hai guys, jadi sebenarnya ini adalah kelanjutan dari kisah cerpen sebelumnya yaitu Rumah Tulang, jadi ini bisa dikatakan part kedua nya
sebenarnya sudah saya tulis guys disini, cuma gak tau tetiba hape nya ngadat eh ke close tanpa menyimpan yang sudah ditulis
arrrrgh padahal udah empat jam aku nulisnya guys, sedih rasanya, sakit banget hati aku, tapi yasudahlah ya..
kisah ini adalah part keduanya nya, meski gak lengkap tapi inti dari cerita mistisnya saja yaa...
.
.
.
Della berpamitan jika tidak akan pulang selama dua bulan kedepan karna urusan kerjaan
tinggallah Anti sendirian dirumah itu
sendirian bukan berarti Anti seenaknya dirumah itu, ia tetap mengerjakan kerjaan rumahnya seperti biasa
tapi situasinya yang tidak biasa...
mengapa?
karna beberapa kejadian janggal mulai dialami Anti dirumah itu ketika ia benar benar sendirian dan dalam waktu yang lama yaitu seminggu penuh
dimulai dari kejadian janggal di awal aktifitas
ketika baru bangun, pergi mandi, lalu tiduran sebentar karna entah mengapa badannya terasa sedikit berat pagi itu
setelah melegakan badannya sebentar, ia harus lanjutkan pekerjaan rumah
disinilah dimulai..
dimana ketika Anti mengumpulkan pakaian pakaian kotor untuk ia cuci, ia sudah kumpulkan semuanya, ia satu satu memasukkan pakaian pakaian itu ke mesin cuci lalu memulai mencucinya
karna pakai mesin cuci otomatis (satu tabung) jadi tinggal mengaturnya dan membiarkannya bekerja dengan sendirinya
sementara itu Anti pergi membersihkan rumah dimulai dari menyapu baru mengepelnya
ketika selesai semua urusan menyapu dan mengepel rumah, Anti ganti mengumpulkan piring bekas makan dan beberapa cucian kotor lainnya
tapi ia hanya mengumpulkan, belum mau mengerjakan cuci piring karna ia akan melihat ke laundry room dulu untuk melihat hasil kerja mesin cucinya
tapi yang ia dapatkan bukannya pakaian bersih tinggal ia angkat untuk disetrika, tapi malah tidak ada sama sekali baju dalam mesin cuci tersebut
"lah, kemana semua pakaian nya? kok gak ada sih? bah?" gerutu Anti dalam hati sembari memandangi isi dalam tabung mesin cucinya
sembari ia memerhatikan sembari ia memikirkan juga
"tadi aku masukkan kan pakaian semua itu, dan aku cuci bahkan, lalu kutinggal" gerutunya pelan
tapi malah tak lama ia menyangkalnya lagi
"apa mungkin aku lupa ya, lupa kalau sebenarnya aku gak masukkan pakaian pakaian dan cuci baju, tapi langsung nyapu ngepel" gerutunya lagi pelan
sekali lagi ia masih menyangkal ulang
"ah gak ah, jelas kok tadi aku masukin semua, yakin aku lakuin itu jelas banget kok"
tapi ia tidak lagi menyangkal, ia pegi ke tempat tempat dimana ia memilih milih dan mengambil semua pakaian kotor
betapa kagetnya Anti ketika yang ia dapati adalah pakaian kotor tadi ia cuci malah masih berada di tempat semula sebelum Anti bawa ke mesin cuci
artinya Anti tidak mengambil dan tidak melakukan kegiatan memilih pakaian pakaian kotor tapi langsung ia menyapu mengepel
tapi Anti yakin betul, tadi ia melakukan itu bukan halusinasi saja
akhirnya Anti kembali mengambil dan melakukan pekerjaan ulang dimana sebelumnya sudah ia kerjakan
yaa.. ia harus mengumpulkan ulang semua pakaian kotor dan membawa ke laundry room dan mencuci nya ulang
untuk memastikan, Anti menunggu mesin cuci nya bahkan memerhatikan nya hingga mesin cuci selesai bekerja
dan ketika sudah selesai, ia baru lega karna pekerjaan yang dirasakannya itu ia kerjakan dua kali akhirnya terselesaikan
kembali ia pergi ke dapur untuk mencuci piring dan perabotan bekas pakai, tapi belum sampai dapur, ia melihat seluruh ruangan masih kotor
"loh, kok? balik semula ini?" gerutunya pelan
Anti menyusuri dan memerhatikan seluruh sudut ruangan yang sebelumnya sudah ia sapu dan ia pel, mulai dari ruang televisi, ruang kerja, ruang makan, ruang santai hingga ruang tamu
"gak mungkin, ini tadi aku bersihkan, aku yakin betul sudah kubersihkan" gerutunya lagi
Anti bukan membersihkan ulang ruangan ruangan itu, ia malah kembali mengecek ke ruang laundry untuk memastikan pakaian yang tadi sudah ia cuci tidak lagi berpindah dan beruntung pakaian itu masih seperti sebelumnya, yaitu bersih setelah dicuci siap disetrika saja
keluar dari ruang laundry membuat seketika Anti berpikir ke dapur, piring piring, gelas, dan perabot lainnya
"pasti tidak lagi terkumpul tapi terpisah pisah lagi dan harus dikumpulkan lagi" gerutunya
Anti bergegas ke dapur dan melihat disana dugaannya salah karna semua perabotan yang akan ia cuci itu masih terkumpul di sekitar wastafel cuci
akhirnya Anti pergi ke ruang televisi untuk memulai kembali menyapu seluruh ruangan lalu mengepelnya
setelah urusannya selesai, ia pergi keluar rumah untuk melanjutkan menyapu dan membersihkan area luar rumah
mulai dari depan hingga ke belakang lewat samping rumah itu
jadi rumah tempat Anti bekerja tersebut sangat luas, tidak tingkat tapi sangatlah lebar
dibagian luar rumah terdapat garasi disamping kiri rumah yang biasanya berisi dua motor dan satu mobil, karna bosnya pergi keluar kota jadi mobilnya tidak ada, hanya ada dua motor saja
dan salah satu motor itu, dipercayakan untuk Anti, untuk transportasi jadi tidak perlu jalan atau naik transportasi berbayar lainnya
sementara di bagian depan terdapat taman hiasan, seperti tumbuhan bunga bunga dan kolam ikan mini
nah sedangkan di bagian kanan rumah terdapat jalan sepetak yang menghubungkan dari taman depan rumah hingga ke area luar bagian belakang
disepanjang setapak samping rumah juga ada hiasan daun daunan dan beberapa rerumputan
sampai di area luar bagian belakang, terdapat tanah lapang dengan rumput yang tidak begitu tinggi namun lebat, biasanya area ini digunakan jika ada pesta, pertemuan, makan makan, ada tamu dan lainnya
jadi dirumah ini tidak ada kolam renang ya, meski lahan rumahnya sebenarnya masih sangat lebih jika digunakan untuk kolam renang juga
semua sudah Anti bersihkan, baru Anti bersiap siap kearah dapur, masuk dari pintu belakang rumah
Anti akan ke dapur harus melewati ruangan televisi, ia memastikan lagi jika ruangan nya masih bersih dan benar semua ruangan masih bersih
begitu Anti kedapur, ia kembali terkejut karna perabotan yang akan ia cuci tadi sudah terkumpul, malah balik ke tempat sebelum Anti kumpulkan
seperti piring bekas makan yang tadi di meja makan, lalu Anti membawa ke wastafel, dan malah sekarang masih ada di meja makan sebelumnya lagi
dan semua perabotan itu juga sama, kembali ke tempat semula
Anti bergegas mengumpulkan semua kembali, dan ia terdiam disana karna memikirkan
"apa yang sebenarnya terjadi?"
Anti bimbang antara ia langsung mencuci piring dan perabotan itu atau ia pergi mengecek area luar rumah yang baru ia bersihkan
"kalau aku keluar, ngecek area luar dari depan ke belakang, nanti barang barang ini balik lagi semula, tapi kalau tidak di cek...?" ucap nya terhenti
akhirnya Anti memutuskan mencuci piring dan perabot perabot lainnya itu sembari mencuci, sembari ia berpikir jika seluruh halaman rumah itu yang tadi ia bersihkan, pasti berantakan ulang
selesai mencuci piring, baru Anti bergegas keluar rumah bagian depan, benar saja dugaannya kali ini
berantakan seperti sebelumnya, sebelum ia bersihkan, padahal nyata ia bersihkan tadi dari depan ke samping hingga belakang
Anti tidak mau buang waktu jadi ia bersihkan semua ulang, lalu pergi ke dapur lagi, memastikan semua piring cuci nya masih bersih
dan semua masih bersih, seketika Anti teringat baju yang akan ia setrika
Anti berburu menuju ruang setrika, dan dugaannya benar, kalau baju di ruang setrika sudah tidak ada
Anti balik ke ruang laundry, malah baju baju tadi masih ada dalam tabung mesin cuci dan tengah dicuci
terpaksa Anti menunggu disana hingga mesin cucinya selesai sendiri, baru ia membawa bajunya keruang setrika, dan langsung ia setrika
setelah setrika, Anti membawa semua baju bajunya ke dalam kamar bosnya untuk di tata
semua pekerjaan selalu ia kerjakan dua kali dalam seharian itu, sampai ia selesai dalam tugasnya malah hari
sebelum tidur, ia terdiam memikirkan apa yang telah terjadi
"ada apa sama hari ini? hari apa sih ini? hari apes ku kali" gerutu Anti
Anti bertanya sendiri dan menjawabnya sendiri juga
"apa mungkin kecapekan aku ya? jadi ga fokus?" ucapnya
"ah enggak lah, masak iya, gak pernah begini kok aku" jawabnya
"apa berarti aku harus fokus ngerjain pekerjaan nya ya, fokus satu kerjaan itu diselesaikan baru ambil kerjaan yang lainnya" ucapnya
"ah tapi selama ini aku kerja disini, gak begini, baru ini kejadian itu" jawabnya lagi
"ada apa sih ini ya? ah udah lah, pusing, tidur aja kali ya" gerutunya
malam ia tidur dan bagun di pagi harinya, dan keadaan bukan membaik malah semakin menjadi jadi
keadaan dimana Anti melakukan pekerjaannya yang semua hanya sekali ia ulangi, dihari kedua ini malah dua hingga tiga kali harus di kerjakan ulang
membuat tenaga Anti malah jadi terforsir lebih banyak dan membuatnya setiap selepas mengerjakan satu tugasnya dan berulang ulang itu, ia harus beristirahat sebentar sebelum melanjutkan pekerjaan berikutnya
dan itu terus berjalan bukan sehari dua hari saja melainkan sepanjang hari selama Anti ditinggal bos nya keluar kota, selama seminggu bosnya tidak dirumah dan seminggu itu juga Anti harus berperang dengan banyak pekerjaan rumah yang men-janggal-kan
hingga masuk di hari kelima atau dua hari sebelum bosnya datang dari luar kota
Anti yang terus merasa banyak keanehan dirumah itu pun menjadi tersadar jika itu tentu bukan halusinasi nya, itu ada campur tangan makhluk gaib alias hantu
ia yakin betul ada energi dari mereka sampai ini terjadi tapi masalahnya ada apa dengan dirinya? mengapa Anti yang di ganggu
Anti sebagai orang asli kampung / orang desa, dimana masih percaya tentang spiritual dan paranormal, mengira itu gangguan pasti ada yang bikin (guna guna), Anti lupa dirinya bukan di desa atau kampungnya jadi ia tetap mencari dimana orang iseng meletakkan mantranya dirumah itu
terus Anti mencari dan tidak ia dapatkan sesuatu yang membuatnya curiga dan men-janggal
"lalu ada apa sama semua kejadian yang aku alami?" gerutu Anti
hari berikutnya..
dimana sudah hari keenam bosnya pergi dan aturannya besok sudah ada dirumah
Anti sedikit lega karna ia tidak sendirian lagi, setidaknya ada teman dirumah itu dan tidak jadi takut
malamnya Anti tidur selesai semua tugas kerjaannya, dan bangun paginya..
ia kira pagi itu bosnya baru akan datang, karna kemarin bilang akan datang dan tiba dirumah jam tujuh pagi karna jam delapan ada meeting kantor bersama mantan suaminya
makhlum, bos Anti dengan mantan suaminya membangun usaha bersama saat mereka masih dalam rumah tangga, tapi keduanya memutuskan melanjutkan usaha itu meski mereka bercerai
tapi ternyata ketika Anti dengan santainya memasak, karna jam masih pukul lima pagi, jadi masih ada dua jam menunggu kedatangan
tapi ketika masak dengan santai dan menikmati suasana, karna akhir akhir ini memang Anti lagi senang mengerjakan pekerjaannya dengan santai namun pasti selesai dalam sekali garap
tak lama bosnya menyapanya..
"Anti, belum matang masakannya?" tanya bosnya
"loh bu bos? kok disini?"
"lah kan ini rumah saya"
"emm maksudnya kok udah dirumah, kapan datang?"
"semalam, aku gak tega bangunin kau, kau tertidur pasti capek kerja seharian"
"loh, katanya pagi ini, kan jam tujuh baru sampai"
"iya tadinya, cuma aku mikir, kalau jam segitu kan jadi gak ada istirahatnya aku dari luar kota langsung meeting"
"oh"
"yaudah buru, aku mau sarapan, lapar ini, buru ya"
"eh iya bu"
tapi ternyata bosnya sudah ada dirumah sejak semalam dan Anti tidak tau
Anti menyelesaikan masaknya dan menyuguhkan ke bosnya
selesai makan, bosnya menghampiri Anti yang ternyata juga tengah makan
"oh Anti, masih makan?"
"eh iya bu"
"kok gak makan baren saja tadi, enak sambil ngobrol"
"ah jangan bu, gak sopan itu"
"yaudah terusin, terus habis makan temui saja di ruang kerja saya"
"iya bu"
selesai Anti makan, ia bergegas ke ruangan kerja bosnya
"duduk Anti"
"disini, boleh?"
"boleh, kan saya bilang duduk Anti"
"oh iya, maaf bu, takut kurang sopan saya"
"dari tadi bilang gak sopan, suka sekali gak sopan bilangnya, aku yang ngajak ya sopan sopan aja Anti, kecuali kamu yang tetiba berlagak"
"hehe iya, emm ada apa bu?"
"oh saya mau tanya, gimana dirumah?"
"dirumah?"
"seminggu saya diluar kota? kan baru ini saya tinggal rumah selama itu dan sejauh itu, saya gak pernah percayain rumah ini buat saya tinggal lama lama sama orang loh"
"waduh makasih loh bu"
"lah malah terimakasi"
"lah iya, artinya ibu percaya saya saya kan"
"iya udah sekarang saya tanya belum dijawab"
"oh, ya gak gimana gimana bu"
"lancar ya?"
Anti terdiam disana, mau mengatakan atau tidak, ia ragu
tapi bosnya menanyakan itu seolah olah tau apa yang telah terjadi dan dialami Anti, tapi Anti memilih untuk tetap diam, ia takut ucapannya menyinggung bosnya
karna sebagai pekerja yang sudah paham pekerjaan ini, Anti bukan baru setahun dua atau tiga tahun di pekerjaan ini, melainkan hampir belasan tahun
ia tau betul ketika menjadi majikan, akan mudah tersinggung
apalagi dirinya banyak uang dan bisa beli segalanya
jadi Anti memutuskan diam saja dan menelan apapun yang terjadi dan ia alami kemarin
"Anti?"
"eh iya bu"
"malah diam"
"iya bu, maaf, gak ada masalah maksudnya bu, makanya saya gak jawab, karna gak ada masalah"
"yaudah, sana balik deh kerjaan, ini saya juga lanjutin kerjaan saya"
"ya bu"
Anti keluar dan memulai aktifitas pagi itu
satu jam kemudian...
bosnya meminta Anti membuatkan minum untuk mantan suaminya yang akan datang menjemput bosnya
"Anti, buatkan minum ya, bentar lagi mantan suami saya datang"
"oh iya bu"
"sama kalau selesai bikin, tungguin dia didepan rumah, tungguin saja, kalau mobilnya datang kamu tinggal masuk saja langsung terus kabari saya dikamar"
"oh ya bu"
Anti membuatkan minum, mrnaruhnya di meja ruang tamu, duduk sebentar dan melihat mobil mantan suami bosnya datang
Anti bergegas masuk dan memberitahu bosnya
bosnya sudah rapi dan pamitan pergi kekantor
Anti kembali sendiri dirumah itu, ia seketika melihat sekelilingnya dengan ketakutan karna dirinya sendirian lagi
tapi pekerjaan sudah menunggunya jadi ia tidak bisa hanya diam, ia lanjutkan tugasnya
daaaan, seharian itu keanehan kembali terjadi...
bukan karna Anti mengerjakan pekerjaannya dua hingga tiga kali, atau mengalami hal janggal lagi tapi malah karna Anti tidak mendapatkan gangguan apapun, dimana semua berjalan dengan lancar seperti sebelum seminggu lalu ditinggal bosnya keluar kota
malamnya..
ketika bosnya datang..
Anti juga sudah tertidur tapi kali ini, bosnya harus membangunkan Anti karna ada yang mau di bicarakan
"Anti, bisa bangun bentar gak Anti? aku mau ngomong sesuatu Anti"
"em, iya, sekarang?"
"iya, aku tunggu di ruangan kerjaku ya, gak keburu kok, santai aja"
Anti duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawa karna baru bangun, takut tidak seimbang jalannya lalu menuju keruangan bosnya
sesampainya..
bosnya ternyata hanya ingin pamit karna ada jadwal lagi diluar kota dan kali ini lebih jauh lagi dari kota sebelumnya, tapi ini lebih lama dari sebelumnya, sekitar 10 hari, yaitu seminggu lebih tiga hari
Anti mau tidak mau ya mengiyakan saja, padahal dihatinya begitu takut jika sang bos pergi keluar kota jauh meski hanya beberapa hari saja
tapi kali ini Anti dipercayakan bosnya untuk memegang kendali monitor cctv
yaa.. diseluruh ruangan dan beberapa titik area dirumah itu terpasang cctv, yang terhubung ke hape yang ada di bosnya, tapi kali ini bosnya memberikan hape pengawas cctv itu untuk di pegang Anti untuk mengawasinya selama hari hari tanpanya
keberangkatan bosnya seperti sebelumnya yaitu subuh, dan Anti juga sudah terbangun karna ia menyiapkan untuk makan dan persiapan lain bosnya
pagi tiba..
hari dimulai tanpa bosnya kembali, Anti ragu mau melakukan pekerjaannya, sempat berpikir jika ia akan lebih bermalas malasan saja mengerjakan tugasnya, toh cctv dalam pengawasan dirinya
tapi itu sama sekali bukan kebiasaannya, ia bukan tipe pekerja yang semalas itu
Anti memutuskan mengerjakan tugas seperti biasanya, dan akan menyawasi nya sendiri
kejadian itu kembali terulang seperti pemikiran Anti, ya... gangguan itu datang kembali dimana Anti harus melakukan pekerjaannya berulang ulang
tapi kali ini, Anti mengawasi dari cctv
ia mendadak menjadi orang yang ahli dalam meneliti
ia menandai pekerjaannya, seperti...
ketika tengah mencuci piring, ia mencuci pertama kali memberikan tanda pada cctv yang mengarah kearah wastafel cuci piring itu dengan kepak.an tangan, Anti mengepakkan tangan bak kupu kupu namun hanya satu tangan yang kiri saja
lalu ia tinggalkan dan mengerjakan pekerjaan lainnya, dan disini ketika Anti kembali ke wastafel cuci piring, dimana semua piring dan perabotan yang sudah ia cuci malah kembali kotor jadi harus ia cuci ulang
baru disini ia memberikan kode berbeda, yang tadinya mengepakkan tangan kiri, sekarang ia memberikan kode dengan menjongkok beberapa detik lalu berdiri lagi dan itu diulangi dua kali
lalu Anti tinggalkan lagi pekerjaan itu untuk mengerjakan pekerjaan lainnya namun ketika kembali ke wastafel cuci piring, lagi dan lagi Anti mendapati semua piring dan perabot lainnya kembali kotor dan harus dicuci ulang
akhirnya Anti mencucinya ulang untuk ketiga kalinya, dan kali ini ia memberikan kode dengan menghentakkan kaki kanan nya dua kali bak gerak jalan namun hanya satu kaki kanan saja
setelah itu ia tinggalkan lagi mengerjakan pekerjaan lainnya, dan ketika kembali ke dapur
Anti lega karna tidak harus melakukan cuci piring keempat kalinya
nah, disini lah Anti menuju kekamarnya dan mengambil hape pengawas cctv, lalu memutar ulang dalam satu jam ke-belakang
ia memerhatikan semua gerak gerik dalam cctv yang ia putar dimana ia memerhatikan diri nya dendiri dissna
keanehan kembali terjadi dan dilihat oleh Anti
pasalnya Anti hanya mendapati dirinya cuci piring hanya dengan satu kode yaitu menghentakan kaki kanan yang artinya itu kode ketika Anti cuci piring terakhir
sementara dua kode yang lain tidak pernah terekam dalam cctv itu, yaitu kode mengepakkan tangan kiri dan kode jongkok dua kali dalam beberapa detik
dan itu baru satu kejadian, semakin meneliti pekerjaannya yang lain juga selalu mendapati satu kode terakhir dari kode kode sebelumnya yang ia tunjukkan
itu membuat Anti semakin yakin jika bukan halusinasi yang dialaminya bukan juga dejavu, tapi itu nyata terjadi dan ada gangguan dari makhluk astral
Anti bingung mau bicara sama siapa kalau tidak pada bosnya, jadi ia bulatkan tekat untuk nanti ketika bosnya pulang, Anti mengadu ke bosnya
tapi belum sampai pada kedatangan sang bos dirumah, kejadian semakin hari semakin parah
bahkan sampai pada titik dimana peringatan untuk Anti segera keluar dari rumah itu ketika ada kesempatan
peringatan mulai dari kaca dengan tulisan darah, barang barang dirumah itu yang sering tetiba menghilang dan tetiba muncul di tempat tak terduga
bahkan beberapa barang pribadi Anti yang secara mendadak menghilang dan secara mengejutkan orang orang dirumah Anti malah ikut kena imbasnya karna teror sudah sampai di kampung halaman Anti
karna beberapa barang Anti yang menghilang tetiba ada dirumahnya (rumah kampung halaman), dan semua keluarganya satu persatu mendapatkan teror itu, semua keluarga! tidak tersisa satu pun!
itu semakin membuat Anti takut dan kesal, karna menyangkut dengan keluarga keluarganya
dan seminggu berlalu sejak bosnya keluar kota, selama itu gangguan yang terus tidak berhenti malah semakin menjadi jadi membuat Anti tidak bisa menahan kemarahannya
dan Anti pun teriak dalam rumah itu dengan cukup keras, cukup keras, bukan sangat keras ya..
"mengapa menyangkutkan keluargaku, kalian boleh mengangguku tapi jangan keluargaku, kalau mengangguku, lalu apa salahku? siapa kalian? tolong berhenti...!" teriak Anti yang sudah mengumpat
tapi ya bak bicara dengan angin, tentulah tidak ada jawaban dari ucapannya
tapi ketika Anti terduduk lemas dan merenungi diri disana, tetiba ada suara lembut berbisik padanya, berucap...
"keluarlah dari rumah ini, kau akan jadi korban berikutnya" kata dari suara yang samar
dengan berani, Anti menjawab..
"ada apa? keluar bagaimana? korban apa? kalian mau meminta apa dariku? katakan! nyawa kah?" teriak Anti lagi
situasi hening, tidak ada lagi jawaban apapun disana
Anti juga mulai menenangkan dirinya sendiri dan berusaha untuk tetap bertahan dalam rumah itu
untuk pekerjaan "profesional"
hari hari berlalu, dimana sisa dari Anti yang marah dan teriak lalu fapat bisikan itu sampai pada hari sebelum kedatangan bosnya, selama itu pula gangguan itu seketika berhenti total
sama sekali tidak ada lagi gangguan dialami Anti, meskipun begitu, Anti bukannya tenang tapi tetap merasakan banyak kejanggalan dalam rumah itu
pasalnya, gangguannya tidak ada namun Anti seperti bisa merasakan beberapa sosok dalam rumah itu
semacam rumah sepi, Anti sendirian namun seperti ramai, penuh dan sesak, tapi ya nyatanya Anti sendirian
hingga datang lah bosnya..
Anti masih ragu mau mengatakan, padahal niatnya di awal kemarin sudah yakin betul akan mengatakan kepada bosnya tentang apa yang Anti alami
tapi Anti kembali memilih diam dan menjalani hari seperti biasanya
seminggu berlalu sejak kedatangan bosnya
ketika Anti akan mengantarkan camilan dan minuman pada bosnya yang tengah melihat film, Anti yang biasanya tidak pernah fokus pada apa yang di lihat oleh bosnya malah jadi salah fokus karna ia melihat sang bos menonton film yang banyak mengusung ke-brutal-an
Anti memberikan makanan itu dan akan pergi namun bosnya menahannya untuk duduk bersama nya disana
"Anti, disini dulu, duduk" kata bosnya
"bisa bu"
terdiam beberapa menit, membuat Anti ya harus menonton juga aksi dalam film itu, mulai dari perampokan, pembegalan, pemerkosaan, dan banyak kejahatan lainnya
tak lama bosnya memulai pembicaraan..
"kamu kenapa betah disini?" tanya bos
mendengar itu seketika Anti menoleh kearah bosnya, dan bosnya seketika pula membuang mukanya yang tadinya menatap Anti berganti menonton film
"kenapa bu?" tanya Anti balik
"saya tanya dulu"
"ya karna kan memang harus mengerjakan ini semua, sudah tugas saya"
"kamu betah?"
"betah, kalau tidak, tidak akan masuk satu tahun kan"
"kamu boleh kok, pulang"
"pulang? enggak kok, keluarga saya sudah tau kontrak kerja saya, jadi mereka menunggu kontrak itu habis"
"gak papa kok, saya gak minta balik uang masuk kekamu yang sudah untuk saya kontrak ini, malah saya akan kasih uang saku untukmu pulang"
"jangan bu, urusannya panjang, saya juga harus mengurus di agency"
"saya yang urus, karna urusan kamu akan lebih banyak disini"
"gak papa, kan memang pekerjaan saya banyak yang diurus"
"Anti, pulanglah, kalau tidak betah saya bilang" kata bosnya sekali lagi
Anti terus meyakinkan diri untuk terus bekerja disini, ia bahkan memberikan alasannya betah bukan cuma karna kontrak atau karna tulang punggung keluarga tapi karna bosnya lah ia bertahan
Anti mengatakan kepada bos nya jika ia akan menemani bosnya, karna Anti tau tentang cerita bosnya yang selalu sendirian meskin banyak orang disampingnya
Anti mengatakan hal, jika dirinya sama, mau kemana pun ia terbang untuk bekerja keluar luar kota bahkan negara, bahkan ketika balik dirumah nya sendiripun Anti merasa dirinya tetap sendirian, tidak ada siapa siapa yang mem-backing nya kecuali ya dirinya sendiri
beberapa hari berlalu..
ada dimasa dimana Anti kembali ditinggal oleh sang bos pergi beberapa hari, dan gangguan dirumah itu semakin menjadi jadi, bahkan hampir merenggut nyawanya
itu membuat Anti tidak betah dan akhirnya memutuskan untuk kabur dari rumah itu
pergibya anti diketahui oleh Joi, Joi melaporkan semua ke polisi, polisi mengusut semua tentang rumah itu
Joi sudah tidak tahan, ia memang sangat ingin menghentikan kegilaan mantan istrinya yang terus membunuh orang
akhirnya polisi menginvestigasi semuanya
disuatu hari, polisi mendapatkan informasi tentang Anti jadi mereka menangkap dan diminta keterangan
disisi lain polisi bertugas jaga rumah bos Anti yaitu Della, mendapati rumah itu dimasuki seseorang ketika mereka lengah sedikit
ketika mereka akan membekuk siapa yang masuk ternyata yang mereka dapatkan adalah Della dengan posisi tergantung bunuh diri
polisi akhirnya menggeledah semua rumah dan mencari tau apa yang terjaxi, mengapa Della pulang hanya untuk bunuh diri
mendapatkan kabar itu, polisi dikantor datang membawa Anti balik kerumah untuk memberitahu apa yang terjadi, termasuk keluarga Della juga datang
sketika pada persidangan, semua dibahas disana, pada intinya, Anti terbebas dari masalah yang memberatkannya disana
tapi dampaknya, Anti harus kehilangan surat iin bekerja diluar negri dan passpord nya ditahan dalam beberapabtahun kedepan sampai semua kasus terpecahkan
singkat cerita Anti balik ke kampung halamannya dan memutuskan tinggal disana dan tidak akan pergi keluar negri atau keluar kota saja menjadi pekerja ART
ia memutuskan membuka usaha kecil kecilan untuk menyambung hidupnya disana
ia membuka warung dengan sistem penitipan, jadi siapapun bolrh menitipkan barangnya di warung itu hingga habis laku terjual dan Anti akan memberikan hasil lakunya
meski tidak laku, hanya beberapa saja laku, Anti akan mengembalikan sisa nya dan memberikan uan yang laku saja
waktu berlalu..
fakta demi fakta terungkap dan ternyata Anti mendapatkan kabar bahwa rumah tempat nya bekerja dulu (rumah Della)
ditemukan banyak tulang belulang, dan itu semua adalah tulang dari TKW yang pernah bekerja disana, namun Della tidak cocok jadi Della membunuhnya
jadi paham ya mengapa Anti mendapatkan semua gangguan mistis itu?
dan fakta mengejutkan paling mengejutkan adalah dimana ternyata semua aset dan harta Della sudah dibalik namakan dengan nama Antika Widia
itu artinya semua urusan harta mulai dari tanah, perusahaan, usaha, saham, kantor, dan lain lain milik Della sudah atas nama Anti
Anti terpaksa terbang lagi ke negara terakhir ia bekerja itu untuk mengurus semuanya
dan atas bantuan Joi, mantan suami Della lah yang membantu menyelesaikan urusan harta itu, dimana pada akhirnya Anti memilih menjual semua harta itu dan menjadikam uang
lalu uang itu ia bagi menjadi beberapa bagian dan dibagi oleh Anti secara merata untuk beberapa korban yang terbunuh oleh Della, untuk diberikan kepada keluarga korban sebagai gantinya
lalu berapa yang anti dapatkan dari uang yang hartanya ia jual itu?
sama sekali Anti tidak mengambil, sepeserpun itu, anti mengembapikan sisanya kepada orangtua Della
Anti kembali ke negaranya lagi dan meninggalkan juga melupakan semua yang terjadi dinegara itu
tapi sejak kejadian itu, Anti menjadi sosok yang peka terhadap sosok gaib, ia bisa mengetahui keberadaan setan, hantu bahkan jin sekalipun
tapi ia tidak gembor gembor atas kemmapuan barunya itu, ia memendamnya sendiri sampai banyak yang menyadari jika Anti ternyata salah satu dari sosok anak indigo
.
.
.
tamat~
Nb. terimakasih yang sudah mampir, maafkan typo nya ya, dari sini author jadi pengalaman kalau bikin cerpen jangan setengah setengah mending sekali bikin
karna kaya author baru alami, author bikin dari jam sembilan pagi hingga sekarang, eh hapenya ngadat mendadak, jadi ke close tanpa menyimpan
sumpah demi apapun sakiiiit banget hatiku guys, sediiih...
btw. segitu aja dulu ya..
semoga kalian gak kapok membaca hasil karna ku yang gak seberapa ini guys
nanti author akan bikin kan beberapa cerpen lainnya, yang author ambil dari kisah nyata
see you next time~~~~