Di bangku kuliah, aku tiba-tiba menjadi populer dan dinobatkan sebagai primadona karena sebuah foto. Namun, adik tiriku menyuruhku memakan obat hormon sehingga membuat wajahku penuh jerawat, bisa dibilang wajahku rusak.
Ibuku berlutut padaku untuk memintaku tidak melapor polisi, dia berkata, "Dia adalah adikmu, dia tidak sengaja. Jika kamu melaporkannya, hidupnya akan hancur."
Namun, adik tiriku justru berkata dengan ekspresi bangga, "Aku mau melihat bagaimana kamu menggoda Hubert?"
Setelah terlahir kembali, aku harus membalas dendam padanya, juga membiarkan dia mengakui semua kesalahannya.
1
"Berly, beasiswa nasional sudah dicairkan ke rekeningmu. Silakan cek," kata pembimbing dengan senyum ramah.
"Terima kasih, Bu." Aku mengangguk padanya.
Saat aku menutup pintu kantor, aku bertemu dengan Ella. Dia sedang merokok sambil bersandar di tembok dengan beberapa gadis yang rambutnya dicat.
Ketika dia melihatku, dia memadamkan rokoknya dan mengambil kartu bankku sambil berkata, "Terima kasih."
Sejak kecil sampai dewasa, kejadian ini sering terjadi.
Segala sesuatu yang diinginkan Ella, aku harus berikan. Dia bertanggung jawab untuk makan, minum dan bersenang-senang, sedangkan aku bertanggung jawab untuk membayar tagihan.
Ella adalah adik tiriku.
Di kehidupan sebelumnya, dia menggunakan obat hormon untuk membuat wajahku penuh dengan jerawat.
Ketika aku mengetahui hal tersebut, Ella mengatakan dengan santainya, "Siapa suruh kamu menggunakan wajah ini untuk menggoda Hubert?"
Aku memutuskan untuk melapor polisi, tapi ibuku berlutut dan memohon, "Adikmu tidak bermaksud seperti itu. Dia masih kecil. Kalau kamu melaporkannya akan merusak hidupnya. Bisakah kamu memaafkannya hanya kali ini?"
Melihat adegan ini, aku merasa sedih.
Sejak ibuku menikah lagi, aku sudah kehilangan kasih sayangnya karena dia memberikan seluruh cintanya dan perhatiannya pada Ella.
Kemudian, Ella merusak wajahku karena dia iri terhadap kedekatanku dengan Hubert. Meskipun dia sudah berbuat begitu, aku masih harus memaafkannya.
Penampilan merupakan masalah utama seumur hidup seorang gadis, aku hampir depresi setelah wajahku hancur.
Setelah itu, aku tetap melaporkannya ke polisi. Ella dijatuhi hukuman tujuh bulan penjara dan aku pindah ke rumah nenekku yang di desa.
Kemudian, di atas atap, dia berdiri di sampingku sambil berkata dengan tawa sombong, "Aku hanya dikurung beberapa bulan saja, tapi wajahmu sudah hancur."
"Sayang sekali." Selesai dia berbicara, dia pun mendorongku.
Ketika aku bangun kembali, aku kembali ke tahun kedua kuliahku.
Sejak terlahir kembali, aku selalu memikirkan cara untuk membiarkan dia mendapatkan hukuman setimpal.
2
Dalam kehidupan ini, aku adalah setan yang kembali dari neraka, kelahiranku untuk mencabut nyawanya.
Apakah kamu berpikir aku masih gadis yang mudah disinggung seperti dulu?
Beberapa menit kemudian, aku menerima panggilan dari Ella yang sesuai tebakanku.
Di telepon, dia marah-marah, "Berly, kamu mencoba mempermainkanku, ya?"
Aku pura-pura bingung dan bertanya, "Ada apa?"
"Kata sandi kartu bank salah."
Aku pura-pura ketakutan dan cepat-cepat meminta maaf, "Maaf, aku salah ingat. Kata sandinya nomor 3 sebanyak enam kali."
Dia terlihat terburu-buru sampai tidak menutup telepon. Lalu, aku mendengar suara kartunya digesek.
Kemudian, suara wanita mekanik dari mesin bank berkata, "Saldo tidak cukup, pembayaran gagal."
Bahkan lewat telepon, aku pun bisa merasakan rasa malu.
Dalam keheningan, suara cemas seorang pria berkata, "Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu tidak punya uang? Kita masing-masing bayar biaya makan sendiri saja, untuk apa berpura-pura?"
Ella langsung meminta maaf, bahkan tidak angkuh seperti dulu, malah bersikap merendah diri sambil berkata, "Maaf, aku membawa kartu yang salah."
Aku tertawa puas.
Ketika aku mendengar suara marah Ella, aku langsung menutup telepon dan mematikan ponselku.
Aku duduk di kelas, lalu meletakkan susu dan rotiku di baris terakhir. Kemudian aku terus membaca buku. Tepat pukul delapan, Hubert datang tepat waktu.
Bocah dingin ini tidak pernah ada hubungannya denganku di kehidupan sebelumnya karena dia jarang berbicara di kelas.
Ketika dia memasukkan ranselnya ke meja, dia ragu sejenak, lalu membungkuk untuk mengeluarkan sesuatu dari laci. Dia mengeluarkan susu dan roti, aku melihat dia mengerutkan alis, kemudian dia membuang barang-barang tersebut ke dalam tong sampah tanpa ragu.
Sial.
Kemudian dia telungkup dan tertidur.
Hubert termasuk salah satu dari mereka yang beruntung, karena dia sangat berbakat, juga ganteng. Bahkan satu-satunya penerus dari Grup SKS. Namun, dia memiliki kepribadian yang sangat tidak sosial, tidak bersedia berinteraksi dengan siapa pun.
Ketika bel berbunyi, dia menggerakkan tubuhnya dengan malas dan berjalan keluar.
Aku segera lari untuk mengarahkan payung ke atas kepalanya.
Hubert terkejut, bahkan terlihat bingung.
Aku menatapnya dengan sambil berkata, "Aku juga mau pergi makan, jadi kita sejalan."
"Tidak perlu," kata Hubert tanpa ekspresi, kemudian berjalan ke dalam hujan.
3
Di hari yang sama, Ella menemukanku. Dia terlihat marah dan tidak lagi berpura-pura memiliki hubungan saudara baik denganku.
"Kamu menipuku, nyalimu sungguh besar, ya. Apakah kamu ingin mati?" katanya.
Aku tertawa. "Kamu punya tangan dan kaki , juga sehat. Jika kamu ingin uang, tidak bisakah kamu mencarinya sendiri? Apakah kamu bayi besar yang perlu dirawatku?"
Dia terkejut sampai wajahnya memerah dan matanya penuh dengan rasa benci.
Dia tersenyum licik dan berkata, "Berly, tunggu saja."
Selama seminggu berikutnya, aku terus menaruh roti dan susu di laci Hubert.
Hubert perlahan-lahan berubah.
Setelah melewatkan sarapan selama seminggu, suatu pagi dia ragu lama saat menatap sesuatu yang setiap hari ada di hadapannya, tetapi akhirnya dia mengambilnya dan membukanya.
Kalau sudah mau menerima sekali, pasti ada kedua kali, bahkan sekian kali. Hubert perlahan-lahan menerima hal ini. Setiap hari, dia makan sarapanku, tetapi tidak pernah menghiraukanku.
Bagiku, ini merupakan kemajuan besar. Terkadang dia bahkan mengubah selera makannya.
Awalnya dia memilih susu dan roti, setelah sering makan, dia pelan-pelan memilih makanan lain.
4
Keesokan harinya, sebuah postingan populer muncul di forum sekolah.
"Skandal besar! Seorang mahasiswi tahun pertama menjadi simpanan orang! Sudah ada bukti!"
Postingan itu termasuk beberapa fotoku turun dari mobil pria botak. Mungkin fotografer itu pandai mencari sudut, sehingga foto-foto itu membuat diriku terlihat mesra dengan pria itu.
Namun, pria itu bukan orang kaya, dia adalah sopir seorang siswaku. Karena waktu itu aku mengajar sampai malam, dia pun mengantarku pulang ke sekolah.
Aku tahu Ella yang telah memposting foto-fotoku. Kuota beasiswa yang tersedia di kelas hanya beberapa, dia sengaja menggunakan kesempatan ini untuk menimbulkan ketidakpuasan di antara teman sekelasku.
Benar saja, aku dikunci di kamar ganti ketika kelas olahraga.
Perasaan dingin itu seketika membuatku teringat aku didorongnya di kehidupan lalu.
Saat itu aku berusaha untuk melawan, bahkan memegang erat pagar.
Tapi ada sebuah tangan yang sengaja menarik tanganku dengan kuat.
Dari kebesaran tangan dan kekuatan, bisa dipastikan orang itu bukan Ella.
Bisa dibilang, di atas ada dua orang.
Orang yang satu lagi adalah pria.
Ketika aku melawan, aku melihat korek api yang jatuh ke lantai.
Namun, setelah terlahir kembali, aku mencari pria yang di sekitar Ella, tapi tidak menemukan korek api seperti itu.
5
Melalui celah di pintu, aku melihat sepasang sepatu olahraga warna putih. Aku ingat bahwa Hubert mengenakan sepasang sepatu itu di pagi ini.
Aku pun berkata, "Hubert, apakah kamu di luar sana?"
Sepatu putih itu perlahan-lahan menjauh, aku bersandar di tembok sambil menutup mata.
Setelah beberapa saat, ada suara di luar. Beberapa detik kemudian, pintu ruang perlengkapan dipukul dengan sangat keras.
Hubert yang mengenakan pakaian olahraga berdiri di pintu sambil menatapku dengan tajam.
Namun, matanya terlihat merah dan pipinya agak memerah. Mengingat perubahan cuaca dalam beberapa hari terakhir, aku pun menebak dia flu.
"Apa kamu sakit?"
Dia tidak menjawab, hanya berjalan dengan cepat.
Dia mengabaikanku, hanya mempercepat langkahnya. Setelah beberapa langkah, dia tersandung dan aku memapahnya, lalu membawanya ke ruang UKS.
Demamnya turun pada siang hari, dia membuka mata yang mengantuk dan terlihat jauh lebih baik.
Mungkin dia baru saja bangun, jadi aku merasa dia tidak sedingin sebelumnya.
"Bulan depan, akan diselenggarakan Kompetisi Top 10 Anak Muda Berprestasi di universitas seluruh negeri. Batas pendaftaran adalah besok siang."
"Apa kamu ada ikut mendaftarnya?" tanyaku padanya.
Dia sedikit terkejut.
Hanya ada 100 kuota untuk generasi muda yang luar biasa di universitas seluruh negeri.
Di kehidupan sebelumnya, Hubert tidak ikut, sehingga aku yang mewakili sekolah dalam kompetisi.
Aku mempersiapkan diri selama sebulan untuk lomba itu, tapi di malam sebelum kompetisi, Ella mengunciku di rumah. Setelah, aku berhasil keluar, aku menemukan kartu identitasku yang diletakkan di ranselku pada malam sebelumnya telah hilang.
Aku hanya bisa mendaftar kartu identitas sementara dan berlari ke tempat lomba.
Meskipun begitu, aku tetap masuk ke final.
"Jika Hubert ikut, dia pasti menang dengan kekuatannya."
Hubert menjawab dengan suara rendah, "Tidak, aku tidak akan ikut."
"Mengapa?"
Dia berkata dengan dingin, "Terlalu banyak orang dan terlalu bising."
Ini pertama kalinya dia mengungkapkan pendapatnya sendiri.
"Kompetisi sangat menarik," kataku. "Mengapa kamu tidak mencobanya?"
Dia mengabaikanku dan pergi.
Saat kembali ke kelas, aku mengetuk mejanya.
Hubert memandangku dengan acuh tak acuh.
"Aku sudah mendaftarkanmu untuk Kompetisi Top 10 Anak Muda Berprestasi," kataku.
Dia menundukkan kepala dengan diam.
6
Setelah terlahir kembali, aku tidak berharap untuk memiliki hubungan keluarga.
Aku pindah keluar dari rumah, sementara ibuku diam-diam memberiku uang.
Aku bertemu Ella ketika bekerja di sebuah bar.
Pandanganku jatuh pada orang di depan Ella, dia adalah targetku hari ini.
Setelah itu, Ella melakukan segala cara untuk mencari masalahku.
Namun, aku bertindak dengan sangat enggan.
Semua tindakan tersebut diperhatikan oleh pria paruh baya tersebut.
Aku melakukannya dengan sengaja.
Pada kehidupan sebelumnya, ada seorang profesor laki-laki bernama Bernard yang tertangkap menghasut mahasiswa untuk terlibat dalam transaksi ilegal.
Setelah diselidiki lebih lanjut, diketahui bahwa dia menggunakan skripsi sebagai alasan untuk menuntut mahasiswa memberinya hadiah, bahkan mengancam kelulusan mahasiswi untuk berhubungan intim dengannya.
Dia juga memposting foto pribadi mereka secara online untuk memaksa mahasiswi menjadi pelacur.
Pria paruh baya berambut pendek adalah Bernard.
Dia mendirikan beberapa kelompok sosial, orang-orang yang membutuhkan harus membayar untuk masuk ke kelompok tersebut. Setiap malam, dia akan memposting beberapa foto dalam wanita di grup tersebut.
Jika pelanggan memiliki kebutuhan layanan lain, Bernard akan meminta mahasiswi datang ke tempat mereka dan meminta bayaran tinggi.
Semua tindakan yang kulakukan tadi, hanya untuk menarik perhatiannya.
Di kehidupan masa laluku, aku didorong dari lantai atas oleh Ella. Sebelumnya, aku sedang menyelidiki Ella dan mengetahui bahwa dia sangat dekat dengan Bernard.
Aku berasumsi bahwa Ella mengetahui aku menyelidikinya, jadi dia hanya bisa membunuhku.
Kini, muncul fakta bahwa tidak hanya Bernard, Ella pun ikut menjebak mahasiswa untuk menjadi pelacur.
Anehnya, di kehidupan masa laluku, Bernard tidak mengungkapkan keterlibatan Ella kepada pihak polisi.
Oleh karena itu, di kehidupan ini, aku membuat sebuah rencana. Aku pura-pura membutuhkan uang dan diusir dari rumah oleh Ella.
Sebagai mahasiswi miskin, aku mendekati Bernard untuk menemukan bukti kerja sama mereka dan memenjarakan mereka berdua.
Hanya dengan cara memenjarakan Ella, aku baru bisa menghindari tragedi dibunuh di kehidupan masa laluku.
Di kehidupan ini, aku tidak bisa dengan mudah memercayai siapa pun, jadi aku harus bertarung sendirian.
7
Pada saat aku berjalan ke toilet, aku melewati sebuah ruangan dan mendengar Ella memaksa seorang gadis untuk menjadi pelacur. Gadis itu menatapku dengan tatapan permohonan.
Dia diikat tali dengan erat, mulutnya juga ditutup oleh selotip.
Kalau aku turun tangan di saat ini, aku tidak hanya tidak bisa menolong gadis ini, diriku juga akan dalam bahaya.
Ketika aku sedang berpikir untuk mencari cara yang baik, tiba-tiba ada tangan seseorang yang menarikku, lalu mendorongku ke depan sehingga aku jatuh ke lantai. Kepalaku berdengung sejenak, lalu aku menengadahkan kepala untuk melihat orang itu. Orang itu adalah Bernard.
Ekspresi Ella langsung berubah ketika melihatku dan memperingatiku dengan dingin, "Jika kamu berani mengatakan hal ini, kamu akan mati."
David mengunci pintu, lalu dia melemparkanku ke kursi dekat bar.
Ella berkata dengan senyum, "Tenang saja, David. Dia tidak berani mengungkapkan hal ini."
David menyipitkan matanya sambil melirikku. Tidak tahu dia ingin membiarkanku menjaga rahasia atau ingin melibatkanku. Dia bertanya dengan senyum, "Nak, berapa banyak yang kamu dapat dengan cara mempromosi bir? Apa kamu tidak mempertimbangkan untuk melakukan bisnis dengan keuntungan besar. Setelah berhasil, kamu tidak perlu memikirkan uang lagi."
Aku berpura-pura untuk berpikir dan melirik sebatang rokok yang dipegangnya dengan diam-diam. Apakah dia pasangan Ella yang telah mendorongku dari gedung di kehidupan sebelumnya?
Aku menatapnya perlahan-lahan mengeluarkan korek api, jantungku berdebar kencang.
Tapi itu bukan jenis korek api yang ingin kucari.
Aneh, mengapa bukan dia?
9
Setelah pulang sekolah, Ella dan beberapa orang lain memergokiku di gang belakang sekolah.
Tiba-tiba, ada yang menamparku.
Gadis gemuk itu mendorong bahuku. "Wanita jalang, coba kamu bilang, bagaimana caramu menggoda Hubert?"
Aku terjatuh ke tanah, beberapa orang menahanku dan berusaha merobek pakaianku.
Pakaian di bahuku robek, gadis gemuk yang memegang rokok itu.
Dia menggunakan ujung rokok untuk membakar bahuku.
Ella membuka ponselnya untuk merekam video sambil tersenyum.
Aku berhasil kabur dari genggaman gadis gemuk itu ketika mereka sedang menonton kehebohan.
Aku menekannya ke tanah, tidak peduli bagaimana orang lain menarikku, aku juga tidak mau melepaskannya.
"Apa enak rasanya menyakiti orang dengan rokok?" tanyaku.
Selesai berbicara, aku mengambil ujung rokok yang berbinar dan panas, lalu membakar kulit wajahnya di bawah tatapan ketakutan gadis gemuk itu.
"Sret!"
"Ahhhh …" Dia terus melawan dan berteriak.
Melihat ekspresi sakit pada wajah gadis gemuk itu, aku tertawa.
Sepertinya aku sudah membuat semua orang takut, tidak ada yang berani mendekat. "Kamu seharusnya tidak datang menggangguku."
Aku berbisik di telinganya sambil tertawa kejam, "Aku iblis yang keluar dari neraka untuk mencabut nyawa."
Tiba-tiba terdengar suara teriakan kaget Ella, "Hubert!"
Aku menoleh untuk menatap sepasang mata yang hitam.
Dengan adegan sebelumnya, siapa pun akan percaya bahwa aku yang menindas gadis gemuk itu.
Hubert menatapku dan melemparkan pakaiannya ke atas bahuku. "Aku sudah melapor polisi."
Orang lain menjadi pucat dan segera kabur.
Di lorong yang sunyi, hanya ada aku dan Hubert.
Aku ingin menjelaskan sesuatu, tapi Hubert menatapku dengan tenang. "Aku percaya padamu."
Aku tercengang.
Dia membawaku ke ruang medis.
11
Baru-baru ini aku menemani dia ke ruang psikologi, dokter mengatakan bahwa kondisi Hubert telah membaik.
"Masalah apa yang kamu alami?"
Dia melihatku dengan serius dan berkata, "Jika kamu membutuhkan bantuanku, aku akan melakukan segalanya yang aku bisa untuk membantumu."
Aku melompat ke atas dan membelai rambutnya yang lembut. "Terima kasih."
Waktuku sudah tidak banyak, semakin lama aku menunggu, semakin berbahaya.
Aku perlu secepatnya memperoleh kepercayaan Bernard, lalu masuk ke grupnya untuk mengumpulkan bukti tentang kolusinya dengan Ella.
Dengan diriku sendiri, sangat sulit untuk mencapai harapan ini.
Aku menatap Hubert. "Hubert, aku …"
Bel berbunyi sehingga kata-kataku terpotong.
Aku menatap matanya. "Aku akan memberitahumu rahasiaku setelah selesai belajar."
Setelah kelahiran kembali, aku belum menemukan orang yang membantu Ella untuk membunuhku. Petunjuk orang itu adalah korek api, serta belum selesai menangani masalah Bernard.
Jika kamu bersedia membantuku, aku tidak perlu bertarung sendirian.
12
Setelah pulang, aku tidak melihat sosok Hubert.
Aku menunggu selama setengah jam, lalu mendengar seseorang berteriak dari kejauhan, "Hubert dan seseorang sedang bertarung!"
Aku terhenyak, aku berlari mencarinya di bawah sebelum berpikir jelas.
Aku ingin bertanya padanya tentang lukanya.
"Tong" ada sesuatu yang jatuh.
Benda yang jatuh dari tubuh Hubert adalah korek api, pola yang sama seperti di dalam mimpi burukku.
Otakku menjadi kosong, lalu hawa dingin merambati tubuhku.
Bagaimana bisa orang itu adalah Hubert?
Kenangan beberapa hari terakhir meluap dalam pikiranku, termasuk cara dia melihatku dan apa yang dia katakan padaku.
Hatiku sakit sejenak.
"Ini punyamu?"
Dia menganggukkan kepalanya, seolah ingin mendekat.
Dialah yang mendorongku dari gedung dalam kehidupan sebelumnya untuk membantu Ella.
Instingku membuatku mundur dua langkah, bahkan menatapnya dengan rasa waspada dan benci.
Hubert tercengang, bahkan merasa bingung.
Hubert berbisik, "Bukankah kamu ingin mendekati Bernard dan aku tidak tahu apa yang ingin kamu lakukan, tetapi aku sudah menemukan petunjuk."
Kami bertemu orang yang disebut Hubert di toko yang tidak mencolok di luar kampus, tetapi kali ini dia datang bersama wanita yang dia temui di bar itu.
Namanya Lili.
Dia memberi tahu kami, "Bernard adalah dosen pembimbingku, dia menahan skripsiku untuk memaksaku melakukan hal yang tidak aku inginkan. Aku hendak melaporkannya kepada polisi, tetapi Ella mengancamku dengan video pribadi yang dipotret di asramaku."
"Aku, seperti kamu, berencana untuk mendekati Bernard dan menghukum mereka berdua, tetapi mereka mengetahui tujuanku."
Tak heran aku selalu merasa bahwa Bernard terlalu berhati-hati padaku. Ternyata ada orang lain yang sudah menggunakan cara yang sama.
"Lili, apakah kamu tahu tentang grup obrolan internal mereka?"
Lili tercengang sejenak dan menggelengkan kepalanya.
"Tapi tadi aku mendengar percakapan antara Bernard dan Ella dan mengetahui satu hal."
Lili menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Ada seorang gadis dari angkatan 2021 yang bunuh diri dengan cara melompat dari gedung karena telah dilecehkan oleh Bernard berkali-kali.
Aku langsung merespons.
Mungkin itulah ancaman Ella terhadap Bernard.
Di kehidupan sebelumnya, Bernard telah memaksa mahasiswi untuk menjadi pelacur, tetapi dia tidak melibatkan Ella, karena dia takut Ella akan mengungkap kebenaran dan mendapatkan hukuman lebih berat.
Tiba-tiba, aku ada ide.
Demi keuntungan, kedua orang bisa bekerja sama. Tapi asal ada seseorang yang memiliki ancaman lebih besar, satunya akan takut.
14
Kenangan dari kehidupan masa lalu muncul di otakku. Setelah aku memikirkan beberapa petunjuk itu, aku langsung mengerti, tetapi masih ada beberapa hal yang membuatku bingung.
Jika bukan Hubert, siapa yang menjadi rekan Ella?
Di liburan suatu hari, aku mengirim beberapa amplop merah ke obrolan kelompok kelas.
Teman-teman sekelasku menangis kegirangan dan satu per satu mengucapkan terima kasih padaku, bahkan mulai mengubah sikap mereka terhadapku.
Sekelompok orang yang dulu dekat dengan Ella, beralih ke arahku.
Mata Ella memancarkan kemarahan, lalu dia menyeretku ke salah satu sudut.
Lili pernah bilang, bahwa uang yang diterima mereka untuk memaksa mahasiswi menjadi pelacur akan dibagi menjadi 50%, 40% dan 10%. Bernard mendapatkan 50%, agen yang memperkenalkan orang mendapat 40% dan Ella mendapat 10%. Jadi, Ella tidak senang dengan pembagian seperti itu.
Ketika Ella melihat Bernard memberiku begitu banyak uang, dia semakin tidak senang.
15
Di sisi lain, aku membeli lebih banyak akun sebagai "pelanggan" yang sudah kuajak.
Untuk mencegah Bernard curiga, aku, Hubert, Lili dan pacarnya masing-masing menggunakan satu dari akun-akun tersebut dan ngobrol dengan Bernard secara bersamaan.
Performa penjualanku semakin baik dan Bernard semakin memercayaiku.
Namun, dia masih belum membiarkanku bergabung dengan grup.
Pada hari itu, seharusnya Ella dan Bernard bertemu dengan "pelanggan", tapi Ella belakangan ini menjadi sangat mudah marah, jadi menolak undangan itu. Bernard pun membawaku sebagai pengganti Ella.
Akhirnya, aku mendapat kesempatan untuk memakai perekam mini dan langsung melapor polisi.
Saat agen dan Bernard sedang berdiskusi di dalam, tiba-tiba terdengar keributan dari luar.
Polisi langsung menggerebek tempat persembunyiannya agen itu dan Bernard. Kali ini, lebih dari seratus korban yang diselamatkan.
Pada saat suara polisi terdengar, aku merasa lega. Aku tersenyum, kebetulan melihat Hubert yang di belakang polisi.
Dia tersenyum dan aku tanpa sadar membalas dengan senyum.
Aku mengunjungi Bernard di penjara, tatapannya terlihat dingin.
"Kamu sebagai mata-mata memang hebat, aku saja berhasil dibohongimu."
Aku tersenyum dan berkata, "Ella memberitahuku tentang bunuh dirinya seorang mahasiswi angkatan 2021 ada hubungannya denganmu."
Hanya Lili, Bernard dan Ella yang tahu hal ini.
Karena Lili sudah lama hilang, Bernard pun tidak mencurigainya.
Bernard terkejut, lalu nada bicaranya menjadi tegas dan tatapannya terlihat sangat mengerikan, "Bisa-bisanya dia memberitahumu tentang hal ini!"
"Karena uang yang kamu beri terlalu sedikit."
"Jika bukan karena dia, aku tidak mungkin bisa memenjarakanmu."
"Dasar jalang!" Bernard memarahi Ella.
16
Beberapa hari kemudian, Bernard menyerah dan mengaku bahwa Ella ada hubungannya dengan hal ini, sehingga dia ditangkap oleh polisi.
Di kantor polisi, beberapa orang memperlihatkan kejahatan mereka, mereka saling melapor satu sama lain, benar-benar mengartikan apa maksud dari "saling menuduh".
Dengan demikian, semuanya kembali normal.
Di kantor polisi, karena bukti tidak bisa dibantah lagi, Ella dan Bernard pun mengakui kejahatan mereka.
Akhirnya, aku menghela napas lega karena berhasil memenjarakan Ella, tapi siapa yang bersekongkol dengannya untuk mendorongku jatuh dari atas di kehidupan sebelumnya?
Malam itu, Hubert menemani aku pulang. Aku melihat ayah tiriku merokok di ruang tamu dan korek api yang digunakannya mirip dengan korek api milik Hubert yang hilang.
Aku tercengang, seketika aku mengerti semuanya.
Korek api yang ditemukan di bawah gedung pengajaran kemungkinan besar diambil oleh Ella, sehingga barang itu bisa di tangan ayah tiriku.
Setelah Ella masuk penjara, ayah tiriku terlihat ramah dan berkata akan menjemputku pulang ke rumah. Untuk menangkap ayah tiriku, aku tidak punya pilihan lain selain setuju.
Tidak masuk ke markas lawan, bagaimana bisa mendapatkan bukti.
Aku memasang CCTV di kamar tidurku. CCTV pun merekam ayah tiriku menaruh obat di air minumku.
Setelah diperiksa, air ini ada racun yang bisa pelan-pelan membuat orang mati.
Mengingat peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sebelumnya, aku segera menyerahkan CCTV tersebut kepada polisi.
17
Pada Kompetisi Top 10 Anak Muda Berprestasi tahun ini, aku tidak perlu khawatir akan ada yang menyimpan kartu identitasku.
Setelah ujian, seorang pria bertubuh tinggi dan kurus meminta maaf padaku.
"Maaf, sebelumnya aku tidak tahu peristiwa yang sebenarnya."
"Kudengar kamu dihina dan diremehkan, lalu menggunakan status mata-mata untuk mengumpulkan bukti kejahatan mereka. Kemudian menangkap mereka dan menyelamatkan banyak gadis."
Aku tertawa, bertanya-tanya bagaimana rumor tersebut bisa menjadi begini.
"Aku sudah melihat video kompetisimu, cukup bagus. Kamu pasti masuk daftar Kompetisi Top 10 Anak Muda Berprestasi tahun ini."
"Terima kasih."
Tiba-tiba, seseorang meraih tanganku dan membawaku pergi dari kerumunan.
Aku melihat Hubert yang di belakang, rambutnya berkilauan emas karena di bawah sinar matahari.
"Bukankah kamu bilang tidak akan datang?"
Dia tersenyum lembut. "Kalau kamu ada di sini, aku pasti datang."