Sudah lama aku menjalani hidup ini, tapi baru kali ini aku merasa hidupku benar-benar berarti. Semua berkat dia, sosok yang tiba-tiba saja muncul dalam kehidupanku dan merubahnya menjadi lebih indah.
Dia adalah seorang penyendiri yang sangat tertutup. Aku sendiri tidak tahu pasti apa yang ada dalam pikirannya, tapi aku merasa ada sesuatu yang unik darinya. Dia selalu menyendiri di tepi danau, memandangi air yang tenang, seolah mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam benaknya.
Sudah beberapa kali aku mencoba untuk mendekatinya, tapi dia selalu saja menolak. Namun, aku tidak mudah menyerah. Aku merasa ada sesuatu yang istimewa darinya dan aku ingin mengetahui apa itu.
Suatu hari, saat aku sedang berjalan di tepi danau, aku melihat dia sedang duduk di pojok yang sama seperti biasanya. Namun, kali ini dia tidak sendirian. Dia sedang berbincang dengan seekor elang yang terbang di atas kepalanya. Aku terkejut melihatnya, tapi aku juga merasa senang.
Aku mendekatinya dan duduk di sampingnya. Dia tidak menoleh, tapi aku merasa dia tahu aku ada di sampingnya. Kami duduk diam, menikmati keindahan alam yang ada di sekitar kami.
“Kau tahu, elang itu adalah temanku,” katanya tiba-tiba.
Aku terkejut mendengarnya berbicara, tapi aku tidak menjawab. Aku hanya diam dan menunggu dia untuk melanjutkan.
“Dia selalu datang ke sini dan kami selalu berbincang. Dia adalah satu-satunya teman yang kudapatkan selama ini,” ujarnya lagi.
Aku merasa sedih mendengarnya. Bagaimana bisa seseorang seperti dia hidup sendirian seperti itu? Namun, aku juga merasa senang karena aku merasa dia mulai membuka diri padaku.
“Apa yang kau bicarakan dengan elang itu?” tanyaku. “Aku hanya bercerita tentang hidupku dan dia mendengarkan. Dia selalu memberiku nasihat yang baik,” jawabnya.
Aku tersenyum. “Aku ingin menjadi temanmu juga. Aku ingin mendengar ceritamu dan memberimu nasihat jika kau membutuhkannya,” kataku dengan tegas. Dia menoleh padaku dan tersenyum. “Aku senang kau ingin menjadi temanku. Aku juga ingin menjadi temanmu,” ujarnya.
Dari hari itu, kami sering duduk bersama di tepi danau, berbincang tentang segala hal yang kami inginkan. Dia menceritakan tentang hidupnya yang selalu ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintainya, dan aku memberinya nasihat dan dukungan.
Kami menjadi sahabat yang erat, teman yang selalu ada untuk satu sama lain. Dan aku merasa hidupku benar-benar berarti setelah bertemu dengannya. Dia adalah sosok yang unik, yang membuat hidupku lebih berwarna. Dan aku bersyukur telah bertemu dengannya.
Namun, kebahagiaan kami tidak berlangsung lama. Beberapa minggu setelah kami menjadi teman, dia menghilang tanpa jejak. Aku mencarinya di seluruh tempat yang biasa dia kunjungi, tapi tidak ada satupun dari tempat itu yang menemukannya.
Aku merasa sangat khawatir dan sedih. Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya dan aku merasa bersalah karena tidak bisa melindunginya.
Beberapa hari kemudian, aku melihat elang yang sering dia temui sedang terbang di atas kepalaku. Aku merasa ada sesuatu yang aneh dan aku mengikutinya. Elang itu terbang ke sebuah gua yang tersembunyi di tepi danau.
Aku merasa grogi saat masuk ke dalam gua itu, tapi aku tetap mengikuti elang itu. Dan aku menemukan dia di dalam gua itu, duduk di tepi sumur yang dalam. Dia terlihat sangat lelah dan kurus.
“Apa yang terjadi padamu?” tanyaku dengan suara gemetar. Dia menatapku dengan mata yang kosong. “Aku ingin pergi,” ujarnya. “Pergi? Ke mana?” tanyaku panik. “Aku ingin pergi ke tempat yang lebih baik. Tempat di mana aku bisa hidup dengan damai dan tidak merasa kesepian lagi,” jawabnya.
Aku merasa sangat sedih mendengarnya. “Tapi, kau tidak bisa pergi. Aku akan kesepian tanpamu,” ujarku. Dia tersenyum. “Kau tidak akan kesepian. Kau akan menemukan teman-teman yang lebih baik dari aku. Dan aku akan selalu ada di hatimu, sebagai teman yang unik,” ujarnya. Aku meneteskan air mata. “Tapi, aku tidak ingin kehilanganmu. Aku mencintaimu,” ujarku dengan suara bergetar. Dia tersenyum lagi. “Aku juga mencintaimu. Tapi, ini adalah kesempatan untukku untuk pergi ke tempat yang lebih baik. Dan aku berharap kau dapat menerima keputusanku,” ujarnya.
Aku merasa sangat sakit hati, tapi aku tahu itu adalah keputusan yang sudah diambilnya. Aku mengangguk dan mencium dahinya.
“Selamat jalan, temanku. Aku akan selalu mengingatmu,” ujarku dengan suara bergetar. Dia tersenyum sekali lagi, lalu dia pergi. Aku duduk di sana, di dalam gua itu, menangis dan meratapi kehilangan sahabat yang sangat aku cintai. Namun, aku tahu dia sudah pergi ke tempat yang lebih baik, di mana dia tidak akan merasa kesepian lagi.
Aku keluar dari gua itu dan kembali ke tepi danau, di mana kami sering duduk bersama. Aku duduk di sana, menatap air yang tenang dan mengingat setiap momen indah yang kami lewati bersama.
Mungkin dia pergi, tapi dia akan selalu ada dalam hatiku sebagai teman yang unik dan sangat spesial. Dia adalah seseorang yang merubah hidupku menjadi lebih indah dan aku akan selalu mengingatnya dengan cinta yang tulus.
Setelah dia pergi, aku merasa sangat kosong tanpanya. Namun, aku berusaha untuk tetap semangat dan mengingat semua kenangan indah yang kami lewati bersama. Aku juga berusaha untuk menjalin persahabatan dengan orang lain, tapi tidak ada yang bisa menggantikan tempatnya dalam hatiku.
Beberapa bulan kemudian, aku mendapat kabar bahwa dia telah ditemukan di sebuah desa jauh dari sini. Dia telah menemukan tempat yang dia cari selama ini, di mana dia bisa hidup dengan damai dan tidak merasa kesepian lagi. Aku sangat senang mendengarnya, tapi aku juga merasa sedih karena dia sudah tidak ada di sampingku lagi. Namun, aku tahu itu adalah keputusan yang terbaik untuknya dan aku bahagia karena dia dapat menemukan kebahagiaannya.
Aku mengunjungi dia di desa tersebut, dan kami berbincang tentang segala hal yang terjadi dalam hidup kami sejak kami terpisah. Dia terlihat sangat bahagia dan damai, dan aku merasa sangat senang melihatnya seperti itu.
Aku kembali ke rumah dengan perasaan yang campur aduk. Aku sangat merindukannya, tapi aku juga sangat bahagia karena dia dapat menemukan tempat yang dia cari. Aku tahu dia akan selalu ada dalam hatiku, sebagai teman yang unik dan sangat spesial yang pernah kutemukan dalam hidupku.
Aku akan selalu mengingat dia dengan cinta yang tulus dan berharap dia akan selalu merasa bahagia di tempat yang dia pilih. Setelah itu, kami tetap menjalin komunikasi secara jarak jauh. Dia menceritakan tentang kehidupannya di desa itu dan aku menceritakan tentang kehidupanku di sini. Kami berbagi cerita tentang kenangan indah yang pernah kami lewati bersama dan kami merindukan satu sama lain.
Namun, kami juga menyadari bahwa kami sudah menemukan tempat yang tepat untuk kami masing-masing dan kami bahagia dengan keputusan yang kami ambil.
Cerpen Karangan: Aura