Perkenalkan nama ku Riana Dewi, panggil aja aku ana. Aku terlahir dari keluarga yang biasa, dan aku mempunyai kakak perempuan, serta adik laki-laki. Tapi kakak ku sudah lama menikah dan dia ikut suaminya. Kini aku duduk di kelas III SMA, Aku adalah siswi yang tidak terlalu pintar dan tidak juga bodoh. Dalam mata pelajaran MATEMATIKA aku sangatlah lemah, karena dari dulu aku tak terlalu menyukai pelajaran itu.
Soal prestasi aku juga tak terlalu buruk, karena dalam setiap semester aku selalu masuk kedalam 5 besar. Dulu aku kurang suka dengan pelajaran bahasa arab tapi semenjak kelas 3 ini entah kenapa aku mulai suka pelajarannya karena kupikir-pikir gak sulit kalau kita mau mempelajarinya dan selalu dibawa santai biar cepat nyantol ke otak. Kesukaan ku ke bahasa arab hingga membuat ku bertekad kalau aku bisa melanjutkan lagi aku akan mengambil jurusan BAHASA ARAB, karena dengan kita mempelajari bahasa arab, sedikit banyak kita akan mengerti tentang al-qur’an dan memudahkan kita dalam memaknai apa yang terkandung dalam ayat-ayat yang ada di dalam al-qur-an.
Sebentar lagi aku akan melaksanakan UN, dan sudah dari jauh-jauh hari Kepala sekolah kami memberitahukan siapa saja yang akan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, disaat Kepala sekolah kami membahas tentang itu, betapa sedihnya aku karena aku belum bisa melanjutkan lagi, karena keterbatasan ekonomi keluarga. Sebenarnya ingin banget bisa ngelanjutin lagi tapi apalah daya.
Setiap mengingat ucapan Bapak kepala sekolah aku hanya bisa bersedih. Ya Allah aku ingin banget seperti mereka bisa ngelanjutin pendidikan yang lebih tinggi. Andai orangtua ku mampu pasti aku bisa seperti mereka. Tapi di sisi lain aku sedih kalau ingat dengan kedua orangtuaku, tak seharusnya aku seperti ini, aku tak boleh menyalahkan keadaan keluarga ku, dan seharusnya aku bisa membantu mereka, bukannya bersedih. Aku harus bangkit dan aku harus tunjukan kepada orang lain kalau aku bisa sukses tanpa harus kuliah, dan bisa membahagiakan kedua orangtua ku. Ya Allah ampuni aku, karena aku tak bisa menerima keadaanku, tapi aku mohon izinkanlah aku membahagiakan orang orang yang ku sayang.
Kuputuskan aku tak akan bersedih lagi walau pun aku belum bisa ngelanjutin lagi, meskipun hatiku terasa sakit. Biarlah aku tak bisa ngelanjutin, mungkin kelak adikku bisa menggantikanku yang akan melanjutkan.
Cerpen Karangan: Rina Ratnasari Facebook: Rina Ratna Sari