Suatu pagi, terlihat seorang anak perempuan yang sedang bermain sendirian. Namanya adalah Ni Putu Rosa Amelia. Ia adalah orang bali asli. Saat ini Rosa sedang duduk dibangku 2 SD. Rosa dan keluarganya tinggal di Bali.
Suatu hari, mereka pindah ke Bandung, karna ayah Rosa punya pekerjaan di bandung. Ayah Rosa memasukkan Rosa ke sekolah yang ada di bandung.
Hari ini, adalah hari pertama Rosa bersekolah di Bandung. Ayahnya mengantar Rosa sampai ke gerbang sekolah, lalu Ibu guru membawanya kelas 2B.
Ibu guru menyuruh Rosa dengan duduk dengan salah seorang anak perempuan. lalu Rosa pun belajar. Jam istirahat pun berbunyi, Rosa pun berkenalan dengan anak perempuan yang ada disebelahnya. “Nama kamu siapa?” Ucap rosa pada anak perempuan itu. “Namaku kia Atallya.” Ucap Kia dengan lembut. “hai kia, kenalin aku Rosa.” Ucap Rosa sambil tersenyum. “hai juga rosa.” Ucap Kia. Sejak saat itu, Kia dan Rosa mulai berteman.
Suatu hari, saat Kia dan Rosa sedang menunggu jemputan. Kia mengajak Rosa menemaninya untuk membeli gelang. Mereka pun pergi ke tempat jualan gelang. “bang, aku beli 2 gelang. buat satu gelang bertuliskan Kia dan yang satu lagi bertuliskan Rosa.” Ucap Kia kepada penjual gelang. “kenapa beli 2 gelang kia?” tanya Rosa. “Karna yang satu untuk aku dengan gelang bertuliskan Rosa dan yang satu lagi untuk kamu dengan bertulisan Kia.” Jawab kia. “tapi untuk apa membeli gelang kia?” Tanya Rosa “karna gelang ini sebagai bentuk persahabatan kita.” Jawab Kia. Rosa pun tersenyum mendengar perkataan kia.
Setelah gelang itu jadi. Kia memasangkan gelang bertuliskan nama kia ke tangan Rosa. Dan Rosa memasangkan gelang bertuliskan nama Rosa ke tangan kia. “mulai sekarang, Rosa adalah sahabat kia.” Ucap Kia dengan bahagia. “sahabat untuk selamanya.” Ucap Rosa.
Setelah hari itu, mereka menjadi sahabat. Mereka mulai membagi cerita suka dan duka mereka satu sama lain. Persahabatan mereka berjalan selama 4 tahun.
Hari ini mereka lulus dari SD dan akan melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP. Mereka berencana untuk masuk ke SMP yang sama. Tapi sayangnya, Rosa harus kembali ke Bali. Karna pekerjaan ayahnya di Bandung sudah selesai.
Sore itu, Rosa pergi menemui kia di taman tempat biasa mereka berbagi keluh-kesah. “Kia, aku akan kembali ke Bali.” Ucap Rosa dengan sedih. “kita tidak bisa bersekolah ditempat yang sama ya?” tanya Kia dengan sedih. “iya kia, maaf ya kita gak bisa barengan lagi.” Jawab Rosa. “kia, Maafin aku. karna aku harus pergi ke Bali.” Lanjut Rosa. mendengar perkataan Rosa, kia tidak berkata apapun dan langsung pergi meninggalkan Rosa.
Keesokan paginya, semua tetangga berpamitan dengan ayah, ibu rosa. Tapi Rosa hanya sibuk menunggu sahabatnya. Rosa berharap sahabatnya bisa menemuinya untuk terakhir kali, dan ia berharap bisa memberikan buku catatan untuk sahabatnya sebagai hadiah terakhir. Tapi sayang sudah menunggu beberapa lama, tapi Kia tak kunjung datang.
Akhirnya, rosa pun pergi. Ditengah perjalanan Rosa melihat seseorang berlari kearah mobilnya, dia adalah kia. “ayah, cepat berhenti. lihat kia datang.” Ucap Rosa dengan bahagia. ayah rosa pun menghentikan mobilnya. Tanpa pikir panjang, Rosa langsung turun dari mobil dan menghampiri kia. “kia” Ucap Rosa dengan gugup. Karna tidak percaya sahabatnya menemuinya. “iya Rosa.” Ucap Kia dengan lembut? Rosa pun memeluk kia.
“kia, aku pikir kau tidak akan datang menemuiku untuk yang terakhir kalinya.” Ucap Rosa sambil menangis. Kia melepaskan pelukan rosa, dan menyeka air mata Rosa. “aku akan datang untuk menemui sahabatku untuk yang terakhir kalinya.” Ucap kia. “Terimakasih Kia, ini buku catatan untukmu. Aku memberikan ini, karna saat aku pergi kau tidak akan punya teman. jadi, aku memberikan ini supaya setiap cerita bahagia dan sedihmu, bisa kau tulis di buku ini.” Ucap Rosa. “terimakasih Rosa. Tapi aku juga ingin memberikan kalung ini untukmu. Di dalam kalung ini, ada fotomu dan fotoku. Ucap Kia sambil tersenyum. “ini bagus sekali Kia, terimakasih Kia.” Ucap Rosa. “Jangan lupakan aku Rosa” Ucap Kia. “Aku tidak akan pernah melupakanmu, Kia.” Ucap Rosa. Rosa pun kembali ke mobil.
Setiap menit, setiap Jam, setiap hari, setiap bulan dan Setiap tahun tidak pernah Rosa tidak memikirkan Kia sahabatnya. Hari berganti hari, Bulan berganti bulan, Tahun berganti tahun. Sudah 10 Tahun berlalu. Saat ini, adalah hari ulang tahun Rosa yang ke 22 Tahun. “Rosa, kau ingin hadiah apa?” Tanya ayah pada Rosa. “Aku ingin ke Bandung ayah” Jawab Rosa. Ayah menyetujui permintaan Rosa. Ayahnya membelikan Rosa tiket ke bandung.
Saat Rosa tiba di Bandung. Rosa langsung pergi kesekolah SD, tempat saksi persahabatan mereka. Rosa juga pergi ke taman tempat mereka sering bertemu untuk membagi suka dan duka. Setelah itu, rosa pergi ke rumah Kia. Di gang, rumah kia. Rosa melihat ada bendera kuning, rosa pun berjalan pelan-pelan dan Ia melihat papan bunga yang bertuliskan “turut berduka cita atas perginya Kia Atallya.” Setelah membaca papan bunga itu seketika mata Rosa berkaca-kaca dan air mata pun membasahi pipi Rosa, dan seketika tubuh rosa sangat lemas. Karna tak percaya, dengan apa yang Ia baca. Rosa pun bergegas berjalan memasuki rumah Kia. Rosa melihat kia sudah berbaring. Rosa menghampiri kia dan memeluknya sambil menangis. Semua orang menatap Rosa dengan aneh. Ibu Kia pun menyuruh orang untuk membawa Rosa pergi dari rumahnya, tapi Adik perempuan Kia menghalangi ibunya.
“Ibu, dia ini adalah teman kakak.” Ucap anak itu. “siapa dia, ibu tidak pernah mengenal dia.” Ucap Ibu kia. “tante, aku Rosa. sahabat kia.” Ucap Rosa dengan sedih. “Rosa, kia, kia sudah pergi.” Ucap Ibu kia dengan sedih. Rosa pun memeluk ibu kia.
Proses pemakaman kia pun berlangsung. Setelah pemakaman selesai. semua orang kembali ke rumah. Rosa mengantarkan ibu dan adik kia ke rumah mereka. Setelah mengantar mereka pulang, adik Kia memberikan Rosa buku catatan kia. “Ini untuk kakak” Ucap adik kia. “buku ini? ini buku yang sama yang pernah aku berikan untuk Kia.” Ucap Rosa dengan sedih. “Kak, kaka Kia dulu sering bercerita banyak hal tentang kaka. Kaka bercerita bahwa kak rosa adalah sahabatnya. Dan kaka memdapat buku ini dari kak rosa. Kaka sangat ingin bertemu Kak Rosa. Tapi apalah daya, Kaka sudah tak mampu untuk pergi ke Bali. Kaka mengalami kanker, itu sebabnya Kaka tidak punya waktu banyak. Kaka selalu bilang, jika seandainya kak rosa datang kesini tolong berikan buku ini padanya dan suruh ia membaca surat paling belakang. Dan Kaka meminta Kak rosa membaca surat ini di taman tempat biasa kalian berbagi keluh kesah.” Ucap adik Kia. Rosa pun menangis setelah mendengar cerita tentang Hidup Kia.
Keesokan paginya, Rosa pergi ketaman, tempat waktu kecil ia dan Kia suka berbagi keluh-kesah. Saat sampai di taman. Rosa membuka buku bagian belakang. Rosa pun membaca buku itu.
Tertulis Kia Atallya. Hai Ni Putu Rosa Amelia. Rosa sahabatku. Rosa, aku sangat merindukanmu. Saat kau baca buku ini, pasti saat ini aku sudah pergi. Rosa, aku ingin mengatakan hal ini padamu secara langsung. tapi apalah daya, aku sudah tak punya banyak waktu lagi. Rosa, aku ingin mengatakan terimakasih. Terimakasih Rosa, kamu telah menjadi sahabatku. Terimakasih telah mengajarkan apa arti Persahabatan. Rosa mungkin kita berjauhan. Tapi ingatlah, kamu adalah orang yang sangat dekat di hatiku. Rosa, kau tahu aku ingin sekali menceritakan persahabatan abadi kita ke seluruh dunia. Menceritakan arti Persahabatan. Persahabatan itu adalah hubungan yang dibuat berdasarkan hati. walaupun kau sangat jauh dariku, tapi kau sangat dekat dihatiku. Menangislah Rosa, jika kau ingin manangis. Rosa jika kau menangis hari ini. Tolong berjanjilah, suatu saat kau tidak akan menangis lagi karna aku. Maafkan aku yang harus membuatmu menangis. Aku, Kia akan selalu bersamamu Rosa. Walaupun kau tidak melihatku, aku akan tetap bersamamu. Untuk Rosa sahabatku.” Ucap Rosa dengan sedih. Rosa pun menangis sejadi-jadinya ditaman itu. Setelah selesai menangis rosa. Rosa kembali ke Bali.
3 Tahun berlalu, Rosa pun menjadi seorang guru di Bali. Rosa mengajarkan arti Persahabatan yang sejati pada semua muridnya dan juga pada teman dan keluarganya.
7 Tahun berlalu, Rosa dan keluarganya pergi ke Bandung untuk berlibur. Rosa pergi ke Taman, Taman tempat saksi persahabatan abadinya dengan kia. Rosa menulis di sebuah kertas dan membacanya.
“10 Tahun telah berlalu, Kia. Kau tahu aku telah menjadi seorang Guru, aku juga memiliki keluarga kecil. Terimakasih Kia untuk setiap ceritamu, yang selalu mengajarkanku apa arti hubungan. Kia walaupun kau sudah pergi, kau masih sangat dekat di hatiku. Kia aku minta maaf, maafkan atas ketidakhadiranku disaat kau membutuhkanku. Aku, Rosa berjanji di taman ini. Bahwa Aku, akan memenuhi permintaan sahabatku kia. yaitu, memceritakan kisah persahabatan Rosa dan Kia. Taman ini sebagai saksi persahabatan kita yang tidak akan pernah dilupakan orang.” Ucap rosa.
Setelah hari itu, Rosa pun membuat cerita tentang persahabatannya dengan kia. Dengan cerita berjudul “Walau jauh, tapi dekat di hati.” Sebagai bentuk rasa sayangnya pada Kia sahabatnya. Dan supaya semua orang tau apa arti Persahabatan.
Pesan Rosa dan Kia: Hubungan persahabatan itu murni. Hubungan persahabatan dibangun dari hati. disaat seseorang pergi, ingatlah dia tidak jauh. Dia hanya jauh dari mata, tapi sangat dekat di hati.
Cerpen Karangan: Mona Trisyah