Aku Reyna, anak Jakarta. Aku mempunyai dua sahabat yaitu Haikal anak Bandung dan Cahyo anak Malang.
Waktu awal masuk kampus, aku sedikit takut tidak punya teman. Namun, ternyata aku mempunyai dua orang sahabat yaitu Haikal dan Cahyo, mereka sangat baik, aku suka. Aku memang sedikit kesulitan untuk mencari teman perempuan, dan mereka datang untuk menjadi temanku. Aku menerimanya, walau aku sedikit ragu awalnya karena mereka laki-laki. Kita bertiga selalu bersama dimanapun dan kapanpun, aku harap.
Suatu hari Cahyo menyatakan cintanya kepada seorang gadis di kampus. Cahyo menjadi berubah drastis semenjak berpacaran dengan Sandra. Cahyo menjadi pemarah, cuek, suka berantem dengan kelas sebelah. Memang, Sandra dirumorkan anak yang kurang baik di kampus. Cahyo sekarang jadi jarang main sama kita, aku dan Haikal hanya bisa pasrah.
“Kal, aku kangen deh sama sifatnya Cahyo yang dulu.” kata Reyna “Ciee… Jangan sama Cahyo nih… Btw aku juga jangan sama Cahyo.” sambung Haikal “Lagian ngapain juga sih, si Cahyo pake pacaran segala sama si Sandra, udah tau dia anaknya…” “The real cinta buka.”
“kira-kira si Cahyo lagi ngapain yah?” “Palingan juga lagi pacaran sama Sandra.”
Aku hanya melamun, mengkhawatirkan keadaan Cahyo yang sekarang. Dari sini aku sadar, sebenarnya Haikal suka sama aku. Namun dia takut untuk menyatakan cintanya kepadaku. Dia sudah lama sekali memendam rasa itu sendirian. Dia takut cintanya ditolak olehku. Karena Haikal sangat tau siapa itu seorang Reyna. Hingga suatu hari Cahyo benar-benar sudah pergi. Dia sepertinya sudah lupa sama kita berdua ini.
Waktu itu Haikal memberanikan diri untuk menyatakan cintanya kepadaku. Malam itu ia mengajakku ke pasar malam. Kami pergi ke pasar malam hanya berdua, tentu. Aku merasakan sedikit kecanggungan saat bersama Haikal. Seperti biasanya, dialah yang mentraktirku ini dan itu, terkadang aku juga tidak enak hati. Hingga saat kami mau pulang. Tiba-tiba Haikal mengandeng tanganku dan dia memberhentikan langkah kakinya. Dan itu membuatku tertarik ke belakang dan membuat aku hampir jatuh.
“Kamu apa-apaan sih kal, aku hampir aja jatuh!” “Maaf, ada yang mau aku omongin.” “Apa?” “Sebenarnya aku suka sama kamu Rey…” “Kal..?”
Keesokan harinya… “Maaf soal kemarin.” ujar haikal “Iya, gapapa.” “Mau ke kantin? Aku yang traktir.” “Eh… Nggak usah.” “Gapapa, lupain soal kemarin, ga usah dipikirin, aku gapapa kok.” “Tapi kan…” “Udah.. Mending kita ke kantin beli jajan, kamu pasti lapar kan?, Janji aku yang bayar!”
Haikal menggandeng tanganku, ia menatap wajahku dengan senyumannya yang manis. Dia menggandengku menuju kantin. Saat di kantin kami bertemu dengan Cahyo, kami liat dia sedang duduk berdua dengan Sandra. Aku ingin menghampiri Cahyo tapi Haikal menghentikanku. Aku hanya menganut. “Nggak usah, disini aja.” “sebenarnya aku kasian sama Cahyo, kenapa dia pacaran sama Sandra.” “…..”
Waktu terus berjalan, hari demi hari sudah kulewati bersama Haikal, saat ini aku masih bingung harus menerima cintanya atau malah menolaknya. Aku belum memberikan jawaban yang pasti kepada Haikal. karena aku bimbang.
Cerpen Karangan: Saskiyah Ramadhani Blog / Facebook: reallessn SMP NEGERI 2 MOJOSARI