Pagi hari yang menyejukan saatnya aku dan sahabatku pergi ke sekolah, namaku adalah Arianti saputri, aku adalah siswi SMK kelas XII, sahabatku bernama erlina fitriany, kami sudah lama bersahabat ya sekitar 8 tahunan, kami berharap persahabatan kami abadi seumur hidup, hari ini giliran pakai kendaraanku untuk pergi ke sekolah.
“Lina! berangkat yuk” “Tunggu sebentar Rianti” “Iya, jangan lama-lama ya”
Aku menunggu Lina sekitar 5 menit, dia pun keluar dari kamarnya. “Ayo berangkat” “Cantik banget” “biasa aja, udah ayo berangkat, nanti telat lagi”
Kemudian kami berangkat ke sekolah, pada saat perjalanan ke kelas, tanpa sengaja seorang laki-laki menyenggol Lina, buku yang dipegang Lina jatuh semua. “maaf ya, aku nggak sengaja, aku bantuin ya?” “lain kali lihat-lihat” “iya-iya, aku lagi buru-buru, ini buku kamu” sambil memberikan buku
“siapa dia Lin?” “nggak tahu, kayaknya anak baru di sekolah ini, lumayan juga” “apanya yang lumayan Lin?” “nggak ada-ada” “aku tahu pasti gantengnya kan” Lina hanya tersenyum malu dan langsung berlari menuju kelas meninggalkanku.
Selama pelajaran berlangsung Lina banyak bengong, kira-kira apa ya yang dia pikirkan, mungkin cowok yang tadi nyenggol dia.
Lonceng berbunyi yang menandakan waktu sudah pulang. “Ri, menurutmu cowok tadi gimana?” “gimana apanya?” “ya pendapat lo tentang dia” “dia tampan, kayaknya baik deh orangnya” Setelah aku menjawab pertanyaan darinya dia hanya tersenyum, dan sepanjang perjalanan pulang dia banyak tersenyum, maksudku nggak seperti biasanya, biasanya senyumnya sedang-sedang saja.
Pagi hari ini aku telat bangun, pasti nanti Lina marah, pada saat aku memasang sepatuku, klakson motor berbunyi di depan rumah, dan ternyata itu Lina, setelah memakai sepatuku aku langsung berlari menuju Luna. “Lina maaf-maaf, aku telat, jangan marah ya” Lina tersenyum “tenang aku lagi males marah, udah ayo berangkat” Ada apa ya dengan Lina. setelah kejadian kemarin dia berubah total.
Setelah sampai sekolah seperti biasanya kami berdua langsung menuju kelas, dan pada saat ibu sinta akan mengajar aku dan Lina terkejut ada seorang laki-laki tampan berkulit putih dan senyum yang dibawanya itu begitu indah. “Ini teman baru kalian, silahkan mad perkenalkan diri kepada teman-temanmu” “baik bu, hy teman-teman perkenalkam nama saya Ahmad ramadani, bisa dipanggil Ahmad atau Rama, saya pindah sekolah dari SMA 3 ke SMK ini, hobi saya kebanyakan dalam bidang olahraga” “Ahmad silahkan duduk” “baik bu, terimakasih”
Pada saat jam istirahat Lina langsung menghampiri Rama, mereka saling berkenalan begitu pun denganku. “hy Rama!, perkenalkan nama ku Lina dan ini sahabatku Rianti” sambil berjabatan tangan “Rama” “Rama”
Lina dan Rama berbagi pengalaman sekolah mereka masing-masing, setelah perkenalan aku langsung ingin pergi ke kantin sekolah, aku mengajak Lina, tapi Lina nggak mau, akhirnya aku pergi sendiri.
Setelah perkenalan dengan Rama Lina jarang bersamaku, makin banyak perubahan terjadi pada Lina, setelah satu bulan, semenjak Lina kenal Rama, Lina tak pernah lagi pergi ke sekolah bersamaku, dia memilih ke sekolah sendiri.
“Lina!” “Rama aku pinjem Lina sebentar ya?” “iya, silahkan” “apa sih Ri?”
“Lina kenapa sekarang kamu nggak mau berangkat ke sekolah bersamaku, kenapa Lin?” “Ya nggak kenapa-kenapa, cuma pengen sendiri aja” Setelah menjawab pertanyaanku Lina pergi menghampiri Rama. mereka pergi ke kantin berdua.
setelah 6 bulan Rama sekolah di SMK ini, terdengar kabar dari teman-teman bahwa Lina jadian dengan Rama si cowok tampan, berkulit putih, ramah dan baik. aku merasa tidak percaya, pada sast aku ingin menghampiri Lina yang berada di dekat Rama, Lina melihatku dan kemudian berlari menujuku. “Rianti-Rianti!!!, aku jadian sama Rama” “kamu jadian sama Rama, selamat ya” “iya, aku ke Rama dulu ya”
Setelah Lina menemukan cintanya, Liba pergi meninggalkanku karena cintanya pada Rama, kami tak pernah bersama lagi, itu membuatku sedih pada saat aku melihat dua orang sahabat yang saling mengerti.
Cerpen Karangan: Putri Puspitasari Blog / Facebook: Putri Puspitasari Nurzaki