" ucap Reno.
" Kamar 2, Vika, Kiki, Dina, kamar 3 Nayla, Dea sama Ririn, kamar 4 Leo vino Erik, dan kamar 5 aku sama Egi" jelas Reno.
" Kamar 1 gak ada?" Tanya Dea. " Iya kenapa kita gak di kamar 1 aja" sambung Vika.
" Hmm tadi ada ibu-ibu bilang jangan di kamar 1" jawab Reno Santai.
" Lah kenapa?" Tanya Ririn yang di balas dengan menaikkan kedua bahunya.
# tengah malam
" Aduuhhh pengen pipis" batin Dea, ia pun bangkit dari tempat tidur nya lalu ia melihat Nayla yang sedang menyisir rambutnya dalam keadaan gelap.
" Nay temenin aku dong, aku kebelet pipis niihhh" pintanya Dea, namun Nayla tidak merespon sambil tetap menyisir rambut nya yang panjang.
" Nay ayolah temenin akuu" rengek Dea yang sudah di depan pintu, Nayla pun melepaskan sisirnya lalu berjalan mengikuti Dea dari belakang.
" Nay kamu tunggu di luar ya, jangan tinggalkan aku" ucap Dea yang di balas dengan anggukan kecil sambil tersenyum, Dea pun langsung masuk ke toilet.
Tak lama dari itu Dea keluar dengan perasaan lega, " nay makasih ya" ucap Dea langsung berjalan mendahului Nayla.
Saat tiba di kamar 3, Dea pun masuk ke kamar langsung kaget melihat Nayla sudah ada di atas kasur yang terlihat tidur nyenyak.
" Loh bukannya Nayla tadii" gumam Dea heran langsung menoleh kebelakang namun tidak ada siapa-siapa di belakangnya.
# pagi
Pagi ini mereka ber 11 memutuskan untuk berkeliling di desa sambil mencari sarapan.
" Desa apa ini? Semua penduduk seperti gak bernyawa" ucap Egi.
" Eh kamu kalau ngomong di jaga" sambung kiki kesal.
Ntah kenapa desa di sini sangatlah suram, penduduk di desa itu sangatlah tidak ada yang ramah, tidak ada satupun dari mereka yang menyapa dengan kedatangan anak kuliahan itu.
" Eh disitu ada tempat makan" ucap Erik memecahkan suasana membuat mereka semua pergi ke warung kecil tersebut.
" Siang pakk" ucap mereka serempak, lalu bapak itu hanya mengangguk pelan lalu memasak.
" Bangsadd banget sih" ucap Egi kesal yang di balas dengan pukulan di kepala yang Reno berikan.
" Awww anj" ucap egi terhenti karena mulutnya di tutup oleh Dina, tak lama dari itu seorang bapak pemilik warung kecil itu pun datang sambil membawa makanan ke mereka lalu ia pergi.
" Apa?bunga melati?" Ucap mereka kompak lalu bertatap tatapan.
" Apa kita makan bunga?"
" Apa apaan ini".
# malam di kamar 3
" Sebenarnya desa ini adalah tempat tinggalnya vino dimana ia di lahirkan di sini" ucap Arin membuat mereka kaget.
" Apa? Kok dia gak pernah cerita ya" tanya Nayla yang di balas dengan gelengan kepala Arin yang tidak tau.
Tak lama dari ituuuuu
" Nay buka nayy" ucap seorang di luar pintu sambil mengedor.
Dengan segera Nayla pun membuka pintu yang terdapat kiki vika dan dina.
" Ada apa dengan kalian" tanya Nayla penasaran, dengan cepat mereka bertiga pun masuk lalu Nayla menutup pintu.
" Kalian mau tau gak, kami barusan melihat vino masuk ke kamar 1" ucap vika heboh.
" Terus terus" tanya mereka penasaran.
" Terus kami mendengar tangisan seorang wanita dan suaranya samar samar" jelas Kiki.
" Emang iya? Mungkin kalian salah dengar kalii" ucap Nayla gak percaya.
" Ah gak mungkin kami salah dengar nay, itu suaranya jelas banget sumpah".
" Tapi siapa perempuan itu" tanya Dea yang sudah mulai gak enak, wajahnya sangat pucat saat mengingat kejadian semalam yang ia alami.
" Dea kamu sakit? Wajah mu pucat banget" tanya Arin membuat semuanya reflek melihat ke arah Dea, namun Dea cuman menggelengkan kepalanya.
Keesokan harinya, mereka mulai melakukan penelitian di tempat ini, Mereka berpencar membelah 2 kelompok.
Kelompok pertama
1.reno
2.kiki
3.nayla
4.egi
5.dea
Kelompok 2
1.vika
2.vino
3.dina
4.leo
5.erik
6.arin
Mereka pun menaiki bukit, saat di bukit mereka melihat sangat banyak tumbuhan bunga melati di sana.
" Lah ini banyak bunga melati, kita nggak susah susah cari nya lagi dong" ucap Egi.
" Tunggu Egi, jangan petik dulu, ini pasti ada hikmahnya, tidak mungkin pak Reyhan memberikan tugas semudah ini" sambung Nayla.
" Benar juga sih" ucap Reno setuju.
" Terus apa yang kita lakukan" tanya Dea.
# kelompok 2
" Nah ini kan yang dinamakan bunga melati itu " tanya Vika.
" Iya" jawab Leo Santai.
" Tunggu apalagi, cepat ambil " ucap Erik yang ingin menyentuh bunga itu namun di tepis vino.
" Jangan " ucap vino tegas.
Ke lima teman vino puk menatap heran vino.
" Maksud kamu apa vin?".
# kelompok 1
" Ini bunganya beneran bunga melati " ucap Nayla memegang bunga itu lalu menjilatinya.
" Nay apa yang kamu lakukan " tanya ke empat teman nya dengan kompak.
" Bodoh sekali kamu bangsadd, kenapa kamu makan bunga ituuuu" ucap Egi yang di balas dengan senyuman Nayla, ia terus menerus memakan bunga tersebut, melihat Nayla Dea langsung peka bahwa Nayla sedang kerasukan.
" Nay istighfar " ucap Dea dengan berani mengusap belakang Nayla.
Dengan balasannya Nayla hanya tertawa halus lalu mencekik leher Dea.
" Kamu diam" ucap Nayla mencekik lehernya Dea.
" Nay Nayla sadar" ucap Reno kiki dan Egi yang berusaha melepaskan cengkraman tangan Nayla di leher Dea.
" Dasar kalian pengganggu" ucap Nayla langsung pingsan.
Melihat itu Dea mengusap dadanya ketakutan.
Dengan cepat Reno pun menggendong Nayla.
" Kalian ber 3 jaga diri kalian, aku akan membawa Nayla ke villa dan menjaganya" ucap Reno membawa Nayla pergi namun langkah nya terhenti karena egi memanggil nya.
" Mending kamu ikut sama mereka ber dua, biar aku yang bawa Nayla ke villa" ucap Egi membuat Reno berpikir dengan ragu, tapi setelah melihat Dea dan Kiki, ia pun terpaksa setuju karena di sini dia adalah ketua kelompok.
# kelompok 2
Vino melihat sosok yang begitu cepat menghilang, ia melihatnya dan mengikuti sosok tersebut.
" Vino kamu mau kemana?" Panggil Vika namun vino tidak menghiraukan nya.
" Ada apa dengan anak itu " ucap Erik dengan aneh melihat vino dari kemaren.
" Mungkin dia ada melihat sesuatu " batin Arin yang sudah sangat kenal dengan vino dari sejak dulu kecil, karena ia adalah sepupu vino.
# villa
Di tengah perjalanan, warga sekitar pada melihat ke arah mereka berdua, tatapan yang begitu tajam sehingga membuat Egi sedikit takut.
" Aiiiss sial, kenapa suasananya sangat mengerikan begini sih " gumam Egi yang terus berjalan membawa Nayla masuk ke kamar.
# vino
" Ada apa ini" gumamnya khawatir.
" Apa mungkin salah satu teman ku telah menyentuh bunga melati itu " batinnya dengan ngos-ngosan.
Tiba-tiba datang lah sosok bertubuh besar langsung mencekik leher vino.
" Kamu penghancur, kamu dan teman teman mu harus mati " ucap sosok bertubuh besar hitam, kuku panjang, mata merah, dan bertanduk.
" Iiiibblliiiss" ucap vino terbata bata dengan kaget.
Tak lama dari itu...
" Vinn"
"Vinoo"
"Vino kamu dimana "
Namun di sisi itu vino masih di cekik.
" Tunggu itu " ucap sosok itu langsung menghilang.
" Eh itu vino"
Terlihat vino yang sedang ngos-ngosan, mereka pun menghampiri vino.
" Vin kamu kenapa " tanya Leo , namun vino cuman menggelengkan kepalanya, dengan cepat ia melepaskan tasnya dan mencari sesuatu di dalamnya.
" Kamu cari apa vin" tanya Arin.
Vino mengeluarkan 6 karung dan membagikannya satu persatu pada kelompoknya itu.
" Untuk apa ini" tanya mereka bingung.
" Dengar, kita sekarang harus memanen bunga melati ini dan menghanyutkan nya ke sungai" ucap vino.
" Huh? Untuk apa"
" Kerjakan saja, cepat" bentak vino membuat temannya kaget dan langsung menuruti permintaan vino.
# vila
" Gilakkkk" ucap egi kaget dan memilih untuk mundur ke belakang, ia melihat sosok perempuan berwajah hancur mendekati Egi yang berusaha tetap santai walaupun ia sangat ketakutan.
" Anjing kau gila bangsadd" ucap Egi panik.
" Diam kau!!" Ucap perempuan itu dengan suara serak.
" Apa apaan ini" gumam Egi sesak nafas.
# kelompok 2
"Cepat cepat, waktunya hampir habis" ucap vino, 10 menit kemudian, mereka ber 6 berlari lebih ke atas sambil membawa karung berisi bunga melati.
# kelompok 1
" Bentar bentar, ada yang aneh gak? Tanya Kiki yang melihat warga tiba-tiba pingsan.
" Eh ada apa ini" tanya Reno, mereka bertiga pun melihat ke atas.
Zupppppp zuuppppp
Sesuatu yang begitu cepat.
" Eh lihat ke arah barat, desa ini mulai terang " ucap Dea.
# kelompok 2
Saat tiba di sungai, mereka pun menumpahkan isi karung itu ke sungai dengan cepat.
Setelah itu...
" Cepat lariiii" ucap vino tegas, mereka pun lari, namun kaki vino tidak bisa bergerak karena di tepi sungai yang terlihat tangan yang mencengkram kaki vino.
" Vin vinoooo" teriak Arin.
" Kalian cepat lari " ucap vino.
Tiba-tiba
Buaarrrrrrrrr
Suara air, vino di tarik sehingga tenggelam ke dalam sungai.
" Vinoooo" teriak ke 5 temannya.
" Vino" ucap Arin menangis.
Tak lama dari itu terlihat cahaya matahari datang sebelah barat dan menerangi bumi.
"Gimana dengan vino" ucap Erik mendekati sungai di susul dengan Leo.
" Dia gak aneh seperti yang kalian bayangkan, dia hanya ingin menyelamatkan kita dan warga di sini" ucap Arin dengan menangis.
" Vin, vino, aku yakin kamu masih hidup vinnn" ucap Erik berteriak berharap ada keajaiban yang menyelamatkan vino.
# vila
" Vino" ucap Nayla tiba-tiba bangun.
" Nay kamu sudah sadar" tanya Egi.
" Gi kita kenapa ada di villa sih" tanya Nayla langsung bangkit dari kasus.
" Tadi kamuuu"
Namum ucapan egi terpotong karena Nayla langsung pergi.
" Nay kamu mau kemana" tanya Egi namun Nayla tidak menghiraukan nya dan tetap keluar villa.
# kelompok 1
" Eh bukannya itu kelompok Arin" tanya Reno menunjuk ke arah dekat sungai di.
" Iya" jawab Dea, tanpa berpikir lama mereka pun menghampiri kelompok 2.
# Nayla
Ia berlari ke atas bukit sambil menangis, tiba-tiba sosok wanita berwajah hancur muncul di depan Nayla membuat Nayla menghentikan langkah nya.
" Jangan menangis, aku tidak suka melihatmu menangis" ucap wanita itu membuat Nayla semangkin menangis karena ketakutan dan ia harus menyelamatkan vino.
" Jangan ganggu aku, aku harus menyelamatkan teman ku, aku mohon" ucap Nayla memohon.
" Izinkan aku masuk kedalam tubuh mu" ucapnya langsung memasuki tubuh Nayla.
# tepi sungai
" Eh nay, sejak kapan kamu ada di sini " tanya Kiki, namun Nayla tidak memperdulikan mereka dan langsung nyebur ke sungai.
Bubaaarrr
" Naylaaaaaaa"
# dalam air
Nayla berenang ia menemukan vino yang sedang di sekap oleh sosok bertubuh hitam dan bertanduk, dan di situ terlihat vino yang berusaha melepaskan cengkraman sosok itu pada tubuhnya.
Dengan cepat Nayla pun menghampiri mereka membuat iblis itu menoleh.
" Apa yang kamu inginkan, kalau kamu ingin menyelamatkan anak ini, kalah kan dulu aku" ucap iblis itu dengan sombong.
Sedangkan di sisi lain, teman Nayla dan vino berusaha mencari-cari cara agar Nayla dan vino selamat tapi tiba-tiba Nayla muncul dari sungai sambil membawa vino untuk naik ke daratan membuat teman mereka di antara senang dan heran, lega, tidak tau ingin berkata kata.
" Nay" mereka pun menghampiri Nayla dan vino yang masih tidak sadarkan diri.
Nayla pun membaringkan tubuh vino di bawah pohon besar.
" Dia harus sadar" ucap Nayla.
" Nayla kamu gak kenapa napa kan"
" Sttttt tunggu" jawab Nayla langsung memberikan napas buatan pada vino dengan cepat teman mereka menutup mata mereka.
" Gila" gumam Egi gak percaya apa yang telah dia lihat.
Tak lama dari itu vino pun terbatuk-batuk mengeluarkan air dalam mulutnya.
" Vino safari, vino sadarrr" ucap mereka heboh.
" Lupakan tentang ini, karena aku bukan Nayla tapi kakak vino" ucap Nayla langsung pingsan.
Keesokan harinya
Merekapun mengemaskan barang mereka, mereka berjalan di desa.
" Pagi nengg" ucap warga ramah.
Saat naik mobil vino melihat sosok wanita berwajah hancur di tepi hutan, vino pun tersenyum dan melambaikan tangannya.
# 2 bulan berlalu
" Sebenarnya villa kamar 1 itu sangatlah berbahaya, siapa saja yang masuk kedalamnya, dia tidak akan seperti tidak bernyawa seperti warga di desa itu kemaren" jelas vino.
"Dan aku baru tau, yang menyuruh kita untuk mencari bunga melati itu bukanlah pak Reyhan melainkan kodamnya Nayla seorang nenek nenek agar kita bisa menyelamatkan desa tersebut, dan nenek itu juga berasal dari desa itu" sambungnya vino.
" Owalah serem banget dah" ucap Vika.
Tak lama dari itu Nayla pun datang Dengan membawa 11 gelas air jus.
" Woy lagi ngomongin apaan nih" tanya Nayla.