1
Ketika aku terbangun, aku sudah menjadi penyihir dunia bawah laut. Aku adalah penyihir yang memberi ramuan penumbuh kaki untuk Putri Duyung agar dia bisa bertemu dengan pangeran.
Aku ingat ketika aku masih kecil, aku merasa sangat sedih karena Putri Duyung akhirnya berubah menjadi buih. Kali ini, saat aku menjadi bagian dari dunia dongeng itu, aku tidak ingin menjadi penjahat lagi. Aku ingin melihat Putri Duyung dan sang pangeran hidup bahagia bersama.
Ulang tahun sang pangeran yang keenam belas akan segera tiba. Aku melihat pangeran tampan itu mengenakan pakaian yang mewah.
Pada saat itu, pangeran belum memperhatikan Putri Duyung yang muncul ke permukaan dan menatapnya dengan penuh kekaguman. Berbeda dengan gadis-gadis lain yang pura-pura berbicara dengannya, Putri Duyung hanya menatap lurus ke arah pangeran tanpa bisa menyembunyikan kekaguman di matanya.
Tiba-tiba, badai datang dan laut menjadi bergejolak. Bencana langsung datang sangat cepat. Pada saat itu, aku melihat Putri Duyung yang biasanya pemalu dan penakut menembus badai dengan berani. Dia menghindari puing-puing kapal dengan sangat lihai.
Dia ingin menyelamatkan orang yang dicintainya.
2
Putri Duyung menyelamatkan sang pangeran dan membawanya ke tepi pantai. Kemudian, dia mencium wajah pangeran dan berharap bisa membangunkannya.
"Dasar gadis bodoh! Dia baru saja tenggelam. Mencium wajahnya saja tidak akan membantu apa-apa. Kamu harus memberinya napas buatan." Aku berkata dengan pelan saat mendekati mereka berdua.
Saat ini, wajah Putri Duyung menjadi pucat pasi. Sepertinya dia pernah mendengar tentang diriku yang dianggap sebagai penjahat paling kejam di dunia bawah laut. Mereka selalu menyebarkan rumor bahwa aku selalu memikat makhluk-makhluk polos dan tidak tahu apa-apa untuk aku tipu. Mereka juga mengatakan bahwa siapa pun yang bertemu denganku tidak akan pernah bisa mendapatkan kebahagiaan lagi.
Namun, Putri Duyung tidak berusaha untuk melarikan diri. Dia mengikuti petunjukku dengan sungguh-sungguh dan melakukan langkah-langkah untuk menyelamatkan sang pangeran dengan hati-hati. Perlahan-lahan, sang pangeran mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan lagi.
Dalam keadaan bingung, dia seolah-olah melihat seorang bidadari mencium bibirnya.
3
Tiba-tiba, panca indraku mendeteksi kedatangan seorang wanita. Aku merasa agak gugup saat melihat wanita itu. Dalam cerita dongeng aslinya, wanita itu menakut-nakuti Putri Duyung dan sang pangeran keliru memercayai bahwa wanita itulah yang sudah menyelamatkannya. Di akhir cerita, sang pangeran menikahi wanita tersebut dan Putri Duyung berubah menjadi buih ….
Putri Duyung juga mendengar langkah kaki wanita itu. Dia melirik ekornya dengan cemas dan ingin segera bersembunyi. Rahasia Putri Duyung tidak boleh diketahui oleh manusia.
Aku meraih tangannya dan berkata, "Jangan pergi. Kalau kamu pergi, pangeran tidak akan tahu kalau kamu yang sudah menyelamatkannya."
Aku menggunakan sihir ilusi untuk mengubah ekornya menjadi kaki manusia dan membuatnya mengenakan gaun panjang seorang putri. Aku sendiri berubah menjadi seorang kepala pelayan yang tegas. Putri Duyung melihat perubahan yang terjadi pada tubuhnya dengan penuh kekaguman.
Saat ini, wanita itu sudah datang mendekat. Dia terlihat sangat cantik, seperti bunga bakung liar yang ditutupi oleh embun pagi. Dia tidak kalah menawan dari Putri Duyung. Jadi, tidak heran jika pangeran menikahinya dalam cerita aslinya.
Aku memperhatikan sebuah detail yang dia tunjukkan. Ketika dia melihat kami, dia terlihat sangat terkejut. Apa yang membuatnya terkejut?
4
"Oh, ada seorang pria yang sedang mengalami musibah di sini. Nona, apa kamu butuh bantuanku?"
Aku hendak menolaknya. Namun, tak disangka Putri Duyung malah berkata, "Hmm."
Aku marah. Mengapa Putri Duyung melakukan hal konyol ini? Pangeran sudah berhasil diselamatkan olehnya. Jadi, mengapa dia membiarkan orang lain ikut campur?
Wanita itu mengeluarkan saputangannya. Kemudian, dia membersihkan tetesan air dan butiran pasir dari wajah pangeran dengan hati-hati. Tiba-tiba, pangeran mulai mendapatkan kembali kesadarannya.
"Oh, Nona cantik, apa kamu yang sudah menyelamatkanku?" Sang pangeran menatap wanita itu.
Wanita itu tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Matanya seperti bulan sabit dengan sentuhan pesona yang menarik.
Sialan! Dia tidak mengakui atau pun menyangkalnya! Jika dia berbohong dan mengaku bahwa dia yang menyelamatkannya, aku akan membongkar kebohongannya di tempat dan mempermalukannya! Jika dia mengatakan bahwa Putri Duyung yang menyelamatkannya, aku masih bisa menerimanya.
Namun, saat ini dia tidak mengakui atau pun menyangkalnya. Dia mempertahankan kemisteriusan ini dan tetap membuka kemungkinan bahwa dialah yang menyelamatkan sang pangeran. Bagaimanapun, dialah yang membersihkan tetesan air dan pasir di wajah pangeran.
Tidak heran dalam cerita aslinya pangeran itu akan salah mengira bahwa wanita itu adalah penyelamatnya. Sepertinya Putri Duyung sudah bertemu dengan lawan yang tangguh. Tanpa bantuan dariku, dia pasti akan kalah.
Aku membenarkan letak kacamataku dan membungkuk kepada pangeran. Kemudian, aku berkata dengan tegas, "Yang Mulia, orang yang menyelamatkan nyawa Anda adalah tuan putri kami. Izinkan saya memperkenalkannya kepada Anda dengan penuh rasa hormat. Tuan putri kami adalah putri Atlantis ketujuh dan juga putri kesayangan Kaisar Atlantis."
Pangeran menatap Putri Duyung dan bergumam, "Ya Tuhan, aku belum pernah bertemu dengan wanita secantik ini sebelum kapal karam. Aku tidak pernah menyangka bahwa hari ini bisa melihat kecantikan kalian berdua. Aku juga merasa senang ahwa salah satu dari kalian menyelamatkan hidupku."
Putri Duyung itu menundukkan kepalanya dengan malu-malu.
5
"Nona-nona, aku sangat berterima kasih atas bantuan kalian. Apa kalian punya waktu untuk datang ke istana?" Sang pangeran bertanya dengan sopan.
"Tentu saja saya punya waktu untuk Anda, Yang Mulia. Tapi, saya tidak tahu dengan putri ini." Wanita itu melirik dengan penuh makna ke arah Putri Duyung yang duduk di pinggir pantai.
Kaki dan rok panjang Putri Duyung itu disamarkan dengan sihir ilusi. Sebenarnya, bagian bawah tubuhnya masih berupa ekor ikan dan dia tidak bisa berjalan di darat. Undangan ini membuatnya berada dalam situasi yang sangat canggung.
Aku segera melangkah maju dan berkata, "Yang Mulia, sejujurnya kaki putri putri kami terluka ketika mencoba menyelamatkan Anda dari reruntuhan kapal." Aku mengangkat rok panjangnya sedikit untuk memperlihatkan memar di kakinya.
"Putri, maafkan aku karena sudah membuatmu terluka. Kalau tidak keberatan, apa kamu mau aku gendong sampai ke istana?" Sang pangeran menatap mata Putri Duyung dengan tulus dan lembut.
Putri Duyung itu tampak kebingungan dan menatapku untuk meminta bantuan.
Aku tersenyum dan mengangguk.
Kemudian, sang pangeran mengangkat Putri Duyung dengan hati-hati seolah-olah dia adalah karya seni yang paling berharga di dunia. Putri Duyung tidak berani bergerak dan meringkuk dalam pelukannya. Saat ini, wajahnya merona karena bahagia.
Saat melihat adegan ini, aku merasa sangat puas.
Namun, mengapa aku merasa gelisah lagi?
6
Kami tinggal di sebuah rumah besar di wilayah Ibu Kota Kerajaan. Orang-orang di kota juga sudah mendengar bahwa kapal yang dinaiki pangeran sudah karam dan beliau diselamatkan oleh seorang putri. Mereka akan datang untuk mengunjungi kami satu demi satu. Setiap hari, beberapa pria bahkan memanjat dinding rumah dan berharap bisa melihat kecantikan putri itu.
Pangeran juga akan mengunjungi putri setiap hari dan membawa obat-obatan penyembuh yang mujarab.
Setiap kali pangeran datang, Putri Duyung akan tersenyum bahagia. Pangeran akan menundukkan kepalanya dan mengoleskan obat itu dengan hati-hati. Sementara itu, Putri Duyung akan terus memandangi pangeran dengan seksama dan melihat setiap detail di wajahnya.
Putri Duyung juga akan tersenyum bahagia ketika menerima hadiah dari sang pangeran.
Dia tidak pernah menginginkan harta ataupun kekayaan, yang dia pedulikan hanyalah sang pangeran.
7
Aku mengajarkan semua hal kepada Putri Duyung, termasuk cara merespon kata-kata pangeran dengan cara yang akan membuat hatinya terpikat.
Meskipun dia selalu mengikuti perintahku, kali ini dia tidak mendengarkanku dalam hal ini.
Dia mengatakan jika dia melakukannya dengan cara seperti itu, tidak akan cinta sejati yang tercipat di antara mereka berdua. Dia ingin berusaha untuk mendapatkan cintanya sendiri melalui usahanya sendiri.
Aku rasa dia memiliki alasan yang baik.
8
Penyihir tidak pernah bermimpi, tetapi tadi malam aku bermimpi.
Dalam mimpi itu, aku duduk di depan cermin dengan jam pasir berbentuk Putri Duyung di atas meja. Pasir halus yang ada di dalamnya mengalir tanpa suara.
Aku merasakan sepasang tangan yang lemah mencakar punggungku dan suara-suara bisikan bergema di telingaku. "Kembalikan aku, kembalikan aku, kembalikan aku!"
Hal ini membuatku sadar bahwa aku tidak benar-benar menjadi penyihir di dunia dongeng ini. Sebaliknya, aku hanya menempati tubuh ini dan roh jahat itu juga ada di dalamnya.
Aku terbangun dari mimpi itu dan punggungku basah oleh keringat. Aku tidak tahu berapa lama lagi aku akan hidup. Begitu aku pergi, sekutu terbesar Putri Duyung akan menjadi musuh terbesarnya.
Kami harus mempercepat langkah ini.
9
Akhir-akhir ini, tiba-tiba ada lebih banyak gadis di sekitar sini. Mereka datang ke sini bukan untuk melihat Putri Duyung. Sebaliknya, mereka datang ke sini untuk melihat seorang pria yang ada di tempat ini.
Pria itu bernama Juan dan dia adalah seorang kesatria. Dia mengatakan bahwa dia dikirim oleh pangeran untuk melindungi sang putri.
Hal yang tidak diketahui oleh Juan adalah bahwa disaat dia sedang menyelidiki kami, aku dan Putri Duyung juga menggunakan bola kristal untuk mencari informasi tentangnya.
Setiap hari, dia menjalani latihan pedang yang berat untuk memastikan bahwa dia cukup terampil. Bagaimanapun, dia adalah seorang kesatria yang sesungguhnya.
Satu-satunya hal yang memberikan sedikit kegembiraan dalam hidupnya adalah boneka beruang yang diletakkan di samping bantalnya untuk menemaninya tidur setiap malam.
10
Aku membuatkan kursi roda dari kayu mahoni untuk untuk Putri Duyung agar dia bisa pergi ke mana pun dia mau.
Pertama, dia sangat aktif dan tinggal di rumah sepanjang hari akan membuatnya merasa sangat bosan. Kedua, kami bisa menghadiri berbagai pesta para bangsawan, makan malam, dan menonton pertunjukan musikal bersama-sama. Jadi, dia bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan pangeran.
Meskipun kursi roda itu bisa digerakkan secara otomatis dengan bantuan sihirku, aku tetap mendorongnya saat kami keluar agar tidak menarik perhatian orang-orang.
Dia berbalik ke kursi roda dan berkata sambil tersenyum, "Nenek, kamu baik sekali padaku."
"Kursi roda ini namanya Cyrus. Kalau kamu bosan dengan kehidupan kota, panggil saja namanya dan kursi roda ini akan mengantarmu pulang."
"Hmm."
11
Baru-baru ini, ada lagu anak-anak yang beredar di kota ini. Lagu itu menceritakan tentang seorang Siren yang memikat hati pangeran dengan kekuatan sihirnya.