“Anis, Hari ini boleh tidak mampir ke rumahmu?” “Maaf Sinta, Hari ini aku sudah janji akan ke rumah Pak Budhi.” “Pak Budhi, Guru Sejarah?” “Iya” “Kenapa kamu mau kesana? Bukankah Pak Budi itu suka marah-marah tidak jelas.” “Kita tidak boleh menilai orang dari luarnya saja. Aku yakin Pak Budhi marah pasti ada alasanya.” “Iya-iya kamu memang anak baik. Kenapa kamu mau pergi ke rumah Pak Budhi?” “Nilai ulanganku kemarin sangat buruk. jadi aku ingin mendapatkan pelajaran tambahan dari Pak Budhi.” “Nilai Ulangan? Bukankan kemarin kamu mendapatkan nilai 80?” “Iya, Tapi aku menargetkan nilaiku harus diatas 90.” “Iya sudah kalau begitu. Hati-hati di jalan.” “Kau juga hati-hat juga.”
Anis pun meneruskan perjalanannya ke rumah Pak budhi. Sesampainya disana. “Selamat siag Pak.” “Selamat siang juga. Maaf anis, hari ini saya tidak bisa menemani kamu belajar. Jadi kamu belajar saja sama Aton hari ini. “Iya pak. Terima kasih.”
Anis pun langsung masuk ke rumah dan menghampiri Anton. “Bagaimana Ton? Apa kamu sudah menyelesaikannya?” “Aku belum bisa menyelesaikannya. Ada yang aneh mengenai petunjuknya.” “Apa maksudmu?” “Coba kamu baca surat permintaan Kemarin” Anis pun langsung membacanya “Perkenalkan nama saya Ayu setianingsih dari kelas 2B. Minggu ini Pak Andi meminta kelas kami menebak angka di setiap awal pelajarannya. Saat ditanya apakah ada petunjuk, Pak Andi hanya menjawab perhatikan saja angka atau waktunya. Angka yang sudah muncul saat ini adalah 4 dan 10. Saya tidak ingin mengecewakan Pak Andi. Saya mohon batuannya.” “Dimana letak keanehannya?” “Jawaban Pak Andi.” “Perhatikan angka atau waktu?” “Kenapa Pak Andi lebih memilih menggunakan penghubung ‘atau’, bukankah lebih enak menggunakan penghubung ‘dan’?.” “Memang benar sedikit aneh mengingat Pak Andi adalah salah satu guru yang paling kreatif.” “menurutmu kata “atau” apa memiliki pengertian lain?” “Kalau mengingat pelajaran yang dianpuh Pak Andi kata “atau” mengingatkanku pada pelajaran Aljabar Boolean dan kata “atau” dilambangkan dengan tanda ‘+’.” “Aku sekarang mengerti. Angka yang keluar adalah hasil penjumlahan dari angka dan waktu.” “Dari mana kita mendapatkan nilai angka dan waktu?” “Kurasa angka diperoleh dari angka yang sudah keluar.” “Bagaimana dengan waktu?” “Pak Andi memeritahkan untuk memperhatikan waktu. Menurutmu apa yang biasa kita perhatikan untuk melihat waktu?” “Jam tangan, Jam dinding.” “Apa ada yang lain yang sifatnya umum?” “Oh iya ada satu lagi. Jadwal pelajaran.” “Kapan Pak Andi mengajar 2B?” “Tunggu sebentar. Akan aku ambilkan jadwal.” “Pak Andi mengajar kelas 2B pada hari selasa jam ke-3 selama 2 jam, rabu jam ke-5 selama 2 jam dan sabtu jam ke-1 selam 2 jam.” “Hhmm… Kurasa aku sudah menemukan jawabanya.” “Bagaimana cara menyelesaikannya?” “Menurutmu berapa jam dalam sehari?” “Sudah jelas kan. 24 jam.” “Iya, tapi kita berpacu pada jadwa pelajaran?” “Sebentar. Dini tertulis waktu paling lama adalah jam ke-8 da jika kita haya memperhatikan jam mengajar Pak Andi di kelas 2B maka sehari ada 2 jam.” “Tepat sekali.” “Tapi kita masih belum bisa memasukkannya ke dalam rumus.” “Apa kamu tidak melupakan sesuatu?” “Apa yang kelupaan?” “Hari. Jika kita ubah menjadi angka maka?” “Aku mengerti sekarang. Selasa = 2, rabu = 3 dan sabtu = 6. Jadi rumusnya adalah hari x jam + angka.” “Hari sabtu besok, berapa angka yang keluar?” “Sebentar biar aku hitung dari awal. Hari selasa 2 x 2 + 0 = 4, rabu 3 x 2 + 4 = 10 dan sabtu 6 x 2 + 4 + 6 = 22. Terima kasih aton.” “Tidak usah berterima kasih. Langsung saja kita kirimkan saja jabawanya.”
Seminggu kemudian. “Anton, lihat ayu berterima kasih kepada kita.”
Cerpen Karangan: Ahmads Hanya ingin mengisi waktu luang