Kerinduanku merintih dalam sunyi, sepi yang tak kunjung berhenti. Setiap detik yang berlalu melukis bayangmu dalam angan. Notifikasi yang dulu menjadi detak jantung hariku, kini hanya meninggalkan jejak kenangan bisu.
Kata "nyenyenye" yang dulu terbaca begitu menggemaskan, kini seolah hanya menjadi bisikan hampa di dalam kesunyian.
Hingga detik ini, aku ingin mengembalikan semua itu, ingin kembali larut dalam canda dan tawa yang selalu mengiringi kebersamaan kita. Ah, kerinduan ini merajam, dan kenangan selalu saja menorehkan sayatan halus pada dinding hati.
Aku sungguh rindu, dan aku tak pernah mampu menahannya. Rindu yang hanya bisa kusampaikan dalam lirih doa dan harapan, meskipun egois dan memaksa. Aku tak peduli.
Kurindukan dirimu, Nona.😣