pada zaman dahulu,ada sebuah desa yang damai dan tentram,desa itu diisi oleh masyarakat yang berprofesi sebagai tabib.
didesa itu ada seorang gadis cantik berambut kuning keemasan dan mata berwarna hijau.dia adalah Alice Brown.gadis cantik yang berprofesi sebagai tabib termuda didesa pengobatan.
pada suatu hari,kerajaan membutuhkan lebih banyak tabib untuk dikirimkan ke daerah peperangan,sebagai pengganti tabib yang banyak terbunuh di peperangan.Alice terpilih menjadi salah satu tabib yang akan di kirim ke medan perang,untuk membantu para tentara yang terluka akibat perang.
para tabib pun dikirimkan ke medan perang,termasuk Alice pergi ke medan perang dengan banyak membawa alat medis tradisional miliknya.butuh tiga hari tiga malam para tabib sampai di medan perang.setelah mereka sampai meraka tidak sempat beristirahat,karna mereka harus langsung mengobati para tentara yang terluka akibat perang.
para tabib bergegas mengobati para tentara yang terluka.banyak sekali tentara yang terluka parah akibat perang,yang membuat para tabib kewalahan untuk mengobati mereka semua.
Para tentara berteriak kesakitan, alice yang mendengarnya segera mengobati para tentara yang terluka itu.
sudah satu minggu Alice di camp pengobatan. "Huh....hari ini pekerjaanku selesai dengan cepat".ucapnya sembari meregangkan tangannya.
"Alice...".panggil salah satu tabib disana.
"iya,ada apa?".
"bisa kau mengambilkan air di sungai? Persedian air kita sudah menipis."
"baiklah." Ucapnya menyetujui.
sungai dan camp pengobatan tidak terlalu jauh jadi Alice menyetujui untuk mengambil air. Alice pergi ke sungai dengan membawa 2 ember di kedua tangannya, di sepanjang perjalanan ke sungai Alice terus bersenandung, tak terasa Alice sudah sampai di sungai.
Alice dengan hati-hati mengambil air agar ia tidak terjatuh. saat Alice mengambil air, Alice mendengar suara rintihan orang yang sedang kesakitan. Alice-pun segera menghampiri sumber suara tersebut.
"Apa ini? Mengapa tubuhmu terluka?" Tanya Alice pada seorang pria yang penuh luka di depannya.
Pria itu tak mengatakan sepatah katapun lalu jatuh pingsan.
"Bagaimana ini? Aku tak mungkin bisa membawa tubuhnya sendirian ke camp." Ujar Alice.
"Sepertinya aku harus meminta bantuan para tabib lainnya!" Ucap Alice lalu pergi kembali ke camp dan meminta tolong para tabib untuk membawa dan mengobati seorang pria ke camp kami.
Alice dan para tabib segera pergi menuju tempat pria itu pingsan. Sesampainya disana, para tabib segera membawa pria tersebut menuju camp menggunakan tandu.
"Siapa pria itu Alice? Mengapa tubuhnya penuh dengan luka?" Tanya salah satu tabib.
"Aku tak tahu, aku menemukannya merintih kesakitan lalu pingsan saat di sungai tadi." Ucap Alice.
"Baiklah, mari kita obati dulu saja sebelum lukanya menjadi infeksi." Ucap tabib itu.
"Baik, mari kita lakukan." Kata Alice.
Pengobatanpun dilakukan oleh tiga orang tabib, lukanya sangat parah seperti seseorang yang terluka akibat peperangan. Akhirnya, pengobatanpun selesai.
"Alice, kau rawat saja pria itu selama disini. Biarkan kami yang mengurus korban peperangan." Kata salah satu tabib.
"Baik pak!" Jawab Alice.
Hari demi hari berlalu, pria tersebut pun sudah tersadar dan bangun. Alice selalu merawatnya setiap hari, sampai akhirnya pria itupun sembuh dari lukanya.
"Tubuhmu cepat sekali pulih, tubuhmu sangat berbeda dengan para tentara yang lain." Ucap Alice pada pria itu.
"Ya, itu karena aku sering melatih fisikku agar kuat di keadaan apapun. Ngomong-ngomong, namamu Alice? Aku mendengarnya dari tabib lain. Bolehkah aku memanggilmu Alice saja? Bukan tabib?" Tanya pria tersebut.
"Ya, itu terserah padamu. Dan, siapa namamu?" Alice balik menanya.
"Aku Erose Alerick, panggil saja aku Erose." Jawabnya.
"Ah, baiklah Erose. Kau sudah boleh melakukan pekerjaanmu sebagai prajurit." Ucap Alice.
"Aku akan pergi ke camp prajurit perang, tetapi nanti saat ada waktu luang, aku akan kembali berkunjung kesini." Ujar Erose.
"Untuk apa? Apakah kau berniat untuk terluka lagi? Jangan lakukan itu! Jagalah dirimu dengan baik, jangan sampai terluka lagi." Ucap Alice.
"Tentu saja untuk menemuimu. Tenang saja aku tidak akan terluka Alice." Ucapan Erose membuat pipi Alice memerarah.
"Apa ini? Mengapa aku terbawa perasaan karna ucapannya? Apakah aku jatuh cinta lagi? Tidak tidak! Tidak mungkin!" Kata Alice dalam hati.
"Alice? Apa kau mendengarku? Mengapa kau melamun?" Ucapan Erose menyadarkan Alice dari lamunannya.
"Ah ya! Kau boleh berkunjung kapan saja, berkunjunglah dalam keadaan sehat!" Kata Alice.
"Ya, baiklah! Aku akan pergi sekarang. Sampai jumpa lagi Alice! Semoga pekerjaanmu lancar dan jangan lupakan aku ya!" Ujar Erose pada Alice.
"Ya, hati-hati dijalan!"
Erose melambaikan tangannya pada Alice lalu segera pergi meninggalkan camp pengobatan.
satu bulan berlalu,setiap ada waktu senggang Erose akan mengunjungi Alice.mereka berdua pun semakin dekat,bahkan menjalin hubungan.dan perangpun sudah usai,kerajaan victor mendapatkan kemenangan.
prajurit,dan yang lainnya begitu senang saat pulang dari medan perang dengan kemenangan,begitu juga Alice,di sepanjang perjalanan dia tidak henti- hentinya tersenyum.
rombongan perang sudah tiba di alun-alun kota,mereka disambut meriah oleh masyarakat kerjaan victor dengan meriah. Keesokan harinya di kerajaan, raja mengundang semua yang terlibat dalam perang termasuk para tabib untuk di datang ke istana sebagai perayaan kemenangan peperangan.
Alice sedang bersiap-siap di dalam rumahnya untuk pergi ke istana kerajaan.
"Wah, Akhirnya aku di undang kedalam istana oleh raja!" Ucap Alice dengan antusias lalu segera berjalan pergi menuju istana.
Sesampainya di istana, Alice terkagum melihat istana yang sangat mewah dan megah, ia duduk di bangku yang sudah di siapkan oleh kerajaan, dan acarapun dimulai.
"Selamat atas kemenangan kalian yang telah berjuang di medan perang! Hari ini, saya mengundang kalian semua untuk merayakan kemenangan yang telah kita dapatkan di medan perang. Mari kita bersenang-senang untuk hari ini!" Ujar raja yang di balas sorakan meriah gembira oleh para tamu undangan.
Saat Alice melihat-lihat sekitar, ia melihat ada Erose disana. Alice terkejut melihatnya.
"Bagaimana bisa tentara biasa duduk disebelah raja? Apakah ia jendral nya kerajaan?" Alice bertanya-tanya kebingungan. Sampai, seorang prajurit memanggil Erose dengan sebutan jendral.
"Apa-apaan ini? Apakah ia membohongiku?!" Alice marah lalu pergi meninggalkan istana. Tetapi, Erose ternyata melihat Alice lalu mengejarnya sampai keluar istana.
"Alice! Tunggu! Kau mau kemana?" Panggil Erose.
Alice menghiraukan ucapannya dan tetap berjalan pergi menjauh dari Erose. Tetapi, Erose menarik tangannya.
"Tunggu Alice, biar aku jelaskan terlebih dahulu," Erose memohon.
"Kau membohongiku Erose! Aku tak bisa denganmu! Kehidupan kita berbeda!" Berontak Alice berusaha melepaskan cengkeraman dari Erose, tetapi percuma. Ia tidak bisa mengalahkan tenaga pria.
"Alice, dengarkan dahulu ucapanku!" Erose berkata pada Alice dan Alice hanya diam saja tak menatap wajah Erose sedikitpun.
"Tatap mataku Alice! Ku mohon!" Mohon Erose pada Alice.
"Aku tidak mengatakan bahwa aku seorang jendral karena aku takut kau menjauh dariku! Aku tidak ingin ada kesenjangan sosial, kita ini sama-sama manusia Alice, kita bisa bersama!" Ucapan Erose membuat Alice terdiam.
"Alice, aku bersungguh-sungguh bahwa aku mencintaimu! Jadi, maukah kau menikah denganku?" Tanya Erose dengan serius. Alice hanya terdiam tak menjawab pertanyaan Erose.
Alice menangis, Erose yang melihatnya segera mengusap air matanya.
"Menikahlah denganku Alice, aku berjanji akan membuatmu bahagia, ku mohon Alice, aku benar-benar mencintaimu." Ucap Erose memohon pada Alice.
Alice yang mendengar ucapan Erose, seketika luluh dan ia menyetujui ajakan Erose untuk hidup bersamanya.
"Ya, aku mau Erose!" Ucap Alice dengan derai air mata bahagia.