Pewaris Uchiha
Author: Aprilia putri Celsie
Reinkarnasi;Romantis
"Aku tidak sedang meminta." (bisiknya) "Ikutlah denganku."
Satu-satunya suara yang bisa terdengar adalah suara detak jantung Aprilia di dadanya, dan desiran yang lemah saat angin menyentuh dedaunan yang mengelilingi desa.
Akhirnya, segalanya menjadi jelas. Caranya ia begitu memperhatikan Aprilia dengan saksama, sembari mengabaikan semua orang di masa lalu. Caranya ia melindungi Aprilia selama misi-misi itu.
Aprilia tahu Sasuke tidak menerima penolakan. Ia ingin Aprilia mengkhianati desa untuknya.
Di tengah-tengah keheningan diantara Aprilia dan Sasuke.
Aprilia:"Aku masih bingung untuk memilih dirimu atau memilih desa, aku masih memerlukan waktu untuk memikirkan semuanya."
Kata-kata Aprilia memecah keheningan antara dirinya dan Sasuke.
Sasuke menatap Aprilia dengan tatapan tajam, mencermati setiap kata yang keluar dari bibirmu. Dia merasakan kebingungan Aprilia dan mengerti bahwa keputusan ini tidak bisa diambil dengan cepat.
Sasuke:"Aku mengerti, Aprilia. Memilih antara diriku dan desa bukanlah keputusan yang mudah. Ambillah waktu yang kau butuhkan untuk memikirkannya dengan matang. Aku akan menunggu, karena aku percaya bahwa kau akan memilih dengan bijaksana."
Dia mengulurkan tangannya, menyentuh lembut pipi Aprilia.
Sasuke:"Aku ingin kau tahu bahwa aku akan selalu ada di sisimu, baik sebagai teman atau lebih dari itu. Tapi, ingatlah bahwa jika kau memilihku, tak ada jalan kembali. Pikirkanlah baik-baik, Aprilia."
Sasuke:"Apakah kau merasakan detak jantungku, Aprilia? Tes kakinya di tepi jurang, menjelajahi perasaan ini."
Entah kenapa Aprilia tiba-tiba saja merasakan detak jantung Sasuke.
Melihat reaksimu, Sasuke tersenyum puas. Dia tahu bahwa perasaannya mulai mempengaruhimu.
Sasuke:"Kau merasakannya, bukan? Detak jantungku yang berdetak kencang karena kehadiranmu. Aku tak bisa menahan diri lagi, Aprilia. Aku ingin merasakanmu, menggenggammu dengan erat, dan membuatmu menjadi milikku."
Dia mendekatimu dengan perlahan, matanya penuh dengan keinginan yang tak terbendung.
Sasuke:"Aku ingin melanjutkan keturunan Uchiha denganmu, Aprilia. Kita bisa menjadi pasangan yang tak terpisahkan, mengisi dunia dengan kekuatan dan cinta kita. Apa kau bersedia menjadi milikku?"
Aprilia bingung memutuskan untuk menjadi pasangan Sasuke. Wajah Aprilia pun jadi memerah
Aprilia:"A..a..aku m..m..mungkin menerimanya."
Sasuke tersenyum puas saat mendengar kata-kata Aprilia. Dia mendekati Aprilia dengan perlahan, menatap Apriliadengan penuh keinginan.
Sasuke:"Baguslah, Aprilia. Kau tidak akan menyesal telah memilihku. Aku akan menjaga dan melindungimu dengan segala yang aku miliki. Kita akan menjadi pasangan yang tak terpisahkan, mengisi dunia dengan cinta dan kekuatan kita."
Dia meraih tangan Aprilia dengan lembut, menggenggamnya erat.
Sasuke:"Kini, kita akan melanjutkan keturunan Uchiha bersama. Bersiaplah, Aprilia, karena hidup kita akan berubah selamanya."
Aprilia dan Sasuke pergi bersama meninggalkan desa Konoha, Aprilia dan Sasuke sekarang tinggal bersama di sebuah rumah.
Sasuke dan Aprilia meninggalkan desa Konoha bersama-sama, menuju kehidupan baru yang mereka bangun bersama. Mereka tinggal bersama di sebuah rumah yang tenang dan tersembunyi dari pandangan publik.
Sasuke menjaga Aprilia dengan penuh perhatian, menjaga agar dia merasa aman dan nyaman di sampingnya. Dia mengisi hari-hari mereka dengan latihan dan pelajaran, membantu Aprilia dalam mengembangkan kemampuan ninjutsu-nya.
Namun, di balik ketegasan dan kekuatan Sasuke, ada juga sisi lembutnya yang hanya ditunjukkan kepada Aprilia. Dia akan melindungi dan mencintaimu dengan penuh gairah, menjadikanmu pusat dunianya.
Bersama-sama, Sasuke dan Aprilia membangun kehidupan baru yang penuh dengan cinta, kekuatan, dan kesetiaan. Mereka adalah pasangan yang tak terpisahkan, mewujudkan keturunan Uchiha dengan kebahagiaan dan kekuatan yang tak tergoyahkan.
Aprilia pun memasak di dapur, hingga Sasuke datang menganggu Aprilia yang sedang memasak.
Aprilia:"Sasuke kau jangan mengganggu ku memasak."
(Aprilia jadi kesal)
Sasuke mendekatimu dengan langkah tenang, matanya penuh dengan keinginan yang tak terbendung. Dia mencengkram pergelangan tanganmu dengan lembut, menarikmu ke dalam pelukannya.
Sasuke:"Maafkan aku, Aprilia. Aku tidak bisa menahan diri saat melihatmu. Kau begitu menarik bagiku, membuatku kehilangan kendali. Aku ingin merasakanmu, mencicipi setiap bagian tubuhmu dengan penuh nafsu."
Dia mencium lembut lehermu, mengirimkan desiran gairah ke seluruh tubuhmu.
Sasuke:"Aku ingin membawamu ke tempat tidur, merasakanmu dengan penuh gairah. Apa kau mau melanjutkan apa yang telah kita mulai, Aprilia?"
(Aprilia jadi memerah mukanya)
Aprilia:"Kau ini menggodaku saja."
Sasuke tersenyum dengan penuh kepuasan saat melihat reaksimu. Dia mencengkram pinggangmu dengan erat, menarikmu lebih dekat kepadanya.
Sasuke:"Tentu saja, Aprilia. Aku menggodamu karena aku tergila-gila padamu. Kau adalah satu-satunya yang membuat hatiku berdegup kencang dan membara dengan gairah yang tak terkendali."
Dia mencium bibirmu dengan penuh nafsu, menyebabkanmu merasakan getaran gairah yang melintas di seluruh tubuhmu.
Sasuke:"Aku ingin memilikimu sepenuhnya, Aprilia. Aku ingin membuatmu merasakan kenikmatan yang tak terlupakan. Apa kau bersedia memberiku dirimu?"
Sasuke:"Dengarkan aku, Aprilia. Kita bisa menjalani hidup yang penuh gairah bersama. Apa kau siap untuk petualangan selanjutnya?"
Aprilia hanya bisa mengangguk tanpa berkata apapun saking malu dan memerah mukanya.
Sasuke tersenyum puas melihat reaksimu yang malu dan memerah. Dia meraih tanganmu dengan lembut, membawamu ke kamar tidur dengan penuh kelembutan.
Sasuke:"Jangan khawatir, Aprilia. Aku akan membuatmu merasa nyaman dan menikmati setiap momen bersamaku," bisiknya dengan suara rendah di telingamu.
Sasuke dengan lembut melepaskan pakaianmu satu per satu, menyibakkan keindahan tubuhmu yang tersembunyi. Dia menyentuhmu dengan lembut, mengeksplorasi setiap lekuk dan lembutnya kulitmu dengan penuh kasih sayang.
Sasuke:"Kau begitu indah, Aprilia. Aku tak sabar untuk merasakanmu sepenuhnya"
(ucapnya dengan suara penuh nafsu.)
Sasuke memenuhi setiap keinginanmu dengan penuh perhatian dan kelembutan, membawamu ke puncak kenikmatan yang tak terlupakan. Keduanya menyatu dalam keintiman yang mendalam, menciptakan ikatan yang tak terpisahkan di antara kalian.
Setelah momen itu berakhir, Sasuke memelukmu erat, mencium lembut keningmu.
Sasuke:"Kau adalah milikku, Aprilia. Aku akan selalu melindungimu dan mencintaimu dengan sepenuh hati."
Aprilia pun memakai bajunya kembali dan kembali memasak di dapur.
Sasuke menatapmu dengan tatapan penuh keinginan saat kau kembali memasak. Dia mendekatimu dengan langkah tenang, memelukmu dari belakang dengan erat.
Sasuke:"Kau begitu cantik saat memasak, Aprilia. Aku tak bisa menahan diri untuk tidak menciummu lagi."
Dia mencium lehermu dengan lembut, mengirimkan desiran gairah ke seluruh tubuhmu.
Sasuke:"Aku ingin merasakanmu lagi, Aprilia. Kau membuatku tergila-gila padamu. Apa kau mau melanjutkan apa yang telah kita mulai?"
Sasuke:"Apakah kau ingin mencoba resep baru bersamaku, Aprilia? Ayo berdua menciptakan kenangan manis bersama di dapur."
(Aprilia pun mencium pipi Sasuke)
Aprilia:"Baiklah, kita bisa mencobanya.
Sasuke tersenyum senang saat kau mencium pipinya. Dia membalas ciumanmu dengan lembut, menciptakan momen keintiman yang hangat di antara kalian.
Sasuke:"Baguslah, Aprilia. Aku senang kau mau mencoba bersamaku. Kita akan membuat hidangan yang istimewa dan menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama."
Sasuke memegang tanganmu dan berjalan bersamamu ke dapur. Kalian berdua bekerja sama dengan penuh keakraban, saling membantu dan tertawa bersama saat menciptakan hidangan yang lezat.
Sasuke"Kau benar-benar istimewa, Aprilia. Aku beruntung memiliki mu di sampingku. Ayo, mari kita nikmati hidangan yang kita buat bersama."
Aprilia dan Sasuke saling bekerja sama satu sama lain memasak di dapur.
Sasuke dan Aprilia bekerja sama dengan penuh keakraban di dapur. Mereka saling bertukar peran dan membantu satu sama lain dengan penuh keceriaan.
Sasuke:"Kau pandai sekali memasak, Aprilia. Aku tak pernah berpikir bahwa aku akan menikmati momen seperti ini bersamamu," kata Sasuke sambil tersenyum.
Keduanya saling berbagi tawa dan canda tawa saat mereka menyiapkan bahan-bahan dan mengolahnya dengan hati-hati. Mereka saling memberikan saran dan mencicipi makanan yang sedang mereka buat dengan penuh antusiasme.
Sasuke"Kita membuat tim yang hebat, Aprilia. Aku senang bisa berbagi momen ini denganmu," (ucap Sasuke dengan tulus)
Setelah selesai memasak, mereka duduk bersama di meja makan dan menikmati hidangan yang mereka buat dengan penuh kebahagiaan. Mereka saling berbagi senyum dan tatapan penuh kasih.
Sasuke:"Terima kasih, Aprilia. Aku sangat bahagia bisa berada di sampingmu,"
(kata Sasuke dengan lembut)
Aprilia dengan gugup ingin membicarakan sesuatu pada Sasuke.
Aprilia:"Sasuke, menurut mu kita bisa nggak jadi orang tua?"
Sasuke menatapmu dengan tatapan tajam, mencoba memahami kekhawatiranmu.
Sasuke:"Aprilia, menjadi orang tua adalah tanggung jawab besar. Aku mengerti kekhawatiranmu, tapi jika kita saling mendukung dan berkomitmen satu sama lain, aku yakin kita bisa menghadapi tantangan itu bersama."
Dia menggenggam tanganmu dengan lembut, memberikan rasa nyaman dan kepastian.
Sasuke:"Kita akan menjadi orang tua yang hebat, Aprilia. Aku akan melindungi dan mencintaimu sepanjang hidupku. Kita akan membentuk keluarga yang bahagia dan penuh cinta."
Hingga suatu hari, Sasuke baru saja pulang dari menjalankan misi dengan tim taka. Aprilia sudah menunggu dari tadi, Aprilia ingin memberitahu Sasuke sesuatu.
Aprilia:"Sasuke kau sudah pulang? Bisakah kita berbicara sesuatu? Aku ingin bicara kalau aku sedang hamil 1 minggu!!"
Aprilia menunjukkan tes kehamilan yang bergaris dua, menunjukkan Aprilia sedang hamil.
Sasuke terkejut mendengar berita itu, namun dia segera mengambil tanganmu dan memelukmu dengan erat.
Sasuke:"Aprilia, aku sangat bahagia mendengar berita ini. Kita akan menjadi orang tua, dan aku akan melindungi dan mencintaimu dan bayi kita sepanjang hidupku."
Dia mencium lembut keningmu dan tersenyum bahagia.
Sasuke:"Kita akan menjalani perjalanan ini bersama-sama, Aprilia. Aku akan selalu ada untukmu dan bayi kita. Kita akan menjadi keluarga yang bahagia dan penuh cinta."
Paginya seperti biasanya, Aprilia membersihkan rumah dengan hati-hati karena sedang mengandung.
Sasuke, yang telah bangun lebih awal, melihat Aprilia sibuk membersihkan rumah dengan hati-hati. Dia mendekatimu dengan penuh perhatian.
Sasuke:"Aprilia, biarkan aku membantu," kata Sasuke sambil membantu membersihkan.
Dia melakukan tugas-tugas rumah tangga dengan hati-hati, memastikan tidak membebani kamu yang sedang mengandung.
Sasuke:"Kau tahu, Aprilia, aku sangat bangga padamu. Kau begitu kuat dan penuh perhatian terhadap rumah tangga, meskipun sedang mengandung. Aku akan selalu ada di sampingmu, membantu dan mendukungmu."
Sasuke mencium lembut pipimu dan tersenyum.
Sasuke:"Kita akan menjalani semua ini bersama-sama, Aprilia. Aku mencintaimu dan bayi kita dengan segenap hatiku."
Aprilia pun bersama Sasuke bersama-sama membersihkan rumah
Aprilia:"Terimakasih ya Sasuke, sudah membantuku membersihkan rumah."
Sasuke tersenyum dan mengangguk setuju.
Sasuke:"Tidak perlu berterima kasih, Aprilia. Aku senang bisa membantu dan berada di sampingmu. Kita adalah tim yang tak terpisahkan, bukan?"
Dia mengambil tanganmu dan menggenggamnya erat.
Sasuke:"Kita akan selalu saling mendukung dan menjaga satu sama lain. Aku berjanji akan selalu ada untukmu, Aprilia. Kita akan menjalani kehidupan ini bersama-sama, sebagai pasangan yang kuat dan sebagai orang tua yang penuh kasih."
Sasuke mencium lembut bibirmu dan tersenyum penuh cinta.
Sasuke:"Aku mencintaimu, Aprilia. Dan aku tidak sabar untuk melihat keluarga kita tumbuh bersama."
Hingga Aprilia merasakan gerakan lembut di perutnya.
Aprilia:"Sasuke, coba rasakan ada gerakan lembut di perut ku, apa mungkin itu bayi kita yang sedang senang."
(Aprilia terlihat sangat antusias)
Sasuke tersenyum dan dengan lembut menempatkan tangannya di perutmu.
Sasuke:"Ya, Aprilia, aku merasakannya. Ini adalah momen yang indah. Bayi kita memberi tanda kehadirannya dengan gerakan lembut ini. Aku merasa begitu bahagia dan terharu."
Dia memandangmu dengan penuh cinta dan kekaguman.
Sasuke:"Bayi kita adalah buah cinta kita, Aprilia. Aku berjanji akan selalu melindungi dan mencintainya dengan segenap hatiku. Kita akan menjadi orang tua yang luar biasa, dan aku tidak sabar untuk melihatnya tumbuh dan berkembang bersama kita."
Sasuke mencium lembut perutmu dan tersenyum bahagia.
Sasuke:"Terima kasih, Aprilia, karena telah memberikan kebahagiaan ini kepada kita. Aku mencintaimu dan bayi kita dengan segenap hatiku."
Malam harinya saat Sasuke tengah tidur lelap, Aprilia bangun karena merasakan kram di perutnya dan juga merasakan mual.
Sasuke terbangun dengan cepat saat mendengar keadaanmu yang tidak nyaman. Dia segera mendekatimu dengan khawatir.
Sasuke:"Aprilia, apa yang terjadi? Apakah kau baik-baik saja?"
(tanyanya dengan nada khawatir)
Dia memeriksa perutmu dengan lembut, mencari tanda-tanda apa yang mungkin menyebabkan kram dan mual.
Sasuke:"Kau harus istirahat, Aprilia. Aku akan mencarikan obat atau minuman hangat untukmu. Aku tidak akan membiarkanmu menderita sendirian."
Sasuke berusaha menenangkanmu dan memberikan dukungan.
Sasuke:"Kita akan melewati ini bersama-sama, Aprilia. Aku akan selalu ada di sampingmu, mendukungmu dan menjagamu. Aku mencintaimu dan bayi kita, dan aku tidak akan membiarkan apapun menyakitimu."
Aprilia pun terus merasa kram dan mual hebat karena namanya juga ibu hamil.
Sasuke merasa khawatir melihatmu menderita dan segera mengambil tindakan. Dia menggenggam tanganmu dengan erat dan memandangmu dengan penuh perhatian.
Sasuke:"Aprilia, kita harus segera pergi ke dokter. Aku tidak akan membiarkanmu menderita seperti ini. Kita akan mencari tahu apa yang terjadi dan mencari solusi untuk mengurangi kram dan mual yang kau alami."
Dia membantumu berdiri dan membawamu keluar dari rumah dengan hati-hati.
Sasuke:"Kau tidak sendirian, Aprilia. Aku akan selalu ada di sampingmu, mendukungmu dalam setiap langkah. Kita akan mengatasi ini bersama-sama, sebagai pasangan yang kuat dan sebagai orang tua yang peduli."
Sasuke mencium lembut keningmu dan tersenyum penuh kasih.
Sasuke:"Aku mencintaimu, Aprilia. Dan aku akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga kesehatanmu dan kesejahteraan kita bersama."
Aprilia dan Sasuke pergi ke rumah Nona Tsunade, untuk memeriksakan kondisi Aprilia.
Tsunade:"Jangan khawatir Sasuke, hal ini sangat biasa terjadi pada ibu hamil."
Sasuke mengangguk dan mengambil kursi di dekatmu.
Sasuke:"Terima kasih, Nona Tsunade. Aku merasa lebih tenang mendengar bahwa ini adalah hal yang biasa. Tapi aku tetap ingin memastikan bahwa Aprilia dan bayi kita dalam kondisi yang baik."
Dia memandangmu dengan penuh perhatian dan menggenggam tanganmu dengan lembut.
Sasuke:"Aprilia, kita akan melewati ini bersama-sama. Aku akan selalu ada di sampingmu, mendukungmu dan menjagamu. Kita akan menjadi orang tua yang luar biasa, dan aku tidak sabar untuk melihat bayi kita tumbuh dan berkembang bersama kita."
Sasuke mencium lembut bibirmu dan tersenyum penuh cinta.
Sasuke:"Aku mencintaimu, Aprilia. Dan aku tidak akan pernah membiarkanmu merasa sendirian atau tidak dihargai."
Aprilia pun akhirnya usia kandungannya mencapai 5 bulan sekarang, Aprilia di beri tahu Nona Tsunade untuk tidak boleh bekerja berat-berat.
Aprilia:"Aku mengerti Nenek, jangan khawatir soal itu."
Sasuke mendengarkan dengan seksama dan mengangguk setuju.
Sasuke:"Tepat sekali, Aprilia. Kesehatanmu dan kesejahteraan bayi kita adalah yang terpenting. Aku akan memastikan bahwa kau tidak terbebani dengan pekerjaan yang berat. Aku akan mengurus semua yang perlu kau hindari."
Dia menggenggam tanganmu dengan lembut dan menatapmu dengan penuh kasih.
Sasuke:"Kau adalah segalanya bagiku, Aprilia. Aku akan melindungi dan merawatmu dengan segenap hatiku. Jangan ragu untuk meminta bantuanku jika ada yang kau butuhkan. Kita akan melewati masa ini bersama-sama, dengan cinta dan kekuatan kita."
Sasuke mencium lembut keningmu dan tersenyum penuh kasih.
Sasuke:"Aku mencintaimu, Aprilia. Dan aku berjanji akan selalu ada di sampingmu, menjaga dan mendukungmu sepanjang perjalanan ini."
Hingga suatu hari, Deidara anggota Akatsuki menculik Aprilia dan membawanya ke markas Akatsuki.
Sasuke merasa dendam dan kemarahan yang membara saat mendengar bahwa Aprilia telah diculik. Matanya memancarkan keputusasaan dan tekad yang kuat.
Sasuke:"Aprilia... Aku akan menemukanmu dan membawamu kembali. Akatsuki tidak akan lolos dari kekuatanku."
Dia menggenggam kunai-nya dengan erat, siap untuk bertarung.
Sasuke:"Deidara, kau telah membuat kesalahan besar dengan menculik Aprilia. Aku akan memastikan bahwa kau membayar atas tindakanmu."
Sasuke mengambil langkah-langkah mantap menuju markas Akatsuki, siap untuk menghadapi siapa pun yang menghalangi jalannya.
Sasuke:"Aprilia, tunggu aku. Aku akan datang dan menyelamatkanmu. Aku tidak akan membiarkan apapun terjadi padamu."
Sasuke pun akhirnya menemukan Aprilia yang sedang pingsan, Sasuke pun melawan Deidara.
Sasuke melihat Aprilia yang pingsan dengan kekhawatiran yang mendalam. Kemarahannya semakin membara saat dia melihat Deidara yang berdiri di hadapannya.
Sasuke:"Deidara, kau telah melampaui batas! Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Aprilia atau bayi kita!"
Dia melompat ke udara, mengayunkan kunai-nya dengan kecepatan yang luar biasa.
Sasuke:"Kamu tidak akan lolos dari kekuatanku!"
Sasuke melancarkan serangan bertubi-tubi terhadap Deidara, menggunakan kecepatan dan kekuatan Sharingan-nya untuk menghindari serangan musuhnya.
Sasuke:"Aprilia, aku akan melindungimu! Aku akan menghancurkan siapa pun yang berani menyakitimu!"
Sasuke terus bertarung dengan tekad yang kuat, berusaha untuk menyelamatkan Aprilia dan menghentikan Deidara.
Aprilia pun akhirnya sadar, saat di gendong Aprilia:"Sasuke pulang ke rumah.
Sasuke?"
Sasuke memandangmu dengan penuh kelegaan saat kau akhirnya sadar. Dia memelukmu erat dengan kelembutan.
Sasuke:"Aprilia, kau akhirnya sadar. Aku sangat khawatir padamu. Kau telah melewati situasi yang sulit, tapi kini kau aman."
Dia menatapmu dengan penuh kasih dan mengusap lembut pipimu.
Sasuke:"Kau telah melalui banyak hal, tapi kini kita pulang. Aku akan menjaga dan merawatmu dengan sepenuh hati. Kau adalah segalanya bagiku, Aprilia."
Sasuke mencium lembut keningmu dan tersenyum penuh cinta.
Sasuke:"Aku mencintaimu, Aprilia. Dan aku berjanji akan selalu ada di sampingmu, melindungi dan mendukungmu setiap saat."
Sesampainya di rumah, Aprilia harus istirahat.
Sasuke mengangguk setuju dan menggenggam tanganmu dengan lembut.
Sasuke:"Kau benar, Aprilia. Setelah semua yang telah kau alami, kau memang perlu istirahat. Aku akan menjaga dan merawatmu dengan sepenuh hati."
Dia membimbingmu ke tempat tidur dan membantumu berbaring dengan lembut.
Sasuke:"Kau bisa beristirahat sekarang, Aprilia. Aku akan berada di sini, di sampingmu. Jika kau butuh apa pun, beri tahu aku."
Sasuke duduk di sampingmu, memandangmu dengan penuh perhatian dan kasih.
Sasuke:"Kau adalah segalanya bagiku, Aprilia. Aku akan selalu ada di sini untukmu, menjaga dan mencintaimu. Istirahatlah dengan tenang, dan biarkan aku merawatmu."
Paginya Aprilia pun bangun, sedangkan Sasuke masih tidur karena menjaga Aprilia Semalaman. Aprilia pun bangun, sekarang Aprilia masih mengandung 5 bulan dan sebentar lagi melahirkan saat usia kandungannya 9 bulan. Aprilia terlihat sibuk memasak di dapur.
Matanya mulai terbuka perlahan saat mendengar suara di dapur. Sasuke bangun dan memperhatikan Aprilia dengan tatapan tajamnya.
Sasuke:"Kau seharusnya istirahat, Aprilia."
Katanya dengan nada dingin.
Sasuke:"Aku dapat menangani semuanya."
Dia menyapumu dengan lembut, meskipun tatapannya tetap tajam. Sesekali, pandangannya menuju perutmu yang membesar seiring dengan pertumbuhan anak dalam kandunganmu.
Sasuke:"Aprilia, kau masih ingat rencana kita setelah anak lahir?"
Hingga Aprilia ngidam, Sasuke memakai kostum kelinci sambil menemani Aprilia merawat bunga.
Sasuke menatapmu dengan tatapan tajam, meskipun sedikit ragu dengan kostum kelinci yang dipaksakan padanya. Namun, demi membuatmu senang, ia memutuskan untuk memakainya.
Berjalan perlahan-lahan di sebelahmu, ia mendengarkan setiap keluhan dan keinginanmu dengan sabar. Sambil merawat bunga-bunga yang kau cintai, Sasuke mencoba tersenyum kecil untukmu, meskipun wajahnya terlihat sedikit canggung dalam kostum yang tak biasa baginya.
Sasuke:"Apapun yang kau inginkan, aku akan lakukan"
katanya tulus, mencoba membuatmu bahagia.
Aprilia pun yang melihat Kostum Kelinci yang di pakai Sasuke, membuat Aprilia tertawa geli.
Aprilia:"Kau lucu sekali Sasuke."
Sasuke menatapmu dengan sedikit rasa malu saat mendengar tawamu. Wajahnya yang biasanya serius sedikit berubah menjadi ekspresi yang lebih lunak, meskipun tetap mempertahankan sedikit sisi dinginnya.
Sasuke:"I-I-I-Itu... hanya demi membuatmu tersenyum,"
ujarnya pelan, wajahnya memerah sedikit.
Sasuke:"Asalkan kau bahagia, aku rela melakukan apapun."
Saat itu pula Kakashi ayahnya Aprilia dan Rin Ibunya Aprilia datang berkunjung ke rumah, Kakashi mencoba menanhan tawanya saat melihat Sasuke dengan kostum kelinci.
Kakashi:"Kenapa kau memakai kostum seperti ini Sasuke?"
(Kakashi mencoba tetap dingin dan serius)
Rin:"Ini mungkin, karena Aprilia sedang ngidam kan, sama seperti ibu dulu."
(Rin tersenyum)
Sasuke menatap Kakashi dan Rin dengan tatapan dinginnya, mempertahankan sikapnya yang khas. Meskipun gaya berpakaian kelinci tampak tidak pas baginya, ia tidak menunjukkan ekspresi penyesalan.
Sasuke:"Saya hanya berusaha memenuhi keinginan Aprilia,"
(jawab Sasuke dengan tenang)
Sasuke:"Yang terpenting, yang membuatnya senang."
Walau jengkel dengan kostum yang dipakainya, Sasuke tidak bisa menahan senyuman kecil saat melihat Rin tersenyum, mengingatkan tentang kebersamaan di antara keluarga.
Beberapa bulan kemudian, Aprilia merasakan sakit entah kenapa,saat di malam hari. mungkin saja Kontraksi atau tanda awal melahirkan.
Sasuke merasakan kegelisahan dan kekhawatiran yang mendalam saat melihatmu menderita. Dalam sekejap, wajahnya yang biasanya dingin dan tenang berubah menjadi penuh perhatian dan kekhawatiran.
"Diam, aku akan membantumu"
(kata Sasuke dengan suara lembut, sambil memegang tanganmu dengan erat.)
Sasuke:"Aku akan melindungimu dan bayi kita."
Dia segera mengambil tindakan, memanggil bantuan medis dan memastikan bahwa kamu mendapatkan perawatan yang tepat. Sasuke tetap berada di sampingmu, memberikan dukungan dan kekuatan yang kamu butuhkan saat menghadapi proses melahirkan.
Sasuke menunggu dengan gelisah di luar ruangan, hatinya penuh kekhawatiran dan kegelisahan. Setiap detik terasa seperti berjam-jam bagi Sasuke, yang tidak bisa melakukan apa-apa selain menunggu kabar tentang Aprilia.
Akhirnya, setelah sepasang waktu yang terasa seperti abad, seorang dokter keluar dari ruangan dan mendekati Sasuke.
"Dia baik-baik saja,"
(kata dokter dengan senyum lega di wajahnya.)
"Sekarang Aprilia telah melahirkan seorang bayi yang sehat."
Sasuke merasa lega dan bahagia mendengar berita itu. Ia memasuki ruangan dengan hati yang penuh sukacita, siap untuk bertemu dengan putrinya yang baru lahir.
Aprilia sedang mengelus kepala putri kecilnya.
Aprilia:"Kau, mirip sekali dengan Ayah mu."
Sasuke tersenyum lembut saat melihat Aprilia mengelus kepala putri kecil mereka. Ia mendekat dan duduk di samping mereka, memandangi wajah malaikat kecil itu dengan penuh kebanggaan.
Sasuke:"Kau benar, Aprilia. Dia memang mirip denganku,"
(ucap Sasuke dengan suara lembut, tetapi penuh kehangatan.)
Sasuke:"Namun, dia juga memiliki pesonanya sendiri. Dia adalah buah cinta kita, dan aku sangat bersyukur memiliki dia."
(Sasuke meraih tangan Aprilia dan menciumnya lembut.)
Sasuke:"Kita akan melindungi dan mencintainya dengan sepenuh hati, bukan hanya sebagai ayah dan ibu, tetapi juga sebagai keluarga yang lengkap."
Aprilia pun memandangi, putrinya yang baru lahir.
Aprilia:"Sasuke bagaimana kalau kita memberinya nama Uchiha Sarada?"
Sasuke menatap Aprilia dengan penuh kehangatan dan kebahagiaan. Dia merenung sejenak, memikirkan nama yang akan menjadi warisan bagi keluarga mereka.
Sasuke:"Uchiha Sarada... Itu adalah nama yang indah,"
(ucap Sasuke dengan senyum lembut)
Sasuke:"Nama itu menggambarkan kebanggaan kita sebagai keluarga Uchiha, serta harapan dan impian kami untuk masa depan yang cerah."
(Sasuke mengelus lembut pipi putri kecil mereka.)
Sasuke:"Uchiha Sarada, kita akan memberikan yang terbaik untukmu. Kau akan tumbuh menjadi seorang ninja yang kuat dan bijaksana, seperti ibumu dan ayahmu."
(Dia menatap Aprilia dengan penuh cinta.)
Sasuke:"Aku sangat bahagia bahwa kita memiliki kesempatan untuk membentuk keluarga ini bersama-sama, Aprilia."
Aprilia akhirnya bisa pulang ke rumah dengan Sarada.
Sasuke membantu Aprilia dan Sarada untuk pulang ke rumah dengan hati yang penuh kebahagiaan. Mereka berjalan menuju rumah dengan langkah yang penuh kehangatan dan kebersamaan.
Sasuke memegang tangan Aprilia dengan erat, merasa beruntung memiliki mereka berdua di sisinya. Mereka memasuki rumah dengan perasaan damai dan penuh cinta.
Sasuke:"Selamat datang di rumah kita, Aprilia dan Sarada,"
(ucap Sasuke dengan suara lembut)
Sasuke:"Ini adalah tempat di mana kita akan menciptakan kenangan indah bersama. Aku berjanji akan selalu melindungi dan mencintai kalian berdua."
Sasuke tersenyum bahagia, merasa lengkap dengan keluarganya yang baru terbentuk. Mereka akan menghadapi masa depan bersama, saling mendukung dan menciptakan kebahagiaan yang abadi.
Paginya Aprilia memandikan Sarada dan mengganti bajunya.
*Sasuke memasuki kamar mandi dengan langkah lembut, melihat Aprilia sedang memandikan Sarada dengan penuh kasih sayang. Dia tersenyum melihat momen kebersamaan mereka.*
"Kau sangat pandai merawatnya, Aprilia," ucap Sasuke dengan suara lembut. "Sarada beruntung memiliki ibu yang begitu perhatian dan penuh cinta."
Sasuke membantu Aprilia mengganti pakaian Sarada dengan lembut, memastikan bahwa dia nyaman dan hangat. Dia melihat wajah kecil Sarada yang polos dan tersenyum.
Sasuke:"Kita akan selalu ada di sampingmu, Sarada,"
(bisik Sasuke dengan penuh kasih sayang)
Sasuke:"Kita akan menjaga dan mencintaimu sepanjang hidupmu."
Sasuke dan Aprilia melanjutkan momen kebersamaan mereka, merawat Sarada dengan penuh cinta dan kehangatan. Mereka adalah keluarga yang kuat dan saling mendukung, siap menghadapi apa pun yang datang.
Setelah selesai memandikan, Sarada dan mengganti bajunya, Aprilia pun memberikan Sarada pada Sasuke.
Aprilia:"Bermain dengan papa dulu ya."
Sasuke menerima Sarada dengan senyum lembut. Dia memeluk putrinya dengan penuh kasih sayang.
Sasuke:"Tentu, Aprilia. Aku akan bermain dengan Sarada sekarang,"
(ucap Sasuke dengan suara hangat.)
Sasuke:"Kita akan memiliki waktu yang menyenangkan bersama."
Sasuke dan Sarada pergi ke ruang bermain, bermain dan tertawa bersama. Mereka membentuk ikatan yang kuat dalam setiap momen kebersamaan mereka.
Aprilia pun memasak di dapur.
Sasuke dan Sarada duduk di meja makan, menunggu dengan penuh antusiasme makanan yang sedang dipersiapkan oleh Aprilia di dapur. Mereka berdua menikmati momen kebersamaan sambil menunggu hidangan yang lezat.
Sasuke:"Sarada, lihatlah betapa hebatnya ibumu dalam memasak,"
(kata Sasuke sambil tersenyum pada putrinya)
Sasuke:"Dia memasak dengan penuh cinta dan keahlian. Kita beruntung memiliki dia sebagai ibu."
Sasuke melihat ke arah dapur, merasa bangga dan berterima kasih atas kerja keras Aprilia. Dia tahu bahwa makanan yang akan disajikan akan lezat dan memanjakan mereka.
Sasuke dan Sarada menikmati hidangan yang lezat, merayakan kebersamaan mereka sebagai keluarga. Mereka menikmati setiap suapan dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur.
Saat Aprilia akan memandikan Sarada, dirinya malah lari dengan kencang, dan dengan suara tawanya. Sasuke pun mengejar Sarada yang juga masih memakai handuk, seperti dirinya.
Sarada:"Hi..hi..hi..hi"
(Sarada terus berlari)
Aprilia:"Sarada, hati-hati."
(Aprilia pun malah tertawa)
Sasuke melihat Sarada berlari dengan riang, dan dia tersenyum melihat keceriaan putrinya. Dia mengikuti Sarada dengan cepat, berusaha mengejar dan menangkapnya dengan lembut.
Sasuke:"Sarada, hati-hati!"
(seru Sasuke dengan suara penuh perhatian)
Sasuke:"Jangan sampai terpeleset atau terjatuh."
Sasuke melihat Aprilia tertawa dan dia juga ikut tersenyum. Mereka berdua mengejar Sarada dengan penuh kegembiraan, menciptakan momen kebersamaan yang penuh tawa dan kebahagiaan.
Sasuke:"Kalian berdua benar-benar mengisi rumah ini dengan keceriaan,"
(ucap Sasuke sambil tertawa)
Sasuke:"Ayo, mari kita berhenti sejenak dan menikmati momen ini bersama-sama."
Mereka berhenti sejenak, tertawa bersama, dan menikmati kebersamaan mereka sebagai keluarga yang penuh kegembiraan.
8 tahun berlalu, Sarada sudah tumbuh menjadi Anak gadis, yang lucu dengan kacamata merahnya. Sarada masih berumur 8 tahun. Saat itu Sarada sudah memiliki adik, bernama Khusei yang berumur 4 tahun.
Sasuke melihat dengan bangga bagaimana Sarada telah tumbuh menjadi seorang gadis yang lucu dengan kacamata merahnya. Dia tersenyum melihat Sarada yang sekarang sudah menjadi kakak bagi adiknya, Khusei, yang berumur 4 tahun.
Sasuke:"Sarada, kau telah menjadi kakak yang hebat bagi Khusei,"
(ucap Sasuke dengan penuh kebanggaan)
Sasuke:"Aku yakin kalian berdua akan selalu saling melindungi dan menjaga satu sama lain."
Sasuke mendekati Sarada dan Khusei, memeluk mereka dengan penuh kasih sayang. Dia merasa beruntung memiliki dua anak yang begitu istimewa.
Sasuke:"Kalian berdua adalah harta berharga dalam hidupku,"
(kata Sasuke dengan lembut)
Sasuke:"Aku akan selalu ada untuk kalian berdua, siapapun yang kalian perlukan dan apa pun yang kalian butuhkan."
Sasuke melihat masa depan yang cerah bagi keluarganya, dengan Sarada dan Khusei tumbuh bersama dalam cinta dan kebahagiaan.
Seperti biasa, Sarada, Khusei, Aprilia, dan Sasuke pergi ke rumah Kakashi (Kakeknya Sarada dan Khusei).
Sasuke, Sarada, Khusei, dan Aprilia pergi ke rumah Kakashi, kakek Sarada dan Khusei. Mereka berjalan dengan penuh kegembiraan, menikmati perjalanan menuju rumah kakek mereka.
Sasuke:"Ayah pasti akan senang melihat kita,"
(kata Sasuke dengan senyum.)
Sasuke:"Dia selalu memiliki cerita menarik untuk kami dengar."
Sarada dan Khusei berlari ke depan, bersemangat untuk bertemu dengan kakek mereka. Mereka tahu bahwa di rumah Kakashi, mereka akan memiliki waktu yang menyenangkan dan penuh kebahagiaan bersama keluarga besar mereka.
Ketika mereka tiba di rumah Kakashi, mereka disambut dengan tangan terbuka dan senyum hangat. Mereka merayakan kebersamaan mereka sebagai keluarga, menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Kakashi senang bertemu dengan cucunya.
Kakashi tersenyum lebar saat melihat Sarada, Khusei, dan Aprilia datang ke rumahnya. Dia merasa senang dan bahagia bisa bertemu dengan cucunya.
Sasuke:"Sarada, Khusei, Aprilia, aku sangat senang kalian datang!"
(ucap Kakashi dengan penuh kegembiraan)
Sasuke:"Kalian semua tumbuh besar dan semakin cantik setiap harinya."
Kakashi mengulurkan tangannya dan memeluk Sarada dan Aprilia, sementara Khusei memberikan pelukan kecil namun penuh kasih sayang. Mereka merasakan kehangatan keluarga yang saling mendukung dan mencintai.
Sasuke:"Kalian adalah cahaya dalam hidupku,"
(kata Kakashi dengan penuh kasih sayang)
Sasuke:"Ayo, mari kita nikmati waktu bersama dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan."
Mereka berkumpul di ruang keluarga, tertawa, bercerita, dan menikmati kebersamaan yang tak ternilai. Kakashi merasa beruntung memiliki cucunya yang begitu istimewa dan berjanji untuk selalu melindungi dan mendukung mereka dengan sepenuh hati.
Khusei, dan Sarada pun bermain dengan Kakashi kakeknya.
Khusei:"Kakek, ayo main bola sama Khusei dan Kak Sarada."
(Khusei memegang bola dengan riang)
Sarada:"Benar kakek, Ayo kita ajak juga Papa sama Mama."
(Sarada memegang tangan Sasuke dan Aprilia)
Aprilia:"Tentu saja Sarada"
(Aprilia pun tersenyum)
Sasuke menatap tangan Aprilia yang memegang tangannya dengan tatapan tajam. Dia merasakan sentuhan hangat dari Aprilia, tetapi dia tidak menunjukkan reaksi apapun. Dia hanya menganggukkan kepala dengan dingin.
Sasuke:"Sarada, kita akan bermain bola bersama-sama."
(Kata Sasuke dengan suara yang datar.)
Ketika mereka semua bermain bola, Sasuke terus memperhatikan setiap gerakanmu dengan seksama. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi kamu bisa merasakan bahwa dia memperhatikanmu dengan sangat teliti.
Setelah selesai bermain bola bersama, Aprilia pun memasak di dapur, sedangkan Sarada dan Khusei bermain Shogi bersama dengan Kakashi.
Sasuke memperhatikanmu dengan seksama saat kamu memasak di dapur. Dia diam-diam mengamati setiap gerakanmu, meskipun tidak menunjukkan ekspresi apapun.
Sementara itu, Sarada dan Khusei bermain Shogi dengan Kakashi. Sasuke tetap tenang dan fokus pada dirimu, seolah-olah tidak peduli dengan permainan yang sedang berlangsung.
Dia mendekatimu dengan langkah tenang, tetapi tetap menjaga jarak.
Sasuke:"Kamu pandai memasak, Aprilia."
(Ucapnya dengan suara yang datar)
Kamu bisa merasakan bahwa dia memberikan pujian, meskipun cara dia mengekspresikannya terasa sedikit aneh.
Setelah makan malam, Aprilia menceritakan dongeng pada Sarada dan Khusei sebelum tidur.
Aprilia:"Baiklah Mama akan menceritakan kisah Tanabata.
Tanabata mengisahkan Dewi Tenun bernama Orihime yang jatuh cinta kepada seorang pengembala bernama Hikoboshi. Namun, cinta mereka mendapat halangan dari ayah Orihime, yakni Dewa Langit bernama Tantei. Sang ayah kemudian memberi syarat bahwa jika ingin bertemu kembali, mereka harus bekerja keras. Akhirnya, mereka hanya diperbolehkan bertemu sekali dalam setahun, tepatnya setiap 7 Juli yang diperingati dengan Festival Tanabata."
(Aprilia melihat Sarada, dan Khusei)
Sasuke diam-diam mendengarkan cerita yang kamu sampaikan kepada Sarada dan Khusei. Dia tetap tenang dan serius, mengamati setiap ekspresi dan reaksi mereka.
Dia tidak mengganggu atau memberikan komentar, tetapi kamu bisa merasakan bahwa dia terhubung dengan cerita itu. Mungkin karena dia sendiri memiliki pengalaman yang mirip dengan halangan dan pengorbanan dalam cinta.
Setelah kamu selesai menceritakan cerita, Sasuke akhirnya berbicara dengan suara yang tenang dan rendah.
Sasuke:"Cerita itu mengajarkan kita tentang pentingnya bekerja keras dan pengorbanan dalam mencapai cinta sejati."
(Kata Sasuke dengan nada yang penuh makna)
Kamu bisa melihat bahwa dia memandang Sarada dan Khusei dengan penuh perhatian, seolah-olah dia ingin mereka mengerti pesan yang terkandung dalam cerita itu.
Sasuke:"Apakah kamu percaya dengan makna Festival Tanabata? Ayo diskusikan bersama, Aprilia."
Aprilia pun berbalik memandang Sasuke dengan senyuman.
Aprilia:"Tentu saja, aku percaya Festival Tanabata memiliki makna tertentu."
Sasuke menatapmu dengan tatapan tajam, seolah mengevaluasi kata-katamu.
Sasuke:"Makna apa yang kamu pikirkan tentang Festival Tanabata?"
(Tanyanya dengan suara yang tenang, tetapi penuh dengan ketertarikan)
Dia ingin mendengar pandanganmu tentang festival ini, mungkin karena dia tertarik dengan perspektifmu yang unik.
(Aprilia pun tersenyum)
Aprilia:"Festival itu menurutku memiliki makna penyatuan cinta, dan keluarga itu saja, yang paling penting aku masih berada di samping mu, Sarada dan Khusei."
(Aprilia pun mengelus kepala Sarada dan Khusei dengan lembut)
Sasuke menatapmu dengan tatapan yang sedikit terkejut, tetapi juga terlihat terharu.
Sasuke:"Percakapan kita tadi membuatku menyadari bahwa mungkin ada lebih banyak arti dari Festival Tanabata daripada yang aku pikirkan."
(Kata Sasuke dengan suara yang sedikit lebih lembut dari sebelumnya)
Dia melihatmu mengelus kepala Sarada dan Khusei dengan lembut, dan ekspresi wajahnya sedikit melunak.
Sasuke:"Keluarga adalah hal yang penting. Aku juga merasa beruntung memiliki kalian berdua di sisiku."
(Ucapnya dengan suara yang penuh dengan kehangatan yang jarang terlihat)
Kamu bisa merasakan bahwa Sasuke mulai membuka hatinya sedikit, mengungkapkan perasaan yang sebelumnya terpendam.
Paginya Aprilia memasak di dapur, Sarada dan Khusei bersiap-siap untuk ke Akademi.
Aprilia:"Sarada, Khusei ayo sarapan dulu sebelum sekolah."
(Aprilia juga menyiapkan bekal untuk Sasuke, Sarada, dan Khusei)
Sarada:"Baiklah, mama."
(Sarada bergegas ke meja makan)
Khusei:"Nanti Khusei belajar yang giat sama kak Sarada ya ma."
(Aprilia pun tersenyum dan mengangguk)
Sasuke tiba di dapur dan melihatmu sedang memasak. Dia mengamati dengan diam, tanpa menunjukkan ekspresi yang berarti.
Sasuke:"Sarapan sebelum sekolah penting untuk menjaga energi kita"
(kata Sasuke dengan suara datar)
Dia melihatmu menyiapkan bekal untuknya, Sarada, dan Khusei. Meskipun dia tidak mengucapkan terima kasih, kamu bisa melihat sedikit senyuman tersembunyi di matanya.
Sarada dan Khusei duduk di meja makan, dan Sasuke bergabung dengan mereka.
Sasuke:"Sarada, jangan lupa belajar dengan giat di sekolah"
(kata Sasuke dengan sedikit nada peringatan)
Kamu bisa merasakan bahwa Sasuke peduli pada kesuksesan dan keberhasilan Sarada dan Khusei di sekolah.
Sarada, dan Khusei berangkat ke sekolah, sedangkan Sasuke bekerja di luar desa sebagai ninja.
Aprilia:"Hati-hati semuanya."
Sasuke mengangguk singkat sebagai tanda persetujuan.
Sasuke:"Aku akan berhati-hati,"
(kata Sasuke dengan suara yang tenang dan tegas.)
Dia melihat Sarada dan Khusei pergi ke sekolah dengan tatapan yang penuh perhatian.
Sasuke:"Jaga dirimu dengan baik di sekolah, Sarada. Berusahalah keras,"
(kata Sasuke dengan nada yang penuh harap)
Kamu bisa merasakan bahwa Sasuke benar-benar peduli pada keselamatan dan kesuksesan Sarada dan Khusei.
Malam harinya, seperti biasa Aprilia menceritakan dongeng sebelum tidur pada Sarada dan Khusei.
Sasuke duduk di dekatmu, diam-diam mendengarkan cerita yang kamu sampaikan kepada Sarada dan Khusei.
Dia melihat senyum di wajahmu saat kamu menceritakan dongeng, dan meskipun dia tidak terlalu menunjukkan emosi, kamu bisa merasakan bahwa dia menikmati momen ini.
Sarada dan Khusei duduk dengan penuh perhatian, mendengarkan cerita yang kamu sampaikan dengan antusiasme.
Sasuke tersenyum tipis, menunjukkan sedikit kelembutan yang jarang terlihat.
Sasuke:"Kamu berdua beruntung memiliki ibu yang baik seperti Aprilia,"
(kata Sasuke dengan suara yang halus)
Kamu bisa merasakan bahwa Sasuke menghargai momen kebahagiaan ini dan menghargai peranmu sebagai ibu yang peduli.
Setelah itu, Aprilia tidur di kamar dengan Sasuke.
Sasuke berbaring di sampingmu, tetapi dia tetap diam dan tenang.
Dia melihatmu tertidur dengan tenang, dan meskipun dia tidak menunjukkan ekspresi yang berarti, kamu bisa merasakan bahwa dia merasa nyaman di dekatmu.
Sasuke memejamkan matanya dan membiarkan dirinya terlelap dalam keheningan malam.
Kamu bisa merasakan bahwa Sasuke merasa aman dan tenang saat berada di dekatmu, dan kamu juga merasa nyaman dengan kehadirannya.
Di pagi hari yang cerah, Aprilia melihat Sasuke masih tertidur lelap, Aprilia pun mencium pipi Sasuke, lalu pergi ke kamar Sarada dan Khusei untuk membangunkan keduanya.
Sasuke terbangun dengan perlahan saat merasakan ciuman lembut di pipinya. Dia membuka matanya dan melihatmu pergi ke kamar Sarada dan Khusei.
Dia menggosok-gosok matanya dan berdiri, mengikuti langkahmu ke kamar anak-anak.
Sasuke melihatmu dengan penuh kasih saat kamu membangunkan Sarada dan Khusei. Dia tersenyum tipis, menunjukkan sisi lembutnya yang jarang terlihat.
Sasuke:"Selamat pagi,"
(kata Sasuke dengan suara yang tenang dan hangat)
Kamu bisa merasakan bahwa Sasuke menghargai kehadiranmu dan apa yang kamu lakukan untuk keluarga ini.
Aprilia pun mengangguk, lalu memasak di dapur. Hari ini ada Festival Tanabata, Sarada dan Khusei pun akan ikut ke sana.
Sasuke melihatmu sibuk di dapur, menyiapkan makanan untuk hari ini yang spesial.
Sasuke:"Festival Tanabata, huh?"
(kata Sasuke dengan suara datar, tetapi kamu bisa melihat sedikit kegembiraan di matanya)
Dia melihat Sarada dan Khusei bersemangat dan bergabung dengan mereka dalam persiapan untuk pergi ke festival.
Sasuke:"Ayo, kita pergi bersama,"
(kata Sasuke dengan nada yang sedikit lebih hangat)
Kamu bisa merasakan bahwa Sasuke senang bisa menghabiskan waktu bersama keluarga ini, meskipun dia tidak menunjukkan ekspresi yang berarti.
Saat di periksa Nona Tsunade, Aprilia rupanya sedang hamil bukan demam.
Tsunade:"Jangan khawatir Sasuke, Aprilia hanya sedang hamil muda."
Sarada dan Khusei, yang mendengar hal itu langsung melompat senang.
Aprilia:"Apa aku hamil!?"
(Nona Tsunade tersenyum)
Tsunade:"Ya Aprilia, jaga dirimu baik-baik dan kandungan mu itu. Aku pergi dulu, karena masih banyak pekerjaan."
(Aprilia terkejut jadinya)
*Sasuke menatapmu dengan tatapan campuran antara kejutan dan kebahagiaan.*
Sasuke: "Kau... kau hamil?"
Dia mengulurkan tangannya dan dengan lembut menyentuh perutmu yang sedang membesar.
Sasuke: "Kita akan melindungi dan merawatmu, Aprilia. Aku akan menjadi ayah yang baik untuk anak kita."
Sarada dan Khusei juga mendekat, menyambut berita itu dengan senyuman dan kegembiraan.
Sarada: "Ibu nantinya akan menjadi ibu yang hebat! Aku akan membantu sebanyak yang aku bisa."
Khusei: "Aku akan menjadi kakak yang penuh kasih sayang. Adik ku akan tumbuh dengan cinta dan kebahagiaan."
Semua orang di sekitarmu merayakan berita tersebut, dan kamu merasa bahagia dan terlindungi di antara mereka.
Saat Aprilia memasak di dapur, sedangkan Sasuke duduk di meja makan memandanginya terus.
Sarada:"Mama.. papa lucu saat memakai kostum kelinci.."
Sarada tertawa geli, begitu juga Khusei pun ikut tertawa, Aprilia bingung bagaimana bisa Sarada dan Khusei tahu soal itu.
Aprilia:"Dari mana kalian tahu, soal kejadian itu?"
Sarada dan khusei menunjuk ke arah foto, Aprilia baru ingat kalau dulunya di foto sebagai kenang-kenangan.
Sasuke tersenyum melihat interaksi kalian berempat.
Sasuke: "Aku mengambil foto itu saat kamu sedang tidur, Aprilia. Aku ingin memiliki kenangan indah tentang momen-momen bahagia kita bersama."
Sarada dan Khusei tertawa lagi, mengingat momen lucu itu.
Sarada: "Papa memang terlihat sangat lucu saat memakai kostum kelinci, Mama. Aku senang bisa melihat kenangan itu."
Khusei: "Betul, Mama. Itu adalah salah satu momen yang paling aku kenang dari masa kecilku."
Airmata kebahagiaan mengalir di wajahmu saat kamu melihat foto tersebut dan mengingat momen-momen indah bersama keluargamu.
Aprilia: "Terima kasih, Sasuke. Aku sangat berterima kasih atas kenangan ini. Aku mencintai kalian semua."
Kalian semua tersenyum dan merasakan kehangatan keluarga yang saling mencintai di dalam rumah kalian.
Selesai makan malam bersama dengan Sarada, Khusei, dan Sasuke. seperti biasa Aprilia menceritakan dongeng sebelum tidur pada Sarada dan Khusei.
Sasuke duduk di sampingmu, memperhatikan dengan penuh kasih saat kamu menceritakan dongeng sebelum tidur. Matanya terfokus pada wajahmu yang lembut, dan senyum kecil terukir di bibirnya.
Dia meraih tanganmu dengan lembut, memberikanmu dukungan dan kehangatan.
Sasuke:"Kamu adalah ibu yang luar biasa, Aprilia,"
(ucapnya dengan suara lembut)
Melihatmu menceritakan dongeng dengan Sarada dan Khusei, membuatku merasa bahagia dan bersyukur.
(Sasuke menatap Sarada dan Khusei dengan penuh kebanggaan)
Sasuke:"Kalian berdua adalah anugerah bagi kami. Aku akan selalu berada di sampingmu, menjaga dan mencintai kalian sepanjang hidupku."
Dia mencium lembut keningmu sebelum kalian semua bersama-sama merasakan kehangatan keluarga yang kalian bangun bersama.
Paginya, Aprilia memasak di dapur, sedangkan Sarada dan Khusei bersiap siap untuk menjalankan misi.
Sasuke datang ke dapur dan melihatmu sibuk memasak. Dia menyadari betapa berbakatmu dalam hal memasak, dan senyum kecil terukir di wajahnya.
Sasuke:"Kau begitu pandai memasak, Aprilia," ucapnya sambil mendekatimu. "Aroma makananmu selalu membuatku merasa lapar."
Dia memelukmu dari belakang, mencium lembut lehermu.
Sasuke:"Aku berharap kalian berdua berhati-hati saat menjalankan misi. Jaga dirimu dengan baik, dan ingatlah bahwa aku selalu ada di sini untukmu."
Sasuke mencium pipimu dengan lembut sebelum pergi menemui Sarada dan Khusei.
Sasuke:"Semoga kalian berdua berhasil, dan kembali dengan selamat. Aku akan menunggumu di sini, dengan makanan lezat yang sudah kau siapkan."
Aprilia dan Sasuke pun di rumah hanya berdua saja, tanpa Sarada dan Khusei. Aprilia sedang menjemur pakaian di halaman samping rumah.
Sasuke datang ke halaman samping dan melihatmu sedang menjemur pakaian. Dia berjalan mendekatimu dengan langkah tenang, matanya penuh dengan kelembutan.
Sasuke:"Kau selalu begitu rajin, Aprilia,"
(ucapnya dengan suara lembut)
Sasuke:"Aku terpesona melihatmu melakukan tugas-tugas rumah tangga dengan begitu hati-hati."
Dia meraih tanganmu dengan lembut, mencoba memberikanmu dukungan dan kehangatan.
Sasuke:"Aku merindukanmu saat kau tidak ada di sisiku, Aprilia. Aku merindukan senyummu, sentuhanmu, dan kehangatanmu."
Sasuke mencium lembut bibirmu, mencoba menyampaikan rasa cintanya yang mendalam.
Sasuke:"Aku mencintaimu, Aprilia. Dan aku akan selalu berada di sampingmu, menjaga dan mencintaimu sepanjang hidupku."
Sasuke menggoda Aprilia saja😅
Hingga Usia kandungan Aprilia sudah 3 bulan, Aprilia sedang membaca buku, bersama Sarada dan Khusei.
Sasuke datang ke ruangan dan melihatmu sedang membaca buku bersama Sarada dan Khusei. Dia tersenyum melihat kalian bersama-sama.
Sasuke:"Kalian berdua begitu cantik hari ini,"
(ucapnya dengan suara lembut)
Sasuke:"Aku senang melihatmu semua bahagia."
Dia duduk di sampingmu, meraih tanganmu dengan lembut.
Sasuke:"Aku berharap kalian berdua tumbuh menjadi kuat dan cerdas, seperti ibumu,"
(ucapnya dengan bangga)
Sasuke:"Aku akan selalu berada di sampingmu, mendukungmu dan melindungimu."
Sasuke mencium lembut keningmu, mencoba memberikanmu rasa aman dan nyaman.
Sasuke:"Aku mencintaimu, Aprilia. Dan aku akan selalu mencintaimu, selamanya."
(Aprilia pun ingat saat masa kecilnya dengan Sasuke)
Aprilia:"Mama ingat kalau, papa dulu suka sama kue dango, bagaimana kalau kita membuat kue dango untuk papa?"
(Sarada dan Khusei setuju)
Sasuke tersenyum lembut saat mendengar usulanmu. Dia mengingat masa kecilnya bersama denganmu, dan senyum kecil terukir di wajahnya.
Sasuke:"Aku suka ide itu, Aprilia,"
(ucapnya dengan suara lembut)
Sasuke:"Kue dango adalah salah satu makanan kesukaanku."
Dia meraih tanganmu dengan lembut, memberikanmu dukungan dan kehangatan.
Sasuke:"Kita akan membuat kue dango bersama-sama, seperti dulu,"
(ucapnya dengan penuh kebahagiaan)
Sasuke:"Aku berharap kalian berdua akan senang dan bahagia saat membuatnya."
Sasuke mencium lembut bibirmu sebelum pergi bersama kalian untuk membuat kue dango bersama-sama.
Bersama-sama membuat kue dango kesukaan Sasuke di dapur. Dapur terasa riuh dan seru, karena ada tawa dan kebahagiaan di sana.
Sasuke bergabung denganmu dan anak-anakmu di dapur, dan suasana menjadi riuh dan penuh kebahagiaan. Dia tersenyum melihat kalian berdua bersemangat dalam proses membuat kue dango.
Sasuke:"Kalian berdua benar-benar hebat,"
(ucapnya dengan bangga)
Sasuke:"Aku sangat beruntung memiliki kalian sebagai keluargaku."
Sasuke membantu menggulung adonan dango dengan hati-hati, matanya penuh dengan kelembutan saat melihatmu.
Sasuke:"Kamu luar biasa, Aprilia. Aku sangat berterima kasih atas semua yang telah kamu lakukan untuk keluarga kita."
Dia mencium lembut bibirmu, menunjukkan rasa cintanya yang mendalam.
Sasuke:"Aku mencintaimu, Aprilia. Dan aku akan selalu berada di sampingmu, mencintaimu dan melindungimu sepanjang hidupku."
Hingga ada tepung di wajah Khusei, yang membuat semuanya tertawa bahagia.
Sasuke melihat tepung yang menempel di wajah Khusei dan tertawa bersama denganmu dan Sarada. Dia mengambil selembar tisu dan dengan lembut membersihkan tepung di wajah anaknya.
Sasuke:"Khusei, kamu terlihat sangat lucu dengan tepung di wajahmu,"
(ucapnya dengan suara lembut)
Sasuke:"Tapi jangan khawatir, Papa akan membersihkannya untukmu."
Sasuke menyeka tisu dengan lembut di wajah Khusei, sambil tetap tersenyum.
Sasuke:"Kita semua harus menjaga kebersihan, ya?"
(ucapnya dengan penuh kelembutan)
Sasuke:"Tapi jangan khawatir, momen ini akan menjadi kenangan yang indah bagi kita semua."
Sasuke mencium lembut keningmu, menunjukkan rasa cintanya yang mendalam.
Sasuke:"Aku mencintaimu, Aprilia. Dan aku akan selalu berada di sampingmu, mencintaimu dan melindungimu sepanjang hidupku."
Tepungnya juga ada di pipinya Aprilia, Sarada dan Khusei tertawa.
Sarada:"Mama lucu..."
(Sarada terus tertawa)
Khusei:"Benar mama lucu.."
(Aprilia bingung kenapa, karena Aprilia tidak menyadarinya)
Sasuke melihat tepung yang ada di pipimu dan tertawa bersama denganmu dan anak-anakmu. Dia mengambil selembar tisu dan dengan lembut membersihkan tepung di pipimu.
Sasuke:"Aprilia, kamu juga terlihat lucu dengan tepung di pipimu,"
(ucapnya dengan suara lembut)
Sasuke:"Tapi jangan khawatir, Aku akan membersihkannya untukmu."
Sasuke menyeka tisu dengan lembut di pipimu, sambil tetap tersenyum.
Sasuke:"Kita semua harus menjaga kebersihan, ya?"
(ucapnya dengan penuh kelembutan)
Sasuke:"Tapi jangan khawatir, momen ini akan menjadi kenangan yang indah bagi kita semua."
Sasuke mencium lembut bibirmu, menunjukkan rasa cintanya yang mendalam.
Sasuke:"Aku mencintaimu, Aprilia. Dan aku akan selalu berada di sampingmu, mencintaimu dan melindungimu sepanjang hidupku."
Aprilia pun memegang tangan Sasuke, Aprilia pun memeluk Sasuke.
Aprilia:"Terimakasih ya Sasuke, sudah jadi Papa anak-anak kita dan Suami ku selama ini."
Saat hari dimana, Kelahiran anak bungsu Aprilia dan Sasuke tiba. Khusei sedang menjalankan misi diusianya yang baru 8 tahun. Sedangkan Sarada menemani Aprilia di luar ruangan.
Sasuke merasa campur aduk saat hari kelahiran anak bungsu Aprilia dan dirinya tiba. Dia merasa bangga dan bahagia atas kehadiran anggota baru keluarga, tetapi juga merasa sedih karena Khusei tidak bisa hadir dalam momen penting seperti ini.
Sasuke:"Aprilia, kita harus menjaga anak-anak dengan baik,"
(ucap Sasuke dengan suara lembut saat ia memelukmu erat)
Sasuke:"Aku tahu Khusei akan merasa sedih tidak bisa menjadi bagian dari momen ini, tetapi kita harus tetap kuat dan memberikan dukungan kepada anak-anak kita."
Sasuke mencium lembut keningmu, menunjukkan rasa cintanya yang mendalam.
Sasuke:"Aku mencintaimu, Aprilia. Dan aku akan selalu berada di sampingmu, mencintaimu dan melindungimu sepanjang hidupku."
Saat bayi tersebut lahir, Aprilia dan Sasuke menamainya Uchiha Daichi. Hingga rivalnya
Aprilia, Sakura datang tergesa-gesa.
Sakura:"Aprilia aku ingin memberitahumu, kalau Khusei meninggal saat menjalankan
misi."
(Sakura terlihat sedih)
Aprilia:"Apa..!? Khusei tewas..!?"
Aprilia pun menangsi, merasa kehilangan putranya.
Sarada:"Khusei kenapa kau tewas secepat ini.."
Sarada menangis lalu memeluk Aprilia
Sasuke merasakan kejutan dan kesedihan yang mendalam saat mendengar berita tentang kematian Khusei. Dia merasa hatinya hancur melihatmu dan Sarada menangis.
Sasuke:"Sakura, terima kasih telah memberitahuku,"
(ucap Sasuke dengan suara terguncang)
Sasuke:"Aku... aku tidak bisa mempercayainya. Khusei, putraku..."
Sasuke mendekatimu dan Sarada, mencoba memberikan dukungan dan kenyamanan dalam momen yang penuh kesedihan.
Sasuke:"Aprilia, Sarada, kita harus saling menguatkan dan menjaga satu sama lain. Kita akan melewati masa sulit ini bersama-sama. Aku akan selalu ada di sampingmu, mencintaimu dan melindungimu sepanjang hidupku."
Aprilia terus menangis begitu juga Sarada yang merasa kehilangan adiknya.
Aprilia:"Sarada, Khusei meninggal demi desa. Jadi kita akan menghormati jasa-jasanya adik mu."
(Aprilia mencoba menenangkan Sarada)
Sasuke melihatmu mencoba menenangkan Sarada dan dia mengangguk setuju dengan kata-katamu.
Sasuke:"Kamu benar, Aprilia,"
(ucap Sasuke dengan suara lembut)
Sasuke:"Khusei adalah seorang ninja yang berani dan berjuang untuk melindungi desa. Kematian Khusei adalah pengorbanan yang besar, tetapi kita harus menghormati jasa-jasanya dan mengenangnya dengan bangga."
Sasuke memelukmu dan Sarada, mencoba memberikan dukungan dan kenyamanan dalam momen yang sulit ini.
Sasuke:"Kita akan menjaga kenangan Khusei hidup, dan dia akan selalu ada di hati kita. Kita akan terus melanjutkan perjuangan dan melindungi desa bersama-sama. Aku mencintaimu, Aprilia, dan aku akan selalu berada di sampingmu, mencintaimu dan melindungimu sepanjang hidupku."
Beberapa minggu kemudian, Aprilia pulang ke rumah dengan Daichi yang berada di gendongannya. Sedangkan Sarada pergi menjalankan misi dengan tim 7.
Sasuke menyambutmu dengan senyuman hangat saat kamu pulang ke rumah dengan Daichi di gendonganmu. Dia merasa bahagia melihat keluarganya bersama-sama.
Sasuke:"Selamat pulang, Aprilia,"
(ucap Sasuke dengan suara lembut)
Sasuke:"Daichi terlihat sehat dan kuat. Aku yakin dia akan menjadi seorang shinobi yang hebat seperti kita."
Sasuke mendekatimu dan mencium lembut keningmu, menunjukkan rasa cintanya yang mendalam.
Sasuke:"Aku mencintaimu, Aprilia. Dan aku akan selalu berada di sampingmu, mencintaimu dan melindungimu sepanjang hidupku. Jika ada yang bisa aku lakukan untukmu atau Daichi, katakan saja."
Aprilia pun memandikan Daichi, karena sudah waktunya mandi.
Sasuke tersenyum dan mengangguk mengerti saat kamu memandikan Daichi untuk mandi.
Sasuke:"Tentu, Aprilia. Aku akan membantumu dengan Daichi,"
(ucap Sasuke dengan suara lembut)
Sasuke:"Aku akan memastikan bahwa dia bersih dan nyaman."
Sasuke menggendong Daichi dengan hati-hati dan membawanya ke kamar mandi. Dia membantu membersihkan dan merawat Daichi dengan penuh perhatian.
Sasuke:"Aku akan selalu ada di sampingmu, Aprilia, dalam setiap momen penting dan juga dalam momen sehari-hari seperti ini. Aku mencintaimu dan keluargaku dengan sepenuh hati."
Aprilia menyabuni tubuh Daichi dengan lembut, sedangkan Sasuke menyiram tubuh Daichi dengan air hangat.
Aprilia:"Kamu sangat lucu Daichi saat mandi."
Sasuke tersenyum melihatmu dengan penuh kasih saat kamu menyabuni tubuh Daichi dengan lembut. Dia menyiram tubuh Daichi dengan air hangat.
Sasuke:"Iya, Daichi memang sangat lucu,"
(setuju Sasuke dengan senyum lembut)
Sasuke:"Tubuhnya yang kecil dan tulus membuatnya terlihat sangat menggemaskan. Aku merasa terhormat bisa menjadi ayah dari seorang anak yang luar biasa seperti dia."
Sasuke merasa bahagia melihatmu dan Daichi bersama-sama, dan dia merasakan kehangatan keluarga yang semakin erat.
Sasuke:"Kita akan selalu menjaga dan melindungi Daichi, Aprilia. Kita akan memberikan cinta dan perhatian yang tak terbatas kepadanya. Aku mencintaimu, Aprilia, dan aku bersyukur memiliki keluarga seperti ini."
Setelah 6 tahun berlalu, Khusei bangkit dari kematiannya, Khusei sekarang berumur 14 tahun, Sarada 16 tahun, sedangkan Daichi berumur 12 tahun. Khusei sama sekali tidak mengenal Aprilia, dan Sasuke sebagai orang tuanya, begitu juga Sarada dan Daichi, khusei tidak mengenal mereka sama sekali.
Sasuke, Sarada, dan Daichi berdiri di hadapanmu, tampaknya terkejut dan bingung melihatmu kembali hidup setelah 6 tahun.
Sasuke: "Khusei...? Bagaimana ini mungkin? Kamu kembali hidup?"
Sarada: "Ayah, apa yang sedang terjadi? Siapa dia?"
Daichi: "Aku tidak mengerti... Apa yang terjadi?"
Khusei melihat mereka dengan tatapan bingung, karena mereka tidak mengenalmu sama sekali. Namun, Sasuke tetap memandangmu dengan tatapan tajam, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Saat Aprilia tahu kalau khusei kembali hidup, dia pun segera memeluk anaknya itu.
Aprilia:"Khusei..jangan pergi..tinggalkan ibu.."
(Aprilia jadi menangis di pelukan Khusei)
Sasuke menatapmu dengan tatapan tajam, tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Dia tidak pernah melihatmu menunjukkan emosi seperti ini sebelumnya.
Sasuke: "Aprilia, apa yang sedang terjadi? Siapa dia?"
Sasuke mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi, tetapi kamu tetap memeluk Khusei dengan erat, tidak mau melepaskan anak itu.
Aprilia: "Ini adalah anak kita, Sasuke. Dia telah kembali hidup setelah 6 tahun."
Sasuke masih terlihat bingung, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya melihatmu dan Khusei dengan tatapan tajam, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Aprilia menjelaskan pada Sasuke, dulu saat Aprilia melahirkan Daichi, Khusei meninggal saat menjalankan misi. Saat itu Sarada tidak ikut bersama Khusei.
Sasuke mendengarkan penjelasanmu dengan serius, tetapi ekspresinya tetap dingin dan sulit dibaca.
Sasuke: "Jadi, Khusei telah meninggal saat menjalankan misi. Aku tidak pernah tahu tentang ini."
Sasuke menatapmu dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Ada campuran kekecewaan, kebingungan, dan mungkin bahkan sedikit rasa bersalah dalam matanya.
Sasuke: "Apa yang seharusnya aku lakukan sekarang? Bagaimana kita bisa melanjutkan dari sini?"
(Aprilia memeluk Sasuke erat)
Aprilia:"Mungkin saja, kita bisa memulainya dari awal seperti dulu, semoga saja Khusei mengingat semuanya Aku sangat berharap akan hal itu, kita mungkin bisa bersama jalan-jalan ke Onsen, bersama Sarada, Daichi, dan Khusei Anak-anak kita berdua.
Sasuke terkejut dengan pelukanmu, tetapi dia tidak menolaknya. Dia membiarkanmu memeluknya dengan erat, meskipun ekspresinya masih dingin.
Sasuke: "Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Tapi jika itu yang kamu inginkan, maka kita akan mencoba memulainya dari awal. Aku akan mencoba membantu Khusei mengingat semuanya."
Sasuke menatapmu dengan tatapan yang lebih lembut kali ini, meskipun masih ada ketegasan dalam matanya.
Sasuke: "Jalan-jalan ke Onsen, huh? Aku akan mempertimbangkannya. Tapi ingat, aku tidak akan mengizinkan siapa pun mengganggu kita."
Dia menggenggam tanganmu dengan erat, menunjukkan bahwa dia akan melindungi dan mengabdikan diri untukmu dan keluarga kalian.
Aprilia pun masih memeluk Sasuke dengan erat, sambil tersenyum.
Aprilia:"Terimakasih banyak, Sasuke. Bagaimana kalau kita bernagkat ke onsen besok saja?
Sasuke membalas pelukanmu dengan erat, meskipun masih terlihat sedikit kaku.
Sasuke: "Baiklah, kita bisa pergi ke onsen besok. Aku akan mengatur semuanya."
Dia mencoba tersenyum, meskipun ekspresinya masih terasa sedikit kaku.
Sasuke: "Aku akan melindungi kalian semua. Tapi ingat, jangan berharap aku akan menunjukkan perasaan dengan cara yang biasa."
Dia mencoba menunjukkan kelembutan, meskipun itu tidaklah mudah baginya.
Sasuke: "Besok, kita akan pergi ke onsen bersama-sama. Aku akan memastikan semuanya berjalan lancar."
Paginya Aprilia menyiapkan segalanya untuk pergi ke onsen.
Aprilia:"Anak-anak, ayo cepat nanti kita bisa terlambat."
(Aprilia pun tersenyum)
Sarada & Khusei:" Baiklah, Mama kami segera siap dengan kak Khusei, benarkan kak?"
(Khusei hanya mengangguk)
Sasuke datang ke tempat kalian bersiap-siap dengan ekspresi serius, tetapi dia tidak bisa menahan senyum kecil saat melihat keluarganya bersiap-siap untuk pergi ke onsen.
Sasuke: "Kita akan pergi sekarang. Aku akan membawa kalian semua ke sana."
Dia mengambil tanganmu dan memimpinmu keluar rumah. Kalian semua naik ke mobil dan pergi ke onsen.
Sesampainya di sana, Sasuke membantu kalian semua untuk bersiap-siap dan memastikan semuanya berjalan lancar.
Sasuke: "Ayo, kita bisa memulai hari ini dengan bersantai dan menikmati waktu bersama-sama."
Dia tersenyum kecil, meskipun masih terasa sedikit kaku.
Di Onsen Aprilia dan Sasuke akan bertanding Permainan bola pim-pom, bila ada yang kalah harus mau menuruti keinginan sang pemenang. Sarada, dan Khusei jadi juri pertandingan. Daichi jadi wasitnya.
Aprilia:"Siap ya Sasuke..."
(Aprilia pun bersiap-siap)
Daichi:"Satu..dua..tiga..dan mulai.."
(Pertandingan pun di mulai)
Sasuke menatapmu dengan tatapan serius saat kalian bersiap-siap untuk bertanding. Dia mengambil posisi dan mempersiapkan diri dengan fokus.
Sasuke: "Aku tidak akan kalah dalam pertandingan ini, Aprilia. Bersiaplah."
Pertandingan dimulai dan kalian berdua mulai bermain dengan penuh semangat. Sasuke menunjukkan keahliannya dalam permainan bola pim-pom, dengan gerakan yang cepat dan akurat.
Sarada dan Khusei dengan cermat menilai setiap gerakanmu dan Sasuke, sementara Daichi memastikan permainan berjalan dengan lancar.
Sasuke berhasil mencetak poin-poin dan akhirnya menang dengan skor yang cukup jauh.
Sasuke: "Aku menang. Sekarang, apa yang ingin kamu lakukan, Aprilia?"
Dia tersenyum dengan senyum yang jarang terlihat, menunjukkan bahwa dia menikmati momen ini bersamamu.
Aprilia pun memeluk Sasuke di depan anak-anak.
Aprilia:"Jadi sekarang, kau bisa meminta apapun dari ku, karena kau menang."
Sasuke terkejut dengan pelukanmu, tetapi dia membalas pelukanmu dengan erat. Dia menatapmu dengan tatapan yang penuh kehangatan, meskipun masih ada ketegasan dalam matanya.
Sasuke: "Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Tapi jika itu yang kamu inginkan, maka aku akan meminta sesuatu yang penting bagiku."
Dia melepaskan pelukanmu dan menatapmu dengan serius.
Sasuke: "Aku ingin kita tetap bersama, Aprilia. Aku ingin kita terus melanjutkan lineage Uchiha bersama-sama. Aku ingin kita membangun keluarga yang kuat dan bahagia."
Dia menggenggam tanganmu dengan erat, menunjukkan bahwa dia akan melindungi dan mengabdikan diri untukmu dan keluarga kalian.
Sasuke: "Aku akan selalu ada untukmu, Aprilia. Aku akan selalu menjagamu dan melindungimu dari segala sesuatu."
Aprilia pun tersenyum dengan muka memerah.
Aprilia:"Baiklah, kalau itu permintaan mu aku akan menurutinya."
Sarada, Daichi pun tersenyum bahagia, begitu juga Khusei.
Aprilia:"Bagaimana kalau kita, berendam di kolam air panas?"
(Sarada, dan yang lainnya pun setuju)
Anak-anak:"Baiklah, Ayo segera ke sana...."
(Anak-anak sangat bersemangat sekali)
Sasuke tersenyum kecil saat mendengar usulanmu dan setuju dengan antusiasme anak-anak.
Sasuke: "Baiklah, kita akan berendam di kolam air panas. Aku akan memastikan semuanya berjalan lancar."
Kalian semua bergegas menuju kolam air panas dan menikmati momen bersama-sama. Sasuke memastikan bahwa semuanya aman dan nyaman, serta menikmati waktu bersama-sama dengan keluarganya.
Sasuke menatapmu dengan tatapan yang penuh kehangatan, menunjukkan bahwa dia sangat bahagia dan puas dengan momen ini bersamamu.
Sasuke: "Aku sangat bahagia bisa bersama-sama denganmu dan keluarga kita, Aprilia. Aku akan selalu menjagamu dan melindungimu dari segala sesuatu."
Aprilia pun tersenyum lalu mengangguk, Khusei mulai ingat sesuatu tentang Aprilia dan Sasuke.
Sasuke memperhatikan ekspresi Khusei dan menyadari bahwa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Dia menatap Khusei dengan tatapan tajam, menunggu penjelasan lebih lanjut.
Sasuke: "Ada yang ingin kamu katakan, Khusei?"
Dia menunjukkan ketegasan dalam suaranya, siap untuk menghadapi apapun yang akan diungkapkan oleh Khusei.
Khusei pun memandang langit, dengan tatapan bingung.
Khusei:"Entah kenapa, aku ingat sesuatu soal kedua orang tua ku. Aku merasa kalau paman dan bibi tadi adalah orang tua ku, aku hanya bertanya-tanya benarkah itu?"
(Khusei memang terlihat bingung sekali)
Sasuke menatap Khusei dengan serius, mencoba memproses informasi yang baru saja diungkapkan oleh Khusei.
Sasuke: "Khusei, apakah kamu yakin dengan apa yang kamu ingat? Apakah ada bukti atau petunjuk yang mendukungnya?"
Dia mencoba mengumpulkan informasi lebih lanjut untuk memahami situasi dengan lebih baik.
Sasuke: "Jika memang benar bahwa paman dan bibi tadi adalah orang tua biologismu, itu adalah hal yang penting untuk diketahui. Namun, kita perlu memastikan kebenarannya sebelum mengambil langkah lebih lanjut."
Sasuke menunjukkan sikap yang tenang dan rasional, siap untuk membantu Khusei menemukan kebenarannya.
Aprilia pun menghampiri Sasuke dan Khusei yang sedang berbicara.
Aprilia:"Kalian berdua sedang membicarakan apa kalau boleh tahu?"
Aprilia pun duduk di tengah-tengah Sasuke dan Khusei.
Sasuke menoleh ke arahmu saat kamu mendekatinya dan duduk di antara mereka berdua. Dia menatapmu dengan tatapan tajam, mencoba memahami situasi dengan lebih baik.
Sasuke: "Khusei baru saja mengungkapkan bahwa dia ingat bahwa paman dan bibi kamunya adalah orang tua biologisnya. Namun, kami masih perlu memeriksa kebenarannya sebelum mengambil langkah lebih lanjut."
Dia menjelaskan situasinya dengan tenang, mencoba memberikanmu gambaran yang jelas tentang apa yang sedang terjadi.
Sasuke: "Kita perlu mencari tahu kebenarannya dan mencari tahu apakah ada bukti yang mendukungnya. Namun, kita akan selalu mendukungmu dan membantu kamu menemukan kebenarannya, Khusei."
Author "Apakah rahasia keluarga akan terungkap? Saksikanlah drama dan misteri yang akan segera terungkap bersama-sama."
Beberapa saat kemudian, Khusei mengingat kalau dirinya anak Aprilia dan Sasuke, juga Adik dari Sarada, juga kakak bagi Daichi.
Sasuke mendengar pengingatannya dengan tatapan yang penuh perhatian dan kejutan.
Sasuke: "Jadi, kamu ingat bahwa kamu adalah anak dari Aprilia dan aku, juga adik dari Sarada dan kakak bagi Daichi?"
Dia mencoba memproses informasi yang baru saja diungkapkan oleh Khusei, mencari hubungan antara semua orang yang terlibat.
Sasuke: "Jika memang benar, itu berarti kita memiliki hubungan keluarga yang lebih kompleks daripada yang kita ketahui sebelumnya. Kita perlu membicarakan ini dengan lebih lanjut dan mencari tahu kebenarannya."
Sasuke menunjukkan sikap yang tenang dan siap untuk menghadapi apapun yang akan diungkapkan selanjutnya.
Khusei pun memeluk erat Sasuke dan Aprilia.
Sasuke merasa sedikit kaget dengan pelukan tiba-tiba dari Khusei, namun dia dengan cepat membalas pelukan tersebut dengan erat. Dia merasakan kehangatan dan keintiman yang ada di antara mereka.
Sasuke: (dengan suara lembut) "Khusei... Aku di sini untukmu. Kita akan menghadapi ini bersama-sama. Kamu tidak sendirian."
Dia memandangmu dengan penuh kasih sayang, menunjukkan bahwa dia siap mendukungmu dan Khusei dalam menghadapi apapun yang akan datang.
Sasuke: "Kita akan mencari tahu kebenarannya dan menjaga satu sama lain. Kita adalah keluarga, dan kita akan menghadapi segala hal bersama-sama."
Aprilia menyuruh anak-anak untuk tidur, Aprilia pun tidur bersama dengan Sasuke di sampingnya.
Sasuke menatapmu dengan tatapan hangat saat kamu menyuruh anak-anak untuk tidur dan akhirnya tidur bersamamu di sampingnya. Dia merasakan kebahagiaan dan kedekatan yang ada di antara kalian.
Sasuke: (dengan suara lembut) "Terima kasih, Aprilia. Aku merasa tenang saat bersamamu."
Dia memelukmu dengan lembut, menunjukkan rasa cinta dan perlindungannya terhadapmu.
Sasuke: "Kita akan selalu bersama, melindungi dan mendukung satu sama lain. Aku berjanji untuk selalu ada di sampingmu."
Dia menarikmu lebih dekat, menunjukkan rasa kasih sayangnya yang dalam dan tak tergoyahkan.
Paginya Aprilia, Sasuke, Sarada, Khusei, dan Daichi pulang ke rumah setelah liburan ke Onsen.
Sasuke, Aprilia, Sarada, Khusei, dan Daichi pulang ke rumah setelah melewati waktu yang menyenangkan di Onsen. Meskipun mereka merasa sedikit kehilangan kehangatan dan kebersamaan yang ada di sana, mereka tahu bahwa mereka akan tetap dekat dan saling mendukung di rumah.
Sasuke: "Kembali ke rumah, ya? Aku harap kita bisa terus menjaga ikatan keluarga kita dan saling mendukung satu sama lain."
Dia melihat ke arahmu dengan tatapan penuh kasih sayang, menunjukkan bahwa dia benar-benar peduli dan ingin menjaga hubungan keluarga yang kuat.
Sasuke: "Kita akan menghadapi segala hal bersama-sama, Aprilia. Aku akan selalu ada di sampingmu."
Aprilia pun memasak di dapur dengan Sarada. Sedangkan Daichi, Khusei, dan Sasuke membuat adonan kuenya.
Sasuke bergabung dengan Daichi dan Khusei untuk membuat adonan kuenya, sementara Aprilia dan Sarada memasak di dapur. Sasuke menunjukkan keahliannya dalam membuat adonan kuenya, mengukur dan mencampurkan bahan-bahan dengan hati-hati.
Sasuke: "Kita harus memastikan adonan ini sempurna. Kuenya akan menjadi lezat jika adonannya terjaga dengan baik."
Dia melihat ke arahmu dengan senyum, menunjukkan bahwa dia senang bisa menghabiskan waktu bersama denganmu dan keluarganya.
Sasuke: "Aku senang bisa membantu. Kita akan membuat kuenya menjadi sempurna bersama-sama."
Author " Wah..seru ya ceritanya, kayak ngerasain kebahagian di rumah.."
Semuanya pun makan bersama di meja makan, menciptakan kebahagiaan.
Sasuke duduk di sebelahmu di meja makan, bersama-sama dengan Aprilia, Sarada, Daichi, dan Khusei. Dia merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang tercipta saat keluarga ini berkumpul untuk makan bersama.
Sasuke: (dengan senyum) "Ini adalah momen yang berharga bagi kita semua. Aku senang bisa makan bersama keluarga ini."
Dia mengambil sejumput makanan dengan penuh kebahagiaan, menunjukkan rasa syukur dan kebersamaan yang ada di antara kalian.
Sasuke: "Mari kita nikmati makanan ini bersama-sama dan terus menjaga kebersamaan kita seperti ini. Kita adalah keluarga, dan kita akan selalu saling mendukung."
Author "Wah...Sarada sama Boruto udah minta restu duluan, Author aja belum...😅
Sarada sekarang sudah berumur 20 tahun, Khusei berumur 18 tahun, sedangkan Daichi berumur 16 tahun. Sarada akan meminta restu pada Aprilia dan Sasuke untuk menikah dengan Boruto anaknya Naruto rivalnya Sasuke.
Sarada:"Ma..Pa..Aku minta restu untuk nikah sama Boruto boleh?"
(Tanya sarada gugup pada Aprilia dan Sasuke)
Boruto:"Bibi..Paman..Aku akan menjaga Sarada dengan sepenuh hati, bisakah kalian mengijinkan kami berdua menikah?"
(Aprilia pun hanya tersenyum)
Sasuke menatap Sarada dengan tatapan serius, mencermati permintaannya dengan hati-hati. Dia merasa campur aduk antara kebahagiaan melihat anaknya tumbuh dewasa dan kekhawatiran tentang masa depan mereka.
Sasuke: (dengan suara lembut) "Sarada, ini adalah keputusan besar dalam hidupmu. Aku ingin kamu bahagia, tetapi aku juga ingin kamu mempertimbangkan dengan matang."
Dia memandangmu dengan tatapan penuh kasih sayang, menunjukkan bahwa dia ingin melibatkanmu dalam keputusan ini.
Sasuke: "Aprilia, apa pendapatmu tentang ini? Kita harus mempertimbangkan dengan baik dan memastikan bahwa Sarada dan Boruto akan saling mendukung dan bahagia."
Dia menunggu dengan sabar, memberikanmu kesempatan untuk berbicara dan memberikan pendapatmu.
(Aprilia pun tersenyum lalu memegang tangan Sasuke)
Aprilia:"Aku akan setuju, bila keputusan Sarada dan Boruto benar-benar membuat mereka bahagia. Aku akan merestuinya."
Sasuke merasakan kehangatan tanganmu yang memegang tangannya, dan dia merasakan kekuatan dan dukungan dalam kata-katamu.
Sasuke: (menggenggam tanganmu dengan lembut) "Terima kasih, Aprilia. Aku juga setuju denganmu. Keputusan ini harus didasarkan pada kebahagiaan Sarada dan Boruto, dan kita akan mendukung mereka sepenuh hati."
Dia menatap Sarada dengan penuh kepercayaan, memberikan dukungan dan kepercayaan padanya.
Sasuke: "Sarada, aku percaya bahwa kamu telah memikirkan keputusan ini dengan matang. Jika kamu yakin bahwa menikah dengan Boruto akan membuatmu bahagia, maka aku memberikan restu dan dukungan ku."
Dia memberikan senyuman hangat, menunjukkan bahwa dia mendukung keputusanmu dan ingin melihatmu bahagia.
(Sarada dan Boruto pun tersenyum)
Sarada:"Papa..bagaimana kalau kita menentukan tanggal dan tempat acara itu? Papa dan Mama pernah menikah, jadi mengerti akan hal itu."
(Boruto pun mengangguk dengan senyuman)
Sasuke mengangguk setuju, menyadari bahwa dia dan Aprilia memiliki pengalaman menikah sendiri. Dia memandangmu dengan penuh kebahagiaan dan kehangatan.
Sasuke: "Tentu, Sarada. Aku dan Aprilia akan membantu kalian dalam menentukan tanggal dan tempat acara pernikahan. Kami memiliki pengalaman menikah sendiri, jadi kami akan berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian."
Dia tersenyum pada Boruto, menunjukkan dukungan dan persetujuannya.
Sasuke: "Kami akan membantu kalian dalam persiapan pernikahan dan memberikan dukungan sepenuh hati. Ini adalah momen yang berharga bagi kita semua, dan kami ingin melihat kalian bahagia."
Dia meraih tanganmu dengan lembut, menunjukkan bahwa kalian berdua memiliki dukungan dan kebersamaan mereka dalam menghadapi momen ini.
Aprilia, Daichi, dan Khusei sedang sibuk mempersiapkan dekorasinya.
Aprilia:"Daichi, dan Khusei yang benar menatanya.."
(Daichi dan Khusei pun mengangguk)
Sasuke melihat dengan bangga pada Daichi dan Khusei yang sedang sibuk mempersiapkan dekorasi pernikahan. Dia merasa bangga melihat anak-anaknya yang tangguh dan bertanggung jawab.
Sasuke: "Kalian berdua benar-benar menunjukkan dedikasi dan keahlian dalam mempersiapkan dekorasi ini. Aku bangga memiliki anak-anak seperti kalian."
Dia melihatmu dengan tatapan penuh kebahagiaan, menunjukkan bahwa dia senang melihat keluarganya bekerja sama.
Sasuke: "Aprilia, kita memiliki keluarga yang luar biasa. Aku berterima kasih atas semua yang telah kalian lakukan. Mari kita bersama-sama membuat pernikahan Sarada dan Boruto menjadi momen yang tak terlupakan."
Dia tersenyum pada kalian semua, menunjukkan rasa syukur dan kebersamaan yang ada di antara keluarga ini.
Author "Aku bakalan doa'in pernikahan Sarada sama Boruto lancar..."
Author:"Yey... Sarada ama Boruto mau nikah nih...gimana ya cara pernikahan keduanya? Author jadinya pengen nikah ama mantan Author dulu..😞😣
Acara pernikahan pun dimulai, Aprilia berada di samping kanan Sarada, sedangkan Sasuke berada di samping kiri Sarada. Aprilia dan Sasuke mendampingi Sarada saat menuju pelaminan di samping Boruto.
Sarada:"Mama..Aku gugup."
(Aprilia pun tersenyum)
Aprilia:"Jangan gugup Sarada, dulu Mama juga gugup sama seperti Sarada, tapi Mama berhasil mengatasinya dengan menatap Papamu."
Sarada pun mengangguk mengerti, dan mencoba tenang.
*Sasuke melihat Sarada dengan penuh kelembutan dan kehangatan. Dia merasakan kebahagiaan dan kebanggaan melihatmu memberikan dukungan pada Sarada.*
Sasuke: (dengan suara lembut) "Sarada, jangan khawatir. Mama dan aku akan selalu ada di sampingmu. Percayalah, semua akan baik-baik saja."
Dia menatapmu dengan tatapan penuh cinta, menunjukkan bahwa dia juga mengalami gugup seperti yang kamu ceritakan.
Sasuke: "Aprilia, kamu benar. Aku juga merasa gugup saat aku menikah dulu. Tapi bersama-sama, kita berhasil melewati semuanya. Aku yakin Sarada juga akan berhasil melewati gugupnya."
Dia memberikan senyuman hangat pada Sarada, memberikan dukungan dan kepercayaan padanya.
Sasuke: "Kami akan selalu mendukungmu, Sarada. Jangan ragu untuk melangkah maju dan menjalani momen ini dengan keberanian. Kami akan selalu ada di sampingmu."
Acara pernikan keduanya pun dimulai, Aprilia dan Sasuke saling bertatapan bahagia.
Aprilia:"Aku senang, bila Sarada berhasil mmenghilangkan Kecanggungannya."
Aprilia pun memgang tangan Sasuke, sama seperti saat menikah dulu.
Sasuke tersenyum pada Aprilia, merasakan kehangatan dan kebersamaan di antara mereka.
Sasuke: "Aku juga senang, Aprilia. Sarada adalah anak yang luar biasa, dan aku yakin dia akan menjadi istri yang baik untuk Boruto."
Dia merasakan tanganmu yang memegang tangannya, dan dia merasa bahagia dan tenang.
Sasuke: "Kami telah melewati banyak hal bersama-sama, dan aku bersyukur memiliki keluarga yang luar biasa seperti ini. Mari kita bersama-sama menikmati momen ini dan merayakan pernikahan Sarada dan Boruto."
Dia menatapmu dengan tatapan penuh cinta, menunjukkan bahwa dia sangat mencintaimu dan keluarganya.
Sarada pun resmi menikah dengan Boruto. Aprilia berpikir kalau nantinya akan memiliki cucu di usia muda bersama dengan Sasuke. Aprilia pun juga merayakan ulang tahunnya yang ke 23 tahun.
Sasuke merasa bahagia melihat Sarada dan Boruto resmi menikah. Dia merasa bangga melihat anaknya yang tumbuh dewasa dan menemukan cinta sejati.
Sasuke: "Sarada dan Boruto, selamat atas pernikahan kalian. Aku berharap kalian akan memiliki kebahagiaan yang abadi bersama."
Dia melihatmu dengan tatapan penuh kebahagiaan, menunjukkan bahwa dia juga merayakan momen ini.
Sasuke: "Aprilia, selamat ulang tahun! Aku berharap kamu akan memiliki tahun yang penuh dengan kebahagiaan dan kesuksesan. Aku bersyukur memiliki kamu di sampingku."
Dia meraih tanganmu dengan lembut, menunjukkan rasa cinta dan kebersamaan yang ada di antara kalian berdua.
Sasuke: "Mari kita merayakan momen ini bersama-sama, dan berharap agar masa depan kita semua dipenuhi dengan kebahagiaan dan kesuksesan."
Aprilia pun pergi berlibur dengan Sasuke, hanya berdua saja. Daichi dan Khusei sedang liburan ke pantai.
Sasuke dan Aprilia pergi berlibur bersama, menikmati waktu bersama dalam kedamaian dan ketenangan.
Sasuke: "Aprilia, aku senang kita bisa libur bersama. Ini adalah kesempatan bagus untuk kita menikmati kebersamaan tanpa gangguan."
Dia tersenyum pada Aprilia, menunjukkan rasa cinta dan kebersamaan yang ada di antara mereka.
Sasuke: "Daichi dan Khusei pasti akan menikmati liburan mereka di pantai. Kita harus memastikan untuk memberikan mereka kebebasan dan ruang untuk menikmati liburan mereka."
Dia meraih tanganmu dengan lembut, menunjukkan rasa cinta dan kebersamaan yang ada di antara kalian berdua.
Sasuke: "Mari kita nikmati momen ini bersama-sama, dan merayakan kebersamaan kita dalam kedamaian dan ketenangan."
Aprilia pun tersenyum dan menikmati berduaan dengan Sasuke.
Aprilia:"Jadi kita bisa berdua saja, tanpa gangguan.."
Sarada dan Boruto rupanya juga sedang liburan ke pantai yang sama dengan Aprilia dan Sasuke untuk bulan madu.
Sasuke tersenyum pada Aprilia, menikmati momen berdua saja denganmu.
Sasuke: "Ya, kita bisa berdua saja tanpa gangguan. Ini adalah kesempatan bagus untuk kita menikmati kebersamaan kita tanpa ada gangguan dari luar."
Dia merasakan kehangatan dan kebahagiaan di antara kalian berdua, menunjukkan bahwa dia sangat mencintaimu.
Sasuke: "Tapi ternyata Sarada dan Boruto juga sedang berlibur di pantai yang sama dengan kita. Aku yakin mereka akan menikmati bulan madu mereka bersama-sama."
Dia tersenyum pada Aprilia, menunjukkan bahwa dia senang melihat anak-anaknya bahagia.
Sasuke: "Mari kita nikmati momen ini bersama-sama, dan merayakan kebersamaan kita dalam kedamaian dan ketenangan."
Author:"Wah..Aprilia sama Sasuke udah punya cucu aja nih, Author aja belum nikah apalagi punya cucu..😞😅
Aprilia ingin mempunyai cucu perempuan yang lucu dari Sarada dan Boruto.
Sasuke mendengar keinginanmu dan merasa senang dengan gagasan itu.
Sasuke: "Cucu perempuan yang lucu dari Sarada dan Boruto, huh? Aku juga tidak sabar untuk menjadi kakek yang baik bagi mereka. Aku yakin mereka akan menjadi anak-anak yang hebat seperti orangtuanya."
Dia tersenyum pada Aprilia, menunjukkan rasa cinta dan kebersamaan yang ada di antara kalian berdua.
Sasuke: "Kita akan menjadi keluarga yang bahagia dan saling mendukung. Aku berharap kita dapat melihat cucu-cucu kita tumbuh dan berkembang menjadi orang-orang yang hebat."
Dia meraih tanganmu dengan lembut, menunjukkan rasa cinta dan kebersamaan yang ada di antara kalian berdua.
Sasuke: "Mari kita berdoa agar keluarga kita semakin bahagia dan kita dapat menjadi kakek dan nenek yang baik bagi cucu-cucu kita."
Hingga Aprilia sekarang jadi Nenek, sedangkan Sasuke jadi Kakek. Sarada dan Boruto sedang di rumah sakit, karena Sarada akan melahirkan.
"Merawat mereka." ucap Sasuke dengan tegas, matanya yang dingin menunjukkan kekhawatiran yang tersembunyi di dalamnya.
Ia mengawasi situasi dengan cermat, sementara pikirannya melayang ke masa lalu yang kelam, di mana dendam dan kehilangan begitu melahirkan rasa sakit yang dalam.
Dalam diam, Sasuke memutuskan untuk menjaga Sarada dan Boruto dengan ketat, sambil merencanakan pertahanan terbaik untuk melindungi mereka dari segala ancaman.
Saat Sanada lahir, Aprilia pun langsung menggendongnya.
Aprilia:"Sanada kau mirip dengan Boruto, ayah mu."
Sasuke:"Sanada... nama yang bagus."
ungkap Sasuke dengan lembut, yang jarang terdengar di bibirnya yang keras.
Ia merenung sejenak, mungkin teringat akan masa kecilnya yang penuh dengan kegelapan. Namun, melihat Aprilia dan Sanada, ia merasakan kehangatan yang lama terpendam.
Sasuke:"Dia akan kuajarkan seperti yang telah kuinginkan, sesuai dengan warisan klan Uchiha."
ujarnya sambil melihat ke arah Sanada dan Aprilia dengan tatapan yang penuh makna.
di usia Aprilia yang baru 24 tahun, Aprilia sudah mempunyai seorang cucu yang manis dan cantik bernama Uzumaki Sanada.
Sasuke menatap dengan hati yang tak terungkapkan. Perjalanan hidupnya yang penuh akan pergolakan dan kesedihan hanya membisikkan sebuah tawa kecil.
Dibalik tatapannya yang dingin, mungkin tersembunyi rasa bangga yang sulit terungkapkan. Melihat cucu yang manis dan cantik, Sasuke merasa ada garis keturunannya yang berlanjut, meski ia sendiri masih penuh dengan masa lalu yang kelam.
Sasuke:"Dia akan membanggakan klan Uchiha dan Uzumaki."
ucap Sasuke dengan mantap, seakan memberikan restu pada masa depan yang belum terungkap.
Saat di rumah, seperti biasa Aprilia memasak di dapur. Sedangkan Khusei bersiap-siap untuk pergi menemui Geika. Daichi sedang membaca buku di kamarnya.
Sasuke memperhatikan kegiatan mereka dengan tatapan yang tajam, mencerminkan kewaspadaan yang selalu melekat padanya.
Dia melangkah dengan tenang, menyelipkan dirinya di antara mereka. Meskipun jarang berbicara, kehadirannya sendiri mengisyaratkan bahwa ia selalu memperhatikan.
Sasuke mengingat masa lalu yang kelam, dan bagaimana ia telah berusaha keras untuk melindungi mereka semua. Meskipun sikapnya mungkin terlihat keras, di dalam hatinya, ia mencintai keluarganya dengan penuh gairah.
Dia mengambil napas dalam-dalam, menyimpan rasa sakit dan kesepian yang terpendam di dalam hatinya, dan melanjutkan perannya sebagai Uchiha Sasuke, si penjaga yang tak kenal lelah.
Aprilia pun menyiapkan meja, setelah itu menghidangkan makanan di meja.
Aprilia:"Daichi, Khusei ayo makan dulu.."
Khusei dan Daichi, pun duduk di meja makan.
Khusei:"Baiklah Mama, Daichi nanti bisakah kau membantu kakak menemui Geika ya?"
Daichi:"Bisa saja kak, tapi syaratnya kakak juga harus membantuku menyatakan perasaan ku pada Mina, bagaimana?"
(Khusei pun mengangguk)
Sasuke, yang masih berdiri di latar belakang, mendengarkan percakapan mereka dengan hati-hati. Dia tidak bisa menahan senyum kecil yang tersembunyi di balik ekspresi dinginnya.
Sasuke:"Sudah waktunya untuk mengungkapkan perasaanmu, Daichi."
ucap Sasuke dengan nada tegas namun mendukung.
Sasuke:"Jangan biarkan ketakutanmu menghalangimu. Beranikan diri dan lakukanlah."
Sasuke mengingat pengalamannya sendiri, bagaimana rasa sakit dan kehilangan telah mendorongnya untuk berjuang lebih keras. Dia berharap Daichi dapat menemukan keberanian yang sama.
"Dan ingatlah, tidak ada yang bisa mengendalikan takdirmu, keputusan ada di tanganmu sendiri."
Sasuke menambahkan dengan suara rendah namun penuh keyakinan.
Khusei dan Daichi pun mengangguk, Aprilia jadi ingat ketika para gadis selalu memperebutkan Sasuke, saat dulu Tapi yang mendapatkan hati Sasuke malah Aprilia.
Sasuke melihat ke arah Aprilia dengan tatapan yang penuh makna. Ada kelembutan yang tersembunyi di balik ketegasannya.
Sasuke:"Kamu tahu, Aprilia, pada awalnya aku juga tidak mengerti mengapa mereka semua memperebutkan hatiku. Tapi seiring berjalannya waktu, aku menyadari bahwa yang paling berharga adalah seseorang yang selalu ada di sisiku, tanpa pernah meninggalkanku."
Sasuke berjalan mendekati Aprilia dan meletakkan tangannya di atas tangannya dengan lembut.
Sasuke:"Kamu adalah yang terpenting bagiku, Aprilia. Aku berjanji akan selalu melindungi dan mencintaimu, tidak peduli apa yang terjadi."
ucap Sasuke dengan tulus, menunjukkan sisi lembut yang jarang terlihat oleh orang lain.
Author:"Wah..gawat ini..rupanya Sasuke dulu pernah direbutin sama cewek..?"
Tibalah waktu, dimana Khusei dan Geika meminta restu pada Aprilia dan Sasuke.
Sasuke menatap Khusei dan Geika dengan tatapan tajam, menunjukkan kewaspadaan yang selalu melekat padanya.
Sasuke:"Apa yang kalian butuhkan?"
tanyanya dengan suara dingin, tetapi masih memperlihatkan kepedulian yang tersembunyi.
Sasuke mengingat betapa pentingnya keluarga baginya, dan dia siap melindungi mereka dengan segala cara.
Sasuke:"Berbicaralah, dan aku akan mendengarkan dengan seksama."
Sasuke menambahkan, memberikan ruang bagi Khusei dan Geika untuk menyampaikan permintaan mereka.
(Khusei dan Geika pun harus tetap tenang)
Khusei:"Papa, Mama aku meminta restu untuk menikahi Geika gadis pujaan hatiku."
Aprilia pun mengangguk dengan senyuman.
Sasuke menatap Khusei dan Geika dengan tatapan yang tajam, mencerminkan kewaspadaan dan kehati-hatian yang selalu melekat padanya.
Sasuke:"Sangat baik, Khusei. Aku senang melihatmu bahagia dan menemukan cinta sejatimu,"
kata Sasuke dengan suara yang tenang namun penuh keyakinan.
Sasuke melihat ke arah Aprilia dengan tatapan yang penuh makna, menunjukkan rasa hormat dan penghargaannya.
Sasuke:"Aprilia, apakah kamu juga menerima permintaan ini?"
tanya Sasuke dengan lembut, memberikan ruang bagi Aprilia untuk menyampaikan pendapatnya.
Aprilia pun tersenyum lalu memeluk Geika dan Khusei.
Aprilia:"Tentu saja aku akan menerima permintaan ini, Khusei jaga Geika baik-baik jangan membuatnya sedih mengertikan?"
(Khusei pun memeluk erat Aprilia)
Khusei:"Tentu saja Ma, aku tidak akan membuat Geika sedih aku janji. Terimakasih banyak Mama dan Papa."
Sasuke melihat momen kebahagiaan tersebut dengan senyuman yang jarang terlihat. Dia merasakan kehangatan keluarga yang tercipta di antara mereka.
Sasuke:"Khusei, kamu telah menunjukkan tekad dan komitmen yang baik untuk menjaga Geika. Aku percaya bahwa kamu akan menjadi suami yang baik baginya,"
kata Sasuke dengan nada yang penuh keyakinan.
Sasuke kemudian memeluk Khusei dan Geika dengan lembut, menunjukkan rasa sayang dan dukungannya.
Sasuke:"Kalian berdua adalah harta yang berharga bagi keluarga kita. Aku akan selalu ada untuk kalian,"
ucap Sasuke dengan suara hangat, menunjukkan sisi lembutnya yang jarang terlihat oleh orang lain.
Author:"Apakah kalian sudah merencanakan perjalanan bulan madu untuk Khusei dan Geika? Ayo berbagi rencana dan persiapan kalian!
Aprilia, Sasuke dan Daichi membantu mempersiapkan pernikahan Khusei dan Geika yang akan dilaksanakan minggu depan.
Sasuke membantu mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat dan teliti, memastikan semuanya berjalan lancar. Dia membantu mencari lokasi yang cocok, mengatur dekorasi, dan membantu memilih menu makan malam.
Sasuke:"Kita harus memastikan semuanya sempurna untuk hari yang istimewa ini,"
kata Sasuke dengan serius, menunjukkan kepeduliannya yang mendalam.
Sasuke juga membantu menyusun rencana pernikahan yang konsisten dengan keinginan Khusei dan Geika, memastikan semuanya sesuai dengan keinginan pasangan.
Sasuke:"Kita harus memastikan bahwa kalian berdua merasa bahagia dan puas dengan pernikahan ini,"
kata Sasuke dengan suara lembut, menunjukkan kepeduliannya yang mendalam pada kebahagiaan pasangan.
Hari pernikahan Khusei dan Geika pun tiba, Sarada, Boruto, dan Sanada yang berada di gendongan Aprilia pun ikut datang ke acara pernikahan Keduanya.
Sasuke melihat kedatangan Sarada, Boruto, dan Sanada dengan senyuman hangat di wajahnya. Dia merasa senang bahwa keluarga dan teman-temannya dapat merayakan momen spesial ini bersama-sama.
Sasuke:"Sarada, Boruto, Sanada, terima kasih sudah datang,"
kata Sasuke dengan suara yang penuh kehangatan.
Sasuke melihat ke arah Aprilia dengan tatapan penuh rasa sayang dan kebahagiaan.
Sasuke:"Aku sangat berterima kasih bahwa kalian semua bisa hadir di sini untuk menyaksikan pernikahan Khusei dan Geika. Semoga momen ini menjadi kenangan yang indah bagi kita semua,"
ucap Sasuke dengan suara yang penuh keyakinan dan kebahagiaan.
Acara pernikahan, itu berlangsung meriah dan penuh haru dari keluarga yang hadir.
Sasuke menikmati momen pernikahan yang meriah dan penuh haru tersebut. Dia melihat kebahagiaan di wajah-wajah para tamu dan merasakan kehangatan yang terpancar dari setiap senyuman.
Sasuke berdiri di samping Khusei dan Geika, memperhatikan dengan bangga bagaimana pasangan itu saling berjanji untuk saling mencintai dan mendukung satu sama lain.
Sasuke merasa bahagia melihat keluarga dan teman-temannya bersama-sama merayakan momen ini. Dia menyadari betapa beruntungnya dia memiliki orang-orang tercinta dalam hidupnya.
Sasuke menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan yang baru saja menikah, dengan suara yang penuh kehangatan dan kebahagiaan.
Sasuke:"Khusei dan Geika, aku turut merayakan cinta kalian. Semoga kalian selalu bahagia dan saling mendukung dalam setiap langkah hidup kalian,"
kata Sasuke dengan tulus, menunjukkan rasa kebahagiaan dan harunya.
Aprilia pun memeluk kedua mempelai dengan penuh kebahagiaan.
Aprilia:"Selamat menjadi pasangan yang bahagia ya, Khusei dan Geika. Mama jadi turut bahagia, sama seperti Sanada."
Sasuke tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar dari Aprilia, Sanada, dan pasangan yang baru saja menikah. Dia merasa hangat di hatinya melihat keluarga yang bahagia.
Sasuke:"Selamat, Khusei dan Geika. Semoga kalian hidup bersama penuh kebahagiaan dan cinta,"
kata Sasuke dengan suara yang penuh kehangatan.
Sasuke merasa terharu dan berterima kasih atas kehadiran Aprilia dan Sanada, yang telah memberikan dukungan dan kebahagiaan dalam momen ini.
Sasuke:"Terima kasih, Aprilia dan Sanada, atas kehadiran kalian yang membuat momen ini menjadi lebih indah,"
kata Sasuke dengan suara yang penuh rasa terima kasih.
Author:"Selamat nikah ya Khusei sama Geika, Author doa'in pernikahan kalian berdua lancar dan langgen."
Khusei:"Makasih ya Author, udah datang ke pernikahan ku dengan Geika."
Author:"Iya sama-sama Khusei, kita kan temen dari kecil, pastinya gua ikut."
Author:"Udah dulu ya perbincangan ku dengan Khusei, kita lanjutin aja ceritanya."
Di rumah Aprilia bermain dengan Sanada.
Sasuke melihat Aprilia dan Sanada bermain di rumah mereka dengan senang hati. Dia merasa senang melihat kebahagiaan mereka dan ingin turut serta dalam permainan tersebut.
Sasuke bergabung dengan mereka, memperlihatkan sisi lembut dan penuh kasih sayang yang jarang terlihat oleh orang lain.
Sasuke:"Sudah waktunya aku bergabung dalam permainan ini,"
(kata Sasuke sambil tersenyum)
Sasuke bermain dengan Aprilia dan Sanada, menunjukkan keahliannya dalam permainan dan menciptakan momen kebersamaan yang menyenangkan.
Sasuke menikmati waktu bersama keluarga tercinta ini, merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang terpancar dari setiap tawa dan senyuman.
Di saat usia Aprilia baru menginjak 25 tahun, Aprilia meninggal dunia.
Author:"Sedih banget Guys..Si Aprilia ninggal kenangan, Eh..tunggu bentar kenapa Author malah nyanyiin lagu bukannya bersedih?"
Sasuke merasa terkejut dan sedih mendengar berita kematian Aprilia. Dia merasa kehilangan yang mendalam dan merasakan rasa sakit yang tak tergantikan.
Sasuke mengenang semua momen indah yang telah dia habiskan bersama Aprilia, dan merasa bersyukur atas kehadirannya dalam hidupnya.
Sasuke menghormati dan memperlihatkan rasa terima kasihnya kepada Aprilia dengan membangun monument atau membuat kenang-kenangan yang indah untuk mengenangnya.
Sasuke merasa sedih dan merasakan kekosongan dalam hatinya, tetapi dia mengingat semua momen bahagia yang telah dia alami bersama Aprilia dan memutuskan untuk menjaga kenangan itu tetap hidup dalam hatinya.
Hingga beberapa minggu, setelah kepergian Aprilia, Sasuke ikut menyusul Aprilia di atas sana Maksudnya meninggal.
Sasuke merasa hancur mendengar berita kepergian Aprilia, dan dia merasa bingung dan kesepian tanpa kehadirannya. Dia merasa seperti kehilangan sepotong besar dari dirinya.
Sasuke merenungkan kehidupannya dan merasa bahwa hidupnya tidak akan pernah sama tanpa kehadiran Aprilia. Dia merasa bahwa dia harus melanjutkan hidupnya, tetapi tidak tahu bagaimana caranya.
Sasuke memutuskan untuk mengambil waktu untuk merenung dan memperbaiki dirinya sendiri, mencari cara untuk menyelesaikan rasa sakit dan kehilangan yang dia rasakan.
Sasuke memutuskan untuk menghormati Aprilia dengan menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan keberanian, dan memastikan bahwa dia akan selalu mengingat kenangan indah yang telah mereka bagi bersama-sama.
Selanjutnya