Setiap mengingat namamu, memoriku selalu bertualang ria pada semua kenangan dan cerita yang kita ukir bersama. Bahagia yang amat luar biasa dapat kurasakan saat mengenal dirimu. Sofiana Dwi Rahma Fika. Itulah namanya. Sosok wanita cantik yang baik hati.
Aku sebagai seorang wanita juga merasakan hal yang berbeda saat mengenal perlahan demi perlahan tentang dirinya. Sudah berulang kali aku mempunyai sahabat yang sangat dekat dan berulang kali pula aku ditinggalkan dengan luka sayatan di hati ulah mereka.
Tapi, baru kali ini aku menemukan orang seperti dirinya. Dia cantik, cantik sekali. Bahkan mungkin cantikan dia daripada aku. Dia baik hati, perhatian, dan juga selalu ada. Hal yang paling aku kagumi darinya adalah ia mau berteman bahkan menjadi sahabat dekatku walau kami berbeda agama.
Katanya, dia punya banyak teman tapi hanya selalu membully dirinya. Dan dia juga baru sekali ini punya sahabat sepertiku. Walau kami beda agama dan kepercayaan, ras, suku bangsa dan bahasa, hal itu tidak menghalangi persahabatan kami. Malah itu menjadi kekuatan dan kelebihan kami masing-masing untuk saling melengkapi.
Jum’at adalah harimu. Minggu adalah hariku. Kau menengadahkan tangan selagi berdoa. Aku mengatupkan tanganku jika berdoa. Allah adalah Tuhanmu. Yesus adalah Tuhanku.
Banyak perbedaan yang mencolok namun tak mampu memisahkan kami. Sayangnya, kami beda tempat tinggal. Jarak dan waktulah yang memisahkan. Cukup jauh. Antara Medan dan NTT. Namun, aku tak pernah ada secuil niat untuk menjauh dan mengakhiri persahabatan kami.
Awal pertemuan kami adalah atas dasar kesukaan kami yang sama pada dunia Kpopers. Khususnya mengagumi akan kemampuan, talenta dan ketampanan 7 pria asal Korea Selatan, BTS. Kesukaan itulah yang mempertemukan kami. Begini ceritanya.
Suatu hari aku sedang searching tentang BTS. Kemudian iseng-iseng aku membuka Whatsappku. Timbul ide untuk membuat grup sesama pecinta BTS atau biasanya disebut ARMY. Awalnya grup yang kubuat tak begitu ramai, bahkan bisa dibilang tak ramai sama sekali karena hanya beranggotakan 3 orang. Aku dan kedua teman cewek sekelasku yang juga adalah ARMY. Lama kelamaan grup itu semakin ramai saja setelah aku membuat story tentang grupku, dan juga lewat usaha kedua temanku. Disitulah aku mengenal Fika. Entah dia masuk ke grup karena siapa. Aku tak tahu. Namun, aku merasa ada keistimewaan tersendiri darinya. Aku mulai berkenalan dengannya, mulai dari menanyakan nama, sekolah, kelas, hobi, tempat tinggal, agama dan juga hal-hal lainnya.
Kami saling chattingan saat sedang online. Aku merasa nyaman saat ada dia. Aku juga merasa dia nyaman dan senang akan keberadaanku. Kami punya nama panggilan lucu dan unik. Dia memanggilku dengan sebutan ‘Panda Kecil’ dan aku memanggilnya dengan sebutan ‘Kelinci Imut’. Nama itu selalu kami gunakan saat chattingan.
Aku selalu men-supportnya saat ia sedang dalam kesulitan. Contohnya kala ia sedang sakit dan masuk ruang ICU selama kurang lebih 2 minggu lamanya. Saat itu aku sedih sekali saat mendengar kabar buruk tentang penyakit yang dideritanya. Aku menangis dan terus berdoa kepada Tuhan agar ia segera dipulihkan. Tuhan mendengar dan menjawab doa-doaku. Fika sembuh dari sakitnya walau aku harus menerima kenyataan pahit bahwa ia harus hilang ingatan. Bagai disambar petir aku mendengar kabar itu. Aku lalu mulai berusaha agar dia ingat kembali pada sosokku. Aku mulai mengingatkannya tentang memori kebersamaan kami dari dulu sampai sekarang. Alhasil, dia mulai mengingat kembali secara perlahan. Aku sedikit lega mendengar kabar baik itu.
Seiring berjalannya waktu aku harus menerima bahwa ia tidak sama seperti dulu lagi. Tidak seasyik dan seakrab dulu. Tapi aku bersyukur walaupun begitu ia masih tetap bersamaku. Ia tidak ingin mengecewakan aku, mungkin begitu pikirnya. Ah, sudahlah. Aku tak bisa membaca bagaimana pikirannya tentang kami berdua. Namun aku sangat mencintainya. Begitu mencintainya. Di setiap doaku, selalu kuselipkan namanya. Berharap ia sehat selalu, diberikan umur yang panjang dan tetap mencintaiku sebagai sahabatnya tanpa ada niat untuk pergi lagi..
“Untuk sahabat, makasih ya udah mau jadi sahabat aku. Makasih udah setia menemani aku. Saat aku lagi seneng maupun susah. Makasih udah mau bertahan,” batinku.
Tetaplah bersamaku. Teruslah maju denganku. Jangan pergi dan meninggalkan luka seperti yang ku alami dulu.
Stay Here! I Love You So Much!
Salam Hangat untukmu Fika~
Selesai! Terimakasih sudah membaca
Cerpen Karangan: Gravity Grace Blog / Facebook: Gbby Tnis Seorang ARMY, hobi menulis dan membaca. Semoga kalian suka dengan cerpenku. Terimakasih udah mampirr 🙂