Pak Rusli, seorang guru yang sabar sedang mengajari para murid beliau di luar kelas. Pada suatu hari, Pak Rusli sedang mengajar matematika, mengulangi materi tentang SPLDV. Sambil menulis Pak Rusli bertanya tentang pengertian SPLDV. Kemudian seluruh siswa menjawab dengan benar dan bersemangat. Kemudian Pak Rusli juga menanyakan tentang berapa cara dalam menyelesaikan SPLDV tersebut, dan para siswa juga menjawab dengan benar. Setelah itu, Pak Rusli mencoba untuk memberikan soal untuk para siswa. Pak Rusli meminta tolong agar Riko menjelaskan cara menyelesaikan soal tersebut dengan cara eliminasi. Tak lama kemudian, Riko telah selesai mengerjakan soal tersebut, lalu Pak Rusli mempersilahkan Riko untuk duduk kembali.
Seluruh siswa paham terhadap cara eliminasi. Pak Rusli menunjuk Adi untuk menyelesaikan soal yang sama dengan cara subtitusi, dan Adi pun siap untuk mengerjakannya. Namun pada saat Adi menghapus tulisan pada papan tulis, waktu istirahat dimulai. Seluruh siswa langsung beristirahat. Seluruh siswa bermain sepakbola, kecuali Mamat dan Adi. Mamat ingin mengerti cara mengerjakan soal tersebut dengan cara subtitusi. Kemudian Mamat mendatangi Adi. Mamat mengatakan bahwa ia belum paham mengerjakan soal dengan cara subtitusi, lalu meminta tolong Adi untuk menjelaskan caranya. Kemudian Adi langsung menjelaskan caranya. Setelah itu, Mamat berterima kasih kepada Adi, serta Adi menyemangati Mamat agar belajar lebih giat.
Tak lama kemudian waktu istirahat selesai. Pak Rusli memanggil para murid beliau yang masih bermain sepak bola agar kembali ke depan papan tulis Pak Rusli. Adi maju menyelesaikan soal tersebut dengan cara subtitusi. Tak lama kemudian, Adi telah selesai mengerjakan soal tersebut, lalu Pak Rusli mempersilahkan Adi untuk duduk kembali.
Kemudian Pak Rusli mengganti soal pada papan tulis. Mamat diminta untuk mengerjakan soal tersebut dengan cara campuran. Mamat merasa lega karena sudah diajari sebagian caranya oleh Adi. Dengan cepat Mamat mengerjakan soal tersebut. Tak lama kemudian, Mamat telah selesai mengerjakan soal tersebut. Pak Rusli sedikit kaget karena Mamat mengerjakan lebih cepat dari biasanya. Mamat menjawab dengan jujur bahwa ia diajari oleh Adi, serta Adi menjelaskan bahwa dirinya juga mengajari Mamat sampai seperti itu. Sehingga Pak Rusli meminta Adi untuk mengajarkan cara cepatnya kepada seluruh teman sekelasnya. Tak lama kemudian, Pak Rusli mengakhiri pelajaran.
Adi langsung mengajari siswa lainnya. Pada saat itu juga Kiki dan Tejo berbisik-bisik karena penasaran Mamat dapat mengerjakan soal itu dengan cepat. Kemudian mereka meminta bantuan pada Adi, ia langsung mengajari mereka. Tiba-tiba Riko menyenggol Kiki, Riko juga ingin diajari oleh Adi. Kiki mengingatkan agar Riko bersikap lebih sopan dan tidak semaunya sendiri. Lalu Riko meminta maaf kepada Kiki. Adi mengetahui bahwa Riko ingin diajari, lalu Adi dengan ikhlas mengajari Riko. Adi telah mengajarkan cara tersebut kepada seluruh teman sekelasnya. Akhirnya, mereka semua memahami cara tersebut.
Cerpen Karangan: Alifiandi Rafi Muhammad Blog: alifiandirm.blogspot.com