Disebuah desa di dekat sungai ada seorang perempuan yang melamun kesepian dan disisi lain sekitar 100 meter dari tempat perempuan itu ada seorang laki-laki yang sedang patah hati karena baru saja diputusin pacarnya karena ternyata selama ini pacarnya punya selingkuhan, dan laki-laki itu hanya dianggap atm saja. Laki-laki itu sangat kaya, tetapi kekayaannya selalu dimanfaatkan oleh mantan pacarnya. Saat itu ia berteriak karena marah,kesal dan sedih. "Aaaaaaaa kenapa bisa begini."teriaknya dengan keras. Dan perempuan yang melamun itu pun mendengarnya "siapa itu yang teriak begitu kencang?"pikirnya dengan bingung. Perempuan itu pun menyusuri sungainya dan menemukan laki-laki itu.
"Eh kamu ngapain teriak begitu kencang? Sampai terdengar ketelingaku lagi!"tanya perempuan itu dengan ketus.
"Lah kamu siapa ngurus-ngurus?"jawab laki-laki itu dengan ketus juga.
"Lah ditanya malah ngegas".
"Ya kamu juga yang nanya kayak ngebentak apaan".
"Yaudah maaf, kan aku kesel, kamu ganggu waktu melamunku" kata perempuan itu. "Emang kamu kenapa?"tanya perempuan itu. "Apa urusanmu denganku? Gak penting juga, jangan terlalu ikut campur deh.."jawab laki-laki itu dengan ketus. "Yaudah aku kan nanya aja" perempuan itu langsung pergi dan ingin kembali ketempat dia melamun tadi.
Setelah perempuan itu pergi, laki-laki itu tiba-tiba terjatuh kedalam sungai,ia terbentur sehingga ia tidak sadarkan diri dan tenggalam. Untung saja arus sungainya tidak terlalu deras dan ada batu besar yang menghalangi laki-laki itu,jadi dia tidak hanyut begitu jauh. Saat itu,perempuan yang membentak laki-laki itu sadar ada orang yang hanyut tenggelam,ia segera menolongnya. Setelah ia bisa menolongnya ia pun melihat wajahnya dan ia terkejut karena orang itu adalah orang yang dia bentak tadi. "Apakah dia berusaha bunuh diri? Ada masalah apa dia sampai begitu? Kalau dia beneran bunuh diri..gimana caranya? Dia sengaja gitu? Menenggelamkan dirinya? Bukankah itu sangat sakit?" Pikir perempuan itu. Perempuan itu pun segera membawa laki-laki itu ke rumahnya. Setelah itu laki-laki itu pun sadarkan diri.
"Bagaimana kondisimu?"tanya perempuan itu
"A..a..aku ba..baik-baik saja" jawab laki-laki itu
"Lah dia enggak kaget dengan diriku? Yang ngebentak dia tadi? Apa dia lupa? Masa bisa lupa secepat itu? Baru juga kejadian tadi pagi."pikir perempuan itu.
"A..aku kenapa?"tanya laki-laki itu
"Kamu tadi tenggelam"jawab perempuan itu
"Kamu menolongku?tanya laki-laki itu
"Iyalah,siapa lagi?
"Ngomong-ngomong siapa nama kamu? Kenapa kamu bisa tenggelam? Apa kamu niat bunuh diri?"tanya perempuan itu
"Ke..kenapa aku bisa tenggelam? Bunuh diri? Aku tidak ingat semua itu,yang aku ingat namaku Devan, ya..Devan Ovana,kalau kamu?"
"Aku Nita,Nita Listiani"
"Terus apa lagi yang kamu ingat? Kamu lagi bukan lupa ingatan kan? Dokter disini jauh."tanya Nita dengan ketus
"Aku ingat semuanya,aku juga ingat kamu yang ngebentak aku tadi,aku engga lupa ingatan, hanya saja aku belum punya tenaga untuk berteriak...`uhuk`uhuk`"jawab Devan sambil batuk.
"Yasudah,istirahat dulu"
"Makasih ya udah nyelamatin aku,aku tadi tidak tahu kenapa aku bisa nyebur kesungai dan tenggelam,tapi aku tadi merasa ada yang mendorongku dan aku terbentur."jelas Devan
"Kamu punya banyak musuh?"tanya Nita
"Setahu aku enggak" jawab Devan
"Yasudahlah kita cari tahu besok saja,sekarang sudah sore,ada hal yang harus ku kerjakan."
Nita pergi ke pinggir sungai lagi untuk menenangkan diri,ia duduk dipinggir sungai untuk menenangkan dirinya saat ia sedang luang. Orang tuanya bekerja diluar negeri dan sekarang ia sedang berlibur ke desa untuk menenangkan diri,ia juga bisa dibilang punya rumah dimana-mana,ia juga punya beberapa ladang didesa itu,ia juga punya sebuah lestoran di kota. Tapi sekarang ia sedang ada di desa yang dia anggap bisa menenangkan dirinya. Saat ia duduk di pinggir sungai,ia mendengar seseorang mengobrol didekat sana,karena ia penasaran siapa yang sedang mengobrol didekat sana ia pun menghampiri orang itu,dan ternyata orang itu adalah orang yang Nita sukai dulu saat dia pertama kali ke desa ini,dia bernama Aditya. Saat Nita ingin menghampiri Aditya,ia mendengar bahwa Aditya lah yang mendorong Devan ke sungai. Ia bertujuan untuk mencelakai Devan,agar Devan tidak mengganggu hubungannya Aditya dengan mantan pacarnya Devan yang bernama Satri. "Ternyata dia yang sudah mencelakai Devan? Hanya agar Devan tidak mengganggu hubungannya? Berarti dia merebut pacarnya Devan? Sehingga mereka putus? Sejahat itu dia? Kenapa aku bisa menyukainya dulu?" Nita bertanya-tanya dalam pikirannya. Nita pun pulang ke rumahnya dan ingin memberitahukannya pada Devan. Saat Nita sudah memberitahu Devan,Devan sangat terpukul,ia sangat sedih,selama ini Sitri,mantan pacarnya berhubungan dengan laki-laki seperti itu. Tapi dia pasrah saja,ingin melupakan Sitri,tapi belum bisa. Ia sangat berterimakasih pada Nita karena sudah menyelamatkan nya dan bahkan memberi informasi tentang Aditya. Ia ingin segera pulang dan mengurus perusahaannya di kota,ia berkata tidak ingin ke desa ini lagi,ia ingin melupakan Sitri yang berasal dari desa ini begitu juga Aditya.(Awal mula Devan kenal dengan Sitri juga karena orang tuanya Devan ingin mengunjungi nenek nya Devan dan sambil berlibur juga.)
"Serius kamu engga mau ke desa ini lagi?"tanya Nita
"Ya seriuslah,yakali aku bohong kan" jawab Devan dengan tegas
"Jadi kamu engga mau balas budi ke saya?"tanya Nita dengan nada bercanda
"Emm.. ga gitu juga,tapi aku kapan-kapan kesini lagi deh,buat balas budiku ke kamu" jawab Devan dengan ragu
"Baiklah"
Devan pun kembali ke kotanya. Karena Nita sudah nerasa cukup liburan di desa ia pun juga memutuskan untuk kembali ke kota dan mengurus lestorannya(selama ia berlibur,lestorannya di atur dan diurus oleh manager sekaligus adiknya sendiri)
Saat di kota semuanya pun berjalan dengan lancar. Kemudian suatu hari Devan pergi ke restorannya Nita untuk mengadakan ulang tahun ibunya, Devan menyewa restorannya untuk satu malam,dengan menu-menu yang disukai ibunya,ia juga memesan kue yang sangat indah bagi ibunya,adiknya Nita yang bernama Vili yang termasuk manager restoran itu sedang menelepon kakaknya tentang pesanan itu, karena Devan juga ingin bertemu dengan atasan mereka dengan langsung. Setelah setengah jam lebih menunggu atasan mereka,akhirnya atasan mereka yaitu Nita pun datang,tentu Devan terkejut bahwa Nita adalah atasan di restoran bintang lima yang sangat populer itu, karena atasan restoran itu jarang terlihat jadi mereka ingin tahu bagaimana wajah atasan itu,begitu juga dengan Devan.
"Wah Devan,sepenasaran itu kamu denganku?"tanya Nita dengan nada bercandanya
"Jujur aku terkejut,ternyata kamu atasan sekaligus pemilik restoran ini." Devan tidak menyangka-nyangka
"Ya begitulah,waktu itu aku ke desa hanya untuk liburan saja"jelas Nita
"Yasudah lanjut ke pesanan yang kamu mau itu,mana Vili pesanan yang kamu catat tadi"
"Ini kak"jawab Vili
"Lah ini adik kamu?"tanya Devan
"Ya dong,dia pekerja keras dan juga penurut denganku kok" kata Nita
"Wah keluarga keren memang"Devan kagum
"Ya,pesanan ini memang seharusnya diterima,kenapa kamu malah mau bertemu denganku? Kangen?"tanya Nita dengan bercanda
"Kangen sih ia,tapi aku kan engga tahu kalau kamu yang punya resto ini"jawab devan
"Iya iya bercanda kok"
"Oke ini untuk besok ya? Bisa kan?"tanya Devan
"Tentu bisa"jawab Nita
"Kalau gitu boleh aku minta no wa kamu?"tanya Devan
"08**********"Nita membacakannya
"Baiklah,terimakasih"ucap Devan
Setelah menerima pesanan itu,besoknya Nita pun langsung mengatur semua hal untuk malam nanti. Semuanya pun selesai dengan cepat,kemudian akhirnya malam tiba dan acara berlangsung dengan lancar-lancar saja. Kemudian setelah acaranya selesai mereka semua pun pulang ke rumah mereka masing-masing. Beberapa bulan pun berjalan dengan baik-baik saja,begitu juga dengan hubungan Devan dan Nita semakin dekat. Tetapi ibunya Devan ingin menjodohkan Devan dengan perempuan kenalan ibunya,tetapi jelas Devan menolak,Devan mengaku bahwa ia sudah punya orang yang dia sukai. Ia tentu tidak ingin melukai perasaannya lagi. Ibunya pun ingin bertemu dengan perempuan yang disukai Devan itu,ibunya ingin memastikan semuanya benar atau tidak,ibunya ingin bertemu dengan orang yang disukai Devan nanti malam,karena ibunya tidak sabar ingin melihat Devan bahagia dengan pasangannya. Devan pun ingin ketemuan dengan Nita,ia ingin meminta tolong dengannya.
"Nita,bolehkah aku minta tolong padamu?"tanya Devan
"Minta tolong apa? Aku kan temanmu jadi tentu boleh."jawab Nita dengan senang
"Aku minta tolong kamu pura-pura jadi pacarku mau?"tanya Devan
"Hah?"Nita syok
"Aku mau dijodohin sama ibuku,aku gak mau" rayu Devan
"Baiklah,demi temanku ini"jawab Nita dengan ekspresi terpaksa tetapi dengan hati senang
"Terimakasih banyak,nanti aku jemput kamu dirumahmu ya"
"Yaa"
Malam pun tiba,saatnya mereka beraksi,berpura-pura berpacaran.
"Ibuu,ini pacarku,dia cantik kan?"
"Wah,iya cantik sekali,silahkan duduk. Saya ingin bertanya-tanya denganmu boleh?"tanya ibunya Devan
"Boleh tante"jawab Nita
"Kamu mulai suka anak saya dari kapan?"
"Saya pun tidak tahu,saya tidak menyadarinya"
"Kamu kenal anak saya darimana? Dan awal mulanya bagaimana"
"Saya kenal Devan saat ada di desa Slim,saya bertemu dengannya dan sempat berbincang-bincang kemudian pisah karena Devan ingin ke kota,begitu juga saya,dan kami bertemu lagi di kota saat Devan memesan resto di tempat saya."
"Berarti saat itu memakai restomu?"
"Iya"
"Wah keren sih,sebenarnya tante mau bertanya banyak bahkan ingin kamu membuat satu masakan untuk tante,tapi tidak jadi,tante restuin hubungan kalian"
"Serius tante?"
"Iya serius"
"Makasi tante"
"Yaudah mari kita makan saja dulu,kasihan makananya dingin nanti."
"Baik tante"
Saat mereka semua sudah selesai makan,Nita pun pamit untuk pulang kerumahnya. Devan pun mengantarkan Nita kerumahnya.
"Terimakasih untuk hari ini ya"
"Ya sama-sama"
"Kamu aktingnya pinter banget"
"Tapi aku tidak sedang akting"
"Berarti kamu...?"
"Emm gak tahu"
"Kalau gitu..kamu mau gak jadi pacar beneranku?"
"Ya....jelas mau lah"
"Aww makasiii"
Malam itupun mereka benar-benar pacaran. Saat Devan sampai dirumahnya lagi,ibunya memberitahu sesuatu.
"Devan"
"Ya bu?"
"Besok atau lusa kamu menikah dengan Nita ya?"
"Kenapa begitu cepat?"
"Apanya begitu cepat? Ibu sudah tidak sabar lagi."
"Tapi bu..."
"Ibu sudah menelepon ahlinya,katanya besok atau lusa adalah hari baik. Kamu beritahu Nita besok,atau telepon saja sekarang biar besok langsung nikah."
"Tapi belum ada persiapan apa-apa"
"Tinggal foto berdua,menandatangani surat pernikahan,melakukan beberapa upacara,selesai,cepat telepon!"
"Tapi orang tuanya Nita lagi di luar negeri.."
"Engga apa,nanti bisa video call"
"Baiklah"
(Ayahnya setuju-setuju saja)
Setelah ibunya Devan dan Devan menelepon Nita,Nita pun memberitahu orang tuanya(orang tuanya ternyata sudah pulang saat Nita pergi ke rumah Devan,tapi orang tuanya Nita tidak menelepon Nita karena mereka takut Nita sedang sibuk dan juga mereka sedang lelah,mereka hanya memberitahu pembantunya untuk memberitahu Nita jika mereka sudah pulang) kemudian mengajak Devan dan ibunya video call, dan ternyata benar saja,orang tuanya Nita dan orang tuanya Devan ternyata dulunya adalah teman dekat,tanpa berbelat belit semuanya pun setuju pernikahannya besok. Keesokannya pernikahan berjalan lancar. Kedua pengantin merasa sedikit malu,bingung,dan sangat banyak senang,karena kemaren mereka berpacaran dan sekarang mereka menikah.
Beberapa bulan setelahnya,Nita pun mual-mual dan sedikit pusing, Devan pun panik,sedangkan ibunya Devan senyum-senyum sendiri. Karena Devan panik,ia membawa Nita kedokter,dan ternyata Nita mengandung,Devan sangat senang sekali. Setelah itu Devan terus menjaga Nita dengan sangat baik,begitu juga dengan ibunya Devan yang sangat senang akan mendapat cucu. Tiga bulan setelahnya orang tuanya Devan ada tugas diluar negeri untuk beberapa bulan,mereka terpaksa meninggalkan Devan dan Nita dirumah.
Enam bulan setelah itu usia kandungan Nita tepat sembilan bulan. Saat itu Devan sangat sibuk dengan pekerjaannya,ia mempercayai pembantunya untuk menjaga Nita. Saat itu juga,mantan pacarnya Devan pun mengganggu Devan,dengan cara merayunya dan ingin menghancurkan rumah tangganya Devan. Devan sempet terperangkap karena Sitri menggunakan obat tidur dan tidur disamping Devan,Sitri memfoto dirinya dengan Devan yang sedang tidur bareng dan ia pun mengirim foto itu ke wa nya Nita,ia mencuri nomor Nita di hpnya Devan,karena waktu itu Nita sempet menelepon Devan karena engga pulang semalaman. Setelah Nita mengetahui foto itu Nita pun sangat sedih dan membuat dia menjadi down. Saat Devan sadar dan dia bingung kenapa bisa ada dihotel,ia langsung pulang kerumah nya dan ingin bertemu dengan Istrinya terncinta Nita. Saat Devan sampai dirumah ia mendapat informasi bahwa Nita sedang down dan demam tinggi, Devan pun mengantar Nita kedokter. Dokter berkata bahwa Nita syok dan sedang down makanya dia bisa demam tinggi,dokter menyarankan agar ibu yang sedang mengandung seharusnya tidak banyak pikiran. Devan pun bertanya kenapa Nita bisa begitu, Nita pun menjawabnya dengan satu foto saja. Devan pun berusaha menjelaskan,dan Nita percaya begitu saja,tetapi setelah masalah itu selesai, Sitri tiba-tiba menelepon Nita untuk ketemuan dan bilang bahwa dia mengandung anaknya Devan. Nita pun sangat syok,ia sampai pingsan,untungnya Devan curiga dan ada dilokasi kejadian,Devan pun mendengar percapakan mereka,karena panik Devan membawa Nita kerumah sakit. Ia meninggalkan Nita dirumah sakit sendiri dan mengurus semua masalah,ia mencari Sitri dan mengajaknya untuk mengecek kandungannya ke rumah sakit,hasilnya ia beneran mengandung tapi tidak tahu itu milik siapa,Devan pun mengecek anak siapa yang dikandungnya. Hasilnya pun diberitahukan besok. Besoknya, Devan sudah mendapat informasi bahwa anak itu adalah anaknya aditya,usia kandunganya juga sudah 2 bulanan. Setelah menerima informasi itu,Devan langsung menghampiri Nita di ruang rawat dan menjelaskan semuanya. Nita pun percaya lagi kepada Devan.
"Ya aku percaya kepadamu"
"Makasi Nita,makasi banyak"
"Usia kandungan sudah sembilang bulan lebih kenapa belum melahirkan ya?"tanya Nita
"Mungkin karena kamu banyak pikiran?"
"Mungkin saja begitu,tapi rasanya aku gak banyak pikiran"
"Kamu kira aku gak tahu? Selama ini kamu juga masih ngurusin restomu,dan ada banyak masalah dengan kita juga"
"Emm ya mungkin hehe"
"Aduhh sakit sekalii.." teriak Nita
"Kamu kenapa?"
"Engga tahu"
"Aku coba panggil dokter dulu"
"Kata dokter mungkin kamu akan melahirkan,dokter segera kesini,tahan ya."
"Sakit banget"
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
Akhirnya Nita pun berhasil melahirkan,dia melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan.