Pagi kembali datang, jalanan, rerumputan dan lainnya basah akibat hujan semalam. Gerimis masih saja turun menemani perjalananku ke sekolah dan aku sangat menikmatinya. Terasa sangat sepi jalanan kali ini, tidak seperti biasanya yang dipadati dengan kendaraan. Masih saja mereka bertukar cerita, seperti takkan ada hari jika mereka tak bercerita.
Kini saatnya aku mulai memasuki kelas, bersiap untuk belajar dan menampung ilmu. Namun, seperti biasa teman-teman di kelasku selalu ramai. Ada yang bermain handphone untuk sekedar chatan, membaca buku, makan dan lainnya. Rasanya sangat nyaman berada bersama mereka, bagaikan keluarga keduaku. Sangat bahagia karena bisa bebagi segalanya.
Setelah pulang sekolah gerimis masih saja turun dan menemaniku untuk melakukan kegiatan. Aku juga mengikuti kegiatan di sekolahku, setelah sepulang sekolah aku selalu datang untuk berlatih. Ya benar latihan bela diri, tapatnya pencak silat. Bela diri membuatku percaya diri, seseorang yang disiplin dan banyak lagi. Dari kegiatan inilah aku pun mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa dari pelatih pelatihku.
“kak, apakah dengan prestasi bela diri ini saya bisa mudah untuk mendapatkan beasiswa bersekolah ataupun kuliah?” Tanyaku pada salah satu pelatihku. “ya kamu sangat benar, bahkan bukan hanya bersekolah dan kuliah saja tetapi kita juga bisa mendapatkan pekerjaan dengan sangat mudah. Tau kah kamu, saya kuliah mendapatkan beasiswa dengan apa?” Jawabnya dan kembali bertanya padaku. “entahlah? Mungkin karena anda pintar ataupun berprestasi?” Jawabku singkat. “jika menurutmu saya pintar kamu salah tatapi jika menurutmu saya berprestasi dalam bidang ini kamu benar.” “maksud anda?” Potongku. “iya, saya berkuliah dengan lewat jalur prestasi, karena jujur saya di bidang akademik saya sangat lemah. Dan taukah disana sangat teramat disiplin, saya mendapatkan pelajaran dan sekarang saya cerdas.” ‘Apakah aku bisa seperti anda? Apakah aku bisa berprestasi? Apakah aku bisa melebihi anda? Dan apakah aku bisa?’ Tanyaku bertubi tubi dalam fikirku. “mengapa diam?” Pertanyaan itu membuatku tersadar dari lamunan. “akhh ti.. tidak tidak apa apa. Hanya berfikir apakah saya bisa seperti anda?”. “bisa saja asalkan kau gigih dalam latihan dan jangan lupa belajar juga perlu. Jangan berfikir hanya satu kehebatan yang kau punya. Cerdaslah kamu dalam prestasi bela diri dan akademik!”.
Ia seperti orangtuaku, kakakku dan segalanya. Aku mengaguminya. Dan aku akan berusaha membuat bangga membuatnya bangga, membuat orang-orang yang mendukung, menyayangi dan selalu mengagumiku. Terima kasih kalian orang orang yang kusayangi.
END
Cerpen Karangan: Bella Nandha Blog / Facebook: Bella Hay… Namaku Bella, aku baru saja kelas 10 dan usiaku hampir menginjak 15 tahun. Aku bersekolah di SMKN 53 JAKARTA. Ini cerpen pertamaku yang kuterbitkan. Sebenarnya ini cerpen yang kesekian kalinya kubuat. Semoga kalian menyukainya. Selamat membaca.^_^