Marry Rose adalah nama seorang wanita asal kelahiran Quebec di german yang mengalami penyakit aneh sebelum kematiannya, karena kematian yang dialaminya akan selalu ditutupi dari kebenaran kisahnya itu sendiri.
Kisah ini diangkat dari sebuah kisah nyata yang nama nama tokohnya sudah kita samari dari cerita aslinya, karena menurut rumor dan issue yang beredar itu cukup tabuh dan harus disembunyikan.
Sejak kecil Marry rose yang beragama Katolik itu sudah memiliki penglihatan yang aneh, disaat usianya memasuki 6 tahun tiba-tiba ia melihat seorang anak kecil laki-laki sedang memikul sebuah salib yang cukup berat. Anak itu kesakitan penuh luka, dan dia menatap Marry Rose sangat lama dan berkata, "ikut aku memikul salib." Marry berteriak histeris setelah mendengar dan melihat itu dan menceritakan ke orang tuanya.
Hal itu merupakan penglihatan pertama kalinya yang ia alami tentang 'Yesus' yang merupakan Tuhan orang Yahudi yang menyamar menjadi seorang anak yang memikul salib.
Dari semenjak itu Marry semakin taat beragama. Namun ketika usianya 13 tahun, Marry Rose terserang kelumpuhan misterius dan kontraksi otot yang menyakitkan, memaksanya berjalan dengan kruk selama beberapa tahun sampai kakinya yang bengkok dan dipukul membuatnya terbaring di tempat tidur selama sisa hidupnya. Karena otot-ototnya kadang-kadang berkontraksi dengan nyeri, sehingga sangat sulit untuk diluruskan lagi.
Setiap hari sebuah papan datar diletakkan di tempat tidurnya yang sempit dan dia diikat dengan kaku. Dia juga menderita masalah usus yang membuatnya sulit mencerna makanan padat dan tertular tetanus dan penyakit radang gusi.
Sampai pada akhirnya keluarga Marry memutuskan untuk pindah ke Woonsocket, Rhode Island, di desa kecil dekat dengan sebuah gereja katolik.
Pada tahun 1925, Akhirnya diketahui derita yang dialami Marry adalah sebuah hal yang dialami oleh para Vantikan, sehingga hal itu cukup tabuh dan ditutupi selama ini. Setahun setelah perpindahannya, Marry Rose mengalami stigmata pertamanya.
Stigmata adalah sebuah pengalaman mistik yang dialami orang-orang suci (seperti seorang Santo/Santa) yang dianggap sebagai suatu mujizat.
Semenjak itu Marry Rose mengalami kerasukan dan ia mulai melukai dirinya sendiri, namun Marry berusaha menjelaskan kalau luka-luka ditubuhnya itu mucul sendiri.
Awalnya keluarganya tidak mempercayai itu, tapi seiring waktu mereka menyadari kalau itu memang benar terjadi pada putrinya.
Setiap jumat luka itu akan melukai tubuh putri mereka dengan sendiri, seperti munculnya sebuah lubang di kedua tangan dan kaki Marry Rose selayaknya orang dipaku, dan luka cambukan, serta pelipis matanya sering mengeluarkan darah seperti tertusuk diri tajam, dan luka itu selalu membaik setiap hari sabtu.
Orang tua Marry Rose yang khawatir akan putrinya memanggilkan seorang Uskup gereja dekat rumahnya, dan Uskup itu akan datang setiap hari jumat dan sabtu atau terkadang menginap dirumah mereka hanya untuk melakukan eksorsis tersembunyi pada Marry Rose, karena di masa itu eksorsis adalah hal yang tabuh dan apabila seorang Uskup ingin melakukan hal tersebut maka membutuhkan proses yang sulit dan lama untuk mendapatkan izin dari Vantikan.
Sedangkan saat itu mereka membutuhkan waktu secepatnya Karena Marry Rose semakin tidak dapat terkontrol lagi, dan masyarakat juga mulai curiga dan sering mengatakan kalau Marry Rose wanita gila.
Namun ada juga yang menggunjingkan kegilaan yang dialami Marry Rose Karena disiksa orang tuanya, dan hanya sebagian kecil orang yang meyakini kalau yang dialami oleh Marry Rose adalah benar kerasukan.
Orang-orang seperti itu tidak lain dan tidak bukan adalah keluarga Marry Rose dan Uskup di gereja dekat rumahnya.
By : @Lil Moonlight
To be Continue