Tampaknya pagi telah datang lagi, udara hangat menyelip jendela kamarku. Aku memandang foto 3 anak kecil, yang berada disamping lampu tidurku. Mereka itu adalah Gee(aku), Thara, dan Adsen, saat itu kami berusia 9 tahun.
Sejak bencana alam yang menimpa desa kami dulu, semua penduduk meninggalkan desa itu, termasuk aku dan Adsen, tapi Thara, dia meninggal saat peristiwa tanah longsor 10 tahun lalu. Dan sekarang aku hanya bisa berharap bisa betemu lagi dengan Adsen.
Pagi ini tepat tiga hari aku memulai pekerjaanku di Restoran Gerasen II Mulai kukayuh sepeda kesayanganku itu. Setelah setengah perjalanan tiba tiba terdengar keras suara rem mobil, tepat di belakangku, aku menghentikan kayuhan sepedaku. “maaf ya kak, baru belajar nyetir” ucap seorang laki-laki tampak seumuranku, menjulukan kepalanya dari mobil. “Iya tidak apa-apa” karena terburu buru aku bergegas pergi.
Sesampainya di tempat kerja, aku melihat bunga matahari kecil di samping Restoran ini, kenapa aku baru melihat tanaman langka ini, pikiranku teringat pada Adsen yang selalu memberi bunga rumput indah ini untukku dan Thara. “Gee dan Thara adalah matahari kecil bagi Adsen” masih sangat jelas dalam benak ucapnya 10 tahun silam itu.
Aku hendak memetik bunga rumput indah ini beserta sedikit akarnya, agar bisa kutanam di depan rumahku. Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari samping. “Tolong jangan petik tanaman itu” ucap seorang laki laki 30 cm lebih tinggi dariku, aku mengingatnya, dia laki laki yang hampir menabrakku tadi. “Aku ingin satu tangkai, berikut pohon berakarnya sedikit saja, aku ingin menanam” jawabku merasa bersalah karena tidak izin dahulu. “Untuk apa kamu ingin menanam bunga rumput ini, dia tidak wangi semerbak seperti bunga lain” tanya laki laki tampan, seolah tidak mengizinkan aku memetik bunga mungil ini. “Sahabat kecilku selalu memberiku ini” dengan menunduk aku menjawabnya “Gee Thara” gumamnya “Kamu Adsen?”
Aku sangat tidak menyangka dengan bunga rumput matahari mungil ini, aku dan Adsen bisa bertemu lagi, walaupun tampa kehadiran Thara. Aku dan Adsen berjanji akan membawa bunga matahari kecil ini ke pemakamanmu Thara.
Cerpen Karangan: Nurpita Listari Blog / Facebook: Nurpita Listari