Di sebuah desa ada enam gadis yang masih bersekolah. Mereka berenam masih menduduki kelas 2 Tsanawiyah, diantaranya April, Adel, Pita, Tiwi, Amei dan Ulan. Tetapi, sayang mereka tidak begitu akrab. April adalah teman dari Adel. Sedangkan Pita adalah teman dekat dari Tiwi dan Amei. Berbeda dengan Ulan, dia lebih memilih sendiri daripada berteman.
Suatu hari, seketika mereka sedang di kelas, wali kelas sedang memberi informasi, “Anak-anak ada pengumuman dari kepala sekolah kita. Bahwa setelah ini sekolah kita akan mengadakan ‘PENGHIJAUAN’. Kepala sekolah meminta kita untuk ikut berpatisipasi dalam hal ini. Jadi ibu minta kalian dibagi menjadi beberapa kelompok. Tetapi, ibu sendiri yang membaginya yaa..” ucap ibu wali kelas. Wali kelas pun langsung segera membaginya.
Beberapa menit kemudian wali kelas telah selesai membaginya. “Anak-anak ibu sudah membagi kalian menjadi beberapa kelompok dan kebetulan kepala sekolah memberi tugas kekita untuk menanam tanaman bunga seperti bunga mawar, bunga melati, bunga anggrek dan sejenis lainnya. Ibu tidak meminta kalian untuk menanam bunga jenis apa, itu terserah kalian dan kita diberi waktu dari kepala sekolah hanya 1 bulan. Ya sudah hanya itu yang bisa ibu sampaikan hari ini” ucap ibu wali kelas dan beliau langsung meninggalkan kelas.
“Teeth.. Teeth..” bel istirahatpun berbunyi. Pada saat istirahat Ulan bingung dia dan kelompoknya akan menanam apa?. Dan dia juga bingung apakah bisa dia bekerja sama dengan kelompoknya itu?. Dan tanpa kita sangka Ulan berkelompok dengan Tiwi, Amei, April, Adel dan Pita yaitu teman satu desanya sendiri. Kebingungan Ulan pun kini meningkat karena Ulan tidak pernah melihat April dan Adel berteman dengan Tiwi, Amei dan Pita. Ulan pun berfikir dia juga harus berteman dengan kelompoknya itu dan dia juga berfikir untuk menyatukan teman-teman kelompoknya agar tugas dari gurupun cepat selesai.
Ulan menghampiri teman-teman dari beberapa kelomponya yang sedang duduk di meja kantin dan dia langsung berkata “ehm.. kira-kira kelompok kita akan menanam bunga apa yaa?” “gimana kalau bunga matahari?” jawab Tiwi. Lalu tiba-tiba saja Adel dan April menghampiri tempat duduk Tiwi dan teman-temannya, dan Adel langsung menentang usulan dari Tiwi “jangan-jangan! Mending bunga melati kan itu juga bagus dan cantik lagi..” tetapi, April tidak setuju dan dia juga berusul “haa.. gimana kalau bunga marigold aja, kan jarang ada bunga kayak gitu di sekolah kita dan merawat bunga itupun juga mudah karena bunga itu bisa ditanam di tanah jenis apapun asalkan kita sering menyiraminya dengan air. Gimana setuju tidak?” dan Ulan pun langsung menjawab “iya aku setuju” “aku juga setuju” jawab dari teman kelompoknya yang lain “tapi-tapi kita mencari bibitnya dimana” Tanya Pita dan Amei pum menjawab “aku tau kok tempat jualnya itu di dekat desa sebelah, besok aku belikan dan kalian siapkan barang-barang yang dibutuhkan juga yaa!”
Beberapa minggu kemudian! Kelompok Ulan hampir saja menyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya minggu lalu. Mereka merawat bunganya itu juga dengan kompak sehingga hasilnya pun baik. Ulan yang dulunya tidak suka berteman dengan siapapun kini dia memiliki banyak teman termasuk teman kelompoknya yang sangat baik dan menyayangi Ulan yaitu Amei, April, Tiwi, Adel dan Pita. Dan sebaliknya April dan Adel pun juga senang bisa berteman dengan mereka. Mereka saling berfikir ternyata memiliki banyak teman itu lebih enak darpada sendiri ataupun berdua. Mereka juga memutuskan untuk menjadi sahabat yang baik dan kompak seperti halnya merawat tanaman.
“aku senang memiliki sahabat seperti kalian, memang dulunya kita tidak begitu akrab. Tapi, dengan adanya kelompokan menanam tanaman ini kita bisa bersatu” ucap Amei ketika mereka sedang berkumpul dan sedang merawat tanamannya itu. “iya aku juga berfikir seperti itu” jawab Tiwi tersenyum.
Waktu yang telah diberikan gurupun telah berakhir kini semua murid mengumpulkan hasil tanaman yang mereka rawat sejak satu bulan terakhir. Tidak disengaja guru mengambil bunga dari kelompok Ulan dan guru pun memuji tanamannya itu karena tanamannya sangat indah dan subur. Kelompok Ulan pun merasa sangat senang karena tanaman mereka dipuji oeh guru karena indah. Setelah semuanya berakhir persahabatan mereka tetap berjalan dengan baik dan mereka juga membuat kisah persahabatannya yang berjudul “PERSAHABATAN BERSEMI DI TANAMAN” akhirnya mereka selalu bersama dan saling membagi suka dan dukanya bersama.
Cerpen Karangan: Ayu Putri Wulandari Blog / Facebook: ayu kaidea sekolah: MTs Negeri Tembelang kelas: IX C