Ketika cakrawala mulai menggelap angin datang membawa sejuk, suhu dingin yang mulai menyapa pori pori kulit serta cahaya rembulan yang bersinar terang menyinari bumi, bintang bintang disekitar manggata, menciptakan pola indah disana. Hal itu menarik perhatian seorang gadis cantik bernama Zaveera. Gadis yang bertubuh mungil serta rambut yang berwarna coklat terang yang memiliki hati selembut sutra.
Saat ini zaveera berada di balkon memandangi peletisnya sang mentari, dengan segala rasa kesepian ia memandang seakan mencurahkan isi hatinya kepada sang mentari.
Setelah ia puas memandangi sang mentari di pagi hari ia pun masuk ke dalam rumah untuk sarapan bersama keluargannya. Setelahnya ia berangkat sekolah dan menjalani hari-hari seperti biasanya.
Tiba di esok harinnya setelah pulang sekolah, ia mendapati orangtuanya sedang bertengkar hebat, ia seakan tak percaya melihat keajaiban ini terjadi di depan mata kepalanya sendiri, dengan perasaan campur aduk ia bergegas memisahkan kedua orangtuanya yang bertengkar.
“Ada apa ini?”, tanya zaveera dengan panik, sontak ayah dan ibunya kaget mendapati anaknya, zaveera tiba-tiba datang mengetahui pertikaian antara keduanya. Salah satu dari mereka mengatakan “zaveera! kamu tidak perlu ikut campur!” Zaveera terdiam dan berlari keluar rumah dan mencari tempat yang sunyi, dia terdiam dan melihat kearah pemandangan yang membuat dia tenang.
Sejak saat ituu zaveera menjadi anak yang suka dengan kesunyian di malam dan siang hari.
Cerpen Karangan: Gita Silvia Anandita Blog / Facebook: Gita Silvia