Hai, namaku Yulia Niken Febriani. Aku mempunyai seorang sahabat yang selalu ada untukku. Dia Nuri, ya dia adalah seorang perempuan yang baik hati, lemah lembut, pokoknya dia sahabat terbaik deh. Kami selalu berdua, kemana-mana selalu berdua. Lebih tepatnya bukan seperti sahabat lagi, tapi sudah kuanggap seperti saudaraku sendiri. Oh iya, dia memanggilku kakak, padahal lebih tua dia dari pada aku.
Di suatu hari di sekolah, saat kami sedang bersantai-santai duduk berdua, kami bercanda-canda, dan tiba-tiba saja dia tidak sengaja mencoret tas baruku, iya aku sangat menyayangi tas itu karena pemberian dari ibuku tercinta. Tanpa berfikir panjang aku langsung kecewa terhadapnya. Aku pun mendiamkannya tanpa sepatah kata pun, dia sudah berusaha meminta maaf kepadaku. Tapi yaa, karena keegoisanku aku tetap saja tidak menghiraukankannya.
“Kenapa kamu mencoret tas baru pemberian dari ibuku!!” Cetusku. “Maaf kak, aku gak sengaja. Gak papa kok kak, ini hanya sedikit”. Ujarnya. “Sedikit bagaimana!, Ini panjang dan tintanya warna hitam. Kamu tau, aku sangat menyayangi tas pemberian ibuku ini” “Iya kak, aku tau. Tapi aku benar-benar tidak sengaja. Aku minta maaf kak”. Aku hanya diam tanpa kata dan tak menghiraukannya.
Beberapa hari setelah kejadian itu, setiap di sekolah, aku hanya mendiamkannya. Tidak pergi dengannya lagi, tidak melakukan apapun berdua dengannya. Semua berubah secara drastis, tetapi dalam fikiranku aku selalu berfikir sepertinya aku sudah salah bersikap seperti itu, aku terlalu egois sehingga aku tidak memikirkan perasaan sahabatku itu.
Lalu, pada saat itu kami mengambil les tari yang sama tapi aku tidak tahu jika dia juga masuk ke kelas tersebut. Dengan berani, aku menghubunginya duluan, dan aku mengajaknya untuk pergi bareng ke tempat latihan nari itu. Dan ya, dia pun mau. Karena aku tau, dia orangnya gampang memaafkan bukan seperti aku ini, yang egois karena hanya masalah sepele.
Setelah sampai ditempat latihan, aku pun mengajaknya berbicara. Ya walaupun agak gimana gitu sih, karena udah beberapa hari aku mendiamkannya. Tetapi tekadku sudah bulat, aku akan memperbaiki semua ini. Aku tidak ingin gara-gara masalah kecil, hubungan persahabatanku dengannya hancur begitu saja.
Akhirnya aku meminta maaf kepadanya atas keegoisanku kepadanya. Diapun memaafkanku, dan kami berjanji untuk tidak berkelahi karena masalah sepele saja. Dan kami tertawa-tawa ria seperti biasanya.
Akhirnya kami menjadi sahabat seperti semula, yang selalu berdua bermain-main. Kemanapun selalu berdua, sampai sekarang pun kami masih menjadi sahabat sejati. Sekarang kami sudah lulus sekolah, dan sudah masuk ke perguruan tinggi, ya walaupun beda universitasnya kami tetap menjalin hubungan yang baik.
Dia berkuliah di Batam, dan aku berkuliah di Tanjung Pinang. Dia kuliah di pesantren, jadi hanya sebulan sekali memegang handphone. Setiap dia ada waktu memegang hp, dia selalu menghubungi aku duluan. Alhamdulillah aku sangat bangga mempunyai sahabat sepertinya.
Pesan dariku, untuk kalian semua yang membaca ini. “Jangan sia-siakan sahabat yang selalu ada untukmu. Jangan egois terhadap masalah yang kecil, karena itu akan merusak segala-galanya yang telah lama kau bangun dengan sahabatmu”. Terimakasih.
Cerpen Karangan: Yulia Niken Febriani Blog / Facebook: Yulia Niken Febriany
Hai, aku Yulia Niken Febriani Umurku 19 tahun Asli Sumatra barat. Aku sekarang seorang mahasiswa di Universitas Maritim Raja Ali Haji
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 8 Mei 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com Maaf kakak sempet off beberapa hari karena harus bolak balik ICU, ada anggota keluarga yang sakit meski pada akhirnya harus berpulang… stay safe ya guys!