Namaku sarah,seorang wanita yang bisa dibilang hampir kehilangan harapan.
Aku dibesarkan ditengah keluarga yang jauh dari kata "cukup", tidak paham agama, tidak berpendidikan,bahkan selalu menjadi buah bibir masyarakat,lantaran nasib kami begitu susah,aku memiliki tiga saudara yang masih sama-sama duduk di bangku sd,sedangkan aku juga masih kelas 5 sd, Ibuku hari harinya bekerja sebagai pembantu di rumah seorang tetangga kaya, sedangkan ayahku tidak bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami, dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk duduk-duduk di kedai kopi tanpa memikirkan nasib kami sedikit pun.
Kedua orang tua ku bisa dibilang mata duitan mereka akan melakukan apapun untuk mendapatkan uang walaupun dengan cara "haram",Saudara-saudara ku berhenti sekolah, mereka juga memiliki sifat yang sama seperti kedua orang tuaku,malas dan keras kepala.
Aku sangat bersemangat belajar,aku selalu menjadi ranking satu di kelas,bahkan guru sering memberikan hadiah karna kegigihan ku dalam belajar.
Alhamdulillah aku lulus SD dengan nilai yang sangat memuaskan,dan akan melanjutkan ke jenjang SMP.
Namun aku sedih melihat keluarga ku yang tidak berpendidikan,di tambah dengan perangai mereka yang buruk, dan nasib keluarga kami yang begitu miskin, tapi itu semua tidak menghalangi ku dalam belajar, sampai akhirnya aku lulus SMP juga dengan hasil yang memuaskan.
Akan memiliki tekad yang kuat untuk melanjutkan sekolah ku ke sma, akan tetapi mimpi itu semuanya hancur, ketika aku mendengar orang tuaku akan menjodohkan ku dengan seorang preman kaya.
Awalnya aku berusaha menolak tawaran tersebut, akan tetapi orang tuaku sudah di butahi oleh harta, mereka memaksa ku menikah dengan laki-laki itu,walaupun latar belakang nya tida baik,akhirnya tak lama kemudian aku duduk dipelaminan,awal mulai dari penderitaan ku.
Aku pun akan tinggal di rumah suamiku, entah kenapa pikiran ku saat itu seakan-akan hampa, di dalam tas ku hanya berisi buku- buku pelajaran ku semasa sekolah dulu yang akan ku bawa ke rumah baru ku.
Pada malam pertama aku merasa risih dengan tingkah laku suamiku yang ternyata seorang pemabuk, dia langsung mengunci pintu kamarku dan menyetubuhi ku dengan ganas.di situ lah aku merasa hancur,sehancur-hancurnya, aku merasa harapan ku telah sirna.
Setiap malam aku berdoa agar di beri ketabahan dalam menjalani hidup ini, kemudian kami di karuniai beberapa anak, aku berharap suamiku bisa berubah dan bertanggung jawab dan menjadi imam bagi ku dan anak-anak.
Akan tetapi itu semua tidak lah terwujud, bahkan suamiku memperlakukan kami dengan kasar setiap harinya air mata kami selalu saja bercucuran karena nya.
Aku berharap penderitaan ini segera berakhir, hingga pada suatu malam suamiku membunuh seseorang,yang di duga teman kerjanya, kejadian itu aku saksikan dengan mata kepala ku sendiri dia menikam orang tersebut hingga kehilangan nyawa, karna kasus tersebut suamiku akhirnya di jebloskan ke dalam penjara, entah kenapa saat itu aku merasa lega karena sosok yang selalu kasar kepada ku dan anak-anak akhirnya pergi.
Tak lama setelah itu, aku membawa anak anakku pindah dari rumah itu, kami menyewa sebuah rumah untuk tempat tinggal kami, yah,, walaupun sederhana setidaknya kami tidak tinggal bersama suamiku lagi, aku pun berniat melanjutkan sekolah ku, dan bekerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan ku dan anak-anak, aku pun sekolah di sebuah sma dan anak pertama ku di sekolah sd.
Walaupun sedikit malu aku karna aku dan anak-anak ku masih sama sama duduk di bangku sekolah, aku tidak putus asa dan terus mengejar mimpi ku, sampai akhirnya aku lulus SMA dengan nilai yang memuaskan, aku pun melanjutkan sekolah ke Perguruan tinggi,dan mengajar di sebuah taman kanak-kanak untuk membayar uang kuliah dan kebutuhan anak-anak ku.
Aku pun akhirnya lulus sarjana dengan nilai cumlaude,dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan s2.di situlah kebahagiaan ku mulai terukir.
Kami pun pindah ke sebuah apartemen dan aku mulai mengisinya dengan perabotan, kulkas, tv, dll, ya walaupun itu bekas setidaknya itu hasil kerja keras ku sendiri, aku pun sudah bisa memberi makanan yang enak untuk anak-anak ku, kebahagiaan terlukis di wajah mereka, karna dahulu mereka menderita karna ayah mereka sendiri.
Kemudian anak laki-laki pertama ku memeluk ku dengan air matanya yang berlinang " Aku bangga sama ibu " Ucapnya, di situlah kami menangis sejadi jadi nya, karna terharu.
Akhirnya sekarang aku menjadi seorang doktor, dan anak-anak ku, sudah berhasil semua, ada yang menjadi dokter, dll. Serta mereka telah menikah, rumah pun di isi dengan suara cucu cucuku...
Itulah kisah ku yang dimulai dengan penderitaan, namun berakhir dengan kebahagiaan, itu semua karna doa dan usaha yang tiada henti untuk mendapatkan apa yang ingin kita capai. Semoga dengan kisah ku ini dapat mengubah pola pikir kita kedepan nya untuk lebih baik..
Wasalam...