Senin, 19 Februari 2024
By Naysila Akirana
•
•
•
Asa telah usai, lintingan rindu menguap dengan kilasan yang tak pasti
Sempat bertanya salah siapa?
Mengapa semua harus pupus?
Elakan rasa yang tertinggal, menggonggong meminta kejelasan.
Desiran tersirat dari getir bibir yang berucap, mengadu jejak nama yang sudah undur diri tanpa pasti
Wahai jiwa...
Jejakmu yang tertinggal tak semudah kertas yang terbakar, rindunya masih sama, orangnya masih setia.
Lalu mengapa hati ini harus tersakiti.
Sunyi malam, ditengah ke sedihan nestapa, kau datang dengan kegetiran yang sama
Lukamu, lukaku, menjadi satu dalam dimensi nya
Oh cinta...
Yang berbisik pada sunyi, semudah itu kah lupa dengan janjinya
Maraknya benci dengan dustanya, pun kata-kata yang telah berubah arti.
Lakonnya telah usai
Syairnya telah selesai
Jiwanya..
Tetap merenung kekal
∆
∆
∆
Hai... My name is Nay
Emm, ini mungkin puisi ke dua, tiga, atau empat yang pernah aku bikin, dan sekaligus puisi pertama yang baru aku publish ke khalayak online.
Sekedar iseng, sebenarnya gak yakin sih mau di publish, sempat konsultasi revisian, dan banyak sekali mendapat PR kritikan.
Dan inilah hasil akhirnya.
Challenge Menulis Puisi with Ruang Author, yang bertemakan Cinta & Imajinasi, oleh HK ( Hernn Khrnsa ).
Kasih kesan & jejak ya, bagi yang sudah menyempatkan singgah dan meluangkan waktunya untuk sekedar membaca tulisan hallue ku~