Aku Keisha, lebih tepatnya Keisha yunia putri, aku mempunyai 3 sahabat yaitu Aksara (yang sering dipanggil Aksa), Aldara dan Fiky. Kami tinggal di pesisir pulau seribu, setiap hari kami bermain ke rumah Fiky untuk mengerjakan tugas bersama atau hanya sekedar ngobrol-ngobrol, setelah mengerjakan tugas kami bermain ke pantai untuk melihat senja disore hari. Kami sangat suka menatap senja yang berwarna jingga.
Suatu hari kami berangkat ke sekolah bersama, tetapi sepertinya Aksara tidak berangkat sekolah. “Ky, Aksa kemana?, biasanya lo kan berdua terus tuh kaya truk gandengan” ucap Aldara dengan nada bercanda “yaelah masa lo ga tau si ra, Aksa kan izin 2 hari katanya sih ada urusan keluarga dan dia juga ga ada di rumah” ucap Fiky dengan muka cueknya “Tapi Ky, tumben banget deh Aksa izin sampe 2 hari, biasanya dia kan paling ga bisa banget ketinggalan pelajaran” ucapku dengan heran “kan udah gue bilang Kei, Aksa tuh lagi ada urusan keluarga, lo pada banyak drama banget deh mending sekarang kita berangkat sekolah” jawab Fiky dengan nada sedang dan muka sinis
Sepulang sekolah kami kerumah Fiky untuk mengerjakan beberapa tugas yang belum selesai dan seperti biasa kami melihat senja di sore hari, tapi kali ini tidak ada Aksa dan rasanya sepi sekali, Aksa Adalah orang yang sangat asik dan friendly tidak dengan fiky yang sifatnya cuek dan emosian.
3 hari telah berlalu dan Aksara pun tak kunjung pulang ke rumahnya, Aku sangat heran kenapa aksara tidak pulang-pulang, katanya Cuma 2 hari. Aku, Aldara dan Fiky mencoba menghubungi Aksara tapi nomornya tidak aktif.
“Kei, Ra. Kayanya ada yang ga beres sama Aksa, dari kemaren loh dia ga aktif padahal sering gue chat, gue suruh dia pulang terus biar bisa liat senja bareng bareng tapi WAnya ga aktif” ucap Fiky dengan raut wajah gelisah “iya iya Ky, gue juga sempet ngechat Aksa kemaren tapi emang ga aktif tuh nomornya, gue harap Aksa baik-baik aja” jawabku dengan gelisah “kita positif thinking aja ky, kei. Aksa bakal baik-baik aja, kita do’a aja semoga Aksa gapapa” ucap Aldara.
Sudah satu Minggu kami menatap senja tanpa aksara, aku dan teman-temanku sangat khawatir akan Aksa. 2 hari kemudian kami mendapat kabar bahwa Aksa sudah meninggal karna kecelakaan, hati kami sangat hancur terutama si Fiky, kami tidak menyangka bahwa Aksa sudah tidak ada bersama kami lagi, kami tidak bisa bermain bersama dan melihat senja lagi bersama Aksara.
“Kali ini gue ga bercanda, hati gue bener-bener hancur sehancur hancurnya, gue ga nyangka banget Aksa bakal ninggalin kita. Kenapa orangtuanya Aksa ga ngomong ke kita dari kemaren-kemaren, gue masih belum terima kalo Aksa emang beneran udah ga ada” ucap Fiky dengan wajah yang penuh dengan air mata “Udah ky, umur ngga ada yang tau, gue tau lo ga mau kehilangan Aksa ya begitu juga gue sama Aldara. Kita semua sayang sama Aksa begitu juga Allah, Allah lebih sayang Aksa mangkanya Allah pengen Aksa tenang dan ga ngerasain sakit lagi, ga ada yang harus disesali dari semua ini, Ky, Kita harus belajar ikhlas dan belajar buat Nerima takdir” Aku mencoba menenangkan fiky yang tidak bisa berhenti menangis.
Kematian seseorang itu takdir yang tidak seharusnya kita sesali. Kami hanya bisa mengenang kenangan bersama Aksara saat melihat senja disore hari. kita tidak bisa memilih takdir dan tidak bisa memaksakan kehendak. Kita semua sayang sama lo Aksa. rest in peace Aksara Aditya putra.
Cerpen Karangan: Intan Nur Aini