"Bumantara menyimpan baskara nan abirupa, layaknya kita yang memiliki nawasena". Sebaris kalimat diksi yang mengandung makna bahwa langit menyimpan matahari yang indah, layaknya kita yang memiliki masa depan cerah.
Namaku kheinan, aku saat ini masih duduk di bangku kelas 12 SMA. Dikelasku ada seorang anak yang sangat hobby membolos dan tak pernah mengerjakan tugas. Dengan sifatnya yang sangat bandel dia terkenal dikalangan guru. Dia Januarta si anak keras kepala.
Pada suatu hari, Januarta tidak masuk sekolah dengan surat izin karena sakit. Kebetulan sekali hari itu guru yang mengajar dikelasku adalah guru yang terkenal dengan kegalakannya.
"Masuk semua hari ini?" tanya guru tersebut.
"Januarta izin pak sakit" jawab kami serempak.
"Coba saya mau liat suratnya, tumben banget anak itu pake surat" ujar sang guru.
Salah satu anak kelasku maju dan memberikan surat janu. Dengan tampang serius guru tersebut membaca suratnya.
"Apa kalian tidak curiga dengan surat ini?" tanya guru.
"Sedikit si pak, soalnya janu hampir gapernah pake surat" jawab temanku.
"Ini jelas banget tulisannya janu, terus juga nama bapaknya janu itu kan jaenudin? ko disini arif?" ujar sang guru.
Tak lama guru bk yang biasa keliling kelas untuk mengabsen pun tiba dikelasku, dia langsung mengecek suratnya.
"Palsu pak ini suratnya, tadi diruang guru rame soalnya salah satu warga desa ada yang mengirimkan foto siswa sini lagi nongkrong" kata si guru bk
"Mereka sangat keterlaluan sampai sampai buat surat palsu".
Dan akhirnya janu ditulis dalam absen "ALFA". Tak lama dari situ janu dan teman temannya yang membolos pun sudah dibawa ke sekolah dan dijemur di tengah lapangan. Saat waktu hukuman selesai janu langsung masuk ke kelas dan mendapat banyak pertanyaan dari kami. Tetapi janu menghiraukannya dan malah dengan santainya dia duduk disebelahku.
"Ngapain duduk disini si?" tanyaku kesal.
"Suka suka gue lah, masalah emang" balas janu.
"Pake nanya lagi, lo itu nyebelin"
"Nyebelin gini lo juga suka" dengan pedenya janu mengucapkan itu.
"iyaaaa" ucapku dalam batin.
"D-dih ogah amat" jawabku dengan terbata bata.
Sedangkan janu hanya melirik sekilas.
Karena aku kepo, dengan terpaksa aku mengajukan pertanyaan ke janu.
"Tadi lo ngapain bolos? pake bikin surat palsu lagi, kurang rapih mainnya boss" ucapku dengan kekehan ringan.
"Iseng doang eh malah ketauan"
"Hahaha kasian, makannnya gausah bolos bolos ntar ga lulus mampus lo"
"Santai elah"
"Dih serius ege"
"Minta diseriusin lo? ayo la gas pacaran" ucap janu diselingi kekehan.
"D-dih apaan si" ucapku jutek, padahal lagi salting hahaha.
KEESOKAN HARINYA.....
Saat kheinan akan berangkat sekolah tiba tiba didepan rumahnya sudah ada janu yang bertengger di motornya.
"Heh jan ngapain disini? bikin kaget aja lo" ucapku
"Yo berangkat bareng" balas janu dengan entengnya.
"Ga deh, gue mau naik taksi aja" tolak ku.
"Ga terima penolakan" paksanya dengan menarik tanganku untuk naik ke motornya.
Dengan terpaksa(padahal mau si) kheinan berangkat bersama dengan januarta.
SAMPAI DISEKOLAH>>>>
Gengnya janu dikejutkan dengan pemandangan saat janu memboncengkan kheinan. Rahasia umum jika janu memang suka dengan kheinan.
"Wah dah jadian bos" tanya salah satu teman janu.
"Doain aja" ucap janu
Kheinan pikir mungkin itu hanya candaan janu dengan temannya, namun tanpa disadari itu bukan sekedar candaan.