Kakak perempuanku adalah seorang aktris yang baik hati dan lembut.
Ketika dia ditarik oleh sutradara dan aktor terkenal ke dalam kamar, aku tidak ragu untuk pasang badan untuknya demi melindunginya.
Akhirnya aku pun disiksa sampai mati oleh mereka.
Namun, kakakku malah menerima kompensasi dari mereka, mendapatkan banyak panggilan, menjadi aktris terbaik, serta dipuja oleh banyak orang.
Saat aku membuka mataku kembali, aku terlahir kembali pada hari di mana kakakku bersikeras untuk pergi audisi di lokasi syuting.
Kali ini, aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama!
1
Ketika sutradara dan aktor terkenal menyeretku ke dalam kamar, terdengar bunyi "bam", lalu kakakku terkunci di luar pintu.
Setelah itu, rasa sakit pun menyebar di sekujur tubuhku.
Penyiksaan tanpa henti dimulai, aku sampai tidak bisa berteriak saking kesakitannya.
Aku kesakitan hingga meneteskan air mata, tetapi aku malah terkekeh.
'Untung aku yang menerima kekerasan ini. Kedua bajingan ini akan melepaskan kakakku, 'kan?' batinku.
Setelah aku mati, rohku melayang di sekitar kakakku.
Akan tetapi, hal yang terjadi selanjutnya benar-benar di luar dugaanku.
Sutradara dan aktor terkenal itu mengancam kakakku untuk tidak melaporkan insiden ini kepada polisi, serta mengurus jasadku secara pribadi.
Nicole Hazas menyetujuinya sambil berlinang air mata. Dia sama sekali tidak berniat untuk membalaskan dendamku.
Mengapa?
Ternyata mereka berjanji untuk memberi Nicole film-film terbaik serta menjadikannya sebagai aktris terbaik.
Mungkin karena aku tidak rela sehingga rohku tidak menghilang.
Aku menyaksikan bagaimana Nicole menjadi aktris terbaik dan digemari banyak orang dengan film-film yang dia dapatkan.
Suatu hari, seorang jurnalis menemukan bahwa Nicole memiliki seorang adik perempuan dan bertanya dalam wawancara itu.
Nicole pun tanpa ragu menjawab, "Maaf, saya tidak punya adik perempuan."
Detik itu juga, hatiku benar-benar mati.
Jika semua ini bisa diputar kembali, aku akan membiarkan mereka yang berutang dan menyakitiku membayarnya dengan darah mereka!
2
Aku terbangun dari mimpi. Kebencian yang menyayat hati itu seolah masih berputar-putar di benakku.
Aku membuka mataku, kemudian menyadari bahwa aku tidak mati, melainkan terlahir kembali pada hari di mana Nicole akan mengikuti audisi di lokasi syuting.
Pada saat ini, Nicole berlari ke depanku sambil memegang ponselnya. Sepertinya dia terlihat agak tidak senang.
"Maddie, lihat. Sutradara dan si pemeran utama pria memintaku untuk mengikuti audisi di vila. Katanya ada kejutan untukku, tapi aku merasa ada yang aneh."
Aku menatap Nicole dengan wajah tersenyum sembari menahan kebencianku.
Nicole menatapku dengan ragu sambil berkata, "Maddie, aku takut mereka menindasku. Pergilah bersamaku."
Sebelumnya aku sangat menjaga Nicole sehingga aku selalu menyetujui permintaannya.
Namun, tidak dengan kali ini.
"Aku masih punya urusan. Aku harus belajar untuk ujian," jawabku.
Nicole terlihat keheranan dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi aku sudah pergi.
Tak lama kemudian, dia pun keluar dari kamarku.
Mengingat apa yang akan terjadi selanjutnya dalam kehidupan sebelumnya, aku menggertakkan gigi dengan penuh kebencian.
3
Setelah selesai belajar, aku membuka GPS di ponsel.
Nicole tetap pergi mencari sutradara dan aktor terbaik itu.
Bagaimanapun juga, Nicole adalah saudari kandungku. Meskipun aku ingin membalas dendam, aku tidak ingin dia mengalami nasib yang sama.
Maka dari itu, aku menelepon wartawan selebriti secara anonim untuk memberi mereka informasi. "Aku punya sebuah informasi penting. Herbert Guevaro akan bertemu dengan seorang wanita cantik di North West Hill Courtyard."
Herbert adalah si aktor terbaik sekaligus aktor yang sedang naik daun saat ini.
Banyak wartawan selebriti ingin mendapatkan informasi tentangnya.
Si wartawan tidak memercayai informasiku, bahkan memakiku.
Aku tidak berkata-kata, lalu aku menghubungi istri sutradara itu.
Dengan informasi rahasia yang pernah aku lihat di belakang Nicole pada kehidupan sebelumnya, aku dengan mudah meyakinkan istri sutradara itu bahwa suaminya sedang bertemu dengan wanita cantik di North West Hill Courtyard.
Sang istri terdengar marah. Kali ini jelas bukan pertama kalinya si sutradara berbuat demikian.
4
Namun, tak kusangka istri sutradara itu begitu garang. Dia tidak hanya bergegas masuk, tapi juga menghubungi sejumlah paparazzi.
Selain itu, para paparazzi bahkan memulai siaran langsung.
Para netizen yang tahu pun segera menonton siaran langsung tersebut.
Pertunjukan bagus akan segera ditampilkan!
Kamera siaran langsung berputar, lalu aku melihat salah satu musuh bebuyutanku; Ivan Varona si sutradara.
Suara wanita yang melengking tiba-tiba terdengar. Istri sutradara itu berteriak dengan berang, "Beraninya kamu membawa wanita lain ke rumah! Hebat sekali!"
Selanjutnya, sang aktor pemenang penghargaan, Herbet, pun muncul di layar siaran langsung.
Pakaiannya sudah dilepas dan belum sempat dipakai lagi.
Netizen langsung heboh. Mereka menebak siapa wanita tersebut.
Detik berikutnya, kamera langsung berputar lagi.
Aku sontak berdiri dari kursi dengan tidak percaya.
Bagaimana mungkin?! Ternyata wanita itu ....
5
Ternyata wanita itu bukan Nicole, melainkan manajernya, Eva Leister!
Kenapa jadi dia?
Bagian mana yang salah?
Aku langsung menjatuhkan diri ke kursi.
Aku tidak berani lagi bertindak gegabah.
Tampaknya ada beberapa hal yang berbeda dari kehidupan sebelumnya.
6
Kontroversi besar melanda dunia maya, membuat berita ini menjadi viral.
Herbert, Sutradara Tersohor dan Manajer Wanita Terkenal Diam-diam Bertemu
Ivan Dihajar oleh Istrinya
Studio Herbert memberi klarifikasi yang menjelaskan bahwa Herbert sedang berdiskusi dengan sutradara tentang plot drama berikutnya.
Sedangkan manajer Nicole, Eva, pergi untuk membahas kerja sama karena Nicole adalah pemeran wanita utama dalam drama ini.
Aku muak sekali! Mereka benar-benar pandai membuat alasan untuk Herbert.
Netizen tentu saja meragukan penjelasan tersebut dan mencaci mereka dalam jangka waktu yang lama.
Reputasi Herbert sebagai aktor ternama pun tercoreng, Sutradara Ivan dihajar di depan umum.
Kedua hal itu bisa dibilang telah melampiaskan kemarahanku.
Sedangkan Eva malah menjadi kambing hitamnya Nicole.
Anehnya, Nicole tidak ada di tempat kejadian, tetapi terbebas dari segala tuduhan, bahkan menjadi pemeran utama dalam drama tersebut.
7
Ketika Nicole pulang, aku mendengarnya memanggil namaku dengan keras.
Begitu melihatku, matanya berkaca-kaca dan wajahnya tersenyum. Dia menangis dan tertawa seraya berlari ke arahku.
Aku merasa bingung dan tanpa sadar mengernyitkan dahi.
Akan tetapi, Nicole tidak peduli dengan reaksiku. Dia langsung memelukku dengan erat.
Dia terisak sambil memanggil namaku berulang kali, sangat bersemangat.
"Maddie ... akhirnya aku berhasil melakukannya!"
Dengan tubuh menegang, aku mengangkat tanganku yang akhirnya tertahan di udara. Aku menahan diri untuk tidak menepuk punggung Nicole guna menghiburnya.
Setelah menjadi roh selama beberapa tahun terakhir, aku sudah lama melupakan apa itu kasih sayang keluarga.
Hatiku sudah mati, yang tersisa hanya tubuh.
8
Aku menghela napas, mundur selangkah, lalu Nicole mengusap air matanya.
"Kenapa kamu menangis? Apakah kamu tidak senang mendapatkan peran utama wanita?"
Nicole menggelengkan kepala, matanya yang sangat cerah menatapku saat dia menjawab, "Aku terlalu senang, makanya aku memelukmu sambil menangis."
Bila dulu aku mendengar dia berhasil audisi, aku akan turut gembira.
Namun, sekarang aku sudah mengetahui semuanya. Aku bukan lagi si idiot yang ada di kehidupan sebelumnya.
Melihat sikapku yang dingin, ekspresi Nicole pun jadi kaku.
Dia menatapku dengan lekat sambil bertanya, "Maddie, apakah kamu tidak turut gembira untukku? Hari ini ... kamu aneh sekali ...."
Begitu ucapan Nicole terlontar, aku berbalik dan langsung menatap mata gelapnya.
Ada rasa ingin tahu yang kuat dalam tatapan Nicole.
Aku tersentak, lalu tersenyum kaku sambil menjawab, "Senang, kok. Bukankah kamu sudah lama mengharapkan hal ini? Aku yakin kamu akan segera menjadi aktris terbaik."
Menjadi aktris terbaik yang selalu kamu impikan dengan nyawaku sebagai gantinya seperti di kehidupan sebelumnya!
9
Aku makin ingin menjaga jarak dengan Nicole.
Namun, malam itu, dia tiba-tiba datang ke kamarku dengan berbalut selimut.
"Malam ini, aku ingin tidur dengammu."
Selain berakting, Nicole paling tidak suka melakukan kontak fisik dengan orang lain, termasuk aku yang merupakan adiknya.
Akan tetapi, kali ini dia bertindak berbeda dari biasanya.
Aku sangat mencurigai niatnya.
"Maddie, apakah kamu masih ingat? Waktu kecil, kita tidur satu kasur. Kalau cuaca terlalu panas pada musim panas, kita akan tidur di halaman. Saat itu, kamu akan tidak tidur demi mengusir nyamuk untukku."
Nicole spontan memelukku.
Aku berhenti melamun, kemudian memiringkan tubuh untuk melihatnya.
Dia sedang telungkup di bantal sambil menatapku dengan mata berbinar.
Kemudian, dia dengan raut serius berkata, "Maddie, jangan marah lagi. Setelah aku menghasilkan uang nanti, aku akan menafkahimu. Aku tidak akan membiarkanmu hidup susah lagi seperti waktu kita kecil."
Aku memiringkan tubuh, lalu mendorongnya dengan dingin.
Kata-kata Nicole sama sekali tidak membuatku merasa terharu. Ucapannya hanya omong kosong.
Aku mengingat semuanya dan tidak akan melupakan penghianatannya terhadapku di kehidupan sebelumnya!
Setelahnya, Nicole memang menghasilkan banyak uang seperti yang dia katakan waktu kecil.
Namun, dia dengan teganya menelantarkanku dan mengaku sebagai anak tunggal.
Sebelumnya Nicole tidak pernah membicarakan masa lalu denganku, tetapi sekarang dia terus mengungkit masa lalu.
Aku pun mulai curiga ....
Apakah terlahir kembalinya diriku benar-benar menyebabkan beberapa faktor yang tidak dapat dikontrol?
10
Pada hari Nicole diberitahu bahwa syuting film akan dimulai, dia memintaku untuk menemaninya ke lokasi syuting.
Aku mendongak dengan raut heran.
Namun, dia tidak bercanda. Dia mengedipkan matanya dengan serius.
"Maddie, ayo pergi bersamaku. Kalau aku ada masalah, kamu bisa membantuku."
Aku pun tertawa sinis.
Banyak hal yang Nicole lakukan selama beberapa hari terakhir membuatku mengira dia benar-benar sudah berubah dan tidak akan menjadikanku sebagai tameng lagi seperti kehidupan sebelumnya.
Ternyata pada akhirnya dia masih berharap aku berkorban tanpa syarat untuknya.
Aku ingin menolak, tetapi setelah dipikir-pikir ....
Jika aku ikut ke lokasi syuting, mungkin aku bisa mengumpulkan lebih banyak informasi tentang Herbert dan Ivan.
Aku akan mengumpulkannya perlahan, lalu menunggu kesempatan untuk menyerang.
Lantas, aku pun mengiakan permintaan Nicole.