Ya, 10 November, tanggal yang biasa dikenal orang orang sebagai peringatan Hari Pahlawan. Tetapi tidak dengan mereka, lima orang sahabat yang baru saja berbaikan setelah hampir 1 bulan berjauhan dan saling bermusuhan. Sebut saja mereka, Nara, Alana, Dira, Maudrey dan Clarissa.
Kisah ini berawal dari Alana yang mengajak mereka untuk Hangout. “Hangout yukk guys bosen nihh!” ajak Alana “Yuk gass” ucap Nara, Dira, Maudrey, dan Clarissa bersamaan. “Hangout kemana nihh kita?” tanya Dira “Kebetulan ada cafe baru yang instagramable dan aesthetic banget, kenapa kita nggak kesana ajaa?” ucap Clarisssa Dan mereka pun menyetujuinya.
Sesampainya di cafe, mereka pun melakukan kegiatan yang dilakukan para kaum hawa pada umumnya. Kalau nggak ngumpulin lemak ya ngumpulin dosa. Dira dan Maudrey mengajak mereka untuk berfoto bersama dan diupload di Instagram masing-masing.
“Foto yuk guys, mumpung tempatnya instagramable banget nih” ajak Dira “Iya bener banget, sayang dong kalau nggak foto, padahal tempatnya kece abis” tambah Maudrey “Yaudah yuk, nanti kalau hasilnya bagus kita post di Instagram ya guys” ucap Nara “Oke, jangan lupa tag akunku yaa” ucap Alana dan Clarissa bersamaan.
Mereka pun berfoto dengan segala gaya yang berbeda beda dan dari seluruh angle cafe. Setelah puas berfoto, mereka pun asik dengan aktivitasnya masing masing. Dira dan Nara yang masih belum puas untuk selfie berdua, Maudrey yang bingung memilih foto yang akan di post, juga Alana dan Clarissa yang sibuk dengan Gadget mereka. Tak berselang lama tiba tiba terjadi pertengkaran antara Alana dan Clarissa, masalah yang diributkan pun hanya masalah sepele yaitu karena Clarissa ketahuan membuat grup sendiri yang didalamnya tidak ada nomor Alana.
“Kok kalian buat grup sendiri sih, aku juga gak ada di grup itu?” ucap Alana marah “kalian sengaja kan buat grup tanpa aku, kalau mau kalian kayak gini ya udah kita ga usah temenan lagi” “Alana tunggu, kamu salah paham aku bisa jelasin” ucap Clarissa berusaha menjelaskan. Tapi tetap tidak digubris. Alana yang sudah terlanjur marah pun meninggalkan mereka semua di cafe. Sepanjang jalan Alana menangis, dia tidak menyangka mereka sejahat itu padanya.
Keesokan harinya Clarissa dan yang lainnya menghampiri Alana untuk menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi di cafe kemarin. Alana yang masih marah tidak mau mendengarkan penjelasan Clarissa dan memilih menjauh. Clarissa bingung karena Alana masih tidak mau mendengarkan penjelasannya. Clarissa terus mencoba untuk menjelaskan pada alana dan tetap keadaan tidak berubah, Alana masih marah dan tidak menghiraukan penjelasan Clarissa ataupun yang lain.
“Alana tolong dengerin penjelasan kita dulu” ucap Clarissa “Iya Alana dengerin kita dulu, ini nggak seperti apa yang kamu lihat” tambah Nara dan Dira “Kamu salah paham Alana kita nggak ada maksud kayak gitu, itu hanya salah paham” ucap Maudrey Alana tidak menghiraukan sama sekali dan malah asik berbicara dengan teman yang lain.
“Sekarang terserah kamu, kalau kamu mau dengar penjelasan kami ya Alhamdulillah kalau enggak ya udah itu urusan kamu, kami juga capek kalau harus kayak gini terus” ucap Dira mulai emosi “Udah udah, lebih baik kita pergi” ucap Clarissa mengajak yang lain untuk pergi.
Sejak saat itu keadaan pun menjadi semakin rumit, sudah beberapa Minggu mereka masih bermusuhan dan saling berjauhan.
Tak terasa tanggal sudah berganti menjadi 10 November. Sekolah mereka pun mengadakan peringatan Hari Pahlawan. Seluruh siswa diharuskan memakai baju Pahlawan dan berfoto bersama dengan kelas masing masing. Setelah selesai foto bersama. Clarissa, Dira, Nara dan Maudrey menuju ke kelas dan mendapati Alana yang sedang membicarakan hal yang tidak benar tentang mereka kepada orang lain. Clarissa, Dira, Nara dan Maudrey pun tidak terima. Terjadilah adu mulut antara Alana, Clarissa, Dira, Nara dan Maudrey
“Maksud kamu apa, membicarakan hal yang tidak benar tentang kami pada orang lain” ucap Dira marah “Ya terserah ku lah, kan kalian dulu yang mulai, membuat grup yang beranggotakan hanya 4 orang, terus aku kalian anggap apa” ucap Alana emosi “Kita nggak bermaksud kayak gitu kok, kita juga udah coba jelasin yang sebenarnya terjadi, tapi kamu nggak menghiraukan kita” ucap Nara mencoba menenangkan “Halahh itu pasti cuma alasan kalian semua”
Karena suasana yang mulai tidak kondusif dipanggillah wali kelas mereka, beliau datang dengan tergesa gesa. “Ada apa ini, kalian kenapa” tanya Pak Doni “Kalau ada masalah ya diselesaikan secara baik baik bukan malah bertengkar seperti ini” ucap Pak Doni “Coba jelaskan ada masalah apa kalian” ucap Pak Doni
“Jadi sebenarnya gini pak, Alana salah paham karena kita membuat grup yang beranggotakan hanya 4 orang, tujuan kita membuat grup tersebut karena ingin membuat surprise di hari ulang tahun Alana, tapi Alana terlanjur marah dan tidak menghiraukan penjelasan kita” jelas Clarissa
Alana yang mendengarnya pun merasa bersalah karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari sahabat sahabatnya. “Ya sudah, sekarang ayo kalian saling meminta maaf” tegas Pak Doni “Kalian itu sudah bersahabat sejak lama tidak sepantasnya kalian bertengkar hanya karena kesalahpahaman” tambah Pak Doni
“Maafkan aku Riss, Raa, Nar, Drey karena aku tidak menghiraukan penjelasan kalian” tutur Alana “Iya kita juga minta maaf, kita hanya bermaksud buat kamu senang” ucap Clarissa “Nah gini kan enak kalau kalian udah rukun lagi” ucap Pak Doni
Di hari itu mereka akhirnya berpelukan dan menjalin persahabatan kembali. Mereka percaya bahwa masalah yang pernah mereka hadapi itu akan lebih menguatkan persahabatan mereka. Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini yaitu mau seberapa besar masalah yang kalian hadapi dalam persahabatan kalian jangan langsung terburu buru dalam mengambil keputusan. Hanya karena emosi sesaat sudah mampu menghancurkan segalanya. Termasuk persahabatan. Jadi, tetaplah berusaha mencari solusi yang terbaik. What we experience for the sake of friends is sometimes tiring and upsetting, but that is what makes friendship have a beauty value.
Cerpen Karangan: Defin Sakinah Putri Blog / Facebook: definputri_ SMPN 1 KEMLAGI