Desa di tempat Annisa tinggal merupakan desa yang terpencil. Di sana, tempatnya masih alami. Anak anak di sana tidak bersekolah, termasuk Annisa.
“Aku ingin membaca buku” kata Annisa pada sahabatnya, Imel. “Aku juga, malah aku ingin bersekolah” jawab Imel.
—
“Pa, papa tau gak desa terpencil? Anak anaknya gak berpendidikan. Mereka pengen banget sekolah. Meli sedih banget” kata Meli pada papa nya. “Iya Meli, bagaimana jika penerus generasi bangsa Indonesia tidak mengenal pendidikan? Kita harus membangun perpustakaan desa di sana agar mereka gemar membaca” ujar papa Meli bijaksana.
Akhirnya, papa Meli bersama dengan kantornya membangun perpustakaan desa di desa Annisa.
“Waahhh sekarang ada perpustakaan desa. Kita bisa baca baca buku nih!” Annisa dan teman temannya sangat senang. Sejak saat itu, perpustakaan desa selalu ramai oleh orang orang desa. Mereka membaca banyak hal di sana. Sehingga, mereka mempunyai ilmu pengetahuan yang luas.
Cerpen Karangan: Yacinta Artha Prasanti Blog / Facebook: santi artha