Di suatu kota hiduplah seorang gadis bernama ramandha ia adalah anak tunggal di suatu keluarga. Dia memiliki seorang kekasih bernama syahril. Sejak kecil ramandha tidak memiliki sahabat.
Suatu hari ramandha terburu-buru ingin ke sekolahnya, tanpa sengaja ia menabrak seseorang. Lalu novel kesayangan ramandha yang diberikan oleh ayahnya jatuh, seseorang yang ia tabrak ternyata seorang pria, novel ramandha berada di tangan pria tersebut. “tuan, itu novelku bolehkah kau mengembalikannya?” “aku tidak akan mengembalikannya!!! jika kau ingin novelmu kembali bersahabatlah denganku” “kumohon tuan kembalikan” Tanpa memedulikan permintaan ramandha, pria itu pergi dan berkata “jika kau ingin novelmu ini kembali maka temui aku di tempat ini besok lalu jadilah sahabatku”
Sesampainya sekolah Ramandha bingung “apa yang harus aku lakukan, Novelku ada di tangan pria itu” kata ramandha Ramandha tak fokus di sekolah karena memikirkan hal tersebut
Setelah pulang dari sekolah dan sampai di rumah Ramandha mencoba menenangkan dirinya dengan cara mencari bunga di taman dekat hutan. Sesampai di taman ramandha tidak tertarik pada bunga yang ada disana. Ramandha mencari bunga ke hutan, di hutan itu ada bunga bunga pink dan putih yang indah, lalu ia memetiknya, setelah hendak ia pulang ia melihat dua harimau putih sedang menunggunya di belakang, lalu harimau itu mengejar ramandha.
Ramandha lari sekuat tenaga, ramandha lari sambil melihat dua harimau putih itu mengejarnya tanpa menghiraukan apa yang ada di depannya. Lalu ramandha menabrak sesuatu. “Brakkk…” “Aduuhh… sakitt” kata ramandha Ternyata yang ramandha tabrak ada seekor singa bermahkota
“Mati aku, aku akan menjadi santapan hewan-hewan buas ini” batin ramandha Ternyata singa itu bisa berbicara “Tenanglah aku tak akan menyakitimu” kata singa itu Ramandha hanya mengangguk ketakutan
Singa itu mengaung lalu dua harimau itu pergi jauh dari tempat itu “kau bisa berbicara” “iyah” “tapi bukankah kau singa?” “aku adalah seorang anak seumuran denganmu tapi aku terkena kutukan” “hah, siapa yang mengutukmu?” “seorang penyihir mengutukku, kalau aku tidak punya sahabat perempuan yang tulus maka aku akan seperti ini selamanya” “malangnya nasibmu”
“bisakah kau menjadi sahabatku?” “namamu siapa?” “dralion, bagaimana?” “baiklah aku akan menjadi sahabatmu”
Lalu keesokan harinya aku bertemu dengan pria yang mengambil novelku “bagaimana nona maukah kau jadi sahabatku?” “baiklah, sekarang kembalikan novelku” “baiklah”
“namamu siapa? namaku ramandha” “namaku virgo tapi sering dipanggil igo” “baiklah mulai sekarang kita sahabat” Tanpa disadari ternyata dralion melihat ramandha bersama virgo “Dia tidak tulus padaku” batin dralion.
Lalu ramandha pergi ke hutan untuk menemui sahabatnya dralion. Ternyata dralion marah dan menganggap ramandha tidak tulus menjadi sahabatnya. Dralion marah hingga ia mencakar ramandha. Ramandha hanya kaget dan menangis. “apa salahku padamu?” “kau tidak tulus bersahabat denganku!” Ramandha pergi dari tempat itu sambil menangis kesakitan.
Setelah itu keluarga ramandha pergi ke rumah neneknya untuk beberapa hari. Dralion mulai menyesali apa yang ia perbuat terhadap Ramandha. Dralion mendatangi rumah ramandha untuk minta maaf tapi tak ada orang.
Dralion kaget tiba tiba ia berubah wujud menjadi manusia. “Ternyata ramandha tulus padaku” kata dralion
Lalu ramandha pun akhirnya pulang ke rumahnya. Ia bertemu dengan seorang pria di depan rumah, bingung siapa dia? “siapa kau tuan?” Lalu pria itu menjawab “Apakah ini rumah ramandha? aku ini dralion sahabatnya aku ingin meminta maaf atas kesalahanku” “iyah… maafkan dralion mungkin aku tidak tulus padamu” “tidak aku yang salah aku minta maaf” “tidak apa”
Ramandha mengenalkan dralion pada virgo. Sejak detik itu mereka selalu bersama kemana-mana. Mereka menjadi sahabat sejati takkan terpisah selamanya.
Cerpen Karangan: Arini Ramadhani Blog / Facebook: Bossmuda