Jangan tanya siapa aku. Itu tidak penting. Kalian tak perlu tahu namaku, seperti apa rupaku, alamat rumahku, dimana aku sekolah. Cukup kalian dengarkan ini saja. Ini tentang apa yang selalu menjadi beban dalam hidupku, aku benci cinta dan janji. Bagiku itu semua hanya omong kosong, bagiku pula tak ada kebaikan di dunia ini. Semua hanya pengkhianatan. Aku benci itu. Satu hal yang kusuka, aku suka larut dalam khayalanku sendiri. Bagiku itu adalah dunia nyataku.
Ku terpaku saat ini dengan khayalanku, kulihat langit biru sungguh indah angin meniup pelan awan di langit, ah, sejuknya. Tidak. Tak ada yang namanya keindahan, semua itu hanya omong kosong. Yang ada hanya pengkhianatan. Kalian harus tahu aku seorang diri dengan rintihan hatiku. Aku hidup selama 6 tahun terakhir ini hanya dengan khayalan dan rintihanku sendiri.
Aku seorang diri menjalani hidupku, tak ada satu orang pun yang ada di dekatku, aku tak punya orangtua, saudara, teman, apalagi sahabat. Tapi aku punya orang yang kusuka. Tidak. Tak ada kesukaan dalam hidupku bagiku itu hanya omong kosong.
Jangan tanya apa yang terjadi padaku, aku hanya akan melukiskan rintihan hatiku lewat secerca tulisan yang harus kalian baca, ini tidak penting bagi kalian, tapi inilah rintihan hatiku.
Aku tersudut dan menangis, apakah ada sapu tangan yang akan melayang di depanku? Tidak. Semua itu hanya omong kosong. Tak ada kepedulian di dunia ini. Kalian semua egois, kalian tak akan pernah paham rintihan ini.
Pernah terpikir olehku Tuhan itu tak ada, bahkan kalaupun ada Dia sangat jahat padaku. Mengapa dia biarkan semua ini menimpahku? Apakah aku seorang yang kuat? Tidak. Tak ada kekuatan di dunia ini. Kalian tahu, aku lemah tak berdaya hidupku dipenuhi kesakitan dan duka.
Gelap. Aku suka kegelapan, dalam gelapku aku duduk termenung, kupandangi dinding kamarku, secerca cahaya rembulan menembus masuk lewat kaca jendela yang tak ada tirainya. Ah, aku kesepian. Tidak. Aku suka sepi ini. Bagiku inilah hidupku. Kalian harus tahu ini, sebenarnya aku malu menyampaikan ini, tapi kalian harus tahu, aku benci cinta tapi sesungguhnya dalam khayalanku pernah aku berpikir dan aku menginginkannya. “let me kiss you, i know that you really need some kiss, so come here and let i kiss you.” Sungguh aku menginginkannya. Biarkan seseorang yang punya hati mengatakannya padaku.
Aku tak ingin menceritakan ini, tapi ini lebih baik sebelum semuanya terlambat. Pernah terpikir olehku, untuk apa hidup di dunia yang penuh omong kosong ini. Semuanya hanya membuatku semakin terpuruk dan sakit hati.
Kusayat lengan kananku, tepat di urat nadiku. Lebih baik mati. Untuk apa dan untuk siapa hidup ini. Tuhan, jika Kau ada tolong aku, aku lemah tak berdaya. Atau siapapun bantu aku. Kesakitan ini tak mampu lagi kubendung sendiri, apakah mati adalah pilihan terbaik? Tidak. Kematian hanya akan memperburuk semuanya. Biarkan aku hidup dalam kesakitan ini. Tidak.
Apakah suatu hari nanti akan ada seseorang yang datang dan meraih tanganku, lalu digenggam dan aku di dekap erat? Biarkan hari itu datang. Aku sudah muak dengan kebencianku sendiri. Biarkan hari itu datang aku sudah lelah. Biarkan hari itu datang, aku manginginkannya.
Cerpen Karangan: Lany Pono Blog / Facebook: Lany