Namaku Romadhona, teman-teman biasa memanggilku Adho. Aku si cowok nakal, bandel dan paling anti dan tidak suka dengan benda persegi yang bernama buku, menurutku buku hanya tumpukan kertas yang berisi huruf-huruf yang dicetak dengan warna hitam dan sebagainnya. Melihatnya saja sudah membuatku bosan apalagi untuk membacanya.
Tapi anehnya Tuhan mengirimkanku seorang sahabat yang berbanding terbalik denganku, dia bernama Adit. Aku dengannya bagaikan pepatah bumi dan langit, bagaikan hitam dan putih.
Dia cowok pendiam, penurut, dan yang paling aku tidak mengerti dia sangat suka membaca buku. Dia seorang kutu buku, dia berkaca mata, bersisir rambut rapi dan hampir kemanapun dia selalu membawa buku.
Suatu malam dia datang tiba-tiba ke rumahku dengan membawa tumpukan buku dalam dekapannya.
Aku mempersilahkannya masuk. “Ayo duduk Dit, mau ngapain?” Tanyaku padanya. “Terima kasih Dho, ini aku mau kasih kamu sebuah buku, cobalah kamu baca.” Jawabnya antusias sambil menyodorkan beberapa buku kepadaku. “Hm… buku?” Tanyaku. “Iya.” “Wow… wow, tunggu aku baca buku?, kamu kan tahu aku paling tidak suka dengan buku.” Ucapku kaget. “Aku tahu itu Dho, maka dari itu cobalah mulai membaca.” Jawabnya tenang. “Tapi… Dit.” Kataku ragu. “Adho dengar, aku tahu kamu tidak suka bahkan benci sama buku. Tapi percayalah pada sahabatmu ini membaca buku itu bukan sesuatu yang membosankan, buku itu gudang ilmu, jendela untuk melihat dunia, mulailah membaca sekarang. Kamu akan sangat rugi jika kamu tidak suka membaca buku.” Jelasnya panjang lebar. Aku takjub mendengar dia berkata seperti itu. “A-ku….” Ucapku terbata. Dengan terpaksa dan untuk menghargai perasaannya kuputusakan ku terima buku itu. “Iya Dit, aku akan usahakan untuk membaca buku ini.” Jawabku sambil membuka beberapa lembar kertas buku itu. “Iya tidak apa-apa… tapi kamu harus janji setidaknya kamu membaca buku walaupun satu kalimat, kamu harus semangat.” Tambahnya menyakinkanku. “Iya”. Jawabku ragu, menanggukkan kepala.
Dan semenjak hari itu berkat bantuan sahabatku, Aku si cowok nakal dan bandel ketagihan untuk membaca buku dan tidak lagi benci dengan buku. Sekarang Aku sadar betapa pentingnya membaca, membaca adalah kegiatan yang tidak membosankan sama sekali!. Awalnya memang tidak biasa. Tapi percayalah lama-kelamaan akan terbiasa selama berusaha. Benar kata pepatah. “Buku adalah gudang ilmu.”
Cerpen Karangan: Wawang Romadhona Blog / Facebook: Wawang Romadhona