"Kiran hamil" Ucap kirana membuat kedua orang yang didepannya tertawa
" Hahaha kamu lucu ki hahaha" ucap ibu nya
" Iya tau aja cara bikin kita jantungan hahah" sambung ayah kirana
" Aku serius buk pak " ucap kirana dengan mata berkaca-kaca
"Ki minta maaf buk pak " ucap nya langsung menangis dan bersimpuh di kaki kedua orang tuanya.Ayah kirana langsung menjambak rambut kirana untuk bangun
" Apa maksud mu hah siapa yang berani menghamili kamu" ucap ayah nya murka.
Tangan ayah nya kirana sudah terangkat ingin menampar putri kesayangannya itu namun seorang pemuda berlari dan menahan tangan ayah kirana
" Siapa kamu jangan ikut campur urusan keluarga kami " ucap ayah kirana menarik kerah kemeja pemuda tersebut
" Saya rizki, saya yang menghamili putri bapak, saya minta maaf saya akan bertanggung jawab" ucap nya
" Ayah kirana langsung memukul rizki ayah rizki langsung membantu putranya agar tidak di hajar lagi oleh ayah kirana
" Apa yang anda lakukan kami disini untuk bertanggung jawab jangan pukuli anak saya lagi" ucap Ibu nya
" Kenapa memangnya ga bisa kalian liat anak kalian di pukul dan merasakan sakit" Tanya ayah kirana dengan marah nya
"Liat anak saya dia sudah rusak masa depannya hancur dan pelaku nya itu anak kalian "
" Maaf pak tapi ini bukan kesalahan anak saya sendiri tapi anak bapak juga salah kalau aja dia nolak mungkin ini semua ga akan terjadi" balas ibu nya Rizki
" Jawab kamu jangan cuman nangis" sambung ibu rizki melihat ke arah kirana
" Kirana juga salah pak maaf" ucap nya sambil menangis, ibu kirana memeluk kirana untuk menguatkan nya. Kirana adalah putri semata wayangnya orang tuanya sangat menyayangi kirana
" Bapak ga nyangka kamu berani berbuat seperti itu ki susah payah kami mendidik kamu bisa' nya kamu berbuat seperti ini Kirana" Ucap ayah kirana tatapannya penuh kekecewaan kepada putrinya itu
" Maaf pak kirana khilaf" balas kirana sambil bersimpuh di kaki ayah nya
" Kamu mau tanggung jawab kan bawa dia ke rumah kamu saya udah ga perduli sama dia" ucap ayah kirana dia menarik tangan kirana dan mendorong nya namun rizki segera menangkapnya
" Buk beresin barang' kirana cepat buk" ucap ayah nya berteriak ibu nya langsung bergegas mengemas pakaian nya sambil menangis.
"Ini pak" ucap ibu kirana bapak kirana langsung mengambil tas itu dan melemparkannya ke arah kirana
" Pergi kamu jangan pernah kembali ke rumah ini kamu adalah aib bagi keluarga ini " ucapan ayah nya sangat menusuk kirana dia menangis dan bersimpuh di kaki ayahnya sambil mengucap maaf namun ayah nya malah mendorong nya keluar dari rumah. Ayah kirana membanting pintu dengan sangat kerasnya
" Ayuk ki kita pergi" ucap rizky menarik kirana untuk segera pergi dari sana. Banyak tetangga yang melihat dengan tatapan binggung dan tidak suka ke arah mereka
Kirana di bawa pulang ke rumah rizky orang tua rizky sangat tidak menyukai kirana selain karena status sosialnya menurut mereka ayah nya kirana terlalu kasar kepada rizky
Sesampainya di rumah
"Kamu kirana tidur sama adiknya rizki nama nya keyla kamarnya di situ"
"Baik buk" balas kirana menunduk
"Biar aku bawa barang nya" ucap rizky
"Biar dia bawa sendiri" ucap mamah nya rizky, kirana langsung mengambil tas nya dari rizky dia sangat takut kepada ibu nya rizky
" Saya permisi buk pak terimakasih karena menerima saya" ucap nya sambil menunduk
" Setelah anak itu lahir kamu boleh pergi dan anak itu biar menjadi tanggung jawab kami" ucap ibu nya
Deg... Deg
" Maksudnya gimana buk" ucap kirana sambil menatap rizky dan ibu nya
" Kami terima kamu cuman karena kamu hamil, saya akan nikah kan kamu sama rizky tapi hanya sementara"
" Ga ma rizky ga mau rizky bakal tetap sama kirana"
" Kamu jangan melawan rizki"
" Udah lah ma nanti aja ngomong nya biarin mereka istirahat dulu" ucap ayah nya menengahi
Kirana langsung masuk ke kamar kayla rizky juga langsung masuk ke kamarnya
Semua keluarga rizky telah berkumpul untuk makan malam begitu pun kirana
" Pernikahan kalian akan diadakan besok" ucap ayah nya rizky
" Kamu kirana jangan ke sekolah lagi" sambung ibu nya
" Tapi buk boleh ga saya cuma ikut ujiannya aja buk buat dapetin ijazah SMA saya buk, ini kan udah semester 2 juga buk"
" Kamu ga dengar barusan saya bilang apa, jangan ke sekolah lagi, kalau kamu mau dapetin ijazah SMA kamu ga sepantasnya kamu melakukan semua ini sekarang kamu hamil masih berani kamu datang ke sekolah" balas ibu nya rizky dengan amarah yang memuncak dan langsung meninggal kan meja makan begitu pun dengan ayah nya, kirana langsung menangis nafsunya untuk makan pun sudah tidak ada
" Uda ki kamu makan dulu mama masi marah sama kita makanya mama ngomong gitu" ucap rizky dan menghapus air mata kirana.
" Udah kak jangan dengerin mama, mama emang gitu kalo lagi marah" balas kayla, dia sedikit perihatin dengan keadaan calon kakak iparnya itu
Mereka bertiga membereskan meja makan dan kembali ke kamarnya masing'.
Kirana tetap belajar untuk ujian kelulusan nya walaupun ibu rizky tidak mengizinkan kirana ke sekolah. Namun bukan kirana namanya jika langsung menyerah begitu saja saat di tolak
" Kak kirana ga tidur besok kan kakak mau nikah"
" Kakak mau belajar buat ujian kayla tidur aja"
" Oke deh kak"
Jam telah menunjuk kan pukul 00.00 kirana langsung bersiap - siap untuk tidur dan membereskan peralatan tulis nya
Hari pernikahan pun tiba kirana hanya di dandani seadanya saja dan yang hadir hanya keluarga terdekat saja bisa di bilang ini hanyalah nikah siri
"Aku nikahkan engkau dan aku kawinkan engkau dengan, puteriku kirana putri azalea dengan mahar seperangkat alat solat dibayar tunai"
"Saya terima nikah dan kawinnya kirana putri azalea binti hermansyah dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"
"Paras saksi sah" tanya penghulu
" Sah" ucap mereka kompak
"Alhamdulillah" ucap penghulu dan mulai membaca doa. Kirana juga menyalami rizky dan rizky mencium kening kirana
Acara nya berlangsung tidak begitu lama. Setelah solat zuhur saudara dari rizky semuanya sudah pulang sedangkan kirana dia tertidur di kamar rizky kepalanya sangat sakit dia juga muntah'
" Ki mana istri mu" tanya mama rizky karena tidak melihat menantu nya itu
"Dia tidur ma"
"Menikah dengan orang seperti itu hanya merepotkan keluarga " ucap mama rizky dan langsung berlalu dari sana
Malam telah tiba kirana keluar karena perut nya sangat lapar di tambah dia hanya muntah dari siang.
Kirana melihat jam ternyata sudah pukul 21.00 tapi dimana rizky fikir nya. Dia langsung keluar dari kamarnya menuju meja makan rasanya memang sangat segan tapi dia sangat lapar di tambah tadi dia tidak makan siang.
Dia segera berjalan menuju meja makan dan mulai menaruh nasi serta lauk-pauk yang ada di sana dia sangat selera melihat makanan' itu perut nya pun semakin bertambah lapar
" Baru bangun kamu" ucap mama nya rizky yang tiba-tiba muncul
" Iya ma" ucap nya gugup
" Perlu kamu ingat rumah ini bukan hotel kamu ga bisa tidur sesuka kamu, untuk makan kamu juga harus masak ngerti kamu" ucap mama rizky dengan tegas
" Iya buk tadi kepala kiran lagi..." belum sempat kirana menyelesaikan kalimat nya ibu rizky sudah lebih dulu memotong
" Saya ga mau dengar alasan apapun" ucap mama nya dan langsung pergi dari sana
Selera makannya seketika hilang tapi perut nya masih sangat lapar. Kirana segera menyelesaikan makan nya tak lupa juga dia mencuci piring bekas makan nya itu dan kembali ke kamarnya
Kirana membuka handphone nya krink...krink
suara telfon kirana berbunyi dia segera mengangkat nya
" Halo din ada apa" (Kirana)
" Kamu kenapa ga sekolah kamu tau kan ini ujian semester akhir habis ini kita udah tamat jadi jangan berulah deh " (Dinda)
" Aku lagi di kampung mungkin lusa aku sekolah, nanti aku kabarin bu intan kok" (Dinda)
" Okey deh aku matiin ya bye" (Dinda)
" Siapa ki" tanya rizky yang tiba' datang
" Astaghfirullah iki kamu buat kaget tau ga" balas kirana
" Sorry sayang"
" Ini dinda dia tanya kapan aku masuk sekolah, trus aku bilang nya lusa"
"Oiya aku boleh ga bicara lagi sama orang tua kamu tentang ini"
"Aku takut kamu malah di marahin lagi ki"
" Gapapa tapi aku tetep mau coba sekali lagi aja, boleh ya"
"yauda boleh aku temenin ya"
"iya, yauda yuk" ucap kirana dengan antusias
rizky mulai berjalan menuju kamar orang tua nya dan kirana mengikuti nya di belakang
Tok...Tok
Rizky mulai mengetuk pintu kamar orang tuanya dan ibunya Rizki membuka pintu
"kenapa ki" tanya ibunya
"kita mau ngomong sebentar ma"
"Yaudah masuk aja" ucap mamanya Rizki langsung masuk ke dalam kamar di ikuti oleh rizky dan kirana
" Ada apa" tanya ibu nya to the point
" Ibu saya boleh ikut ujian ga besok"
" Kamu ga ngerti saya bilang apa kemarin"
" Saya tau buk tapi ini kan ujian semester 2 buk setelah ini saya juga ga akan sekolah lagi buk"
"Tolong izinkan saya untuk ikut ujian buk minimal saya punya ijazah SMA" ucap kirana sambil menangis
" Kenapa kamu nangis ini pilihan kamu kan apapun keputusan yang kamu buat pasti punya resiko sendiri, dan ini adalah resiko kamu"
" Kalau gitu apa rizky juga ga akan lanjutin sekolah nya?" tanya kirana dia tidak peduli mau di bilang ga sopan, ibu nya bilang mereka lakuin ini sama' dan salah nya sama' bukannya resikonya harus di tanggung sama' juga
" Dia harus lanjutin pendidikan nya dia harus membiayai hidup kalian" balas ibu rizky
" Ibu bilang kami akan pisah kan setelah anak ini lahir jadi lebih baik dia gausah lanjutin pendidikan nya"
" Kata ibu ini bukan kesalahan rizky aja tapi ini juga kesalahan saya, saya akui itu buk tapi kenapa hanya saya yang menanggung konsekuensinya buk, bukannya ini ga adil ya buk saya cuman minta sama ibu izinkan saya buat ikut ujian dan dapat ijazah SMA bukan minta kuliah"
Ibu nya rizky hanya terdiam mendengar balasan dari kirana
" Yaudah kalau kamu mau ikut ujian silahkan ikut setelah ini jangan pernah keluar rumah sampai bayi kamu lahir" balas papa nya rizky
Adanya rizky juga tidak begitu berguna dia hanya diam saja sedikit pun tidak berani membela kirana
Mereka berdua keluar dari kamar orang tua rizky dan kembali ke kamarnya
"Kenapa kamu ga sopan sama mama"
" Mama kamu trus aja salahin aku padahal kita sama' salah kenapa cuman aku yang nanggung akibatnya"
" Tapi ga gitu juga kamu ngomong nya bener'..."
" bener' apa? kamu aja gaada belain aku sedikitpun di sana"
Rizky membanting gelas yang ada di samping nya dan langsung pergi meninggalkan kamar itu kirana terkejut dengan sikap nya pasalnya dulu dia tidak pernah kasar
Kirana bangun pukul 05.00 dia mulai solat dan membersihkan rumah tidak lupa juga dia menyiapkan sarapan pagi setelah itu dia langsung bersiap siap untuk berangkat sekolah rizky masih terlelap.
Setelah dia selesai memakai pakaian nya kirana segera membangukan rizky untuk mandi dan bersiap-siap ke sekolah. Kirana membantu rizky menyiapkan baju yang akan di pakai nya untuk sekolah, setelah selesai mereka berdua keluar untuk sarapan, di sana juga sudah ada orang tua rizky dan kayla. Keadaan di meja makan sangat lah hening, setelah selesai makan kirana dan rizky langsung berpamitan kepada kedua orang tua rizky untuk ke sekolah
" Mah pah kami berangkat dulu ya" ucap rizky dia menyalami ibu dan ayah nya namun saat kirana ingin menyalami ibu nya rizky, ibu nya langsung pergi dari sana, kirana sedih namun dia tidak menunjukkan ekspresi nya, dia tetap tersenyum lalu menyalami ayahnya rizky
Suasana di sepeda motor juga sangat lah hening biasanya rizky akan banyak berbicara tapi kali ini dia hanya diam.
Saat sampai di sekolah pun rizky langsung pergi tanpa menunggu kirana
" Ki kamu kenapa ngejauh aku minta maaf tentang semalam" ucap kirana keluarga nya menjauh dari kirana keluarga rizky juga belum menerima dirinya dia benar' merasa sendiri sekarang
" Udahlah ki nanti aja ngomong nya di rumah mending kamu balik ke tempat duduk kamu aja" jawab rizky kirana hanya mengangguk dan langsung kembali ke tempat duduknya
Waktu ujian telah di mulai mereka mulai mengerjakan soalnya masing'. Saat jam istirahat rizky langsung ke kantin tanpa mengajak kirana. Padahal biasanya dia selalu mengajak kirana untuk pergi ke kantin bersama bahkan saat Kirana tidak mau pergi dia juga tidak pergi
"Kiran lo kenapa" tanya dinda sahabat nya kirana
" Gapapa gue sakit perut" balas kirana sambil menyeka air matanya
" yauda ke kantin aja yuk" ajak dinda,kirana hanya mengangguk mereka berjalan menuju kantin terlihat rizky duduk di kantin bersama temen' cewe nya tapi kirana ga mau mulai keributan lagi jadi dia lebih milih diam dan membeli makanan untuk dirinya
Tinkk....
Bel pulang sekolah telah berbunyi kirana langsung pergi ke parkiran sekolah dia menunggu kedatangan rizky untuk pulang bersama
" Kok rizky lama banget ini udah 1 jam tapi masi ga muncul" ucap rina
Dia memutuskan untuk mencari rizky tapi dia malah melihat rizky sedang memeluk dinda. Kirana berpura pura tidak melihat mereka dan tetap berdiri di sana
"Ki udah lama nunggu nya" tanya rizky dengan santai nya
" Udah sejam kamu lama banget"
" Maaf ya ki ada urusan tadi" ucapnya dan langsung menghidupkan motornya untuk pulang
"Assalamualaikum" ucap rizky dan kirana bersamaan.
Namun tidak ada yang menjawab kirana segera berganti pakaian dan langsung membersihkan rumah. Setelah selesai memberesih kan rumah dia menuju dapur untuk memasak makan malam
"Masak apa kamu" tanya ibu rizky
" Saya masak sop buk sama ayam goreng" balas kirana
" Ibu baru pulang ya? ibu mau saya buatin teh?" tanya kirana
" Gausa kalau kamu udah siap masak kamu istirahat aja" balas ibu nya namun kirana merasa aneh kenapa hari ini ibu nya ga marah' seperti biasa
" Maaf buk saya kelewatan kemarin" ucap kirana dia merasa tidak enak terlebih lagi rizky marah kepadanya gara' masalah ini walau bagaimana pun dia tetap bersyukur telah di terima di keluarga rizky walupun hanya sementara
"Gpp saya sadar saya juga salah" balas ibu nya di sertai senyuman kirana sangat bahagia
Setelah selesai memasak kirana segera bebersih, rizky dari pulang sekolah sampai sekarang belum pulang, dia hanya berganti pakaian nya saja lalu pergi lagi
"Ki siapin baju aku ya aku mau mandi dulu" ucap rizky yang tiba' masuk
" iya"
Mereka semua telah kumpul di meja makan
"Anak kalian udah jalan berapa bulan" tanya ibu rizky
" Udah 2 bulan buk" jawab kirana senyuman di wajahnya tidak pernah pudar
" Jadi kapan kalian mau check up lagi?
" Habis ujian si buk kami, kami udah buat janji juga sama dokter nya"
"Ohh tapi kamu gaada keluhan kan" tanya ibunya lagi
" Engga kok buk, mual muntah nya juga udah mulai ilang" jawab kirana, ibu Rizky hanya mengangguk sebagai jawaban
Mereka kembali melanjutkan makan malam nya. Tidak terasa ujian mereka telah selesai, selama beberapa hari ini sikap rizky juga sangat berbeda kepada kirana. Dia selalu pergi pukul 00.00 dan pulang pukul 05.00, itu berlangsung selama 7 hari kirana sangat takut jika rizky selingkuh dari nya. Kirana hamil sekarang karena rizky selalu ke rumah nya saat tengah malam
"Ki ayuk kita pergi kok kamu belum siap" ucap kirana sambil memakai tas nya
"Kemana? kamu pergi aja sendiri" ucap rizky sambil memainkan handphone nya
"Kita kan mau chek up"
"Udah kamu pigi aja sendiri jangan manja gitu doang di temenin"
"Kok kamu gitu si ngomong nya ini kan bayi kita kamu ga mau liat perkembangan nya"
" Aku bahkan ga perduli sama anak itu" kirana menangis mendengar jawaban dari rizky namun dia tidak mau terlihat lemah, kirana langsung menyeka air matanya dan keluar dari kamar itu.
"Kiran iki nya mana"
" Dia ga bisa ikut buk dia lagi sakit"
" Sakit apa tadi juga gapapa"
" Dia demam buk, kiran pergi sendiri juga gapapa buk"
"Ibu temenin ya sebentar ibu siap'" balas ibu rizky dan langsung masuk ke dalam kamarnya
Tidak berapa lama ibu rizky sudah siap mereka mulai berjalan memasuki mobil untuk berangkat ke rumah sakit
***
"Wah janin nya sehat dan aktif banget" ucap dokternya sambil melihat monitor usg nya. Kiran dan ibu nya juga melihat nya mereka sangat bersyukur karena janin kirana sehat
" Alhamdulillah" ucap kirana dan ibu rizky bersamaan
"Saya akan resepkan beberapa vitamin" ucap dokter dan membersihkan jel untuk usg dari perut kirana
"Terimakasih dokter"
"iya sama-sama"
Setelah selesai menebus vitamin di apotek kirana dan ibu nya menuju pom bensin
" Ki sebentar ya ibu isi minyak dulu
" Iya buk" ucap kirana, dia melihat tukang rujak yang ada di seberang jalan dia merasa sangat tergiur melihatnya
"Buk kiran beli rujak ya buk di depan sana"
"Tunggu ibu aja"
"Tapi antrian nya masih panjang buk kiran udah pengen banget"
"Yauda hati' ya" ucap ibu mertuanya itu. Kirana langsung berjalan ke sana dia ingin menyeberang tapi dia melihat rizky di sana dengan dinda sahabat nya sendiri, dinda memeluk tangah rizky. Rizky tersenyum sangat manis pada dinda padahal saat bersama kirana mukanya sangat masam. Kirana langsung menyebrang namun dia tidak fokus dia tidak melihat ada mobil yang melaju dengan sangat kencang nya
Buk...
Kirana tertabrak mobil
"Kiran" ibu rizky langsung berteriak dan berlari ke arah menantu nya itu. Rizky yang mendengar suara ibu nya langsung melihat ke belakang
"Kaya suara mama" ucap rizky dia menghentikan langkah nya dan melihat ke belakang dia melihat mama nya sedang berlari ke arah keramaian dia langsung kesana dan melihat kirana yang telah berlumuran darah
***
Kirana sudah di bawa ke rumah sakit keluarga rizky juga sudah berkumpul di sana. Dokter mengatakan bayi mereka tidak dapat di selamatkan lagi
"Gimana dokter keadaan istri saya" tanya rizky saat melihat dokter telah keluar dari ruang operasi
" Istri bapak sudah aman sekarang" jawab dokter tersebut dan berlalu dari sana
Kirana sudah di pindahkan ke ruang rawat inap nya keluarga rizky sudah pulang saat sore tadi, kini tinggal rizky dan kirana. Kirana sadar pukul 21.00
"Ki kamu udah sadar" saat melihat kirana telah membuka matanya
"Bayi kita gapapa kan iki" tanya kirana sambil memegang perut nya sudah mulai kempis
" Kamu keguguran ki" balas rizky sambil menangis dia memeluk kirana untuk menguatkan nya, kirana hanya terdiam mendengar jawaban dari rizky
" Ini semua salah kamu iki, coba aja kamu ga selingkuh ini semua g akan terjadi" ucap kirana sambil menangis dia memberontak agak risky melepaskan pelukannya, kirana langsung mendorong risky
" Kamu bener' jahat aku kasi semuanya buat kamu impian ku hancur, orang tua ku bahkan ga mau terima aku lagi kenapa kamu bisa berubah secepat ini Iki" balas kirana sambil menangis
" Jangan deket' pergi kamu penyesalan terbesar aku adalah pacaran dan nikah sama kamu, pergi kamu pergi" ucap kirana sambil berteriak dia melempar barang' yang ada di samping nya bahkan infus nya pun terlepas darah sudah menetes dari sana iki segera keluar dan memanggil suster. Kirana di suntikan obat penenang agar dia kembali tertidur.
Kirana bangun pukul 08.00 dia melihat di sana telah ada keluarga rizky, semua keluarga rizky menguatkan kirana namun dia hanya diam raga nya mungkin di sini tapi jiwa nya entah kemana.
Beberapa hari telah berlalu kirana masih tidak berbicara pada rizky, rizky terus saja meminta maaf pada kirana tapi kirana tidak pernah perduli sedikit pun.
"Rizki" panggil kirana, rizky selalu berada di samping kirana akhir' ini karena dia masih merasa sangat bersalah
" Uan ki aku senang akhirnya kamu ngomong lagi sama aku" ucap nya antusias
" Pisah yuk" ucap kirana menatap lembut pada rizky
" Engga ki aku tau aku salah tapi aku mohon jangan pisah"
" Aku maafin kamu tapi aku ga bisa lanjutin lagi maaf"
" Asal aku liat kamu aku selalu ingat kejadian itu aku ga bisa lanjutin ini lagi Iki hati aku sakit"
"Maaf" bala rizky sambil menunduk
" 3 tahun pacaran dan 2 bulan menikah aku ga nyangka kita bisa selama ini padahal aku terima kamu cuman karena aku gabut" ucap kirana sambil tertawa kecil
" Kamu bukan penyesalan terbesar aku iki, penyesalan terbesar ku adalah aku gbisa jaga diri, ibu kamu bener coba aja aku nolak mungkin semua ini ga akan terjadi"
" Walaupun kita ga jodoh Iki aku seneng bisa kenal sama kamu , aku seneng bisa jadi rumah buat kamu dan aku seneng karena udah pernah jadi bahagianya kamu" ucap kirana yang membuat Rizki menangis jadinya
"Baik kalau memang menurut kamu itu yang terbaik buat kamu tapi kamu mau tinggal di mana"
"Aku ditawarin ngajar dan tinggal di tempat lesku yang dulu kamu nggak usah khawatir"
balas kirana iki langsung memeluknya untuk terakhir kali dia menangis sejadi jadinya dan menyesali perbuatannya
Kirana mulai membereskan barang-barangnya dan langsung keluar dari kamar mereka, di sana sudah ada keluarga Rizki
"Bu terima kasih karena sudah menerima kiran selama 2 bulan ini kiran izin pamit ya bu" ucap Kirana sambil menyalami ibunya Rizki tidak lupa juga ia menyalami ayah nya Rizki dan izin pamit
" Kenapa kakak pergi si padahal aku seneng karena punya kakak cewe" ucap kayla ikut menangis
" Nanti kita main lagi ya" ucap nya mengusap rambut kayla
Kirana langsung mulai berjalan keluar dari rumah keluarga rizky air matanya menetes namun langsung di hapus nya dia berjalan menuju taksi yang di pesan nya tadi