Namaku Muhammad Afrizal Hidayatulloh. Aku mempunyai teman yang lebih dari segalanya. Yang selalu mengisi kekurangan dan kelebihan bersama.
Pertama kali masuk sekolah SMP ini saya merasa ketakutan begitu juga gelisah, dan saya bertanya pada diri sendiri “apakah aku bisa mempunyai teman” ujarku dalam hati. Karena pada saat itu sekolah ditutup dan dituntut untuk belajar di rumah, jelas ini sangat menghambat sosialisasi antar teman baru untuk berkenalan lebih dekat dan akrab.
Pada saat pertama kalinya sekolah mengadakan pembelajaran secara tatap muka saat kelas 7 SMP, dengan peraturan para guru berkunjung ke rumah siswa siswanya untuk melakukan pembelajaran. Pada saat itu saya sangat senang karena saya bisa melihat wajah teman SMP saya untuk pertama kalinya.
Pada saat itu aku berkelompok dengan teman yang berasal dari desa kedunggempol, aku belajar di rumah temanku bernama Rachmad Ramadani, dia anak yang humble dan baik saat pertama kali bertemu dengan saya, pada awal bertemu pembicaraan memang aagak canggung, tapi setelah lama bersosialisasi saya mulai akrab sedikit demi sedikit setelah saya kelas 8, tapi sayangnya tidak lama kemudian temanku yang bernama Rachmad Ramadani mempunyai penyakit pada psikisnya, entahlah kurang tahu apa penyebabnya, sehingga ia harus terlebih dahulu meninggalkanku dan teman temannya.
Pertemanan saya dengan teman sekelas mempunyai banyak kenangan dan menyenangkan. Penuh dengan cerita sedih, emosional, senang, bahagia, dan arti kebersamaan.
Cerpen Karangan: Muhammad Afrizal hidayatulloh Facebook: Afrizal Muhammad No. Abs: 22 Kelas: 9G