Di tengah malam ini irene bangun dari tidurnya, dengan mata yang masih agak sayu. Ia sedang memohon kepada tuhan. Dengan kaki yang melipat ke belakang, ia berkata “ya tuhan aku ingin berkuliah di universitas impianku dan masuk ke fakultas kedokteran” lanjutnya “semoga engkau mengabulkan implanku, amin”
Irene meniatkan dirinya berkuliah di universitas impiannya untuk masuk ke fakultas kedokteran yang juga jadi impiannya. namun tak mudah untuk masuk berkuliah di universitas Impiannya ia harus menyaingi banyak siswa lainnya yang juga ingin berkuliah di universitas tersebut. Tentunya ia harus giat belajar untuk menyiapkan ujian yang diadakan universitas impiannya. Bukan hanya giat belajar yang irene lakukan tapi juga mengimbanginya dengan doa. ia sering beribadah dan berdoa untuk masuk di universitas bantul.
Irene malam ini sedang giat belajar dengan membaca satu persatu kata yang harus pelajar, karena paginya la sudah harus mengerjakan soal ujian yang dari semester lalu ia tunggu, dia sangat gugup.
Setelah merasa sudah cukup membaca dan mempelajari semua bukunya, ia langsung menutup bukunya, setelahnya irene melentangkan semua badannya dan menutup matanya sambil berkata “ya tuhan lancarkanlah ujianku besok” setelahnya la langsung tidur.
Hari esoknya setelah ia beribadah di kamarnya. Irene menyiapkan ujian dengan sarapan bersama keluarganya, ayahnya memulai mengajak bicara Irene “irene semoga kamu lulus dan diterima di universitas impianmu, tapi kalau nggak diterima jangan bersedih hati terima saja, kamu bisa berkuliah di universitas swasta, belajar bisa dimana saja kalau kamu giat belajar, pasti kamu lulus dan sukses” katanya, irene memberi jawaban “pasti aku benar benar diterima, yah tenang saja tidak usah kawatir.” jawabnya.
Setelah makan dengan piring yang sudah habis, ia bersiap untuk berangkat bersama ibunya, Setelah irene rasa sudah membawa semua barang yang dibutuhkan irene dan ibunya langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkan pekarangan rumahnya.
Di perjalanannya irene tampak sibuk saat membaca buku yang nanti akan diujikan, ibu irene memulai bicara “nanti mama nunggu kamu di depan kelas aja kan? Atau ibu tunggu di mobil?” bibirnya mulai menjawab “tunggu di depan kelas gapapa kan?” ibunya menjawab “iya, gapapa” jawab ibunya.
Sesudah sampai di universitas bantul ia langsung menyelesaikan datanya dan masuk ke ruang ujiannya. Irene diberikan soal ujian yang membuatnya merasa gugup, disaat waktunya mulai mengerjakan ia mengingat-ingat lagi apa yang ia pelajari selama berbulan bulan.
Ibunya yang sedang menunggu irene di depan ruang uji juga merasa sangat gugup. Saat waktunya selesai dalam ujiannya irene sudah merasa lega karena ujian yang dinantikkan telah usai hanya menunggu hasilnya saja, hasilnya akan diumumkan esok hari.
Irene dengan keluarganya sangat gugup saat ini yang sedang berada di ruang keluarga, ia mulai membuka suratnya dan melihatnya, saat melihatnya irene sangat takut akan masa depannya, ia sangat kecewa, hasil yang tidak siap ia terima bahwa irene tidak lulus.
Irene langsung berlari ke kamar ayah dan ibunya sangat kasian dengan anak semata wayangnya itu yang sedang meneteskan air matanya. irene menangis di kamarnya.
Irene masih menangis di sore harinya sampai suara ketukan pintu kamarnya berbunyi ayahnya masuk dan menenangkan dirinya sambil berkata “jangan sedih ren, kamu masih bisa ayah daftarkan di universitas swasta kan masih juga bisa masuk di fakultas kedokteran” lanjutnya “besok kita daftar di universitas swasta bagaimana?” irene hanya mengangguk atas jawabannya.
Hari ini irene dan ayahnya sedang menyiapkan pendaftarannya di universitas swasta dengan wajah irene yang masih lesu atas tidak diterimanya di universitas impiannya.
2 bulan kemudian Besok adalah hari dimananya irene akan mulai kuliah di tempat yang dulu bukan ia harapkan syukurnya di universitas swastanya ini ia masih bisa masuk di fakultas kedokteran. Irene dan keluarganya sedang mendoakan irene agar dia cepat lulus di kuliah swastanya, setelah doa yang dipanjatkan sudah cukup ayah irene mengajak berbicara “irene jangan sedih lagi kalau kamu tidak masuk universitas impianmu, kamu harus giat belajar di fakultas kedokteran” irene menjawab “aku pasti akan mengikhlaskan impianku masuk di universitas negeri kok yah, dan pastinya aku akan giat belajar di fakultas kedokteran” jawabnya.
7 bulan kemudian Irene merasakan berkuliah di universitas swasta sangatlah mudah ternyata ia awalnya sangat berburuk sangka bahwa berkuliah disana cukup buruk, ia sangat giat belajar sampai hari ini, irene ingin cepat lulus dan menjadi dokter yang merupakan impiannya.
3 tahun kemudian Hari ini adalah hari kebahagian irene dan keluarganya hari dimana impianya sudah terkabulkan, irene lulus dengan hasil yang cukup memuaskan.
Akhirnya impian irene yang ingin menjadi dokter sudah terkabulkan ia menjadi dokter di rumah sakit dekat rumahnya, ayahnya dan ibunya sangat bangga dengan irene, saat sedang sarapan dengan keluarganya ibu irene mengajak bicara “ibu sama ayah sangat bangga sama kamu ren, hari impianmu akhirnya terkabulkan” irene menjawab “ini pasti juga dukungan dari ibu dan ayah juga, terimakasih ayah sama ibu” ayah irene mulai menggerakkan mulutnya dan berkata “gimana kan ayah juga bilang apa, belajar bisa dimana aja yang penting kamu giat belajar pasti bisa” irene hanya senyum atas jawabanya.
Cerpen Karangan: Abel / Arszai nama lengkap: abel alif sarino tanggal lahir: 24 april 2007 umur: 14 tahun sekolah: mtsn 7 bantul asal: yogyakarta